Anda di halaman 1dari 2

Mycobacterium Tuberculosis adalah Bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit

Tuberculosis. Mycobacterium Tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada 24 Maret 1882


oleh Ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Robert Koch.1 Mycobacterium
Tuberculosis termasuk dalam bakteri kompleks Mycobacterium Tuberculosis.

Klasifikasi Ilmiah dari Mycobacterium Tuberculosis diantaranya

1: Kingdom : Bacteria

Filum : Actinobacteria

Ordo : Actinomycetales

Sub ordo : Corynebacterineae

Famili : Mycobacteriaceae

Genus : Mycobacterium

Spesies : Mycobacterium Tuberculosis

Mycobacterium Tuberculosis dapat diklasifikasikan sebagai bakteri parasit fakultatif


intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC muncul di paru-paru bagian atas pertama
(Quast 2006). M. Tuberculosis adalah bakteri gram positif dan nonspore pembentuk (North
2004).

2. Meskipun Mycobacterium dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, namun apabila
diberi warna dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan alkohol,
meskipun telah diberi iodium. Karena hal tersebut, Mycobacterium Tuberculosis termasuk
dalam bakteri tahan asam atau Basil Tahan Asam (BTA). Dalam pewarnaannya terlihat
menyerupai manik-manik atau seperti tidak terwarnai merata.3

Mycobacterium Tuberculosis lebih resistan terhadap faktor kimia bila dibandingkan bakteri
lain, karena sifat hidrofobik pada permukaan selnya dan pertumbuhannya yang cenderung
berkoloni.3

Mycobacterium tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora, tidak bersimpai dan
dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP. Kandungan Lemaknya sekitar 60%.
Kandungan lemak pada dinding sel Mycobacterium Tuberculosis berhubungan dengan
arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat di bawah arabinogalaktan. Dari struktur tersebut
dapat menyebabkan menurunnya permeabilitas dinding sel, dimana akan mengurangi
efektivitas dari antibiotik. Molekul yang terdapat dalam dinding sel Mycobacterium yang
disebut dengan Lipoarabinomannan, mempunyai peran dalam interaksi diantara inangn dan
patogen, sehingga Mycobacterium Tuberculosis mampu bertahan hidup dalam makrofag.3

Dinding sel yang tebal dengan kandungan zat lilin pada Mycobacterium Tuberculosis
berperan dalam pembentukan fase atau formasi granoluma atau bintil yang dapat dilihat pada
hasil rontgen paru-paru.
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus dan ada juga yang agak bengkok,
mempunyai panjang sekitar 1 sampai 4 dan lebar 0,2 sampai 0,8 . Mycobacterium tidak
selalu ditemukan dalam bentuk berkelompok tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk
sendiri.

Sifat-sifat biakan dari Mycobacterium Tuberculosis terdiri dari :

1. Mycobacterium Tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob, dimana dalam proses
metabolismenya membutuhkan ketersediaan oksigen.

2. Pertumbuhan dari Mycobacterium Tuberculosis relatif lambat, yaitu waktu generasinya


sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan kemunculan dalam bentuk koloni pada pembiakannya
sekitar 2 sampai 6 minggu.

3. Pertumbuhan dari Mycobacterium Tuberculosis terjadi pada suhu optimal yaitu pada suhu
37C dan Ph optimum sekitar 6,4 sampai 7.

4. Mycobacterium Tuberculosis mampu tumbuh subur dalam biakan atau eugonik.


Perbenihannya dapat dilengkapi dengan penambahan telur, gliserol, kentang, daging atau
asparagin.

5. Berkembang biak dengan cara membelah diri setiap 16 sampai 20 jam.

6. Mycobacterium Tuberculosis bersifat parasit terhadap inangnya.

Mycobacterium Tuberculosis tahan terhadap desinfektan kimia dan juga pengeringan.


Meskipun demikian, apabila Mycobacterium Tuberculosis berada pada suhu 60C selama 20
menit dan pada suhu 100C dengan waktu yang lebih singkat, bakteri tersebut akan mati. Saat
Mycobacterium terkena sinar matahari, biakan kuman akan mati dalam waktu sekitar 2 jam.
Pada dahak, Mycobacterium Tuberculosis mampu bertahan sekitar 20 sampai 30 jan
meskipun terkena sinar matahari. Kuman akan mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.3

Anda mungkin juga menyukai