1
1. Klarifikasi Istilah
a. Oyog:
1) Tradisi menggoyang-goyangkan perut ibu hamil dari bulan ke4-ke9. Dilakukan di
Desa Cirebon Dukuh Widara, Jawa Barat.Hal ini dilakukan untuk membenarkan
posisi bayi yang dinilai tidak pas.
2) Oyog dilakukan oleh dukun bayi/paraji. Kemudian paraji memperoleh pengakuan
untuk melakukan oyog berdasarkan turun temurun dari orang tua.
3) Jika di Internasional dengan istilah EFFLEURAGE, yaitu gerakan memijat yang
sirkular. Di dunia kesehatan, bisa digunakan untuk ketika dia melahirkan, untuk
mengontrol pernapasan, membantu relaxaxi otot abdomen, meningkatkan
konsentrasi saat kontraksi uterus. Berdasarkan penelitian, gerakan ini terdiri dari
koordinasi gerakan pemijat dan pernapasan ibu dan membantu mengurangi rasa
sakit pada saat persalinan.
4) Tradisi oyog berkaitan dengan manuver leopold. Tujuannya membenarkan posiis
bayi dan mengurangi keluhan pada kehamilan. Tradisi oyog bermanfaat untuk
relaxaxi otot abdomen, kontraksi uterus dan meningkatkan komunikasi dengan
ibujnya, mengkatkan mood ibunya, seperti terapi endorfin.
2. Identifikasi Masalah
a. Apa manfaat nyata dari oyog?
b. Apakah oyog ini tidak berbahaya bagi kesehatan?
c. Apakah oyog ini sudah ada penelitiannya?
d. Apa perbedaan oyog dengan tradisi yang ada di Internasional?
e. Bagaimana seharusnya tenaga medis di dukuh Widara dalam merespon oyog?
f. Bagaimana cara mengadopsi oyog ini dalam dunia medis?
3. Brainstorming
a. Apa manfaat nyata dari oyog?
Pasien yang melakukan oyog, mengatakan bahwa merasakan lega setelah melakukan
oyog. Selain mendapatkan kenyamanan fisik, juga merasakan nyaman secara psikologis. Hal
ini dikarenakan mereka percaya bahwa dukun bayi telah memiliki kemampuan dan
pengalaman yang lebih.
Pasien yang datang pun juga memiliki keluhan kemih, karena tertekan vesica urinaria nya
dengan kehamilan. Tetapi setelah di oyog, mereka merasa keluhan iyu mulai berkurang.
Pasien juga merasa dengan oyog ini dapat memperlancar proses kehamilan, dibuktikan bahwa
pasien telah melahirkan 4x, dan prosesnya pun berjalan dengan normal.
Berdasarkan Pebryatie et al. (2016), Oyog tidak memberikan kebermanfaatan secara
medis, tetapi lebih pada meningkatkan komunikasi dan meningkatkan kepercayaannya
terhadap dukun bayi. Oyog ini juga bisa menyebabkjan relaksasi , tetapi lebih ke psikologis
dibandingkan fisik. Oyog juga menurunkan kecemasan sebelum dan sesuadah melahirkan.
b. Apakah oyog ini tidak berbahaya bagi kesehatan?
Berdasarkan testimoni dr.Dodi, Sp.OG, berdasarkan pengamatan beliau, oyog itu aman karena
hanya dilakukan sentuhan yang ringan. Menurut kompas.com, oyog akan berbahaya jika
bertujuan untuk memutar bayi. Hal ini dikarenakan tidak dilakukan oleh tenaga profesional.
Tindakan tersebut beresiko membunuh bayi karena tali pusat yang dapat melilit bayi.
c. Apakah oyog ini sudah ada penelitiannya?
Buku Ethnografi Kesehatan tahun 2014, terdapat penelitian tentang Tradisi Oyog.
Berdasarkan observasi di desa Dukuh Widara sepanjang usia kehamilan terdapat:
1. Oyog pada usia kehamilan muda 3-6 bulan, jika seorang ibu hamil melakukan oyyog
dikehamilan mudfa, maka ada yang dikeluhkan, sepetk mbateg atau seolah-olah rahim
turun ke bawah. nyengkal atau seperti sesuatu menekan/mengganjal di perut bagian
bawah. Oyog disini bertujuan untuk mengembalikan ke tempatnya, karena janin dianggap
bergeser dari tempatnya sebagai akibat dari ibu yangn pada usia muda masih melakukan
aktivitas fisik seperti biasa.
2. Oyog pada kehamilan tua 7-9 bulan. Oyog pada usia ini yang paling sering digunakan.
Keluhan seperti mbateg. Ibu berharap pada usia ini bayi tidak pindah-pindah lagi
posisinya.
Pada penelitian ini didapatkan bahwa bumil pada Desa ini banyak yang
melakukannya, hanya sedikit yang tidak melakukan. Ibu dengan pendidikan rendah paling
banyak melakukannya dibandingkan dengan yang pendidikan tinggi. Bumil dengan pendidikan
tinggi memiliki keyakinan yang lebih pada hal-hal rasional yang sudah teruji pada bidang
kedokteran, dibandingkan dengan hal yang sifatnya sugesti atau tanpa bukti ilmiah.
Menurut bumil yang melakukan oyog diyakini bahwa dapat mengurangi stress dan
membenarkan posisi bayi. Berdasarkan testimoni dr.Dodi, Sp.OG, berdasarkan pengamatan
beliau, oyog itu aman karena hanya dilakukan sentuhan yang ringan.
Penelitian dilakukan oleh Balitbangkes, hasilnya bahwa tradisi ini bermanfaat pada
kehamilan ibu, terutama manfaat psikologisnya, dan disarankan tenaga kesehatan dapat
mengadopsi ini, karena pada tradisi ini terdapat komunikasi interpersonal yang baik antara
dukun bayi dengan bumil.
DK3
1. Klarifikasi Istilah
Jeng Ana: seseoramg yang memiliki klinik herbal dan yang mengatur klinik herbal
untuk melakukan pengobatan tetapi beliau tetap menggunakan pemeriksaan
penunjangn medis modern.
2. Identifikasi Masalah
a. Apa pandangan medis tentang jeng Ana?
b. Apa tindakan hukum setelah mengetahui klinik herbal jeng Ana?
c. Faktor-faktor yang membuat masyarakat mempercayai klinik Jeng Ana?
d. Apa landasasn ilmu jeng Ana
3. Brainstorming
a. Apa pandangan medis tentang jeng Ana?
Jeng Ana merupakan suatu penipuan dalam dunia medis. Jeng Ana
menyebarkan informasi yang kurang te[at karena bukan bidangnya dalam media
siaran publik. Jeng Ana juga tidak tahu menahu tentang pemeriksaan-
pemeriksaan lab, namun hal tersebut dia tidak ahli, sehingaga dia mentgambil
ilmu bukan rajnahnya.