Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Prinsip Dasar

Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant

Warmer secara bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini

difungsikan sebagai tempat perlindungan bagi bayi yang lahir dini

(Premature). Alat ini hanya sebagai tempat singgah sementara untuk

menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir dan mengalami hipotermia.

Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi

yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu

tubuh yang kurang akan merasa hangat. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil

atau dirasa sudah normal, maka bayi dapat dipindah ke bed bayi biasa.

Komponen utama dari infant warmer yaitu heater dan kontrol

suhu. Penghangat pada infant warmer menggunakan elemen kering yang

diletakkan diatas bayi yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan.

Radiasi panas yang mengenai bayi suhunya antara 35- 37 C. Pada

kontrol suhu juga terdapat sensor yang diletakkan pada bed bayi yang

berfungsi menyensor suhu tubuh bayi. Sensor ini juga berfungsi

mengontrol kerja heater agar tidak terjadi over heat. [8].

5
6

2.2. Transformator

Gambar 2.1. Transformator

Transformator adalah suatu komponen Elektromagnet yang

digunakan sebagai bengubah nilai suatu tegangan AC ke nilai yang di

butuhkan pada rangkaian berikutnya, dengan prinsip induksi

elektromagnetik tegangan arus bolak balik (AC) masukan membentangi

primer yang menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua menyambung

dengan lilitan sekunder.

Pada dasarnya transformator terdiri atas dua buah kumparan yang

saling tersekat secara elektis dan dililitkan pada sebuah bahan inti besi yang

membentuk suatu sirkit magnetis tertutup, sehingga kadua kumparan tadi

terhubung secara berbalasan. Kumparan primer terhubung kesumber

tegangan bolak balik (AC) dan kumparan sekunder dilengkapi dengan

terminal yang menghasilkan tegangan bolak balik. [7].

Jenis-jenis Transformator

a. Step Up

b. Step Down

c. Auto Transformator

d. Autotransformator Variabel
7

e. Transformator Isolasi

f. Transformator pulsa

g. Transformator 3 fasa

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah

lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan

bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai

jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan

primer (Ns > Np).

2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah

tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini

mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada

jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

2.3. Dioda

Gambar 2.2. Dioda

Dioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang berfungsi

terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi sisi anode,


8

sedangkan tipe-n akan menjadi sisi katode. Bergantung pada polaritas

tegangan yang diberikan kepadanya, dioda bisa berlaku sebagai sebuah

saklar tertutup (apabila bagian anode mendapatkan tegangan positif,

sedangkan katodenya mendapat tegangan negatif). Selain itu, dioda juga

berlaku sebagai saklar terbuka (apabila bagian anode mendapatkan

tegangan negatif, sedangkan katodenya mendapat tegangan positif).

Kondisi tersebut terjadi hanya pada dioda ideal, perlu tegangan lebih besar

dari 0,7 V (untuk dioda yang terbuat dari silicon) pada anoda terhadap

katoda agar dioda dapat mengalirkan arus listrik. Tegangan 0,7 V ini disebut

juga tegangan halang (barrier voltage). Dioda yang terbuat dari bahan

germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3 V.Karakteristik dioda

adalah sebagai berikut :

1. Bila dioda diberi tegangan maju (Forward Bias), maka dengan

tegangan kecil saja (umumnya kira-kira 0,7 volt untuk Silicon dan 0,3

untuk Germanium) arus akan mengalir dari anoda ke katoda.

2. Bila dioda diberi tegangan balik (Reverse Bias) maka untuk tegangan

yang masih dibawah tegangan break down, arus tidak akan mengalir

dari anoda ke katoda sampai tegangan yang diberikan mencapai

tegangan break down.

Dioda merupakan elektronika yang terbuat dari baha semikonduktor.

Mula - mula diode terbuat dari germanium mempunyai kelemahan, yaitu

akan rusak bila suhunya naik, maka diganti dengan silicon.[7]


9

2.4. Resistor

Resistor yang digunaka dalam elektronika dibedakan menjadi 2,

yaitu resistor linear dan nonlinear atau resistor tetap (fixed resistor) dan

resistor tidak tetap (variable resistor). Resistor linear adalah resistor yang

bekerja sesuai dengan hokum ohm, yaitu V = I . R. Jika nilai tahananya

semaki besar maka arusnya semakin kecil dan sebaliknya. Sedang resistor

nonlinear adalah resistor yang besar tahanannyadapat berubah ubah akibat

pengaruh faktor faktor luar seperti fotoresistor, thermistor, dan

sebagainya.[7]

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk

membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Sesuai

dangan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan

karbon. Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan

jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor

disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Tipe resistor yang

umumnya adalah dengan dua kaki tembaga di kiri dan kanan. Pada

badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk

memudahkan pemakai mengaliri besar resistansi tanpa mengukur besarnya

dengan Ohm meter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang

dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang

ditunjukkan pada gambar berikut :


10

Gambar 2.3. Resistor

2.5. Kapasitor

Kapasitor atau sering disebut kondensator berfungsi menyimpan

tenaga listrik untuk sementara. Selain itu, kondensator juga dimanfaatkan

untuk penapisan (filtering), penalaan (tuning), pembangkitan gelombang

bukan sinus, pengopelan sinyal dari satu rangkain ke rangkaian lain, dan

sebagainya.

Satuan kapasitor adalah farad dan disingkat F. Namun untuk

kapasitor satuan ini masih terlalu besar, sehingga dipakailah satuan-satuan

yang lebih kecil, seperti mikro Farad (F), nano Farad (nF) dan piko Farad

(pF). Nilai konversi satuan ini adalah 1F = 1.000.000 F, 1 F = 1000 nF,

dan 1 nF = 1000 pF.[7]


11

Gambar 2.4. Kapasitor

2.6. Relay

Relay adalah suatu saklar elektronik yang dapat digerakan dari

rangkaian elektronik lainya. Biasanya terbuat dari bahan platina yang tahan

terhadap korosi, dari lempengan platina tersebut, digerakan oleh magnet

yang berasal dari lilitan kawat email jika dialiri arus listrik, platina tersebut

akan tertarik dan terhubung, relay atau saklar akan posisi ON yang dapat

mengalirkan arus listrik. Relay ini biasa disebut dengan kontaktor.

Ada dua bagian titik kontak relay yaitu :

Gambar 2.5. Relay

a. Normal Open (NO) Dimana kontak ini akan berada pada posisi terbuka

saat relay ini tidak bekerja dan akan terhubung saat relay ini bekerja.
12

b. Normal Close (NC) Kontak ini akan berada pada posisi terhubung saat

relay ini tidak bekerja dan akan terlepas saat relay ini bekerja.

Keunggulan relay dibanding saklar mekanik biasa :

1. Relay dapat dipakai dengan aman untuk mengemudikan peralatan

dan mesin dari jauh.

2. Relay yang bekerja dengan arus dan tegangan kecil dapat digunakan

untuk menghidupkan mesin yang memerlukan arus besar.

3. Relay dapat juga digunakan menggerakkan peralatan yang

berbahaya dari kejauhan.[1].

2.7. Transistor

Transistor adalah komponen aktif yang sangat sering digunakan

dalam rangkaian-rangkaian elektronika, antara lain sebagai penguat

(misalnya : penguat audio), sebagai saklar, dan lain-lain. Sebuah transistor

tersusun dari tiga buah bahan semikonduktor yang bersusun berselang-

selang. Jika yang ditengah bahan jenis P, maka yang mengapit adalah bahan

jenis N, dan dinamakan transistor NPN. Sebaliknya yang ditengah jenis N,

maka yang mengampit berjenis P, dan dinamakan transistor PNP. Ketiga

bahan semikonduktor tersebut dinamai kolektor (pengumpul), basis

(landasan), dan emitor (penyebar). Arus listrik dalam transistor terutama

disebabkan oleh aliran elektron-elektron bebas dari emitor ke kolektor.

Transistor merupakan jenis komponen semikonduktor yang banyak

digunakan di berbagai rangkaian elektroika.[7]


13

2.8. Optocoupler

Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu

transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi

sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar

elektrik, yang bekerja secara otomatis. Optocoupler atau optoisolator

merupakan komponen penggandeng (coupling) antara rangkaian input

dengan rangkaian output yang menggunakan media cahaya (opto) sebagai

penghubung. Dengan kata lain, tidak ada bagian yg konduktif antara kedua

rangkaian tersebut. Optocoupler sendiri terdiri dari 2 bagian, yaitu

transmitter (pengirim) dan receiver (penerima)

Gambar 2.6. Optocoupler

a. Transmiter

Merupakan bagian yg terhubung dengan rangkaian input atau rangkaian

kontrol. Pada bagian ini terdapat sebuah LED infra merah (IR LED)

yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal kepada receiver. Pada

transmitter dibangun dari sebuah LED infra merah. Jika dibandingkan

dengan menggunakan LED biasa, LED infra merah memiliki ketahanan


14

yang lebih baik terhadap sinyal tampak. Cahaya yang dipancarkan oleh

LED infra merah tidak terlihat oleh mata telanjang.

b. Receiver

Merupakan bagian yg terhubung dengan rangkaian output atau

rangkaian beban, dan berisi komponen penerima cahaya yang

dipancarkan oleh transmitter. Komponen penerima cahaya ini dapat

berupa photodioda atapun phototransistor. Pada bagian receiver

dibangun dengan dasar komponen phototransistor. Phototransistor

merupakan suatu transistor yang peka terhadap tenaga cahaya. Suatu

sumber cahaya menghasilkan energi panas, begitu pula dengan

spektrum infra merah. Karena spekrum infra mempunyai efek panas

yang lebih besar dari cahaya tampak, maka phototransistor lebih peka

untuk menangkap radiasi dari sinar infra merah.

Jika dilihat dari penggunaannya, optocoupler biasa digunakan untuk

mengisolasi common rangkaian input dengan common rangkaian output.

Sehingga supply tegangan untuk masing-masing rangkaian tidak saling

terbebani dan juga untuk mencegah kerusakan pada rangkaian kontrol

(rangkaian input). [9].

2.9. IC regulator

Sirkuit terpadu seri 78xx (kadang-kadang dikenal sebagai LM78xx)

adalah sebuah keluarga sirkuit terpadu regulator tegangan linier monolitik

bernilai tetap. Keluarga 78xx adalah pilihan utama bagi banyak sirkuit

elektronika yang memerlukan catu daya teregulasi karena mudah digunakan


15

dan harganya relatif murah. Untuk spesifikasi IC individual, xx digantikan

dengan angka dua digit yang mengindikasikan tegangan keluaran yang

didesain, contohnya 7805 mempunyai keluaran 5 volt dan 7812 memberikan

12 volt. Keluarga 78xx adalah regulator tegangan positif, yaitu regulator

yang didesain untuk memberikan tegangan keluaran yang relatif positif

terhadap ground bersama. Keluarga 79xx adalah peranti komplementer

yang didesain untuk catu negatif. IC 78xx dan 79xx dapat digunakan

bersamaan untuk memberikan regulasi tegangan terhadap pencatu daya

split.

Gambar 2.7. Ic Regulator

IC 78xx mempunyai tiga terminal dan sering ditemui dengan

kemasan TO220, walaupun begitu, kemasan pasang-permukaan

D2PAK dan kemasan logam TO3 juga tersedia. Peranti ini biasanya

mendukung tegangan masukan dari 3 volt di atas tegangan keluaran hingga

kira-kira 36 volt, dan biasanya mempu pemberi arus listrik hingga

1.5 Ampere (kemasan yang lebih kecil atau lebih besar mungkin

memberikan arus yang lebih kecil atau lebih besar).


16

Keunggulan

Seri 78xx memiliki beberapa keunggulan dibandingkan regulator

tegangan lainnya:

Seri 78xx tidak memerlukan komponen tambahan untuk meregulasi

tegangan, membuatnya mudah digunakan, ekonomis dan hemat ruang.

Regulator tegangan lainnya mungkin memerlukan komponen tambahan

untuk membantu peregulasian tegangan. Bahkan untuk regulator

bersakelar, selain membutuhkan banyak komponen, juga membutuhkan

perencanaan yang rumit.

Seri 78xx memiliki rangkaian pengaman terhadap pembebanan lebih,

panas tinggi dan hubungan singkat, membuatnya hampir tak dapat

dirusak. Dalam keadaan tertentu, kemampuan pembatasan arus peranti

78xx tidak hanya melindunginya sendiri, tetapi juga melindungi

rangkaian yang ditopangnya.

2.10. Heater

Heater adalah Coil atau gulungan niklin dimasukan kedalam tabung

(pipa) dari bahan silica atau black body ceramik yang dikedua ujung nya

di beri terminal baut sebagai input power listrik dan kemudian ditutup

oleh dop keramik.


17

Fungsi kedua type heater ini hampir sama dengan infra red

heater,pemasangan nya dilengkapi dengan reflector yang terbuat dari

bahan stainless stell ataupun alumunium.

2.11. Kristal

Kristal lazimnya digunakan untuk rangkaian osilator yang menuntut

stabilitas frekuensi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang. Alasan

utamanya adalah karena perubahan nilai frekuensi kristal seiring dengan

waktu, atau disebut juga dengan istilah faktor penuaan frekuensi (frequency

aging), jauh lebih kecil dari pada osilator-osilator lain. Faktor penuaan

frekuensi untuk kristal berkisar pada angka 5ppm/tahun, jauh lebih baik

dari pada faktor penuaan frekuensi osilator RC ataupun osilator LC yang

biasanya berada diatas 1%/tahun.

Gambar 2.8. Kristal

Kristal juga mempunyai stabilitas suhu yang sangat bagus.

Lazimnya, nilai koefisien suhu kristal berada dikisaran 50ppm direntangan


18

suhu operasi normal dari -20C sampai dengan +70C. Bandingkan dengan

koefisien suhu kapasitor yang bisa mencapai beberapa persen. Untuk

aplikasi yang menuntut stabilitas suhu yang lebih tinggi, kristal dapat

dioperasikan didalam sebuah oven kecil yang dijaga agar suhunya selalu

konstan.[4].

2.12. LM 35 Sebagai Sensor Suhu

Pada sensor suhu yang digunakan pada pesawat, yang berfugsi untuk

mendeteksi suhu panas yang dihasilkan oleh sebuah pemanas (Heater),

Karena suhu yang diterima oleh bayi hanya 36 37 C. Jika panas yang

diterima oleh bayi yang baru lahir mencapai lebih dari suhu antara 36

37C, maka bayi akan terasa panas, karna warna kulit bayi perlahan lahan

akan memerah dan bayi tersebut akan merasa tidak nyaman dan tidak

merasakan kehangatan yang ada didalam kandungan rahim ibu sama

dengan diluar kandungan rahim ibu. Maka sensor suhu yang digunakan pada

Pesawat Infant Warmer ini yaitu memakai IC LM35.

Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki

fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk

tegangan. LM35 memiliki keakuratan yang cukup dan kemudahan

perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35 juga

mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang yang cukup

sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali

khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.


19

Prinsip kerja LM 35

Pertama vcc sebesar 5V digunakan untuk menghidupkan sensor

LM35 yang akan mendeteksi suhu. Keluaran sensor ini akan naik sebesar

10 mV setiap derajad celcius sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut

VLM35 = Suhu*10mV

Secara prinsip, sensor akan melakukan penginderaan pada saat

perubahan suhu setiap suhu 1 C akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV.

Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat

pula disemen pada permukaan bayi akan tetapi suhunya akan sedikit

berkurang sekitar 0,01 C karena terserap pada suhu permukaan tersebut.

Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu

permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu

disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih rendah dari suhu

permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan .


20

Gambar 2.9. Konfigurasi LM 35

IC LM 35 mempunyai spesifikasi antara lain :

Kalibrasi langsung dalam (C).

Skala faktor linear yaitu setiap 1C menghasilkan tegangan 10 mV.

Mempunyai impedansi keluaran rendah 0,1 pada arus 1mA

Bekerja maksimal pada suhu -55 sampai 150C.

Bekerja dengan tegangan 4-30 Volt.

Arus kurang dari 60 uA.

Pemanasan sendiri kurang dari 0,08C di udara.

Ketidak linierannya C.

Impedansi output kecil 0.1 Ohm pada beban 1 mA.[1]


21

2.13. LCD sebagai Display

LCD (Liquid Crystal Display) adalah merupakan perangkat display

yang paling umum dipasangkan di Mirokontroler, mengingat ukurannya

yang kecil dan kemampuannya menampilkan karakter atau grafik yang lebih

baik dibandingkan display 7 segmen atau alphanumeric.

LCD yang penulis gunakan adalah M1632, LCD ini hanya

memerlukan daya yang sangt kecil dan tegangan yang dibutuhkan juga

sangat rendah yaitu +5VDC.

Gambar 2.10. LCD

2.14. Mikrokontroler ATMega 8535

Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam

perkembangan dunia elektronika, khususnya dunia elektronika. Penemuan

silicon menyebabkan bidang ini mampu memberikan sumbangan yang amat

berharga bagi perkembangan dan memasarkan produk mikroelektronika

telah menjadi suatu teknologi standar bagi para desainer system elektronika

masa kini. Dengan perkembangan terakhir, yaitu generasi AVR ( Alf and
22

Vegards Risc procecor ), para desainer system elektronika telah diberi

suatu teknologi yang memilki kapabilitas yang amat maju, tetapi dengan

biaya ekonomis yang cukup minimal. Mikrokontroler, memiliki arti

pengendali berukuran mikro. Sekilas mikrokontroler hampir sama dengan

mikroprosesor, namun mikrokontroler memilki banyak komponen yang

terintegrasi didalamnya, misalnya timer/counter atau ADC, sedangkan pada

mikroprosesor komponen tersebut tidak terintegrasi dan pada umumnya

mikroprosesor banyak kita jumpai pada komputer dimana tugasnya adalah

memproses data dari berbagai sumber. Mikrokontroler lebih sesuai untuk

mengerjakan tugas-tugas yang spesifik. Banyak produsen yang

mengembangkan mikrokontroler diantaranya adalah ATMEL dengan

mikrokontroler generasi AVR (Alf and Vegards Risc Processor ).

2.13.3 Arsitektur ATMega 8535

Gambar 2.11. Pin ATMega 8535


23

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ATmega memiliki bagian

sebagai berikut :

a. Saluran I/O sebanyak 32 buah yaitu Port A, Port B, PortC, dan port D

b. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran

c. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan

d. CPU yang terdiri dari 32 register

e. WatchDogTimer dengan osilator internal

f. SRAM sebesar 512 byte

g. Memori flash sebesar 8kb dengan kemampuan Read While Write

h. Unit interupsi internal dan eksternal

i. Port antarmuka SP1

j. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi

k. Antarmuka komparator analog

l. Port USART untuk komunikasi serial

2.14.3 Fitur ATMega 8535

Kapabilitas detail dari ATmega 8535 adalah sebagai berikut :

a. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal

16 Mhz.

b. Kapabilitas memori flash 8kb, SRAM sebesar 512 byte dan EEPROM

(Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 512

byte.

c. ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.


24

d. Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.

e. Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.

2.15.3 Konfigurasi Pin ATMega 8535

Konfigurasi pin ATMega 8535 dari gambar diatas dapat dijelaskan secara

fungsional sebagai berikut :

a. Pin 10 merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukkan VCC

b. Pin 11 merupakan pin ground

c. Pin 33 40 merupakan pin I/O port A ( PA0..PA7) dua arah dan pin

masukkan ADC

d. Pin 1 8 merupakan pin I/O port B (PB0..PB7) dua arah dan pin fungsi

khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

e. Pin 22 29 merupakan pin I/O port C (PC0..PC7) dua arah dan pin

fungsi khusus yaitu TWI, komparator analog, dan Timer oscilator.

f. Pin 14 21 merupakan pin I/O port D (PD0..PD7) dua arah dan pin

fungsi khusus yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan

komunikasi serial,

g. Pin 9 RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

mikrokontroler

h. Pin 12 dan 13 XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukkan clock

eksternal.

i. Pin 30 AVCC merupakan pin masukkan tegangan untuk ADC


25

j. Pin 31 merupakan pin ground

k. Pin 32 AREF merupakan pin masukkan tegangan referensi ADC. [2].

2.15. Blue Light

Blue Light adalah lampu neon bertekanan rendah yang

memancarkan cahaya biru dari bagian spektrum yang terlihat, lampu

joundace ini banyak digunakan dalam incubator bayi atau alat

Phototheraphy untuk menghilangkan bilirubin didalam darah bayi yang

baru lahir.

Gambar 2.12. Blue Light

Blue light dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan

Transfusi Pengganti untuk menurunkan Bilirubin. Memaparkan neonatus

pada cahaya dengan intensitas yang tinggi ( a bound of fluorencent light

bulbs or bulbs in the blue-light spectrum) akan menurunkan Bilirubin dalam

kulit. Fototherapi menurunkan kadar Bilirubin dengan cara memfasilitasi

eksresi Biliar Bilirubin tak terkonjugasi. Hal ini terjadi jika cahaya yang
26

dikeluarka jaringan mengubah Bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua

isomer yang disebut Fotobilirubin. Fotobilirubin bergerak dari jaringan ke

pembuluh darah melalui mekanisme difusi. Di dalam darah Fotobilirubin

berikatan dengan Albumin dan dikirim ke Hati. Fotobilirubin kemudian

bergerak ke Empedu dan diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang

bersama feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan Taeusch, 1984).

Hasil Fotodegradasi terbentuk ketika sinar mengoksidasi Bilirubin dapat

dikeluarkan melalui urine.

Blue light mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar

Bilirubin, tetapi tidak dapat mengubah penyebab Kekuningan dan

Hemolisis dapat menyebabkan Anemia. Secara umum Fototherapi harus

diberikan pada kadar Bilirubin Indirek 4 -5 mg / dl. Neonatus yang sakit

dengan berat badan kurang dari 1000 gram harus di Fototherapi dengan

konsentrasi Bilirubun 5 mg / dl. Beberapa ilmuan mengarahkan untuk

memberikan Fototherapi Propilaksis pada 24 jam pertama pada Bayi Resiko

Tinggi dan Berat Badan Lahir Rendah. [6].

2.16. Hourmeter

Hourmeter adalah piranti untuk mengukur seberapa lama unit

tersebut bekerja atau jumlah jam operasi. Data hourmeter menjadi acuan

terhadap analisis penggantian komponen-komponen kritis yang mengalami

beban keausan.
27

Gambar 2.13. Hourmeter

Alat Hourmeter akan menghitung selama lampu UV dihidupkan,

sehingga lamanya pemakaian lampu UV dapat tercatat oleh Hourmeter ini.

Untuk menghentikan counter Hourmeter, cukup mematikan lampu UV,

dikarenakan tidak adanya arus listrik maka Hourmeter akan berhenti

menghitung waktu pemakaian. Mengingat bahwa life time dari lampu UV

adalah 6000 jam. [6].

2.17. Lampu halogen

Lampu halogen adalah sebuah variasi atas lampu pijar standar,

bukan lampu pendar. Sebuah lampu pijar berisi sebuah filamen tungsten

yang dilindungi oleh sebuah bola kaca yang juga diisi gas. Ketika arus

listrik dinaikkan, filamen mengalami pemanasan sangat tinggi sampai

berpijar dan memancarkan cahaya putih. Lampu itu mungkin tampak

sangat terang, tetapi sesungguhnya hanya 10 hingga 12% energinya yang

dipancarkan dalam bentuk cahaya tampak. Sedangkansekitar 70%

sisanya dipancarkan berupa radiasi inframerah yang tidak nampak dan

terasa lebih hangat.

Anda mungkin juga menyukai