Anda di halaman 1dari 4

Barotrauma Telinga Tengah

Definisi

Barotitis Media (Aerotitis, Barotrauma) adalah gangguan telinga yang terjadi akibat
perubahan tekanan udara tiba-tiba di luar telinga tengah sehingga menyebabkan tuba gagal
untuk membuka. Jika tekanan udara di dalam saluran telinga dan tekanan udara di dalam
telinga tengah tidak sama, maka bisa terjadi kerusakan pada membrane timpani.
Dalam keadaan normal, tuba eustachius (yang merupakan penghubung antara telinga tengah
dan nasofaring) membantu menjaga agar tekanan di kedua tempat tersebut tetap sama dengan
caramembiarkan udara dari luar masuk ke telinga tengah atau sebaliknya.

Perubahan tekanan yang tiba-tiba di luar telinga tengah. Hal itu mengakibatkan tuba
eustachius gagal membuka, terutama pada penyelaman kompresi udara (scuba) atau
penyelaman dengan menahan napas. Kondisi tersebut sering terjadi pada kedalaman
10sampai 20 kaki. Gejalanya, telinga terasa nyeri dan penuh serta kemampuan pendengaran
berkurang.

Patofisiologi

Trauma akibat perubahan tekanan, secara umum dijelaskan melalui Hukum Boyle. Hukum
boyle menyatakan bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanan atauP1xV1 = P2xV2.
Hukum Boyle yang mengatakan bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya, maka
pada saat tekanan di sekitar tubuh menurun/meninggi, terjadi perbedaan tekanan antara di
rongga tubuh dengan di luar, sehingga terjadi penekanan/penghisapan terhadap mukosa
dinding rongga dengan segala akibatnya. Berdasarkan Hukum Boyle diatas dapat dijelaskan
bahwa suatu penurunan atau peningkatan pada tekanan lingkungan akan memperbesar atau
menekan (secara berurutan) suatu volume gas dalam ruang tertutup. Bila gas terdapat dalam
struktur yang lentur, maka struktur tersebut dapat rusak karena ekspansi ataupun kompresi.
Barotrauma dapat terjadi bilamana ruang-ruang berisi gas dalam tubuh (telinga tengah, paru-
paru) menjadi ruang tertutup dengan menjadi buntunya jaras-jaras ventilasi normal.

Seperti yang dijelaskan di atas, maka tekanan yang meningkat di telinga tengah perlu diatasi
untuk menyeimbangkan tekanan, sedangkan tekanan yang menurun biasanya dapat diseimbangkan secara
pasif. Dengan menurunnya tekanan lingkungan, udara dalam telinga tengah akan
mengembang dan secara pasif akan keluar melalui tuba eustachius. Dengan meningkatnya
tekanan lingkungan, udara dalam telinga tengah dan dalam tuba eustachius menjadi tertekan.
Hal ini cenderung menyebabkan penciutan tuba eustachius. Jika perbedaan tekanan antara
rongga telinga tengah dan lingkungan sekitar menjadi terlalu besar (sekitar 90 sampai
100cmHg), maka bagian kartilaginosa dari tuba eustachiusakan semakin menciut. Jika tidak
ditambahkan udara melalui tuba eustachius untuk memulihkan volume telinga tengah, maka
struktur-struktur dalam telinga tengah dan jaringan didekatnya akan rusak dengan makin
bertambahnya perbedaan. Terjadi rangkaian kerusakan yang dapat dipekirakan dengan
berlanjutnya keaadan vakum relatif dalam rongga telinga tengah.

Mula-mula membrana timpani tertarik kedalam. Retraksi menyebabkan pecahnya pembuluh-


pembuluh darah kecil sehingga tampak gambaran injeksi dan bula hemoragik pada gendang
telinga tengah juga mukosa telinga tengah juga akan berdilatasi dan pecah,menimbulkan
hemotimpanum. Kadang-kadang tekanan yang tinggi diluar dapatmenyebabkan ruptur
membrana timpani.
Barotrauma pada telinga tengah dapat terjadi saat menyelam ataupun saat terbang. Perubahan
tekanan pada kedalaman 17 kaki pertama di bawah air setara dengan perubahan tekanan pada ketinggian
18.000 kaki pertama diatas bumi. Dengan demikian, perubahan tekanan lingkungan terjadi
lebih cepat pada saat menyelam dibandingkan dengan saat terbang. Hal ini dapat menjelaskan
relatif tingginya insidens barotrauma pada telinga tengah pada saat menyelam.

Pada saat pesawat mulai naik, akan terjadi perubahan tekanan udara yang tiba-tiba,dimana
akan timbul tekanan positif pada rongga telinga tengah dan negatif pada bagian luar membran
timpani. Hal ini akan menimbulkan penonjolan keluar dari membrane timpani(bulging),
sedangkan saat pesawat akan mendarat akan terjadi keadaan yang sebaliknya akan timbul
tekanan negatif pada liang telinga tengah dengan tekanan positif pada bagian luar telinga
akibatnya terjadi retraksi-penarikan ke arah dalam. Di sinilah sangat dibutuhkan fungsi
normal tuba eusthacius untuk dapat mengalirkan udara yang terperangkap di telinga tengah
keluar melalui nasofaring. Barotrauma telinga luar, tengah dan dalam. Barotrauma telinga ini
bisa terjadi secara bersamaan dan juga dapat berdiri sendiri.

Barotrauma telinga tengah akibat adanya penyempitan, inflamasi atau udema padamukosa
tuba mempengaruhi kepatenannya dan merupakan penyulit untuk menyeimbangkantekanan
telinga tengah terhadap tekanan lingkungan yang terjadi pada saat ascent maupun descent,
baik penyelaman maupun penerbangan. Terjadinya barotrauma tergantung pada kecepatan
penurunan atau kecepatan peningkatan tekanan lingkungan yang jauh berbeda dengan
kecepatan peningkatan tekanan telinga tengah.

Dapat disimpulkan , gangguan pada telinga tengah dapat berpengaruh pada labirin vestibuler
dan menampakkan ketidakseimbangan laten pada tonus otot melalui refleks vestibulospinal.

Faktor Risiko

Hal-hal yang menjadi factor predisposisi terjadinya barotraumas :


Kongesti hidung karena alergi atau infeksi
Sumbatan pada tuba eustachius
Peradangan tenggorokan
Menyelam dalam jangka waktu lama
Naik kepermukaan dengan cepat setelah penyelaman.

Gejala-gejala klinik barotrauma telinga

Gejala descent (menyelam) barotrauma:


-Nyeri (bervariasi) pada telinga yang terpapar.
-Kadang ada bercak darah dihidung atau nasofaring.
-Rasa tersumbat dalam telinga/tuli konduktif.

Gejala ascent (penerbangan) barotrauma:


-Rasa tertekan atau nyeri dalam telinga
-Vertigo.
-Tinnitus/tuli ringan.
-Barotrauma telinga dalam sebagai komplikasi.
Grading klinis kerusakan membrane timpani akibat barotrauma
-Grade 0 : gejala tanpa tanda-tanda klinis
-Grade 1 : injeksi membrane timpani.
-Grade 2 : injeksi, perdarahan ringan pada membranetimpani.
-Grade 3 : perdarahan berat membrane timpani.
-Grade 4 : perdarahan pada membrane timpanimenonjol dan agak kebiruan.
-Grade5 : perdarahan pada meatus eksternus + rupture membrane timpani.

Diagnosis

Anamnesis yang teliti sangat membantu penegakan diagnosis. Jika dari anamnesis ada
riwayat nyeri telinga atau pusing, yang terjadi setelah penerbangan atau suatu penyelaman,
adanya barotruma seharusnya dicurigai. Diagnosis dapat dikomfirmasi melalui
pemeriksaantelinga, dan juga tes pendengaran dan keseimbangan.

Diagnosis dipastikan dengan otoskop. Gendang telinga tampak sedikit menonjol keluar atau
mengalami retraksi. Pada kondisi yang berat, bisa terdapat darah di belakang gendang telinga.
Kadang-kadang membran timpani akan mengalami perforasi. Dapat disertai gangguan
perdengaran konduktif ringan.

Perlu ditekankan bahwa tinnitus yang menetap, vertigo dan tuli sensorineural adalahgejala-
gejala kerusakan telinga dalam. Barotrauma telinga tengah tidak jarang menimbulkan
kerusakan telinga dalam. Kerusakan telinga dalam Merupakan masalah yang serius dan mungkin
memerlukan pembedaham untuk mencegah kehilangan pendengaran yang menetap.Semua orang yang
mengeluh kehilangan pendengaran dengan barotrauma harus menjalani uji pendengaran dengan
rangkaian penala untuk memastikan bahwa gangguan pendengaranbersifat konduktif dan bukannya
sesorineural.

Penatalaksanaan

Untuk mengurangi nyeri telinga atau rasa tidak enak pada telinga, pertama-tama yang perlu
dilakukan adalah berusaha untuk membuka tuba eustakius dan mengurangi tekanan dengan
mengunyah permen karet, menguap, atau melakukan perasat valsava selama tidak ada infeksi
saluran nafas atas. Kemudian diberikan dekongestan, antihistamin atau kombinasi keduanya
selama 1-2minggu atau sampai gejala hilang, antibiotic tidak diindikasikan kecuali bila
terjadi perforasidi dalam air yang kotor.

Komplikasi

Ruptur atau perforasi gendang telinga, infeksi telinga akut, kehilangan pendengaran yang
menetap, tinnitus yang menetap, dan vertigo.

Prognosis

Kadang barotraumas dapat menyebabkan kerusakan telinga tengah bahkan sampai ketelinga
dalam. Kerusakan telinga dalam merupakan masalah serius dan membutuhkan pembedahan
untuk mencegah kehilangan pendengaran menetap. Setiap pasien dengan barotraumas harus
menjalani uji pendengaran untuk memastikan bahwa gangguan pendengaran bersifat
konduktif dan bukan sensorineural. Sering juga dikeluhkan adanyavertigo yang menyertai
keluhan pada brotrauma telinga tengah.

Anda mungkin juga menyukai