PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISUNSUN OLEH :
2. M. ADAM`MAKMUR (177200054)
3. M. RACHMAN R (177200023)
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulilah tepat waktunya yang berjudul HUBUNGAN ANTAR DASAR NEGARA
DENGAN KONSTITUSI
Makalah ini berisi tentang pengertian Dasar Negara dan Konstitusi, pembahasan
hubungan dasar Negara dengan konstitusi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa, Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnana makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa merihdai
segara usaha kita, amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................1
PETA KONSEP.....................................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Hubungan Dasar Negara Dengan Konstitusi..............................................................................3
B. Substanti Dasar Negara..............................................................................................................7
C. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI................................................................................9
D. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara................................................................................14
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................18
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................18
B. SARAN...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................1
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap bangsa dan Negara sangat membutuhkan dasar atau landasan filosofis,
karena inilah merupakan suatu landasan, dasar, arah, pedoman, pegangan, motivasi
untuk mencapai tujuan Bangsa dan Negara tersebut. Diibaratkan orang akan
mendirikan bangunan, maka memerlukan landasan atau fondasi bangunan tersebut,
apabila menginginkan bangunan tersebut menjadi kokoh.Bagi bangsa Indonesia
Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang mengandung
nilai-nilai fundamental, nilai essensial, substansial, menyeluruh dan mendalam, yang
pada akhirnya menjadi Dasar, Tujuan, dan Cara untuk mewujudkan Tujuan Nasional
yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Oleh karena itu sebagai bangsa yang ingin Maju dan Berdiri Kokoh harus
menaati dan melaksanakan Pancasila secara Konsekuen dan Konsisten. Dasar Negara
berhubungan erat dengan Konstitusi. Konstitusi berada dibawah Dasar Negara.
Konstitusi berlaku bersumber dan berdasarkan Dasar Negara, sebagai norma dasar
dan norma tertinggi yang menjadi sumber normatif bagi penyusunan konstitusi.
Konstitusi pada hakekatnya berisi aturan penyelenggaran bernegara sebagai
pencerminan norma dalam Dasar Negara.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Dasar Negara
2. Apa yang dimaksud Konstitusi
3. Apa keterkaitan Pancasila dengan Undang-Undang 1945
4. Apa fungsi pokok Pancasila
C. TUJUAN PENULISAN
Maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Memenuhi salah satu tugas yang telah diberikan oleh guru bidang mata pelajaran
Kewarganegaraan.
b. Menambah pengetahuan tentang hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi.
c. Mengetahui pengertian Dasar Negara dan Konsitusi
1
PETA KONSEP
C
H
IT
M
S
P
K
lu
eiam
o
u
ab
p
d
srk
n
lsjb
u
n
teo
eisg
u
k
a
d
p
o
tr
fn
m
-d
u
aep
h
n
g
eia
u
p
S
k
r
K
n
k
eo
aB
P
g
ao
k
etn
isn
rao
d
k
lsaP
in
etD
laip
in
K
P
tm
k
aD
ts
o
eD
ib
au
k
a
lk
sn
u
D
K
N
sn
m
fik
ay
r
o
tisD
b
ran
P
ri
teau
o
l
tu
N
k
en
o
aK
sid
ar
esg
P
U
d
tln
tr
eg
iasrU
g
ru
a
lD
th
fm
rsN
n
b
ia
r
N
aiK
u
1
d
tm
O
N
U
k
9
a
eu
g
ad
4
rlsP
sg
n
U
e5
aip
h
sid
lg
D
n
m
ak
atrr
b
K
u
d
n
m
1
U
u
o
ak
ri
U
ak
p
t
K
9
aD
n
d
u
o
sa4
K
5
1
tn
P
o
sd
ei9
n
ain
N
4
srtU
in
5
U
tu
tg
K
D
u
ib
i
u
tasR
t
IsK
i1
h
u
n
u
io
sa9
4
in
s
n
5
si
K
o
t
n
sin
ts
i
tu
si
u
si
it
u
s
i
2
BAB 2 PEMBAHASAN
Secara umum dasar Negara dapat diartikan sebagai pondasi Negara. Negara
diumpamakan sebagai bangunan, jikaa bangunan itu ingin berdiri kokoh dan tegak
maka harus memilik pondasi (dasar bangunan) yang kokoh dan kuat pula.
Dasar Negara dari setiap Negara berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh latar
belakang dari setiap Negara yang berbeda-beda, yang sangat dipengaruhi oleh
nilai sosial budaya, sejarah, cita-cita, dan tujuan dari negeri itu sendiri.
b. Pengertian konstitusi
Piagam tertulis pertama dalam sejarah umat manusia yang dapat dibandingkan
dengan pengertian konstitusi dalam arti modern adalah piagam madinah. Piagam
ini dibuat atas persetujuan bersama antara Nabi Muhammad SAW. Dengan wakil-
wakil penduduk kota tak lama setelah beliau hijrah dari mekkah ke yasrib. Para
ahli menyebut piagam madinah dengan istilah yang bermacam-macam.
Montgomery Watt menyebutnya The Constitution of Madina, Nicholson
3
menyebutnya Charter, Masjid Khadduri menyebutnya Treaty, serta Philip K.Hitti
menyebutnya Agreement.
2. Kontitusi dalam istilah sosial : lebih luas daripada sekedar doumen hukum
karena mengandung cita-cita sosila bangasa, rumusan filosofi tentang Negara,
sistem social, ekonomi, serta sistem politik yang ingin dikembangkan oleh
bangsa itu.
Secara umum, sifat pokko konstitusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
b. Rigid (kaku), artinya itu sulit untuk diubah atau diadakan perubahan.
Contoh KOnstitusi Amerika, Kanada, Jerman
b. Untuk menjamin hak-hak dan kewajiban antara pemerintahna dan yang diperintah
4
Konsep dasar Negara di Negara-negara liberal bersumber pada ajaran
individualism, yang mengutamakan pada pengakuan danpelindiungan terhadap
kepentingan dan kebebasan individu.
5) Masa jabatan tidak ditentukan dengan pasti karena dapat berganti setiap
saat.
Dari cirri-ciri tersebut di atas dan dari kenyataan yang terjadi di berbagai
Negara di dunia, kita dapat menyimpulkan bahwa penerapan demokrasi
parlementer, khususnya di negeri berkembang menyebabkan tidak stabilnya
pemerintahan. Selain itu, tidak stabilnya pemerintahan tersebut disebabkan tidak
adanya keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan bersama
dalam Negara.
Konstitusi Negara dibuat atau disusun atas ide-ide dasar, cita-cita dan tujuan
dari paha komunis, yakni berusaha untuk melindungi kepentingan bersama
masyarakt komusi dan berupaya untuk melenyapkan kepentingan individu atau
hak rakyat.
5
Demokrasi rakyat mengembangkan gagasan monisme (gagasan yang
menyatakan hanya ada satu realitas yang fundamental), yaitu adanya golongan-
golongan atau kelas-kelas dalam masyarakat yang memaksakan kehendak and
oposisi dalam Negara harus dilenyapkan.
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan cita-cita umum Negara komunis yang
menerapkan demokrasi rakyat, yaitu:
Pancasila sebagai dasar Negara menjadi landasan yang menjadi sumber dalam
mengatur Undang-undang dasar Negara republik Indonesia. Artinya, UUD 1945
sebagai konstitusi Negara didasarkan dan bersumber pada nilai-nilai dan ide-ide
dasar yang terkandung dalam pancasila.
6
4) Presiden ialah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi dibawah
majelis
Hal yang paling utama dari adanya hubungan itu bagi masyarakat adalah
terciptanya keseimbangan dalam berbagai bidang kehidupan karena salah satu
prinsip yang mendasar dari demokrasi pancasila adalah adanya keseimbangan
antara hak dan kewajiban.
7
B. Substanti Dasar Negara
Konstitusi dapat berupa hukum dasar tertulis yang disebut undang-undang dasar dan
hukum dasar tidak tertulis.
1. Muatan sonstitusi
4) Hubungan antara warga Negara dengan negar atas hak dan kewajibannya.
5) Cita-cita Negara.
Konstitusi di setiap Negara adalah merupakan hukum dasar, artinya menjadi dasar
belakunya seluruh peraturan perundangan dalam Negara.
- Sumber hukum, artinya semua peraturan yang berlaku harus bersumber pada
UUD 1945
8
b. Hukum dasar tidak tertulis
- Merupakan pelengkap dari hukum dasar tertulis terhadap ketentuna yang tidak
diatur secara jelas
- Hanya terjadi pada tingkat nasional, karena konvensi adalah aturan dasar yang
tidak tertulis
9
C. Kedudukan Pembukaan UUD 1945 NKRI
a. Negara persatuan, yaitu Negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa
Indonesia seluruhnya.
d. Negara berdasar atas ketuhanan yang maha esa menurut dasar kemanusia yang
adil dan beradab
Menurut ketua mahkamah konstitusi, Prof. DR. Jiimly Asshidiqie, S.H, dalam
bukunya konstitusi dan konstitusionalisme Indonesia, ada Sembilan prinsip
penyelenggaraan Negara Indonesia dalam rumusan undang-undang di masa depan,
yaitu:
Hal ini sesuai dengan sila pertama pancasil, yaitu setiap manusia Indonesia
merupakan insane beragama berdasarkan ketuhan yang maha esa. Jiwa
keberagamaan sudah tertanam di hati manusia Indonesia yang diwujudkan dalam
kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
10
terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan
konstitusi, dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut
sistem konstitusional yang diatur dalam UUD, adanya jaminan hak asasi manusia
dalam UUD, adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memilhak yang
menjamin persamaan setiap warga Negara dalam hukum, serta menjamin keadilan
bagi setiap orang termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh pihak yang
berkuasa.
Dalam sisitem ini, presiden dan wakil presinden merupakan satu institusi
penyelengara kekuasaan eksekutif Negara yang tertinggi dibawah Undang-undang
Dasar. Selain, presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat secara langsung.
11
Presiden dan wakil presiden dapat dimintakan pertanggungan jawab secara hukum
apabila mereka melakukan pelanggaran hukum dan konstitusi
Pada era globalisasi saat ini, gelombang liberalism juga bergema ke berbagaii
Negara. Oleh karenaitu, penting sekali untuk meningkatkan pemberdayaan
masyarakat madani atau civil society dalam hubungan antarnegara, masyarakat,
dan pasar.
Pembukaan UUD 1945 adalah merupakan pokok atau kaidah yang fundamental,
karena Pembukaan UUD 1945 merupakan inti dari proklamasi kemerdekan.
Dikatakan fundamental karena:
a. Dari segi hukum, kedudukan pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan tidak
berubah karena mengubah klausul pembukaan UUD 1945 sama artinya mengubah
negara kesatuan RI.
12
a. Pembukaan UUD 1945 memiliki hubungan yang bersifat causal organis, yaitu
pokok-pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945 harus menjadi acuan
pembuatan pasal-pasal UUD 1945
c. Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan satu tingkat dengan UUD 1945
dalam tata urutan perundang-undangan Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari 4 empat alinea mengandung makna sebagai
berikut:
a. Alinea pertama
b. Alinea kedua
13
- Kemerdekaan bukan akhir dari perjuangan, melainkan harus diisi untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
c. Alinea ketiga
- Motivasi spiritual, bahwa kemerdekan itu adalah berkat rahmat tuhan yang
maha esa.
d. Alinea keempat
3. persatuan Indonesia
14
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
15
D. Sikap Positif Terhadap Konstitusi Negara
2. 27 Des 1949-17 Agust 1950 UUD RIS 1949 Serikat/Federasi Uni Republik Parlementer
3. 17 agust 1950-5 Juli 1959 UUDS 1950 Kesatuan Republik Parlementer
4. 5 Juli 1959-sekarang
- Orde Lama (5 Juli 1959-11Maret 1966) UUD 1945 Kesatuan Republik Presidensial
(demokrasi Pancasila )
16
Adapun tujuan dari perubahan ini dimaksudkan untuk memperkuat fungsi
konstitusi sebagai dasar hukum bagi penyelenggaraan Negara dan pemerintah.
d. Bab 3 :
- Tentang sumpah jabatan presiden dan wakil presiden, pasal 9 ayat (1)
17
i. Bab 7a tentang DPD, pasal 22c dan 22d
m. Bab 9:
o. Bab 10:
18
b. Perumusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah yang
hadir
a. tidak ada lagi lembaga tertinggi Negara, semua sama menjadi lembaga Negara
Harus diakui bahwa konstitusi Negara adalah merupakan dasar hukum bagi kita
dalam menyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Konstitusi
memiliki makna penting dalam suatu Negara, karena:
3. Sebagai kitab sucinya dari suatu civil religion (misalnya dalam pengendalina
dokumen, bahkan pembaruan dalam menuju masa depan bangsa).
oleh karena itu, kita wajib memberikan contoh keteladanan dalam berperilaku
sesuai dengan konstitusi kita, misalnya:
19
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Dasar Negara merupakan suatu norma dasar dalam penyelenggaraan bernegara.
Sebagai norma dasar-dasar Negara menjadi norma hukum tertinggi atau sumber
dari segala sumber hukum dalam suatu Negara.
b. Fungsi Dasar Negara adalah sebagai dasar berdiri dan tegaknya negara, dasar
kegiatan penyelenggaraan negara, dasar Partisipasi warga negara, dan sebagai
dasar pergaulan antarwarga negara.
c. Pengertian Konstitusi terdapat dua pengertian yaitu Konstitusi dalam arti sempit
dan Konstitusi dalan arti luas. Konstitusi dalam arti sempit yaitu sebagai hukum
dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar. Sedangkan Konstitusi dalan arti
luas, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang Dasar dan
hukum dasar yang tidak tertulis / Konvensi.
d. Tujuan konstitusi adalah untuk mengadakan tata tertib untuk keselamatan
masyarakat yang penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan yang ada di
tengah masyarakat.
e. Kedudukan konstitusi adalah sebagai hukum dasar dan sebagai hukum tertinggi.
f. Sifat konstitusi dapat bersifat luwes/supel (flexible) dan juga dapat bersifat kaku
(rigid).
g. Fungsi pokok pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah sebagai
dasar negara, sebagai ideologi bangsa dan sebagai pandangan hidup bangsa.
h. Hubungan dasar negara dengan konstitusi sangat erat karena konstitusi lahir
merupakan usaha untuk melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-
norma ideal, yang penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(Konstitusi) Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45
tercantum dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga
melaksanakan dasar negara.
B. SARAN
1. Sebagai warga Negara yang baik, seharusnya kita mengetahui dasar negara kita sendiri.
2. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus mampu mewujudkan, menaati,
menghormati peraturan dasar negara terutama pancasila.
3. Penghayatan dan pelaksanaan peraturan yang ada pada dasar negara harus ditingkatkan
kembali.
4. Pembelajaran tentang dasar negara dan segala bidang yang berkaitan dengan dasar negara
tersebut seharusnya ditingkatkan agar dapat menimbulkan keselarasan dalam pemahaman
kewarganegaraan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, Jimly. Demokrasi dan Hak Asasi Manusia. Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2005
Lubis, Todung Mulya. Jalan Panjang Hak Asasi Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2005
Idjehar, Muhammad Budairi, HAM versus Kapitalisme, Yogyakarta: INSIST Press, 2003.
Ubaidillah Ahmad dkk, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN
Syarif Hidayatullah, 2000.