Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

WARGA NEGARA INDONESIA

Disusun oleh :

Rizky Nasikha 11161020000031


Fika Nurfiyanti Anggiyani 11161020000039
Dimas Ihza Febrian 11161020000045
Ulvi anawati 11161020000091

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

MARET/2017
DAFTAR ISI

BAB I .................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 4

BAB II ................................................................................................................................... 2
ISI......................................................................................................................................... 2
2.1 Warga Negara Indonesia..................................................................................... 2
2.2 Karakteristik Masyarakat Demokratis ................................................................ 5
2.3 Hak Dan Kewajiban Warga Negara ..................................................................... 8
2.4 Hubungan Warga Negara Dan Warga Negara .................................................. 10

BAB III ................................................................................................................................ 12


PENUTUP ........................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 12
3.2 Saran ................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu


organisasi perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu
negara. warga negara secara sederhana diartikan sebagai orang-orang yang
menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri.

Adapun orang-orang yang berada di wilayah suatu negara dapat dibagi


menjadi dua, yaitu penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah mereka
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu. Penduduk dapat dibagi menjadi dua,
yaitu penduduk warga negara atau warga negara dan penduduk bukan warga
negara atau yang disebut orang asing. Sedangkan bukan penduduk merupakan
mereka yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang
tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara itu.

4
1.2 Rumusan masalah
a. Apa yangt dimaksud dengan warga negara?
b. Apa yang di maksud dengan karakteristik masyarakat demokrasi?
c. Apa hubungan warga negara dengan Negara ?

1.3 Tujuan
a. Memahami apa itu warga negara
b. Memahami apa itu karakteristrik demokrasi masyarakat Islam
c. Mengetahui hak dan kewajiban warga negara
d. Memahami hubungan warga negara dengan negara

4
BAB II

ISI

2.1 Warga Negara Indonesia

1) Pengertian Warga Negara


Warga mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi
perkumpulan. Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu negara.
Jadi, warga negara secara sederhana diartikan sebagai orang-orang yang
menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri.
Istilah warga negara merupakan terjemahan kata citizen (bahasa Inggris)
yang mempunyai arti sebagai berikut :
a. Warga negara
b. Petunjuk dari sebuah kota
c. Sesama warga negara, sesama penduduk, orang setanah air
d. Bawahan atau kawula.

Di dalam UUD 1945 pasal 26, dijelaskan beberapa hal mengenai warga
negara, yaitu :

1. Yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan Undang-Undang sebagai
warga negara
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan Undang-
Undang

Rakyat suatu negara meliputi semua orang yang bertempat tinggal di


dalam wilayah kekuasaan negara dan tunduk pada kekuasaan negara itu. Pada
awalnya rakyat dari suatu negara hanya terdiri dari orang-orang dari satu
keturunan yang berasal dari satu nenek moyang. Dalam hal ini faktor yang

4
terpenting adalah pertalian darah. Akan tetapi wilayah suatu negara itu
didatangi oleh orang-orang dari negara lain yang mempunyai nenek moyang
lain pula.

Adapun orang-orang yang berada di wilayah suatu negara dapat dibagi


menjadi dua, yaitu penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah mereka
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan
negara yang bersangkutan diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) dalam wilayah negara itu. Penduduk dapat dibagi menjadi dua,
yaitu penduduk warga negara atau warga negara dan penduduk bukan warga
negara atau yang disebut orang asing. Sedangkan bukan penduduk merupakan
mereka yang berada di wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang
tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah negara itu.

2) Penentuan Warga Negara


Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal adanya asas
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan
berdasarkan perkawinan. Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada
sisi kelahiran dikenal dengan dua asas yaitu ius soli dan ius sanguinis.
Sedangkan yang berdasarkan pada aspek perkawinan mencakup dua asas
yaitu asas persamaan hukum dan asas persamaan derajat.
Asas ius soli merupakan asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan dari daerah atau negara dimana orang tersebut
dilahirkan. Contohnya seseorang yang lahir di negara A, tapi orang tuanya
adalah warga negara B, maka ia tetap menjadi warga negara A. Sedangkan
ius sanguinis memiliki arti yaitu asas yang menyatakan bahwa
kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan keturunan dari orang
yang bersangkutan. Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang adalah
kewarganegaraan orang tuanya. Contohnya seseorang lahir di negara A, yang
orang tuanya adalah warga negara B, maka ia adalah warga negara B.
Asas persamaan hukum merupakan asas yang berpandangan bahwa suami
istri merupakan keluarga yang memiliki ikatan kesatuan yang tidak boleh

4
terpecah. Dalam menyelenggarakan kehidupan bersama, suami istri perlu
mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam masalah
kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status kewarganegaraan
suami dan istri adalah sama dan satu. Sedangkan asas persamaan derajat
berasumsi bahwa perkawinan tidak menyebabkan salah satu pihak tunduk
secara hukum terhadap yang lain. Keduanya memiliki hak yang sama untuk
menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi, mereka dapat berbeda
kewarganegaraan seperti halnya ketika belum berkeluarga.
3) Dwi-Kewarganegaraan

Dalam menentukan kewarganegaraannya, beberapa negara memakai asas ius


soli, sedangkan di negara lain berlaku asas ius sanguinis. Hal demikian
menimbulkan dua kemungkinan, yaitu :

1) A-patride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak


mempunyai kewarganegaraan.
Contohnya, seorang keturunan bangsa A, yang negaranya memakai dasar
kewarganegaraan ius soli, lahir di negara B dimana berlaku dasar ius
sanguinis. Orang ini bukanlah warganegara A, karena ia tidak lahir di
negara A, tetapi juga ia bukan warganegara B, karena ia bukanlah
keturunan bangsa B. Dengan demikian maka orang ini sama sekali tidak
mempunyai kewarganegaraan.
2) Bi-patride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam
kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap).
Contohnya, Seorang keturunan bangsa B , yang negaranya mempunyai
dasar ius sanguinis lahir di negara A, dimana berlaku asas ius soli. Oleh
karena orang ini adalah keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai
warganegara B, akan tetapi oleh negara A ia juga dianggap sebagai
warganegaranya, karena ia dilahirkan di negara A.
4) Kehilangan Kewarganegaraan
Seorang warganegara Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya
karena hal-hal berikut ini :

4
a. Menikah dengan laki-laki asing
b. Perceraian antara wanita asing dengan laki-laki WNI
c. Anak seorang orang tua yang kehilangan kewarganegaraan Indonesia
d. Memperoleh kewarganegaraan lain karena kemauannya sendiri
e. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain
f. Diakui oleh orang asing sebagai anaknya
g. Dinyatakan hilang kewarganegaraan oleh pemerintah
h. Masuk dalam dinas asing tanpa izin terlebih dahulu dari pemerintah
i. Mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing
j. Turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk
suatu negara asing
k. Mempunyai paspor dari negara asing
l. Bertempat tinggal diluar negeri selama lima tahu berturut-turut dengan
tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI, kecuali jika ia
dalam dinas negara RI

2.2 Karakteristik Masyarakat Demokratis


Karakteristik merupakan ciri khas atau sesuatu yang membedakan dengan
yang lain. Karakteristik bangsa indonesia adalah ciri khas bangsa indonesia.
Unsur-unsur yang membedakan bangsa indonesia dengan bangsa-bangsa yang
lain disebut karakteristik bangsa indonesia. Untuk membangun suatu tatanan
masyarakat yang demokratis dan berkeadaban, maka setiap warga negara haruslah
memiliki karakter atau jiwa yang demokratis juga. Masyarakat demokratis akan
tercipta apabila masyarakatnya berpendidikan memadai dan secara ekonomis
kebutuhan dasarnya terpenuhi.

Ada beberapa karakteristik bagi warga negara yang disebut sebagai warga yang
demokrat, yakni antara lain sebagai berikut :

1) Rasa hormat dan tanggung jawab

Sebagai warga negara yang demokratis, hendaknya memiliki rasa hormat


terhadap sesama warga negara terutama dalam konteks adanya pluralitas

4
masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai etnis, suku, ras,
keyakinan, agama, dan ideologi politik.

2) Bersikap kritis

Warga negara yang demokrat hendaknya selalu bersikap kritis, baik


terhadap kenyataan empiris (realitas soaial, budaya, dan politik) maupun
terhadap kenyataan supra empiris (agama, mitologi, kepercayaan). Sikap
kritis juga harus ditunjukkan pada diri sendiri. Sikap kritis pada diri sendiri
itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda. Tentu saja
sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab
terhadap apa yang harus dikritisi.

3) Membuka diskusi dan dialog

Perbedaan pendapat dan pandangan serta perilaku merupakan realitas


empirik yang pasti terjadi ditengah komunitas warga negara, apalagi
ditengah komunitas masyarakat yang plural dan multi etnik. Untuk
meminimalisasikan konflik yang ditimbulkan dari perbedaan tersebut,
maka membuka ruang untuk berdikusi dan berdialog merupakan salah satu
solusi yang bisa digunakan.

4) Bersifat terbuka

Sikap terbuka merupakan bentuk penghargaan terhadap kebebasan sesama


manusia, termasuk rasa menghargai terhadap hal-hal yang tidak biasa atau
baru serta pada hal-hal yang mungkin asing. Sikap terbuka yang
didasarkan atas kesadaran akan pluralisme dan keterbatasan diri akan
melahirkan kemampuan untuk menahan diri dan tidak secepatnya
menjatuhkan penilaian dan pilihan.

5) Rasional

Bagi warga negara yang demokrat, memiliki kemampuan untuk


mengambil keputusan secara bebas dan rasional adalah sesuatu hal yang

4
harus dilakukan. Keputusan-keputusan yang diambil secara rasional akan
mengantarkan sikap yang logis yang ditampilkan oleh warga negara.
Sementara, sikap dan keputusan yang diambil secara tidak rasional akan
membawa implikasi emosional dan cenderung egois.

6) Jujur

Memiliki sifat dan sikap yang jujur bagi warga negara merupakan sesuatu
yang mutlak. Kejujuran merupakan kunci bagi terciptanya keselarasan dan
keharmonisan hubungan antar warga negara. Sikap jujur bisa diterapkan
disegala sektor, baik politik, sosial, dan sebagainya. Kejujuran politik
adalah bahwa, kesejahteraan warga negara merupakan tujuan yang ingin
dicapai, yaitu kesejahteraan dari masyarakat yang memilih para politisi.

7) Memiliki kemandirian

Mandiri berarti tidak mudah dipengaruhi atau dimobilisasi, teguh


pendirian, dan bersikap kritis pada segenap keputusan publik.

8) Memiliki komitmen dan partisipasi

Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap


yang santun. Warga negara yang otonom secara efektif mampu
mempengarui dan berpartisipasi dalam proses-proses pengambilan
kebijakan pada level sosial yang paling kecil dan lokal, misalnya dalam
rapat kepanitiaan, pertemuanrukun warta, termasuk juga mengawasi
kinerja kebijakan parlemen dan pemerintahan.

Selain karakteristik di atas yang dimiliki oleh masyarakat yang demokratis,


terdapat juga lima sistem tata kehidupan, yaitu sebagai berikut :

1) Sistem Personal

Sistem Personal adalah Suatu sistem yang merujuk pada orang-orang yang
menjadi subjek dalam penyelenggaraan kejidupan bernegara yang terdiri
atas pemerintah dan yang diperintah.

4
2) Sistem Kelembagaan

Sistem Kelembagaan adalah sstem yang menunjuk pada lembaga-lembaga


negara dan lembaga-lembaga pemerintah menurut peraturan perundan-
undangan yang berlaku.

3) Sistem Normatif

Sistem Normatif adalah sistem hokum dan perundan-undangan yang


mengatur hubungan negara dan warga negara.

4) Sistem Kewilayahan

Sistem Kewilayahan adalah sistem yang menunjuk pada seluruh wilayah


territorial.

5) Sistem Ideologis

Sistem Ideologis adalah sistem yang merujuk pad ide-ide dasar


penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

2.3 Hak Dan Kewajiban Warga Negara


Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya
diterima atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Hak dan kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, tetapi
sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Setiap
warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang
layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
2.3.1 Hak warga negara
Hak Warga Negara Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan
pasal 28 UUD 1945
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : "Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan." (Pasal 27
ayat 2)

4
2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan : "Setiap orang berhak
untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya." (Pasal
28A)
3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (28B ayat 1)
4. Hak atas kelangsungan hidup. "Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang."
5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapatkan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi keaejahteraan hidup manusia.
(Pasal 28C ayat)
6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara
kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (Pasal 28C
ayat 2)
7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum. (Pasal 28D ayat 1)
8. Hak untuk memiliki hak milik pribadi, hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun (Pasal 28I ayat
1).

2.3.2 Kewajiban Warga Negara Indonesia

Kewajiban adalah sesuatu yang harus kita lakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Berikut adalah beberapa contoh kewajiban kita sebagai warga
negara Indonesia :
1) Wajib menaati hukum dan pemerintahan.

Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

4
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya."

2) Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dalam upaya pembelaan
negara.
Pasal 27 ayat (3) menyatakan :
"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara."
3) Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
Pasal 28J ayat (1) mengatakan :
"Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain."
4) Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
Pasal 28J ayat (2) menyatakan :
"Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap oramg wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis."
5) Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan :
"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan kemanan negara."

2.4 Hubungan Warga Negara Dan Warga Negara


Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dean airnya. Keduanya
memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai degan
konstitusi, misalnya berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga
negara indonesia tanpa kecuali secara jelas UUD pasal 34, misalnya disebutkan
bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara (ayat 1);
Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tak mampu sesui dengan martabat

4
kemanusian (ayat 2); Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas
pelayaran kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak (ayat 3). Selain itu,
negara juga berkewajiban untuk menjamin dan melindungi hak-hak warga negara
dalam beragama sesui dengan dengan keyakinannya, hak mendapat pendidikan,
kebebasan berorganisasi dan bereksppresin, dan sebagainya.

Namun demikian, kewajiban negara untuk memenuhi hak-hak wargannya


tidak akan dapat berlangsung dengan baik tanpa dukungan warga negara dalam
bentuk pelaksanaan kewajibannya sebagai warga negara. Misalnya, warga negara
berkewajiban membayar pajak dan mengontrol jalannya pemerintahan baik
melalui mekanisme kontrol tidak langsung melalui wakilnya di lembaga
perwakilan rakyat (DPR,DPRD) maupun secara langsung melalui cara-cara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Cara melakukan kontrol secara langsung bisa
dilakukan melalui, misalnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM), pers, atau
demostrasi yang santun dan tidak mengangu ketertiban umum. Pada saat yang
sama, dalam rangka menjamin hak-hak warga negara, negara harus menjamin
keamanan dan kenyamanan proses penyaluran aspirasi warga negara melalui
penyediaan fasilitas-fasilitas publik yang berfungsi sebagai wadah untuk
mengontrol negara, selain memberikan pelayanan publik yang profesional,
sebagaimana akan dijelaskan pada bab 9 tentang pemerintahan yang baik dan
bersih dan berwibawah (clean and good governance).

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu negara. Jadi, warga negara
secara sederhana diartikan sebagai orang-orang yang menjadi bagian dari suatu
penduduk yang menjadi unsur negara itu sendiri. Karakteristik bangsa indonesia
adalah ciri khas bangsa indonesia. Unsur-unsur yang membedakan bangsa
indonesia dengan bangsa-bangsa yang lain disebut karakteristik bangsa indonesia.
Hak dan kewajiban warga negara telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26,
27, 27, dan 30.

3.2 Saran
Untuk membangun suatu tatanan masyarakat yang demokratis dan
berkeadaban, maka setiap warga negara haruslah memiliki karakter atau jiwa yang
demokratis juga. Masyarakat demokratis akan tercipta apabila masyarakatnya
berpendidikan memadai dan secara ekonomis kebutuhan dasarnya
terpenuhi.Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dean airnya. Keduanya
memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai degan
konstitusi, misalnya berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warga
negara indonesia tanpa kecuali.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, Masykuri. 1999. Demokrasi di Persimpangan Makna. Yogyakarta :


Tiara Wacana.

Sareb Putra, R Masri (ed). 2010. Etika dan Tertib Warga Negara. Jakarta :
Salemba Humanika.

Simorangkir, J.C.T, dkk. 1980. Aku Warganegara Indonesia: Buku Pelajaran


Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Jakarta: PT. Gunung Agung

Ubaedillah, A., Abdul Rozak.,2003. Pancasila, Demokrasi, HAM, dan


Masyarakat MadaniJakarata: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.

Widodo, Wahyu, dkk. 2015. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN :


Pengantar teori. Yogyakarta: ANDI

Winarno. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT


Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai