Secara khusus dapat dilihat dari masing-masing variabel, dari hasil analisis
analisis menunjukkan bahwa konsep diri memberikan peranan yang negatif terhadap
depresi. Hasil analisis menunjukkan nilai t sebesar -2,957 dengan p = 0,005 (p < 0,01).
Nilai t bertanda negatif, ini menunjukkan bahwa variabel konsep diri mempunyai
hubungan atau peranan yang berlawanan arah dengan depresi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa konsep diri memiliki peranan negatif yang sangat signifikan
terhadap depresi. Semakin tinggi konsep diri maka akan semakin rendah terjadinya
depresi dan sebaliknya, semakin rendah konsep diri maka akan semakin tinggi
terjadinya depresi pada penderita gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis.
Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukmawati dan
Rosita (2008) yang menunjukkan bahwa individu dengan konsep diri yang positif
memiliki tingkat depresi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan individu dengan
konsep diri yang negatif disebabkan karena konsep diri yang dimiliki akan
mempengaruhi individu dalam proses berpikir, bersikap dan bertingkah laku.
Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa dukungan sosial memberikan peranan
negatif yang sangat signifikan terhadap depresi. Hasil analisis menunjukan nilai t
sebesar -3,820 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01). Nilai t bertanda negatif, ini
menunjukkan bahwa dukungan sosial mempunyai hubungan atau peranan yang
berlawanan arah dengan depresi. Jadi dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial
memiliki peranan negatif yang sangat signifikan terhadap depresi. Semakin tinggi
dukungan sosial maka semakin rendah terjadinya depresi dan sebaliknya, semakin
rendah dukungan sosial maka akan semakin tinggi terjadinya depresi pada penderita
gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis.
Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang diajukan penulis
diterima yaitu adanya peranan negatif yang sangat signifikan antara dukungan sosial
dengan depresi pada penderita gagal ginjal, yang artinya dukungan sosial merupakan
salah satu faktor yang penting dalam menurunkan tejadinya depresi pada pasien
gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis. Smet (1994) menyatakan dukungan
sosial akan membuat individu menjadi lebih siap dan optimis dalam menyikapi
persoalan sehinga akan lebih mudah menghadapi masalah dan akan lebih kecil
kemungkinan mengalami stres dan depresi. Terbentuknya hubungan yang erat
melalui dukungan sosial dengan orang-orang terdekat membuat seseorang tidak
merasa kesepian atau merasa memiliki cobaan yang begitu berat. Bantuan-bantuan
yang diberikan melalui dukungan sosial akan sangat membantu seseorang melewati
masa-masa sulit penuh tekanan khususnya dalam hal ini pada penderita gagal ginjal
yang menjalani terapi hemodialisis yang secara tidak langsung mengalami
perubahan-perubahan dalam menjalani kehidupannya setelah divonis menderita
gagal ginjal. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Hartati (2002) yang
menunjukkan bahwa individu yang memperoleh dukungan sosial, tingkat depresinya
lebih rendah bila dibandingkan dengan yang tidak memperoleh dukungan sosial.
Individu yang mendapatkan dukungan sosial secara berulang merasakan
berkurangnya kelelahan emosional dan menjadi bersikap positif. Emosi akan
terlampiaskan sehingga ketegangan-ketegangan yang ada menjadi mengendur dan
tidak mengganggu kehidupan seseorang.
Dalam penelitian ini juga diketahui bahwa konsep diri dan dukungan sosial secara
bersama-sama memberikan sumbangan (R Squared) sebesar 0,379 atau 37,9 %
terhadap depresi. Artinya konsep diri dan dukungan sosial secara bersama-sama bisa
memprediksikan terjadinya depresi pada penderita gagal ginjal yang menjalani terapi
hemodialisis sebesat 37,9%, sedangkan presentase sisanya sebesar 62,1%
dipengaruh faktor atau variabel lain di luar variabel konsep diri dan dukungan sosial.
Beberapa faktor lain menurut pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli (Lubis,
2009) yang diduga berpengaruh terhadap terjadinya depresi antara lain yaitu faktor
fisik yang meliputi genetika, susunan kimia otak dan tubuh, usia, gender, gaya hidup,
penyakit fisik, obatobatan, serta kurangnya cahaya matahari dan faktor psikologis
yang meliputi kepribadian, kehilangan atau kekecewaan, harga diri, stres, serta efek
yang diakibatkan oleh penyakit jangka panjang. Sumbangan efektif untuk masing-
masing variabel adalah (a) konsep diri terhadap depresi sebesar 15,4% dan (b)
sumbangan efektif dukungan sosial terhadap depresi sebesar 22,5%. Hal ini dapat
diprediksi bahwa dukungan sosial memberikan sumbangan yang lebih besar
kemungkinannya untuk mengubah dan menurunkan terjadinya depresi dibandingkan
dengan konsep diri.
METODE PENELITIAN
STRESSOR
DEPRESI
Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa konsep diri dan dukungan
sosial merupakan faktor-faktor yang diasumsikan berperan terhadap terjadinya
depresi pada penderita gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis, akan tetapi
dugaan tersebut masih bersifat teori dan memerlukan bukti secara nyata.
Hipotesisnya one tail (satu sisi) karena hipotesis alternatif atau Ha menyatakan
adanya perbedaan dan ada pernyataan yang mengatakan hal yang satu lebih
tinggi/rendah dari yang lain
Depresi merupakan suatu masa terganggunya fungsi manusia yang berhubungan dengan
alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola-pola tidur dan
nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya,
serta bunuh diri (Kaplan,2010)
Maslim berpendapat bahwa depresi adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh
defisiensi relatif salah satu atau beberapa aminergik neurotransmitter (noradrenalin, serotonin,
dan dopamine) pada sinaps neuron di sistem saraf pusat (terutama pada sistem limbik)
(Maslim,2002)
Menurut Kaplan, depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai oleh
hilangnya perasaan kendali dan pengalaman subjektif adanya penderitaan berat. Mood adalah
perasaan emosional internal yang meresap dari seseorang dan bukan afek, yaitu ekspresi dari
isi emosional saat itu (Kaplan,2010).
Untuk membantu mengungkapkan tingkat depresi seseorang dapat menggunakan skala
depresi beck yang disebut BDI (The Beck Depression Inventory). Skala BDI (The Beck
Depression Inventory), terdiri dari 21 kelompok item yang menggambarkan 21 kategori sikap
dan gejala depresi, yaitu : sedih, pesimis, merasa gagal, merasa tidak puas, merasa bersalah,
merasa dihukum, perasaan benci pada diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, kecenderungan
bunuh diri, menangis, mudah tersinggung, manarik diri dari hubungan sosial, tidak mampu
mengambil keputusan, merasa dirinya tidak menarik secara fisik, tidak mampu melaksanakan
aktivitas, gangguan tidur, merasa lelah, kehilangan selera makan, penurunan berat badan,
preokupasi somatic dan kehilangan libido sex (dalam Lestari, 2003). Masing-masing kelompok
item terdiri dari 4-6 pernyataan yang menggambarkan dari tidak adanya gejala sampai adanya
gejala yang paling berat.
Berikut ini contoh soal yang dapat mengukur tingkat depresi seseorang:
Nama : Kelas :
Pekerjaan : No identitas :
( Pilihlah salah satu penyataan yang anda anggap sesuai dengan diri anda saat ini, dengan
memberi tanda silang (x) pada huruf di depan penyataan yang anda pilih )
8. 0. Saya tidak merasa bahwa saya lebih buruk daripada orang lain
1. Saya selalu mencela diri saya sendiri karena kelemahan atau kekeliruan saya
2. Saya menyalahkan diri saya sendiri sepanjang waktu atas kesalahan kesalahan saya
3. Saya menyalahkan diri saya sendiri atas semua hal buruk yang terjadi
14. 0. Saya tidak merasa bahwa saya kelihatan lebih jelek daripada sebelumnya
1. Saya merasa cemas jangan jangan saya tua atau tidak menarik
2. Saya merasa bahwa ada perubahan perubahan tetap pada penampilan saya yang membuat
saya kelihatan tidak menarik
3. Saya yakin bahwa saya kelihatan jelek
19. 0. Saya tidak banyak kehilangan berat badan akhir - akhir ini
1. Saya telah kehilangan berat badan 2,5 kg lebih
2. Saya telah kehilangan berat badan 5 kg lebih
3. Saya telah kehilangan berat badan 7,5 kg lebih. Saya sengaja berusaha mengurangi berat badan
dengan makan lebih sedikit :- ya tidak
21. 0. Saya tidak merasa ada perubahan dalam minat saya terhadap seks pada akhir akhir ini
1. Saya kurang berminat terhadap seks kalau dibandingkan dengan biasanya
2. Sekarang saya sangat kurang berminat terhadap seks
3. Saya sama sekali kehilangan minat terhadap seks
TOTAL :
KRITERIA:
LEMBAR JAWABAN BECK DEPRESSION INVENTORY
NAMA :
Jenis kelamin : P/L
Tanggal lahir :
Tanggal tes :
NO 0 1 2 3 NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
JUMLAH TOTAL