UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KODE
FAKULTAS TEKNIK
PJ-01
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jalan MT Haryono 167 Telp & Fax. 0341 554166 Malang 65145
PENGESAHAN
PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Disusun Oleh:
JEFRY SUGIHATMOKO
NIM. 105060307111003 63
Abstrak- Inkubator bayi prematur merupakan pada bayi prematur adalah dengan menggunakan metode
suatu alat untuk memberikan kehangatan pada suhu KMC (Kangaroo Mother Care) yaitu sebuah metode
bayi prematur. Inkubator ini sangat dikhususkan perawatan bayi prematur dengan cara meletakan bayi di
untuk bayi prematur, karena bayi tersebut tidak pelukan ibunya untuk menyalurkan kehangatan pada si
memiliki daya tahan tubuh yang cukup dan belum bayi. Namun metode tersebut tidak dapat dilakukan disaat
mampu untuk mempertahankan suhu tubuhnya dari si ibu harus meninggalkan bayinya, maka diperlukan
pengaruh suhu lingkungan luar. Sekarang ini sebuah alat penghangat untuk si bayi yang dapat
inkubator menggunakan kontrol on/off dan beberapa memberikan kehangatan sesuai dengan suhu yang
kasus menggunakan metode pengaturan secara manual diperlukan bayi prematur yang disebut inkubator. [5]
yang memerlukan pengamatan secara terus menerus.
Hal tersebut cukup tidak efisien. Pada penelitian ini Banyak inkubator bayi yang memberikan suhu yang
telah dirancang sistem pengendalian suhu inkubator diperlukan bayi prematur masih menggunakan kontrol
secara otomatis dengan menggunakan kontrol PID, on/off dan beberapa kasus menggunakan metode
sehingga suhu ruang inkubator dapat menyesuaikan pengaturan secara manual yang membutuhkan pemantauan
m secara terus menerus, dimana error suhu setting dengan
secara otomatis berdasarkan setpoint yang diinginkan.
Sistem pemanasan ruangan inkubator ini suhu aktual masih besar. Sehingga pada skripsi ini
menggunakan lampu yang dikontrol oleh dimmer yang dibuatlah sebuah alat inkubator bayi prematur dengan
diputar dengan motor DC servo agar dapat metode kontrol PID. PID adalah kontroler yang
E-mail: nunihstanto@gmail.com
menghasilkan suhu panas sesuai setpoint. Saat suhu merupakan gabungan dari kontroler proporsional, integral,
mendekati setpoint, suhu akan diratakan keseluruh dan derivatif. Gabungan dari ketiga kontroler tersebut
ruang inkubator dengan bantuan kipas DC. Setpoint diharapkan dapat menghasilkan keluaran sistem yang
suhu yang digunakan sebesar 37C. Dari hasil stabil karena dapat saling menutupi kekurangan.
pengujian alat yang telah dilakukan, didapatkan Keuntungan dari kontroler PID adalah sistem yang
parameter PID dengan metode satu Ziegler-Nichols sederhana sehingga lebih cepat mengambil sebuah
yaitu Kp = 12,05 , Ki = 0,13 , Kd = 271,2. keputusan. Sehingga diharapkan dengan penggunaan PID
performa sistem menjadi stabil dan reaksi sistem menjadi
Kata kunci- inkubator, bayi prematur, PID, dimmer, cepat keluaran sistem sesuai yang diinginkan. Dari
Ziegler-Nichols. beberapa kelebihan kontroler PID tersebut diharapkan alat
inkubator bayi prematur memiliki kontrol suhu yang stabil
I. PENDAHULUAN dan otomatis sesuai yang diinginkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
B
ayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia
kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi yang A. Inkubator Bayi
terlahir prematur akan rentan terhadap infeksi Inkubator Bayi merupakan salah satu alat
penyakit dari luar karena tidak memiliki elektromedik yang berfungsi memberikan perlindungan
ketahanan tubuh yang cukup. Untuk mengoptimalkan pada bayi yang terlahir prematur dengan cara memberikan
kesehatan tubuhnya diperlukan beberapa cara dengan suhu yang stabil agar panas tubuh bayi tetap terjaga.
memperhatikan suhu tubuhnya, memperhatikan asupan
gizinya, memberikan ASI, memberikan imunisasi.[3] Umumnya inkubator bayi dirancang secara otomatis
sehingga suhu dalam ruangan tetap stabil. Inkubator bayi
Menjaga suhu tubuh bayi prematur sangat penting,
memiliki tempat kontrol yang terbagi menjadi 2 bagian
karena tubuh bayi prematur belum memiliki pengaturan
suhu tubuh yang baik. Apabila hal tersebut dibiarkan maka (bagian atas dan bagian bawah). Bagian atas umumnya
bayi akan kehilangan seluruh panas tubuhnya sehingga sebagai tempat peletakan sensor suhu, display dan
mengalami hipotermia. Bayi prematur memerlukan suhu peralatan elektronik. Pada bagian bawah umumnya
ruang 36,5C 37,5C agar kesehatan tubuhnya tetap digunakan sebagai tempat aktuator pemanas (heater) dan
terjaga. Pada umumnya pemberian suhu tubuh yang hangat kipas untuk sirkulasi dan perata suhu udara.
1
diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki
sinyal dari kabel motor. Gambar fisik dari motor servo
dapat dilihat dalam Gambar
2
12V), konektor USB (5V), atau pin VIN yang terdapat III. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
pada board (7-12V). Mencatu daya pada pin 5V dan 3,3V Perancangan ini meliputi pembuatan perangkat keras
akan merusak regulator dan board Arduino. dan perangkat lunak yang digunakan pada skripsi ini.
3,3V. Merupakan catu daya sebesar 3,3V yang Perancangan perangkat keras meliputi perancangan alat
dihasilkan oleh regulator pada board Arduino. inkubator bayi prematur dan perancangan rangkaian
GND. Merupakan pin ground. elektrik. Sedangkan perancangan perangkat lunak meliputi
IOREF. Pada board Arduino, pin ini menyediakan pembuatan program pada software Arduino 1.0.5
tegangan referensi yang dioperasikan oleh mikrokontroler.
Shield yang telah dikofigurasi dengan baik dapat membaca
tegangan pin IOREF dan dapat memilih catu daya yang A. Perancangan Inkubator Bayi Prematur
sesuai atau dapat mengaktifkan tegangan translasi pada Konstruksi inkubator bayi prematur dapat dilihat
output yang bekerja pada 5V atau 3,3V. dalam Gambar 6.
3
PID menggunakan metode Ziegler-Nichols. Sehingga
Duty Cycle
didapatkan nilai Kp = 12,053, Ki = 0,133 , Kd = 271,2. 14
Sistem berjalan dengan cara cara melihat respon
12
Duty Cycle ( % )
perubahan suhu ruang inkubator saat sensor suhu
10
DS18b20 membaca suhu ruang inkubator kemudian Motor
DC Servo akan menggerakan dimmer sehingga lampu 8
memanaskan ruang inkubator sampai sesuai dengan suhu 6
yang diinginkan Kerangka perangkat lunak yang dibuat 4
sesuai dengan diagram blok pada Gambar 8. 2
0
0 30 45 60 90 120 135 150 180
Sudut ( ) Duty Cycle
6
A. Pengujian Sensor Suhu DS18b20 5
Pengujian ini bertujuan untuk membandingkan 4
kemampuan atau kinerja sensor suhu DS18b20 dengan 3
termometer digital. 2
1
0
Perbandingan Sensor & Termometer
34
68
102
119
136
153
170
187
204
221
238
255
17
51
85
0
43
Nilai PWM Volt
40
Suhu (C)
37
34 Gambar 11. Hasil Pengujian Driver Kipas
31
28 Dapat dilihat pada grafik bahwa semakin besar nilai
25
PWM yang diberikan maka tegangan keluaran driver akan
22
semakin besar.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Termometer Sensor
D. Pengujian Dimmer
Gambar 9. Hasil Pengujian Sensor dengan Termometer Hasil pengujian dimmer yang digunakan memiliki
besar sudut penyalaan dari posisi off ke on sebesar 50.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sensor
Data hasil pengujian dimmer dapat dilihat pada tabel:
DS18b20 memiliki kemampuan yang baik dalam
melakukan pembacaan suhu.
Tabel 1. Data hasil pengujian dimmer
B. Pengujian Motor DC Servo
Hasil pengujian sinyal kontrol motor DC servo dapat
Sudut
dilihat pada gambar 10. Tegangan
Dimmer Arus (I) Cos Daya (W)
(V)
()
40 0 0 0 0
4
80 223 0,32 0,41 29
Hasil Pengujian Metode Ziegler Nichols
90 222,7 0,33 0,46 35
39
dengan Disturbance
100 222,7 0,34 0,57 39
37
110 222,6 0,35 0,55 44 35
Suhu (C)
120 222 0,36 0,56 45 33
Set Point
130 222 0,37 0,57 46 31
Suhu Plant
140 221,4 0,38 0,6 50 29
180
660
120
240
300
360
420
480
540
600
720
780
840
900
960
60
0
1020
1080
1140
160 221,9 0,39 0,68 57
Waktu (s)
170 221,6 0,4 0,7 62
27 B. Saran
120
180
240
300
360
420
480
540
600
660
720
780
840
900
960
60
0
1140
1020
1080
= 0,31335 %
5
DAFTAR PUSTAKA