Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KELOMPOK

PENDEKATAN SISTEM PTK


Pendekatan Sitem dan Manajemen

Oleh :
Kelompok 7

Anggota :
Hifnul Rizky Al Ulfa 16138145
Rowa Subakti Amegyo 16138155

Dosen Matakuliah :
Prof. Ali Amran, M.Pd, MA. Ph.D
Dr. Ridwan, M,Sc. Ed.

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini kita mengintegrasikan fungsi manajemen ini ke dalam kerangka umum
pendekatan sistem. Pendekatan ini meningkatkan fleksibilitas organisasi untuk melakukan
perubahan, mengisolasi tanggung jawab individu, dan meningkatkan keuntungan dalam
efektivitas dan efisiensi dengan mengoptimalkan sistem total daripada bagian-bagiannya.
materi dalam bab ini akan disusun berdasarkan area topik berikut:

Pendekatan Sistem
Filosofi Sistem
Manajemen Sistem
Analisa Sistem

2
BAB II
PEMBAHASAN

PENDEKATAN SISTEM

Istilah sistem telah digunakan dalam berbagai cara yang berbeda. Kebanyakan orang
menerima istilah ini sebagai ungkapan keseharian dan menggunakannya untuk
mendeskripsikan apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka hidup. Manajer
menganggap frase seperti filsafat sistem, manajemen sistem, dan analisis sistem sebagai
istilah yang sama. Ini akan jauh lebih berarti untuk memasukkan semua aspek dari sistem ke
dalam klasifikasi umum dari pendekatan sistem dan memasukkannya ke dalam kerangka ini
menggunakan berbagai sistem yang cocol seperti teori sistem sebagai kumpulan konsep yang
digabungkan atau tubuh ilmu pengetahuan yang menggarisbawahi penerapan filsafat sistem
(cara berpikir), manajemen sistem (desain dan pelakasanaan organisasi sebagai sistem) dan
analisis sistem (teknik pemecahan masalah).

System Theory

System Philosophy System Management System Analsysis

Viewpoint Conceptual Pragmatic Optimizing

Method Cogitative Synthesis Modeling

Organization
SUbsystem Strategic Coordinative Operating

Task Integration of the integration of the achievment of


Organization with operations through goals and efficient
The environtment design and emphasis utilization of
Of interrelationships resources
Gambar 1.1 The System approach

Dalam filsafat sistem, sudut pandangnya adalah konseptual, metodenya adalah


berpikir atau refleksi, organisasi subsistemnya adalah strategi, dan tugasnya adalah
mengintegrasikan organisasi dengan lingkungannya. Dalam manajemen sistem, sudut
pandangnya adalah pragmatis, metodenya adalah sintesis (seni membangung organisasi
sebagai sebuah sistem melalui perkumpulan atau kombinasi daribagian-bagian), organisasi
subsistemnya adalah koordinasi, dan tugasnya adalah mengintegrasikan kinerja dan mencapai
tujuan melalui desain. Dalam analisis sistem, sudut pandangnya adalah mengoptimalisasi atau
pemecahan masalah, metodenya melalui memperagakan (identifikasi dan abstraksi dari
faktor-faktor dunia nyata, manipulasi variabel, interpretasi dari simpilan analisis, dan realisasi
dari simpulan tersebut ke dunia nyata), organisasi subsistemnya ditekankan pada
pelaksanaan, dan tugasnya adalah mencapai tujuan dan efisiensi penggunaan sumber.

3
FILOSOFI SISTEM

Teori umum sistem dideskripsikan sebagai pengembangan dari sebuah sistematis,


kerangka teori untuk mendeskripsikan hubungan (keterkaitan) dalam dunia empiris. Model
dikembangkan sehingga dapat diterapkan pada banyak sistem, baik itu fisika, biologi, tingkah
laku, ataupun sosial. Banyak persamaan dalam konstruksi teoritis dari berbagai disiplin ilmu
terlihat pada pemeriksaan.
Salah satu sekolah menimbulkan pemikiran menghubungkan sistem dengan ilmu,
yang dapat dideskripsikan sebagai badan sistematis dari ilmu pengetahuan; susunan prinsip-
prinsip penting atau fakta-fakta disusun dalam kebergantungan atau hubungan yang rasional;
ide, prinsip, undang-undang yang kompleks membentuk keseluruhan yang koheren.
Teori yang penting dari deduksi atau alasan filsafat mengeluarkan beberapa prinsip teori
umum.
1. Lebih mengutamakan keseluruhan
2. Integrasi merupakan timbal balik berbagai bagian menjadi satu.
3. Semua bagian saling mempengaruhi.
4. Setiap bagian menjalankan perannya di dalam keseluruhan.
5. Sifat dari bagian dan fungsinya didapat dari posisinya dalam keseluruhan dan tingkah
lakunya diatur oleh hubungan keseluruhan ke bagian.
6. Keseluruhan adalah banyaknya sistem/kompleks/konfigurasi energi dan perilaku
seperti terpisah-pisah walaupun sekomplek apapun.
7. Semuanya seharusnya berawal dengan keseluruhan sebagai premis dan bagian dan
hubungannya seharusnya dikembangkan.

Keseluruhan memperbaharui dirinya sendiri secara konstan melalui proses perubahan;


identifikasi keseluruhan dan kesatuan dipelihara akan tetapi bagian-bagian berubah. Proses
ini berkelanjutan tanpa berhenti, terkadang direncanakan dan diobservasi, atau mungkin
muncul tanpa peringatan.
Menggabungkan sistem dalam organisasi mungkin lebih bermakna bila dikatakan
bahwa sebuah sistem adalah kesatuan komponen-komponen yang didesain untuk mencapai
sebuah tujuan berdasarkan pada rencana. Definisi ini berisi tiga bagian penting. Pertama,
harus ada tujuan. Kedua, terdapat desain komponen yang tersusun dengan penuh arti. Ketiga,
masuknya informasi, energi, dan bahan yang dialokasikan berdasarkan rencana pelaksanaan.
Definisi ini dapat dilihat pada gambar 1.2, sebuah model dasar sistem. Input sumber
perencanaan berupa informasi, energi, dan bahan ditransformasikan oleh manusia dan/atau
mesin untuk memproduksi output berupa produk atau layanan. Output, jika sistem efektif,
mencapai tujuan sistem.

INPUT OF TRANSFORMATION BY OUTPUT OF

Information Men and/or machines Products


energy and/or services
materials

Gambar 1.2 model sistem dasar

4
A. Tipe-tipe Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda. Salah satunya adalah
kelompok sistem alami (natural systems) misalnya sistem tata surya. Yang dibandingkan
dengan sistem buatan manusia (man-made systems) misalnya sistem transportasi. Sistem
alami adalah hubungan antara objek dan rangkaian kejadian yang diamati pada kondisi
alaminya pada saat kita mengidentifikasi beberapa makna/arti. Sistem seperti ini
bergantung pada hukum alam dan hubungan input-output yang dapat diprediksi
menggunakan ilmu pengetahuan. Sebaliknya, sistem buatan manusia didesain dan
dioperasikan/dijalankan oleh manusia. Mereka menggunakan input dari sistem yang
alami, akan tetapi sedikit menahan prediktabilitas yang ditemukan dalam sistem alami,
hal ini dikarenkan manusia tidak dapat diprediksi. Diskusi ini dibatasi pada sistem buatan
manusia.
Perbedaan mungkin dibuat antara sistem yang fleksibel dan sistem yang kaku.
Sistem yang fleksibel adalah sistem yang susunan dan desainnya secara terus menerus
menyesuaikan untuk memelihara kemampuan untuk digunakan ditengah-tengah
perubahan lingkungan input. Keseimbangan antara sistem dan lingkungannya
dipertahankan. Sebaliknya, sebuah sistem yang kaku bukanlah unit yang memelihara diri
sendiri dan susunannya tidak dapat menyesuaikan, setidaknya tidak dalam waktu singkat.
Sebagai contoh sistem yang fleksibel memuat bentuk kehidupan seperti ekonomi, politik,
dan sistem sosial. Contoh dari sistem yang kaku adalah surat bangunan secara otomatis.
Saat dibuat, hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk menyesuaikan perubahan yang
terjadi.
Manusia mencoba untuk membuat fleksibilitas dalam setiap sistem yang dibuatnya.
Sebagai contoh sebuah bangunan mungkin didesain begitu rupa sehingga dapat
digunakan untuk keperluan lain jika susunan kebutuhan pokok berubah.
Klasifikasi yang lain adalah dari sistem berkaitan dengan tingkat keterlibatan
manusia, manusia atau sistem mesin. Sebagai contoh sekelompok pribumi menenun topi
akan dibantu sistem produksi manual. Perbedaan yang besar pada program kilang
minyak otomatis untuk menghasilkan minyak tanah tanpa campur tangan manusia dalam
proses transformasi adalah sistem mesin otomatis. Hubungan mesin dengan kebanyakan
sistem jatuh diantara dua contoh yang sangat berbeda ini. Beberapa industri di kota-kota
besar berinvestasi dengan mesin misalnya industri besi baja, sedangkan yang lain faktor
manusia lebih signifikan seperti dalam firma hukum.
Klasifikasi alami dengan buatan manusia, fleksibel dengan kaku, dan manusia
dengan mesin, semua bergantung pada desain dan susunan sistem. Kelompok yang lain
dapat dibuat dengan menekankan pada output alami: (1) sistem yang menghasilkan
benda dan (2) sistem yang melayani pelanggan. Departemen manufaktur dari divisi
Chevrolet dari Generals Motor Cooperation adalah subsistem dari perusahaan tersebut
yang membuat mobil. Manusia dan mesin mengikuti masukan informasi untuk mencapai
tujuan operasional yang ditetapkan oleh perusahaan. Intisari dari organisasi produksi atau
sistem beristirahat dalam proses saat sumber diubah ke dalam output.
Tujuan utama dari sistem yang lain adalah untuk melayani pelanggan. Pelayanan
mungkin ditunjukkan dengan mengirim produk, ide, atau menyediakan kebutuhan orang
pada umumnya. Sebagai contoh toko retail (marker) tidak memproduksi sebuah produk
tapi membuat benda-benda itu dapat digunakan oleh konsumen, begitulah menghasilkan
pelayanan. Sama halnya, seorang dokter atau pengacara menghasilkan layanan dengan
menyediakan obat-obatan atau pendampingan resmi untuk pelanggan.

5
B. Pembagian sistem
Sebuah komponen adalah bagian dari sistem yang ditampilakn atau menyediakan
fasilitas untuk menampilkan, beberapa bagian dari definisi proses transformasi. Sebuah
komponen adalah unit dasar dalam sebuah sistem yang dibatasi atau tidak dapat dibagi
lagi atau dideskripsikan lebih rinci. Sebagai contoh sebuah bangunan kelas dapat
dikatakan sebagai komponen dalam system pembelajaran ketika dibatasi pada detail
analisis bangunan menurut sistem lampu, dan lainnya. Lebih lanjut, seorang guru
mungkin diklasifikasikan sebagai komponen dari sistem universitas, walaupun dalam
ilustrasi medis seseorang mungkin dideskripsikan sebagai sistem dengan beberapa
subsistem. Sebuah komponen tidak dapat memuaskan kebutuhan total dalam sebuah
sistem seperti definisi system, walaupun ini mungkin dapat menjadi sistem dalam situasi
dan konteks yang berbeda. Sebuah komponen mungkin bagian dari satu sistem atau
lebih, misalnya kita adalah komponen dari sistem ekonomi dan juga sistem sosial dan
sistem politik.
Ini adalah masalah dari deskripsi atau batasan pernyataan, dan penentuan apa itu
sebuah sistem, subsistem, atau komponen muncul ketika tujuan system tersebut
ditentukan. Kemampuan untuk mendefinisikan sistem dan garis batas yang tepat menjadi
keuntungan yang signifikan dari pendekatan sistem. Definisi sitem membatasi sistem
total untuk tujuan operasional dan analisis. Setiap sistem meliputi komponen-
komponen, beberapa yang terkualifikasi sebagai sistem pada keadaan yang berbeda dan
sistem dapat menjadi subsistem pada abstraksi yang tingkatannya lebih tinggi. Batasan-
batasn seperti pada definisi berfungsi sebagai bidang dalam organisasi atau sistem,
bidang yang dikontrol dapat dilatih, atau masalah yang membutuhkan analisis. Gambar
1.3 menunjukkan hubungan antara sistem, subsistem, dan komponen dalam sebuah
hierarki. A adalah sistem total dengan dua subsistem A1 dan A2, subsistem A2
mempunyai 4 subsistem A01, A02, A03, dan A04. Sub-subsistem A01 mempunyai 4
subsistem A001, A002, A003, A004, A005, A006, A007, dan A008 dan lainnya mungkin
dianggap sebagai komponen dari sistem jika tidak bermakna untuk membuat sebuah
tingkat tambahan dalam analisis.
Sebagai ilustrasi, A mungkin mewakili sistem pendidikan di United Stated, dengan
dua subsistem utama misalnua Swasta A1 dan Umum A2. Sebagai subsistem A2 ada
universitas A01, sekolah teknik A02, SMP/SMA A04, dn sekolah dasar A04. Universitas
umum A01 dapat dikelompokkan dalam delapan wilayah negara dan wilayah yang lain
dapat dibagi lagi.

Gambar 1.3 a network hierarchy

6
MANAJEMEN SISTEM

Konsep sistem juga dapat diterapkan dalam pengelolaan sumber daya. Suatu unit
organisasi yang diatur dan dioperasikan sebagai sistem, maka dapat dikatakan
sebagai manajemen sistem atau pengelolaan sistem. Masing-masing bagian dari keseluruhan
sistem atau subsistem dipandang sebagai satuan yang berbeda dan berhubungan atau
berkontribusi pada tahap selanjutnya dalam struktur hirarkis yang terprogram dan dapat
diukur.
Terdapat empat karakteristik yang berlaku dalam manajemen sistem, antara lain: (1)
berorientasi pada tujuan, dimana dilakukan secara terus menerus pada pencapain tujuan
(efektivitas), (2) berorientasi pada sistem secara total, sebagai strategi kebijakan yang
menekankan pada optimalisasi sistem secara total, (3) berorientasi pada tanggung jawab,
karena setiap manager seharusnya memberikan tugas tertentu dimana input dan outputnya
yang dapat diukur, (4) berorientasi pada perseorangan, karena para pegawai yang diberi tugas
diidentifikasi dengan output (prestasinya diakui dan dihargai). Meskipun tugas para pegawai
mungkin lebih spesifik dalam sistem manajemen, kemampuan sistem untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan permintaan harus mendorong pertumbuhan intelektual dan
pengembangan karyawan.
Ada empat tahap keputusan dalam pengelolaan sistem, masing-masing berbeda, tetapi
terkait erat satu sama lain, diantaranya:
1. Penentuan sistem
2. Desain dan penciptaan
3. Operasional dan kontrol
4. Review dan evaluasi

Pertama, sebuah keputusan dibuat untuk menciptakan sebuah sistem. Suatu keputusan
yang dibuat oleh penguasaha ketika ia memutuskan untuk membuka toko, keputusan
organisasi kedirgantaraan besar dibuat dalam membangun divisi rudal, atau keputusan yang
dibuat untuk menciptakan suatu badan untuk membantu memecahkan masalah-masalah kota.
Selanjutnya, sistem harus dirancang, yaitu komponen harus diatur dalam beberapa kombinasi
untuk menghasilkan tujuan yang diinginkan. Misalnya, sistem yang dirancang untuk
mempersiapkan faktur untuk surat termasuk mesin penagihan dan operator. Komponen-
komponen ini akan diatur dalam urutan yang direncanakan untuk memberikan pemanfaatan
yang optimal. Perhatikan bahwa ia memerlukan informasi untuk menentukan cara yang tepat
dan benar untuk mengatur sehingga untuk mencapai tujuan (desain dan prosedur), dan untuk
memanfaatkan bahan (mesin) dan energi (waktu yang dihabiskan merancang sistem) secara
efisien.
Setelah sistem telah dirancang sudah siap untuk beroperasi. Akan ada masukan
informasi (misalnya data pelanggan, kuantitas, harga, diskon, dan tanggal pengiriman),
masukan bahan (misalnya bentuk faktur dan pita mesin), dan masukan energi (energi yang
diberikan oleh pekerja dan energi listrik yang disediakan untuk mesin).
Masukan usaha dialokasikan sesuai dengan rencana. Sebagai contoh, seorang supervisor
dapat menentukan jenis faktur untuk digunakan, ketika berbagai pelanggan harus ditagih,
ketika operator harus bekerja lembur, dan mesin harus diperbaiki.
Hal ini dimungkinkan untuk menghilangkan bagian-bagian perencanaan yang
diperlukan selama operasi dengan merancang sistem dengan alokasi masukan yang telah
ditentukan, penataan sistem untuk beroperasi dalam mode tertentu dan dengan hasil yang
lebih dapat diprediksi. Semakin pengoperasian sistem sudah direncanakan, semakin otomatis
menjadi. Selalu ada dua tahap perencanaan, pertama dalam perencanaan strategi dan desain,
dan kemudian dalam mengoperasikan sistem.

7
Dasar teori sistem adalah premis yang diberikan input tertentu, prosesor akan
memberikan output tertentu atau beroperasi dalam batas yang ditetapkan. Namun, sebuah
organisasi bukanlah sistem yang terstruktur atau diprediksi. Keseimbangannya tidak dapat
ditentukan dengan persamaan, dan akan berubah, dalam batas-batas, sebagai komponen dari
sistem yang disusun kembali atau sebagai input dialokasikan.
Dalam bentuk yang lebih maju, sistem akan mencakup beberapa alat kontrol, yaitu
sensor untuk mengukur keluaran atau karakteristik terkait, cara membandingkan pengukuran
dengan standar, dan unit mengaktifkan menyesuaikan masukan untuk memperbaiki
kekurangan yang ditunjukkan. Tujuannya adalah untuk mengontrol semua variabel sehingga
sistem akan cenderung stabil di dekat titik ekuilibrium yang ideal. Tujuan ini hanya mungkin
jika standar yang dapat ditentukan dan jika nilai operasi dapat diukur.
Berkaitan tahap keempat dengan seberapa baik sistem telah dioperasikan. Apakah
sudah efektif dan efisien? Sebuah sistem yang efektif jika untuk mencapai tujuan itu,
sedangkan efisiensi adalah hubungan input sumber daya dan output. Sebuah sistem dapat
efektif saat buang sumber daya (tidak efisien), dan sebaliknya, dapat mengubah masukan
efisien tanpa mencapai tujuan sebagaimana dimaksud (misalnya lebih banyak sepatu per
orang-jam input, tetapi semua untuk kaki kiri, atau produk sedikit orang ingin beli).
Jawabannya adalah untuk menentukan keseimbangan antara efektivitas dan efisiensi setiap
kali keduanya saling berlawanan. Ini menjadi tindakan yang tepat dan kami mengatakan
sistem dioptimalkan. Sejauh keseimbangan ini tidak terjadi, ada kondisi non optimal. Untuk
menggambarkan, selalu ada pertanyaan yang berkaitan dengan kualitas produk dan biaya
produksi. Kami akan berusaha untuk mencapai kualitas terbesar (efektivitas) dan masih
menjaga biaya (efisiensi) dapat diterima oleh lingkungan yang kompetitif.
Review dan evaluasi terjadi pada waktu berkala selama siklus hidup sistem dan dapat
menyebabkan perubahan desain dalam sistem ini, atau rekomendasi untuk perubahan yang
dapat dimasukkan dalam sistem masa depan. Informasi untuk proses review dan evaluasi
sering dikumpulkan sebagai data kontrol untuk operasi. Umpan balik informasi operasi
melengkapi bukti bagaimana sistem melakukan, dan apakah atau tidak perubahan desain
diperlukan. Ulasan atau analisis audit dapat membawa perubahan dalam desain, sedangkan
tindakan yang berkaitan dengan mengontrol perubahan penyebab terjadi pada masukan
operasi.
Input informasi, energi, dan bahan-bahan dasar untuk semua empat tahap. Sebagai
contoh, perhatikan informasi yang dibutuhkan selama desain dan penciptaan tahap untuk
menentukan bagaimana tujuan negara dapat dicapai (penentuan proses transformasi), energi
(usaha yang dihabiskan merancang dan membuat sistem) yang diberikan oleh orang-orang,
dan bahan-bahan dalam bentuk peralatan dan mesin menjadi bagian dari sistem. Dalam
operasi dan kontrol, semua masukan yang baik input informasi (misalnya, data yang
pelanggan, kuantitas, harga, diskon, dan tanggal pengiriman), input energi (energi yang
digunakan oleh para pekerja atau energi yang digunakan untuk mengoperasikan mesin), atau
input bahan (bahan baku, bentuk faktur, dan pita mesin, misalnya).
Perlu dicatat bahwa perencanaan atau pengambilan keputusan terjadi di keempat
tahap. Jenis dan luasnya pada setiap tahap, bagaimanapun, akan bervariasi dengan sifat atau
jenis sistem. Sebagai contoh, sebuah kilang minyak otomatis (sistem yang kaku) harus hati-
hati direncanakan sebelumnya akan. Kebanyakan keputusan operasi yang diprogram ke
dalam sistem. Sebuah department store (sistem yang fleksibel) menentukan tujuan dan
perencanaan yang lebih umum, dan menggunakan pengambilan keputusan manusia dalam
subsistem operasi untuk menyesuaikan organisasi untuk berbagai pengaruh lingkungan.

8
Gambar 1.4 Aliran perencanaan dan informasi control

Gambar 1.4 menggambarkan aliran informasi perencanaan ketika keputusan dibuat


untuk melepaskan sumber daya bahan, energy, dan penglahan informasi. Sebuah catatan
rencana tersebut disimpan di tempat yang dapat digunakan sebagai standar untuk tujuan
pengendalian. Sumber daya yang rilis oleh unit mengaktifkan. Misalnya, jdwal rinci
direncanakan (pengolahan informasi), pekerja yang ditugaskan untuk tugas-tugas khusus
(energy), dan bahan baku yang diperlukan atau bagian yang dibeli disediakan (bahan).
Kombinasi dari input ini sesuai dengan hasil rencana dalam pelaksanaan tugas (pengolahan),
dan output terjadi.
Perangkat indera ditempatkan di titik-titik strategis dalam aliran sistem untuk
mengukur kinerja atau output. Pengukuran ini diumpankan kembali ke unit kontrol atau
kelompok, dan informasi ini dari dibandingkan dengan standar. Seperti penyimpangan yang
signifikan dari program diakui informasi untuk memperbaiki situasi dilepaskan ke unit
mengaktifkan, yang menyesuaikan pelepasan sumber daya informasi, energi, atau bahan.
Jika diagram ini mewakili sistem yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk membayar
klain kecelakaan, proses dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sistem ini dapat dirancang untuk memastikan bahwa klaim yang sah dibayar cepat
dan akurat (obyektif)

9
2. Tindakan yang harus diikuti dalam menetapkan berbagai jenis klain dan menentukan
jadwal pembayaran akan direncanakan (informasi perencanaan).
3. Klaim akan diterima (pengolahan informasi).
4. Pekerja akan ditugaskan untuk memproses klaim. Panas, cahaya, dan kekuasaan akan
digunakan di kantor (energi)
5. Klaim kosong, pita mesin tik, dll akan digunakan (bahan)
6. Klaim akan dikaji dan dibayar (pengolahan)
7. Pembayaran klaim akan mengukur melawan waktu dalam proses dan terhadap standar
atau kinerja untuk menilai pembayaran yang benar (kontrol).

Ilustrasi merupakan sistem yang terstruktur dan belum ada kalanya tidak layak atau
diinginkan untuk struktur sistem begitu tepat. Namun demikian, pendekatan sistem tidak
menyiratkan kecenderungan untuk sistematisasi-dan untuk mengalokasikan sumber daya
sehingga dapat memberikan utilitas yang maksimal kepada organisasi. Dalam setiap proses di
mana tindakan yang diambil dalam satu yang berhubungan dengan mengakhiri tergantung
pada tindakan yang diambil di daerah lain, kemungkinan bahwa operasi halus dan lebih
efisien dapat disediakan jika tindakan ini berulang-ulang. Kegiatan dapat dirutinkan sejauh
bahwa pilihan dapat disederhanakan atau dihilangkan. Sebagai tingkat penurunan
pengulangan, semakin kecil kemungkinan atau semakin sulit untuk memiliki operasi yang
efisien. Kegiatan yang tidak berulang-ulang akan bervariasi dalam kaitannya dengan
frekuensi terjadinya. Semakin jarang mereka menjadi, semakin sedikit kemungkinan ada
adalah bahwa mereka dapat dikendalikan dalam batas-batas tertentu operasi.
Jumlah terbesar dari variasi antara komponen yang mungkin ditemukan dalam pola
perilaku individu:

Kompleks sistem manusia-mesin dirancang dan dikembangkan untuk memenuhi


tugas-tugas yang terus berkembang bahwa teknologi dan organisasi
memungkinkan, di satu sisi, dan bahwa aspirasi manusia untuk menjelaskan,
memprediksi, dan kontrol alam dan permintaan laki-laki lain, di sisi lain .
Pengembangan sistem ini ditandai dengan kompromi terus menerus antara
keinginan dan mungkin, setiap sistem baru membentang ilmu fisika dan
teknologi dan kemampuan kita untuk membatasi.

Jika manajer ingat bahwa sistem yang dibuat oleh rakyat dan untuk rakyat, masalah
manusia yang terkait dengan taksi penataan yang tepat diminimalkan.

A. Model Ilustrasi

Hal ini jelas bahwa model tunggal tidak dapat menggambarkan kegiatan rinci dari
setiap organisasi, masing-masing adalah unik. Bagaimana kegiatan ini akan
dikelompokkan dan rinci dalam situasi tertentu sepenuhnya tergantung pada tujuan dan
kondisi yang berhubungan dengan masing-masing kasus yang bersangkutan.
Komite perencanaan induk akan mempertimbangkan masukan yang berkaitan dengan
permintaan atau kebutuhan produk atau jasa, kondisi sekarang penelitian dan
pengembangan teknologi, kemampuan sumber daya organisasi, dan pengaruh lain yang
dihasilkan oleh lingkungan. Pada tingkat ini, keputusan akan dibuat menyangkut
pemilihan program baru dan perluasan atau penghentian program yang ada.
Setelah keputusan tersebut dibuat desain aktual dan penciptaan sistem yang
didelegasikan kepada kelompok alokasi sumber daya. Input spesifik tenaga kerja

10
(energi), fasilitas (bahan), dan teknologi (informasi) digabungkan seperti yang diperlukan
untuk merencanakan dan merakit sistem baru, atau untuk membuat revisi utama dalam
sistem yang ada.
Dua jenis sistem operasi dapat sistem dan sistem memfasilitasi proyek yang
diciptakan-. Proyek sistem adalah program utama dari suatu organisasi dan output
mereka dirujuk langsung ke tujuan organisasi. Sebaliknya, sistem memfasilitasi
diciptakan untuk proyek sistem layanan. Beberapa mungkin mengklasifikasikan
memfasilitasi sistem sebagai subsistem dari proyek-proyek besar, tetapi lebih bermakna
untuk menganggap mereka sebagai sistem yang berbeda karena mereka biasanya
melayani lebih dari satu proyek. Untuk menggambarkan, sebuah organisasi rumah sakit
mungkin termasuk program utama untuk bersalin, jantung, dan pasien tua, dan juga
memiliki sistem memfasilitasi untuk memberikan obat-obatan atau obat-obatan untuk
ketiga program. (Perlu dicatat bahwa tujuan dari rumah sakit tidak membagikan obat-
obatan).
Umumnya, lebih baik untuk memberikan masing-masing program dengan semua
subsistem dan komponen yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya. Strategi seperti
mempertahankan tanggung jawab lebih dekat, mengurangi masalah komunikasi,
transportasi, dan penjadwalan, dan penyederhana proses administrasi. Ada saat-saat,
namun, ketika layanan mungkin unik atau khusus, atau ketika biaya operasi fasilitas tidak
dapat dibenarkan untuk setiap sistem proyek. Dalam hal demikian, sudah selayaknya
untuk menciptakan sebuah sistem fasilitator, tetapi bahkan dalam kasus seperti tujuan
dari sistem pelayanan harus ditentukan dan input dan output diukur.
Perencanaan operasi mungkin dari dua jenis, yaitu spesifikasi perencanaan atau
perencanaan transformasi. Berdasarkan informasi yang dirilis, materi dan energi input
dimasukkan ke dalam sistem transformasi yang terjadi. Hubungan erat antara
perencanaan dan pengendalian dilambangkan dalam model oleh serikat antara keduanya.
Umpan balik dari input, transformasi, dan output adalah langkah-langkah dan
dibandingkan dengan rencana, dan informasi baru dirilis untuk memperkenalkan saran
perbaikan yang diperlukan.

B. Keterkaitan Fungsi

Manajer diperlukan untuk mengubah sumber daya teraturnya dan mesin menjadi
sebuah perusahaan yang berguna. Pada dasarnya, manajemen adalah proses dimana
sumber daya ini tidak terkait diintegrasikan ke dalam sistem total untuk prestasi obyektif.
Seorang manajer mendapat hal-hal yang salah dengan bekerja dengan orang-orang dan
sumber daya fisik untuk mencapai tujuan sistem. Dia mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan kegiatan dan pekerjaan orang lain daripada melakukan operasi sendiri.
Merancang sebuah organisasi sesuai dengan pendekatan sistem tidak menghilangkan
kebutuhan untuk fungsi dasar perencanaan, organisasi, kontrol, dan arus informasi.
Namun, ada perubahan pasti penekanan, untuk fungsi yang dilakukan bersamaan dengan
pengoperasian sistem dan bukan sebagai entitas yang terpisah. Dengan kata lain, segala
sesuatu berkisar pada sistem dan tujuannya, dan setiap fungsi dilakukan hanya sebagai
layanan untuk tujuan ini.

11
ANALISIS SISTEM

Analisis sistem merupakan masukan penting bagi perencanaan strategis. Pertanyaan


yang berkaitan dengan misi yang tepat dari sistem. Jenis atau sifat fasilitas untuk
menggunakan, dan pengaturan fasilitas dan orang-orang yang menggunakan mereka semua
melibatkan studi yang rinci. Efektifitas dari analisis akan ditunjukkan oleh respon sistem
dengan tuntutan lingkungannya. Sifat analisis akan menetapkan pola untuk studi operasi yang
lebih rutin

A. Pengambilan Keputusan

Hasil analisis sistem dalam proses pengambilan keputusan. Sebagai bagian dari proses
ini, perlu untuk menguraikan kemungkinan alternatif. Menentukan faktor-faktor yang
berhubungan dengan setiap alternatif, dan menetapkan koefisien nilai variabel.
Hierarki keputusan telah diilustrasikan dalam pengelolaan sistem dengan
menunjukkan bahwa beberapa keputusan melibatkan strategi organisasi, yang lain
melibatkan desain dan konstruksi sistem, yang lain berhubungan dengan operasi dan
pengendalian, dan akhirnya, beberapa berhubungan dengan proses penelaahan dan
evaluasi dimana perubahan dalam desain dapat diindikasikan.

B. Model Bangunan

Model bangunan, merupakan representasi abstrak dari suatu sistem, adalah salah satu
cara penting untuk memahami hubungan yang kompleks dan meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan, digunakan untuk menangkap esensi, tetapi tidak detail dari
sistem. Ini memungkinkan eksperimen di antara berbagai strategi keputusan untuk
menguji hasil pemberian nilai berbeda kepada variabel yang terlibat. Sejauh bahwa
model adalah representasi yang tepat, mereka bisa sangat berharga dalam analisis.
Gambar 1.5 menggambarkan bagaimana masalah dari dunia nyata dapat
diabstraksikan yang cocok untuk analisis, pengujian, dan evaluasi. Dimulai dengan dunia
nyata, model builder abstrak faktor-faktor yang mewakili perilaku sistem. Abstraksi,
untuk memulai dengan, merupakan variabel utama, dengan sedikit atau tanpa upaya
mulai dilakukan untuk detail atau memperbaiki model ini. Setelah model umum telah
dikembangkan, jauh lebih mudah untuk memperluas rincian untuk membuat model
representasi yang lebih realistis.

Gambar 1.5 modeling and decision process

12
Model harus menjadi representasi akurat dari sistem garis besar dari berbagai bagian
dalam hubungan satu sama lain. Membangun model yang tepat mungkin adalah kunci
untuk pengambilan keputusan yang baik, untuk masalah didefinisikan dengan baik
adalah setengah dipecahkan. Contoh pertanyaan yang harus ditanyakan meliputi:
1. Apakah sifat umum dari hubungan antara variabel dalam sistem. Jika tindakan
tertentu diambil, bagaimana ini akan mempengaruhi variabel lain?.
2. Seberapa sensitif solusi alternatif untuk kesalahan pengukuran atau perubahan
parameter umum yang telah digariskan?.
3. Jika salah satu tidak atau tidak dapat mengadopsi solusi optimal, berapa banyak akan
perubahan ini efektivitas atau efisiensi dari sistem?.
4. Apakah izin analisis pertimbangan variabel lebih dari satu bisa menangani dalam
model terstruktur?

Apakah model bangunan dapat melampaui teoritis dan praktis tergantung pada
kemampuan analis untuk mengakui bahwa masalah teoritis adalah penyederhanaan yang
luas, umum, dari masalah praktis.
Ada banyak peningkatan ketika solusi analitis dikembangkan yang mungkin tidak
realistis. Ini berarti bahwa kesimpulan tersebut harus ditafsirkan oleh manajer
berpengalaman, memiliki akal sehat, dan penilaian yang baik untuk analisis. Semua ini
menunjukkan fakta tak terelakkan bahwa model tidak dapat menangkap kompleksitas
penuh realitas. Ketika analis beralasan, dan diperingatkan untuk menghormati peran
manajer berpengalaman bisa bermain dalam proses pengambilan total, bermanfaat untuk
semua orang.
Keputusan, setelah dibuat dilaksanakan berkaitan dengan dunia nyata dalam
pelaksanaan tindak lanjut untuk menilai apakah solusi tepat atau tidak.

C. Sebuah Model untuk Analisis Sistem

Sebuah kerangka umum atau model dapat menjadi kendaraan berharga bagi analisis
metode yang sistematis untuk pemecahan masalah. Dengan demikian, menjadi metode
tertib yang digunakan untuk meninjau dan menilai cara-cara alternatif untuk
menggunakan sumber untuk mencapai tujuan tertentu.
Analis seharusnya (1) menentukan, pertama batas-batas dari definisi sistem (2)
menggambarkan sistem secara rinci dan (3) harus benar-benar objektif, yaitu tidak
membuat penilaian atau solusi bahaya pada awal penelitian.
Logika model yang kita gunakan untuk menggambarkan nilai dari pendekatan
sistematis mengikuti urutan deduktif-induktif. Dengan kata lain, proses dimulai dengan
tujuan atau pernyataan umum dari masalah, dan mereka mengembangkan rincian mereka
atau data yang relevan untuk memecahkan masalah atau dalam menguraikan rencana
aksi. Pola pemikiran menghasilkan siklus untuk membuat sedekat mungkin sebuah loop
tertutup untuk umpan balik terus menerus dengan input periodik. Proses diilustrasikan
pada Gambar 1.6 berjalan melalui beberapa tahap pembangunan. Dimulai dengan area
yang mencakup tujuan umum, terjemahan tujuan, kendala, dan analisis dan kemudian
melanjutkan melalui area kedua yang meliputi alternatif, kriteria seleksi, trade off
analisis dan sintesis. Gambar 1.6 menggambarkan hubungan erat antara tujuan dan
kriteria seleksi dan juga kebutuhan untuk berhubungan rencana atau keputusan kembali
ke tujuan dalam prosedur evaluasi.

13
Gambar 1.6 a model of system analysis

Tujuan yang luas menetapkan format awal, tetapi perlu untuk menerjemahkan tujuan
tersebut ke dalam istilah spesifik lagi. Semakin spesifik tujuan dapat semakin mudah
untuk mengarahkan analisis sistem. Oleh karena itu, perlu menyempurnakan definisi
umum sebagai informasi tersedia lebih lanjut. Seringkali, analisis berbagai faktor akan
memperjelas misi dan izin analis untuk menyempurnakan tujuan dalam hal yang lebih
tepat.
Kendala merupakan faktor-faktor yang membatasi jumlah solusi yang layak atau
rencana alternatif tindakan. Kendala, mungkin teknis pembatasan terhadap negara dari
seni pengetahuan. Ekonomi, uang yang tersedia atau pembatasan biaya untuk solusi
pembatasan. Politik, hukum tertentu yang timbul dari undang-undang atau dari bagian
ketatanegaraan. Pendidikan, kemampuan dari penduduk untuk memahami dan atau
memulai pembatasan tertentu yang melibatkan aksi. Sosial, yang berkenaan dengan
agama pekerjaan atau organisasi informal, dan waktu kebutuhan untuk mencari solusi
dalam waktu yang telah ditentukan yang jelas akan menghilangkan dari beberapa
pertimbangan jangka panjang solusi.
Area pertama dari model ini adalah sebuah organisasi dan area belajar, kedua
melibatkan tindakan kelompok. Pertama daftar alternatif disiapkan. Perlu dicatat bahwa
setiap alternatif harus menjadi rencana layak atau solusi untuk masalah ini. Dengan kata
lain, harus memenuhi tujuan dan tidak melanggar kendala yang telah digariskan. Setelah
alternatif yang dikembangkan mereka diuji dengan kriteria seleksi. Kriteria pemilihan
memberikan daftar prioritas. Ini adalah pengakuan bahwa masing-masing dari berbagai
alternatif akan memiliki karakteristik tertentu yang memenuhi tujuan awal yang lebih
baik daripada yang lain. Hal ini diperlukan untuk menentukan karakteristik yang paling
penting, dengan asumsi bahwa tidak mungkin untuk memenuhi semua karakteristik pada
tingkat yang sama. Pencatatan dan rangking dari kriteria seleksi akan menentukan solusi
yang terbaik. Hal ini juga akan menetapkan bagi semua pihak dasar atas mana keputusan
itu dibuat. Jika seorang manajer tidak setuju dengan kriteria seleksi seperti yang

14
tercantum jelas bahwa solusi yang berbeda akan tercapai. Di sisi lain jika ada
kesepakatan pada saat ini, dan logika dan analisis adalah suara, sebagian besar peneliti
harus mencapai keputusan yang sama.
Tradeoff adalah proses mengevaluasi setiap alternatif dalam hal kriteria seleksi dan
sebagai proses terjadi, mencoba untuk mengembangkan berbagai alternatif tambahan
yang mungkin baru atau kombinasi dari mereka yang sudah disarankan. Penciptaan
alternatif baru adalah perkembangan logis setelah pro dan kontra dari daftar pertama
alternatif dievaluasi.
Alternatif terbaik disintesis ke dalam rencana tindakan atau keputusan. Salah satu fitur
penting dari model ini adalah fitur dari iterasi, proses terus menyempurnakan tujuan
menyelidiki pembatasan kendala tertentu, mengembangkan proses analitis, menyelidiki
alternatif lain dan memperbaiki dan mensintesis rencana yang sebenarnya atau
keputusan.

15
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pendekatan sistem umum dapat dikalsifikasikan menjadi tiga yaitu: Filsafat sistem,
Manajemen sistem, dan Analisis sistem. Semua aspek dari sistem ke dalam klasifikasi umum
dari pendekatan sistem dan memasukkannya ke dalam kerangka ini menggunakan berbagai
sistem yang cocok seperti teori sistem sebagai kumpulan konsep yang digabungkan atau
tubuh ilmu pengetahuan yang menggarisbawahi penerapan filsafat sistem (cara berfikir),
manajemen sistem (desain dan pelaksanaan organisasi sebagai sistem) dan analisis sistem
(teknik pemecahan masalah).

Terdapat emapat karakteristik yang berlaku dalam manajemen sistem, anatar lain : (1)
berorientasi pada tujuan, dimana dilakukan secara terus menerus pada pencapaian tujuan
(efektivitas), (2) berorientasi pada sistem secara total, sebagai stretegi kebijakan yang
menekankan pada optimalisasi secara total, (3) berorientasi pada tanggung jawab, setiap
manager seharusnya memberikan tugas tertentu dimana input dan outputnya dapat diukur, (4)
berorientasi pada perseorangan, para pegawai yang diberi tugas diidentifikasi dengan output
(prestasinya diakui dan dihargai).

Analisis sistem seharusnya (1) menetukan, pertama batas-batas dari definisi sistem,
(2) menggambarkan sistem secara rinci dan (3) harus benar-benar objektif, yaitu tidak
membuat penilaian atau solusi bahaya pada awal penelitian

16
DAFTAR PUSTAKA

Johnson, Kast & Rsenzweig. (1973). The Teory And Management Od Systems. Washington :
Graduate School of Business Administrasi University of Washington.

17

Anda mungkin juga menyukai