Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IJAZ AL-QURAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ulumul quan

Oleh:

Kelompok 4

Mustafrida

Indah sari

Frisca windavi R.A

Dosen pembiming

Abdullah Dardum,S.Th.I,M.Th.I

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

Tahun ajaran 2017/2018


BAB I
PENDAHULUAN

A.latar Belakang

Salah satu objek penting lainya dalam kajian 'Ulumul Qur'an' adalah perbincangan
mengenai mukjizat. Persoalan mukjizat, terutama mukjizat Al-Qur'an , yang sempat menyeret
para teolog klasik dalam perdebatan yang berkepenjangan, terutama antara teolog dari
kalangan Mu'tazilah dan para teolog dari kalangan Ahlussunnah mengenai konsep shirfah.
Dengan perantara mukjizat, Allah mengingatkan manusia bahwa para rasul itu merupakan
utusan yang mendapat dukungan dan bantuan dari langit. Mukjizat yang telah diberikan
kepada para nabi mempunyai fungsi yang sama, yaitu memainkan perananya dan
membentengi diri dari kepandaian kaumnya yang juga untuk membuktikan bahwa kekuasaan
Allah itu berada diatas segala-galanya.

Tuntunan dan pengarahan yang ditunjukan pada suatu umat harus berkaitan dengan
pengetahuan mereka karena Allah tidak akan mengarahkan suatu umat pada hal-hal yang
tidak mereka ketahui. Tujuanya adalah agar tuntunan dan pengarahan Allah bermakna.
Disitulah letak mukjizat yang telah diberikan kepada para Nabi.Setiap Nabi yang diutus allah
selalu dibekali mukjizat. Diantara fungsi mukjizat adalah menyakinkan manusia yang ragu
dan tidak percaya terhadap apa yang dibawa oleh nabi tersebut. Pada hakikatnya, mukjizat
bersifat menantang, baik secara tegas ataupun tidak. Oleh karena itu, tantangang yang
diberikan harus dimengerti oleh yang ditantang. Jenis mukjizat yang diberikan kepada Nabi
pun selalu disesuaikan dengan keahlian masyarakat yang dihadapinya dengan tujuan sebagai
pukulan mematikan bagi masyarakat yang menentang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian ijaz al-quran

2. Pengertian pembagian jenis mukjizat dan hikmahnya

3. Kemukjizatan Al-quran

4. Bidang mukjizat Al-quran


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian I'jaz (Kemukjizatan)

Menurut bahasa Kata I'jaz adalah isim mashdar dari 'ajaza-yu'jizu-i'jazan yang
mempunyai arti "ketidakberdayaan atau keluputan" (naqid al-hazm). Kata i'jaz juga berarti
"terwujudnya ketidakmampuan", seperti dalam contoh: a'jaztu zaidan "aku mendapati Zaid
tidak mampu". Sedangkan menurut Istilah I'jaz merupakan Penampakan kebenaran
pengklaiman kerasulan nabi Muhammad SAW dalam ketidakmampuan orang Arab untuk
menandingi mukjizat nabi yang abadi, yaitu al-Quran. Serta Perbuatan seseorang pengklaim
bahwa ia menjalankan fungsi ilahiyah dengan cara melanggar ketentuan hukum alam dan
membuat orang lain tidak mampu melakukannya dan bersaksi akan kebenaran klaimnya.
Namun Mukjizat adalah Sebuah perkara luar biasa (khoriqun lil 'adah) yang disertai tantangan
(untuk menirunya), yang Selamat dari pengingkaran, dan muncul pada diri seorang yang
mengaku nabi menguatkan /menyesuaikan dakwahnya. Ada beberapa syarat mukjizat, yaitu:
Hal yang di luar kebiasaan : seperti tongkat berubah ular, menghidupkan orang mati, dll.
Disertai Tantangan : untuk meniru, agar mereka yang ditantang merasa 'tidak mampu' untuk
kemudian mengakui bahwa itu dari Allah SWT. Selamat dari pengingkaran : artinya
tantangan itu berupa sebuah tantangan yang layak bukan sesuatu yang tidak masuk akal.
Misalnya : tantangan membuat Al-Quran untuk orang Arab yg berbahasa Arab, bukan untuk
orang Jawa. Muncul dari Nabi : untuk menguatkan risalah kenabiannya, jika bukan dari nabi
biasa disebut dengan Karomah.

2. Pembagian Jenis Mukjizat dan Hikmahnya

Secara umum mukjizat dapat digolongkan menjadi dua klasifikasi, yaitu:

a) Mu'jizat Indrawi (Hissiyyah), Mukjizat jenis ini diderivasikan pada kekuatan yang
muncul dari segi fisik yang mengisyaratkan adanya kesaktian seorang nabi. Secara
umum dapat diambil contoh adalah mukjizat nabi Musa dapat membelah lautan,
mukjizat nabi Daud dapat melunakkan besi serta mukjizat nabi-nabi dari bani Israil
yang lain.
b) Mukjizat Rasional ('aqliyah), Mukjizat ini tentunya sesuai dengan namanya lebih
banyak ditopang oleh kemampuan intelektual yang rasional. Dalam kasus al-Quran
sebagai mukjizat nabi Muhammad atas umatnya dapat dilihat dari segi keajaiban
ilmiah yang rasional dan oleh karena itulah mukjizat al-Quran ini bisa abadi sampai
hari Qiamat.

Hikmah pembagian Mukjizat :Imam Jalaludin as-Suyuthi, berkomentar mengenai hikmah


pembagian mukjizat tersebut dimana beliau berpendapat bahwa kebanyakan maukjizat yang
ditanpakkan Allah pada diri para nabi yang diutus kepada bani Israil adalah mukjizat jenis
fisik. Beliau menambahkan hal itu dikarenakan atas lemah dan keterbelakangan tingkat
intelegensi bani Israil.Sementara, sebab yang melatarbelakangi diberikannya mukjizat
rasional atas umat nabi Muhammad adalah keberadaan mereka yang sudah relative matang
dibidang intelektual. Beliau menambahkan, oleh karena itu al-Quran adalam meukjizat
rasional, maka sisi i'jaznya hanya bisa diketahui dengan kemampuan intelektual, lain halnya
dengan mukjizat fisik yang bias diketahui dengan instrument indrawi. Meskipun al-Quran
diklasifikasian sebagai mukjizat rasional ini tidak serta merta menafikan mukjizat-mukjizat
fisik yang telah dianugerahkan Allah kepadanya untuk memperkuat dakwahnya.

3. Kemukjizatan Al-quran

Al-sabuni mngemukakan segi-segi kemukjizatan al-quran sebagai berikut :

1. susunannya yang indah dan berbeda dengan karya yang ada dalam bahasa orang-orang
arab
2. gaya bahasa yang menakjubkan yang jauh berbeda dengan uslub-uslub bahasa arab.
3. Sifat ke agunannya yang tidak memungkinan seorang untuk mendatangkan yang
serupa dengan nya
4. Bentuk undang-undang nya sangat rinci. Sempurna melebihi buatan manusia
5. Menggambarkan hal-hal gaib yang tidak ktahui kecuali melalui wahyu
6. Uraiannya tidak ada pertentangan dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang dipastikan
kebenerannya
7. Setiap janji dan ancaman yang dikabarkan bener-benar terjadi
8. mengandung ilmu-ilmu pengetahuan
9. memenuh segala kebutuhan manusia
10. berpengaruh pada hati pengikutnya dan orang-orang memusuhinya

4. Bidang Mukjizat Al-Quran

Mukjizat al-Quran terdiri dari berbagai macam segi mukjizat, antara lain :

A. Segi bahasa dan susunan redaksinya ( I'jaz Lughowi)Sejarah telah menyaksikan


bahwa bangsa Arab pada saat turunnya al-Quran telah mencapai tingkat yang belum pernah
dicapai oleh bangsa satu pun yang ada didunia ini, baik sebelum dan sesudah mereka dalam
bidang kefashihan bahasa (balaghah). Mereka juga telah meramba jalan yang belum pernah
diinjak orang lain dalam kesempurnaan menyampaikan penjelasan (al-bayan), keserasian
dalam menyusun kata-kata, serta kelancaran logika.Oleh karena bangsa Arab telah mencapai
taraf yang begitu jauh dalam bahasa dan seni sastra, karena sebab itulah al-Quran menantang
mereka. Padahal mereka memiliki kemampuan bahasa yang tidak bias dicapai orang lain
seperti kemahiran dalam berpuisi, syi'ir atau prosa (natsar), memberikan penjelasan dalam
langgam sastra yang tidak sampai oleh selain mereka. Namun walaupun begitu mereka tetap
dalam ketidakberdayaan ketika dihadapkan dengan al-Quran.

B. Segi isyarat ilmiah ( I'jaz Ilmi)


Pemaknaan kemukjizatan al-Quran dalam segi ilmiyyah diantaranya :

1) Dorongan serta stimulasi al-Quran kepada manusia untuk selalu berfikir keras atas dirinya
sendiri dan alam semesta yang mengitarinya.

2) Al-Quran memberikan ruangan sebebas-bebasnya pada pergulan pemikiran ilmu


pengetahuan sebagaimana halnya tidak ditemukan pada kitab-kitab agama lainnya yang malah
cenderung restriktif. 3) Al-Quran dalam mengemukakan dalil-dalil, argument serta penjelasan
ayat-ayat ilmiah, menyebutkan isyarat-isyarat ilmiah yang sebagaiannya baru terungkap pada
zaman atom, planet dan penaklukan angkasa luar sekarang ini. Diantaranya adalah :

a. Isyarat tentang Sejarah Tata Surya .Allah SWT berfirman : "Dan Apakah orang-orang yang
kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?" (QS. Al-Anbiya': 30).

b. Isyarat tentang Fungsi Angin dalam Penyerbukan BungaAllah SWT berfirman : "Dan Kami
telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan
dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang
menyimpannya." (QS. Al-Hijr: 22) c. Isyarat tentang Sidik Jari manusiaAllah SWT berfirman
: " Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan
sempurna" . (QS Al-Qiyamah 4)
Catatan : Banyak buku yang sudah di tulis mengenai masalah Keajaiban Ilmiah Al-Quran, ada
yang menyebutnya dengan Mukjizat Ilmiah, dan ada pula yang membuat bahasan lain dan
menyebutnya dengan Tafsir Ilmiah. Beberapa ulama berbeda pendapat tentang tafsir Ilmiah,
khususnya jika yang terjadi adalah memaksakan ayat-ayat Quran untuk koheren dengan teori-
teori ilmiah hasil penelitian manusia. Rujuk kembali perbedaan seputar ini dalam kitab :
Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran (Kaifa nata'amal ma'al quran) -Dr.Yusuf
Qaradhawi.

C. Segi Sejarah & pemberitaan yang ghaib (I'jaz tarikhiy)


Surat-surat dalam al-Quran mencakup banyak berita tentang hal ghaib. Kapabilitas al-Quran
dalam memberikan informasi-informasi tentang hal-hal yang ghaib seakan menjadi prasyarat
utama penopang eksistensinya sebgai kitab mukjizat. Diantara contohnya adalah:

1. Sejarah / Keghaiban masa lampau. Al-Quran sangat jelas dan fasih seklai dalam
menjelaskan cerita masa lalu seakan-akan menjadi saksi mata yang langsung mengikuti
jalannya cerita. Dan tidak ada satupun dari kisah-kisah tersebut yang tidak terbukti
kebenarannya. Diantaranya adalah: Kisah nabi Musa & Firaun, Ibrahim, Nabi Yusuf, bahkan
percakapan antara anak-anak Adam as.

2. Kegaiban Masa KiniDiantaranya terbukanya niat busuk orang munafik di masa rasulullah.
Allah SWT berfirman : Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan
dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya,
Padahal ia adalah penantang yang paling keras.(QS. Al-Baqoroh: 204)3. Ramalan kejadian
masa mendatangDiantaranya ramalan kemenangan Romawi atas Persia di awal surat ar-
Ruum.

D. Segi petunjuk penetapan hukum ( I'jaz Tasyri'i)


Diantara hal-hal yang mencengangkan akal dan tak mungkin dicari penyebabnya selain bahwa
al-Quran adalah wahyu Allah, adalah terkandungnya syari'at paling ideal bagi umat manusia,
undang-undang yang paling lurus bagi kehidupan, yang dibawa al-Quran untuk mengatur
kehidupan manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Meskipun memang
banyak aturan hukum dari Al-Quran yang secara 'kasat mata' terlihat tidak adil, kejam dan
sebagainya, tetapi sesungguhnya di balik itu ada kesempurnaan hukum yang tidak terhingga.

Diantara produk hukum Al-Quran yang menakjubkan dan penuh hikmah tersebut antara lain :
a. Hukuman Hudud bagi pelaku Zina, Pencurian, dsb (QS An-Nuur 2-3)b. Hukuman Qishos
bagi Pembunuhan ( QS Al-Baqoroh 178-180)c. Hukum Waris yang detil (QS An- Nisa 11-
12)d. Hukum Transaksi Keuangan dan Perdagangan.(QS Al-Baqoroh 282)e. Hukum Perang
& Perdamaian. (QS Al-Anfal 61)f. Dan lain-lain
Aspek-Aspek Kemukjizatan Alquran
Para ilmuan tidak sepakat kata dalam menentukan aspek-aspek kemukjizatan dalam Al-
Qur'an. Sebahagian mereka ada yang meneliti kemukjizatan Al-Qur'an hanya pada aspek
kebahasaan dan gaya bahasanya, ada juga yang hanya mengkaji pada aspek petunjuk yang
menujuk jalan kebahagiaan kepada manusia, juga ada yang hanya melihatnya sebagai
pembawa berita ghaib yang tidak boleh ditanggapi akal fikiran, dan ada yang mendalaminya
daripada aspek penciptaan alam semesta. Oleh kerana itu, banyak yang menyampaikankan
hingga sepuluh aspek, malah ada sebagian lainnya menambah lebih banyak lagi daripada itu.
Kami mencoba meringkasnya sebaik mungkin sehingga semua pendengar dapat mudah
mengingat bahwa begitu indahnya mempelajari lebih dalam tentang semua hal yang
diterdapat di dalam Al-Qur'an.Kemukjizatan dari segi Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan Al-Quran berbeda dengan gaya bahasa yang digunakan oleh
orang-orang Arab, gaya bahasa Al-Qur'an membuat orang Arab pada saat itu kagum dan
terpesona. Walaupun Al-Quran menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya,
namun kalimat demi kalimat mengandung unsur sastra yang sangat baik, namun tetap mudah
dipahami tanpa mengurangi sedikitpun kandungan misteri di dalamnya. Hal tersebut karena
keistimewaan aspek gaya bahasa yang digunakan oleh Al-Quran.
Bahkan, Umar bin Abu Thalib pun yang mulanya dikenal sebagai seorang yang paling
memusuhi Nabi Muhammad SAW dan bahkan berusaha untuk membunuhnya, memutuskan
untuk masuk islam dan beriman pada kerasulan Muhammad hanya karena membaca petikan
ayat-ayat Al-Qur'an. Susunan Al-Qur'an tidak dapat disamakan oleh karya sebaik apapun.
Dengan menggunakan penafsiran yang bersifat fleksibel dan penyampaiannya secara
deskriptif membuat Al-Qur'an dikenal sebagai pengobat kegundahan.Kemukjizatan dari segi
Susunan Kalimat
Kendati Al-Qur'an, hadis qudsi dan hadis nabawi sama sama keluar dari mulut nabi, namun
uslub atau susunan bahasanya jauh berbeda. Gaya bahasa Al-Qur'an lebih tinggi kualitasnya
dibandingkan dengan dua lainnya. Al-Qur'an muncul dengan uslub yang begitu indah dan
mengandung nilai-nilai istimewa dan tidak akan pernah ada pada ucapan manusia. Dalam Al-
Qur'an banyak mengandung ayat berupa tasybih(penyerupaan) yang disusun dalam bentuk
yang mempesona dan bahkan jauh lebih indah dari apa yang dibuat oleh penyair dan
sastrawan.

Kemukjizatan dari segi Pengetahuan


Tujuan utama Al-Qur'an al-Karim adalah untuk memandu dan memimpin tingkah laku
manusia. Karena itu, dakwah dan panduan Al-Qur'an muncul dalam berbagai bentuk dan cara.
Apabila kita meneliti tujuan dan metode Al-Qur'an dalam perbincangannya kita dapati banyak
ayat-ayat yang berkaitan dengan penciptaan alam semesta termasuk langit, bumi dan diri
manusia. Al-Quran memuat berbagai aspek ilmu pengetahuan yang merupakan penopang
kehidupan manusia di muka bumi ini, baik itu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
ibadah, hukum-hukum maupun ilmu pengetahuan lainnya yang berhubungan dengan alam,
seperti bidang ilmu alam, matematika, astronomi dan banyak lainnya. Kemudian juga
dijelaskan oleh firman Allah;
"Dan Dialah yang telah menciptakkan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing
beredar pada garis edarnya." (Q.S. Al-Anbiyaa': 33)
Kemukjizatan dari segi Hukum Ilahi yang Sempurna
Al-Qur'an al-Karim mengandungi segala sistem yang diperlukan oleh manusia dalam
kehidupan mereka. Al-Qur'an juga menjelaskan pokok-pokok akidah, norma,-norma
keutamaan, sopan satun, undang-undang ekonomi politik, sosial kemasyarakatan, serta
hukum-hukum ibadah. Dengan itu, manusia akan memperolehi ketenangan, kedamaian dan
keselesaan hidup di dunia. Tentang akidah, Al-Qur'an mengajak umat manusia pada akidah
yang suci dan tinggi, yaitu beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan menyatakan adanya
nabi dan rasulnya. Sedangkan dalam bidang undang-undang, Al-Qur'an telah menetapkan
mengenai perdata, pidana politik dan ekonomi serta hubungan internasional, Al-Qur'an juga
telah menetapkan dasar-dasar yang paling sempurna dan adil, baik dalam keadaan damai
maupun perang.

Kemukjizatan dari segi Perkara Ghaib


Aspek ini berkaitan dengan janji pasti dari Allah. Seseorang tidak akan pernah tahu mengenai
apa yang terjadi di masa yang akan datang kecuali terdapat keterangan melalui wahyu Allah.
Hal tersebut sebagaimana yang Allah firmankan kepada Nabi Muhammad Saw. untuk
memenangkan agama Islam dan menjadikannya di atas semua agama. sebagaimana Allah
berfirman,
"Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya di atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin
tidak menyukai." (Q.S. Al-Taubah: 33)
Dan telah dijelaskan pula dalam surat Yunus ayat 92: " Maka pada hari ini Kami
selamatkanlah badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang orang yang datang
sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda tanda kekuasaan
Kami". Tidak seorangpun mengetahui hal tersebut karena terjadi sekitar 1.200 tahun S.M.
Berita berita gaib tersebut terdapat pada wahyu Allah, yakni Turat, Injil dan Al-Qur'an.
Banyak yang dibuat takjub oleh mukjizat dikarenakan akal manusia tidak smapai kepada hal
hal tersebut.. Kemukjizatan dari segi Keserasian dalam setiap Kandungan
Al-Quran sebagai kalamullah memiliki keserasian di dalam setiap kandungannya, baik yang
lahir maupun bathin, tanpa ada sedikitpun pertentangan di dalamnya. Allah SWT berfirman,
"Apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Seandainya Al-Quran itu bukan dari sisi
Allah, tentulah mereka akan mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya," (Q.S. Al-
Nisa: 82).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Al-Quran memiliki kefasihan, yang
membuatnya unik dan istimewa. Yang dimaksud dengan kefasihan tersebut adalahAllah
menyebutkan dua perkara, dua larangan, dan dua kabar gembira dalam satu ayat. Sehingga
membuatnya serasi satu sama lain, saling menopang, saling mengisi, sehingga terdapat
keseimbangan makna.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa i'jazul Qur'an merupakan bagian terpenting dari
Ulumul Qur'an, karena i'jazul Qur'an berfungsi sebagai pembawa kebenaran, bahwa al-Qur'an
yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw adalah murni dari Allah SWT dan tidak ada
unsur-unsur apapun yang bisa menandingi arti dan makna yang terkandung dalam al-Qur'an
walau satu ayat sekalipun. Bahkan seorang pakar pujangga sastra, ahli dalam seni bahasa
Arab, dan kita yang mengimani Al-Qur'an tidak boleh mengingkari kemurnian yang
terkandung didalamnya. Al-Qur'an merupakan Mukjizat terbesar yang Allah turunkan sebagai
pedoman hidup umatnya. Kita tahu bahwa setiap Nabi yang diutus oleh Allah selalu dibekali
mukjizat untuk meyakinkan manusia yang ragu dan tidak percaya terhadap apa yang
disampaikan oleh nabi. Aspek-aspek kemukjizatan Alquran yang dipandang sangat penting
meliputi: (1) as-Sharfah, (2) Keindahan bahasa, (3) Ketelitian Redaksi, dan (4) Kandungan
isinya. Jika seseorang peneliti objektif mencari kebenaran Al-Qur'an dari aspek manapun
yang ia sukai, ia akan temukan kemu'jizatan itu dengan jelas dan terang melalui tiga macam
kadar kemukjizatan yaitu kemukjizatan bahasa, kemukjizatan ilmiah dan kemukjizatan
tasyri'(penetepan hokum).

DAFTAR PUSTAKA

Djalal, Abdul, Ulumul Qur'an, Surabaya : Dunia Ilmu, cet. 2, 2000.

Al-Khattan, Manna Khalil, Studi Ulumul Qur'an, Bogor : PT. Pustaka Litera Antar Nusa,
2001.

Ash-Shiddieqy, Muhammad Habsyi, Teungku, Ilmu-Ilmu Al Qur'an, Semarang : PT.


Pustaka Rizki Putra, 2002.

Ensiklopedia Mukjizat Al-Quran dan Hadis (7): Kemukjizatan Sastra dan Bahasa Al-
Quran) Anwar, Rosihon, ULUMUL AL-QUR'AN, Bandung : CV. Pustaka Setia, 2007.

Mudzakir. Studi Ilmu-Ilmu Qur'an Masran. KEMUKJIZATAN ALQURAN

Anda mungkin juga menyukai