Rheumatoid Arthtritis Kel 2 Fix
Rheumatoid Arthtritis Kel 2 Fix
RHEUMATOID ARTHRITIS
OLEH :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah sistem persepsi sensori ini tepat pada
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Persepsi Sensori. Makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak
demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Penulis berharap semoga makalah ini
keperawatan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Amin.
01 Juni 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB 3 PENUTUP
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Pengetahuan tentang asuhan keperawatan muskuloskeletal mengenai reumatoid
artritis sangat dibutuhkan mahasiswa keperawatan ataupun seorang perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan secara kompherensif. Oleh Karena itu kami akan
membahas lebih lanjut tentang asuhan keperawatan reumatoid artritis.
2
1.3 Tujuan
3
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
RHEUMATOID ARTHRITIS
2.1 Trigercase
Tn. A usia 55 datang ke RS tanggal 01 Juni 2017 dengan keluhan nyeri dan kaku di bagian
sendi kedua jari jari tangan dan pergelangan tangan terlihat bengkak. Nyeri dirasakan sejak
14 hari yang lalu. Kekuatan untuk bergerak menurun pada pagi hari ini sampai sulit bergerak,
nafsu makan berkurang disertai mual, kekakuan berlangsung lebih dari 30 menit, pasien sering
minum obat obatan reumatik tanpa resep dokter untuk mengatasi nyeri dan kekauan yang
dialaminya. Pada anamnese dan pemeriksaan selanjutnya, sendi yang nyeri dan bengkak terlihat
kemerahan, teraba hangat pada kedua tangan metacarpophalangeal. Pasien sedang minum obat-
obatan TBC dalam 6 bulan ini. TD : 100/80 mmHg, S : 37oC, RR: 24 x/ menit, Nadi : 110 x/
lunak. Biopsi membran sinovial : menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas.
2.2 Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Kuli bangunan
Suku Bangsa : Jawa Indonesia
Alamat : Jogodayoh RT.11 RW.03 Jabon Mojoanyar
4
No Registrasi : 0035491
Tanggal MRS : 01-06-2017
Tanggal Pengkajian : 01-06-2017
Diagnosa Medis : Rheumatoid Arthritis
Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Hubungan dengan pasien : Istri pasien
Alamat : Jogodayoh RT.11 RW.03 Jabon Mojoanyar
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Penyakit
Tn. A datang ke RS tanggal 01 Juni 2017 dengan keluhan nyeri sendi kedua
jari jari tangan dan pergelangan tangan dan mengalami kekakuan yang
5
O : Nyeri sudah dirasakan 14 hari lamanya
R : Nyeri pada sendi kedua jari jari tangan dan pergelangan tangan
S : skala 6
T : Nyeri lebih dirasakan saat pagi hari dan berlangsung selama > 30 menit
b. Rriwayat Kesehatan Masa lalu
d. Riwayat Kebiasaan
dalam 6 bulan ini serta obat reumatik untuk mengatasi kekauan dan nyeri
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis (E4 V5 M6)
Tanda-tanda vital :
1. Suhu : 37C
2. Nadi : 100 x/menit
3. TD : 100/80 mmHg
6
4. RR : 18 x/menit
b. Pemeriksaan B1 B6
1. B1 (breathing)
Inspeksi : bentuk dada normal, tidak ada kelainan, tidak adanya retraksi,
RR : 18 x/ menit
Palpasi : tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : tidak ada nafas tambahan (nafas reguler)
2. B2 (blood)
Inspeksi : konjungtiva anemis, denyut apeks terlihat
Palpasi : akral hangat, S : 37o C, N : 100 x/ menit
Perkusi : pekak
Auskultasi : TD : 100/ 80 mmHg
3. B3 (brain)
Kesdaran Composmentis (GCS : E4 V5 M6), bentuk wajah simetris,
ekspresi wajah tampak meringis atau kesakitan karena menahan nyeri, sklera
tidak ikterik
4. B4 (bladder)
Pasien tidak memiliki gangguan eliminasi urin
5. B5 (bowel)
Inspeksi : bentuk abdomen rounded, tidak ada lesi dan benjolan pada
abdomen, BB
Auskultasi : BU 4 x/ menit
7
Perkusi : Timpani
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
6. B6 (bone)
Terjadi kelemahan otot, kekauan otot, kekuatan otot kedua jari jari dan
5 5 5 5
5. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
8
7. Patoflow
Autoimun Dissease
Reaksi Autoimun
dalam jaringan
sinovial
Inflamasi
Infeksi
9
Akumulasi sel Fagositosis Pembentukan
darah putih Ektensif jaringan parut
Rentang gerak
Kerusakan Edema, poliferasi berkurang
sendi progresif membrane sinovial
Atrofi otot
Deformitas sendi Membrane
sinovial menebal
& hipertropi Mk : gangguan
Mk : Kerusakan citra tubuh
Mobilitas Fisik
Panus
Hambatan aliran
Terbentuk Mk : Gangguan darah
panus citra tubuh Kartilago rusak
Menghilangnya
Memecah permukaan sendi
tulang sendi
Penurunan elastisitas
Gangguan dan kontraksi otot
stabilitas sendi
Mk : Defisit
Kelemahan perawatan diri
Mk : intoleransi
antivitas
10
8. Analisa data
11
Terdapat Swollen/Swelling
pada daerah kedua
pergelangan dan jari-jari
tangan
Pada daerah kedua
pergelangan dan jari-jari
tangan sebelah kiri tampak
merah dan teraba hangat
TTV :
TD : 100/80 mmHg
Suhu : 37C
Nadi : 110 x/menit
RR : 24 x/menit
Pemeriksaan penunjang :
Hasil sinar X : adanya
pembengkakan pada
jaringan lunak
Hasil Pemeriksaan
Biopsi membran synovial :
adanya perubahan inflamasi
dan perkembangan panas
DS : Faktor pencetus Gangguan mobilitas fisik
Pasien mengatakan tidak
nyaman
Pasien mengatakan susah Inflamasi kronis pada
bergerak dalam melakukan tendon, ligament juga
kegiatan sehari-hari terjadi deruksi jaringan
DO :
Pasien terlihat gelisah dan
membatasi ruang geraknya
12
TTV : Akumulasi sel darah
N : 100x/ menit putih
TD : 100/ 80 mmHg
RR : 18 x/menit
Adanya edema pada sendi Terbentuknya nodul-
Penurunan fungsi sendi dan nodul rhematoid
aktivitas terutama pada ekstrasinovium
pergelangan dan jari tangan
sebelah kiri.
Pemeriksaan diagnostik : Kerusakan sendi
ESR : Meningkat progresif
FR : >1:80 Positif
(80%)
Deformitas sendi
JDL : Anemia sedang
LED : 85 mm/h
Gangguan mobilitas
fisik
DS : Faktor pencetus Gangguan citraan tubuh
Pasien mengatakan kedua
pergelangan dan jari-jari
tangan kaku dan susah di Inflamasi pada tendon,
gerakkan ligament juga terjadi
Pasien mengatakan deruksi jaringan
kebutuhan sehari-hari dan
aktivitas memerlukan
bantuan orang lain Pembentukan jaringan
Pasien mengeluh parut
mengalami ketidak
13
nyamanan dalam Kekakuan sendi
kehidupan sehari-hari
DO :
Pasien menjadi Rentang gerak
ketergantungan dengan berkurang
orang lain
Adanya atrofi otot dan
bentuk otot yang Atrofi otot
memendek di tangan
sebelah kiri, adanya edema
Pasien tidak dapat Gangguan citraan
memenuhi KDM nya tubuh
secara mandiri
Deformitas tulang dan
sendi
2.3 Diagnosa
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses inflamasi dan destruksi sendi (penyempitan
rongga sendi)
14
2.4 Rencana Tindakan Keperawatan
yang dapat
15
Faktor yang intensitas, frekuensi memepengaruhi nyeri
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi, dan
interpersonal)
Kolaborasi dengan
tidak berhasil.
16
keterampilan Aktivitas fisik klien Konsultasikan
motorik halus
meningkat dengan terapi fisik
Keterbatasan
Mengerti tujuan tentang rencana
kemampuan untuk
melakukan dari peningkatan ambulasi sesuai
keterampilan
mobilitas dnegan kebutuhan
motorik kasar
Memverbalisasikan Ajarkan pasien
Tremor yang
diindikasi oleh perasaan dalam tentang tekhnik
pergerakan
meningkatkan ambulasi
Melambatnya
kekuatan dan Observasi
pergerakan
Gerakan tidak kemampuan kemampuan pasien
teratur atau tidak berpindah dan dalam mobilisasi
terkontrol
bergerak Ajarkan pasien
bagaimana merubah
17
Respon nonverbal Mampu Monitor frekuensi
Faktor yang
berhubungan
Biofisik (Deformitas
Sendi)
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui
pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut.(Susan Martin Tucker.1998)
Pasien artritis reumatoid akan mengalami prognosis yang lebih buruk. Umumnya
mereka memiliki keadaan umum yang buruk, lebih dari 30 buahsendi yang mengalami
Golongan ini memerlukan terapi secaraagresif dan dini karena kerusakan tulang yang luas
Selain dengan menggunakan obat-obatan, untuk mengurangi nyeri juga bisa dilakukan
ambang nyeri dan menggurangi fungsi enzim.Kemudian banyak jenis sayuran yang dapat
di konsumsi oleh penderitarematik, misalnya jus seledri, kubis dan wortel yang dapat
rematik,misalnya jahe, kunyit, biji seledri, daun lidah buaya atau minyak
Menjaga berat badan ideal juga perlu. Kelebihan berat badan dapatmembebani sendi di
bagian ekstermitas bawah. Selain itu bobot tubuhberlebih dapat memperbesar resiko
terkena penyakit rematik. Olahragaringan seperti jalan kaki bermanfaat bagi penderita
rematik. Ini karena Jalankaki dapat membakar kalori, memperkuat otot, dan membangun
19
3.2 SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami materi yang telah di berikan, dan dapat
pada klien yang menagalami gangguan sistem muskuloskeletal, Rheumatoid Arthritis, dan
20
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta : EGC.
iv