Chapter II PDF
Chapter II PDF
batuan kerak bumi. Batuan hasil pelapukan secara berangsur diangkut ke tempat lain
oleh tenaga air, angin dan gletser. Air mengalir dipermukaan tanah atau sungai
membawa batuan halus baik terapung, melayang atau digeser di dasar sungai menuju
tempat yang lebih rendah. Hembusan angin juga bisa mengangkat debu, pasir, bahkan
bahan material yang lebih besar. Makin kuat hembusan itu, makin besar pula daya
angkutnya. Peristiwa ini disebut dengan disintegrasi yang prosesnya dapat fisik atau
kimia. Sebagai akibat proses tersebut adalah terbentuknya butiran tanah dengan
berbagai macam sifat yang berbeda, tergantung dari keadaan iklim, topografi, jenis
batuan, waktu dan organisme. Apabila partikel tanah tersebut terkikis dari permukaan
bumi atau palung sungai maka material yang dihasilkan akan bergerak atau berpindah
dalam kaitannya dengan besar aliran sungai akan mempunyai arti penting bagi
kegiatan pengembangan dan manajemen sumber daya air, konservasi tanah dan
aliran ataupun sedimen yang bergerak di dasar sungai. Sedimentasi adalah suatu
proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di
suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses
pemadatan (compaction) dari sedimentasi itu sendiri. Proses tersebut berjalan sangat
komplek, dimulai dari jatuhnya hujan yang menghasilkan energi kinetik yang
bagian lainnya masuk ke sungai terbawa aliran menjadi angkutan sedimen. Bentuk,
ukuran dan beratnya partikel tanah tersebut akan menentukan jumlah besarnya
angkutan sedimen.
Dasar sungai biasanya tersusun oleh endapan dari material angkutan sedimen
yang terbawa oleh aliran sungai, material tersebut dapat terangkut kembali apabila
terjadi kenaikan kecepatan aliran cukup tinggi. Besarnya volume angkutan sedimen
tergantung dari pada perubahan kecepatan aliran dan adanya kegiatan di palung
sungai. Sebagai akibat dari perubahan volume angkutan sedimen adalah terjadinya
dasar sungai sehingga dengan demikian bentuk dari dasar sungai akan selalu berubah.
Hasil pelapukan batuan dibawa oleh suatu media ke tempat lain dimana
kemudian diendapkan. Pada umumnya pembawa hasil pelapukan ini dilakukan oleh
suatu media yang berupa cairan, angin dan es. Sifat-sifat transportasi sedimen
sedimen merupakan suatu catatan (record) tentang proses yang terjadi sewaktu
sedimen tersebut diendapkan. Umumnya proses itu merupakan hasil langsung dari
gerakan media pengangkut. Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran, bentuk dan
berat jenis) butiran sedimen itu sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai dari
Secara umum dapat dikatakan bahwa erosi dan sedimentasi merupakan proses
terlepasnya butiran tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material
tersebut oleh gerakan air atau angin kemudian diikuti dengan pengendapan material
yang terangkut di tempat lain (Suripin, 2002). Proses erosi dan sedimentasi ini baru
mendapat perhatian cukup serius oleh manusia pada sekitar tahun 1940-an, setelah
menimbulkan kerugian yang cukup besar, baik berupa merosotnya produktivitas tanah
serta yang tidak kalah pentingnya adalah rusaknya bangunan-bangunan keairan serta
sedimentasi waduk. Daerah pertanian merupakan lahan yang paling rentan terhadap
terjadinya proses erosi. Bahaya erosi banyak terjadi di daerah-daerah lahan kering
II.2.2. Erosi
Erosi tanah adalah suatu proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan
tanah atas, baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Proses erosi tanah
yang disebabkan oleh air meliputi tiga tahap yang terjadi dalam keadaan normal di
dalam bentuk butir-butir kecil atau partikel tanah, tahap kedua pemindahan atau
pengangkutan butir-butir yang kecil sampai sangat halus tersebut, dan tahap ketiga
Hujan merupakan salah satu faktor utama penyebab terjadinya erosi tanah.
Tetesan air hujan merupakan media utama pelepasan partikel tanah. Pada saat butiran
air hujan mengenai permukaan tanah yang gundul, partikel tanah dapat terlepas dan
tanah tersebar lebih kurang merata ke segala arah, tapi untuk lahan miring terjadi
dominasi kearah bawah searah lereng. Partikel-partikel tanah yang terlepas ini akan
menyumbat pori-pori tanah sehingga akan menurunkan kapasitas dan laju infiltrasi.
Pada kondisi dimana intensitas hujan melebihi laju infiltrasi, maka akan terjadi
genangan air di permukaan tanah, yang kemudian akan menjadi aliran permukaan.
terlepas baik oleh tetesan air hujan maupun oleh adanya aliran permukaan itu sendiri.
Pada saat aliran permukaan menurun dan tidak mampu lagi mengangkut partikel
sementara terjadi pada lereng yang bergelombang, yaitu bagian lereng yang cekung
akan menampung endapan partikel yang hanyut untuk sementara dan pada hujan
berikutnya endapan ini akan terangkat kembali menuju dataran rendah atau sungai.
Sedangkan pengendapan akhir atau sedimentasi terjadi pada sungai. Pada daerah
aliran sungai partikel dan unsur hara yang larut dalam aliran permukaan akan
mengalir ke sungai sehingga terjadi pendangkalan pada tempat tersebut. Keadaan ini
akan mengakibatkan daya tampung sungai menjadi turun sehingga timbul bahaya
banjir.
dari bagian hulu akibat dari erosi. Sungai-sungai membawa sedimen dalam setiap
alirannya. Sedimen dapat berada di berbagai lokasi dalam aliran, tergantung pada
keseimbangan antara kecepatan ke atas pada partikel (gaya tarik dan gaya angkat) dan
Sedimentasi fluvial
Sedimentasi fluvial adalah proses pengendapan materi yang diangkut oleh air
sungai dan diendapkan disepanjang sungai atau muara sungai. Bentang alam
hasil sedimentasi fluvial antara lain pulau sungai dan delta. Pulau sungai
delta adalah bentuk hasil endapan lumpur, tanah, pasir, dan batuan yang
fluvial. Hasil pengendapan ini biasanya berupa batu giling, batu geser, pasir,
kerikil dan lumpur yang menutupi dasar sungai. Bahkan endapan sungai ini
Sedimentasi aeris
Sedimentasi pantai
berukuran butir lempung sampai gravel. Suplai muatan sedimen yang sangat
tinggi yang menyebabkan sedimentasi itu hanya dapat berasal dari daratan
yang dibawa ke laut melalui aliran sungai. Pembukaan lahan di daerah aliran
disebut dengan bed load. Adanya bed load ditunjukkan oleh gerakan partikel
menggelinding atau meloncat-loncat, akan tetapi tidak pernah lepas dari dasar
sungai.
Wash load adalah angkutan partikel halus yang dapat berupa lempung (silk)
dan debu (dust), yang terbawa oleh aliran sungai. Partikel ini akan terbawa
aliran sampai ke laut, atau dapat juga mengendap pada aliran yang tenang atau
dalam aliran dan terutama terdiri dari butir pasir halus yang senantiasa
aliran. Suspended load itu sendiri umumnya bergantung pada kecepatan jatuh
Pada kenyataan pada tiap satu satuan waktu pergerakan angkutan sedimen
yang dapat diamati hanyalah Bed Load Transport dan Suspended Load Transport.
alami yang terjadi secara berkelanjutan. Sungai disamping berfungsi sebagai media
untuk mengalirkan air, juga berfungsi untuk mengangkut material sebagai angkutan
sedimen.
butiran material dasar saluran yang merupakan hasil erosi yang disebabkan oleh gaya
kerapatan atau kepadatan, kecepatan jatuh dan porositas. Laju angkutan sedimen,
perubahan dasar dan tebing saluran, perubahan morfologi sungai dapat diterangkan
Kerikil (gravel) 2- 64 mm
pengukuran dilakukan secara langsung, untuk kerikil dan pasir dilakukan dengan
analisa saringan sedangkan untuk lanau dan lempung dilakukan dengan analisa
sedimen.
Berat spesifik adalah berat sedimen per satuan volume dari bahan angkutan
= ......................................................................... (2.1)
Dari hasil penelitian, berat spesifik rata-rata sedimen yang ditentukan hampir
sama atau mendekati berat spesifik pasir kwarsa yaitu 2,56 gram/cm3.
Pergerakan sedimen dipengaruhi oleh tegangan geser, kecepatan kritis dan gaya
dari tegangan geser kritis erosi dan tegangan geser kritis erosi melebihi tegangan
pada riwayat proses pengendapan dan konsolidasi. Untuk itu beberapa penelitian
antara tegangan geser dan massa jenis sedimen pada berbagai variasi ketinggian
sampel.
Sedimen bergerak tergantung dari besarnya gaya seret dan gaya angkat dan dapat
Dimana:
f = koefisien gesekan
3
W = (s - )*g (2.2)
6
1 2
FL = 2 . (2.4)
2 4
Partikel sedimen akan mulai bergerak pada kondisi kecepatan geser kritis
2
= ( 1)
(2.5)
= . (2.6)
( )
Dimana :
= , sehingga :
= ( )
(2.7)
S = kemiringan saluran
Apabila bilangan Reynold diketahui maka tegangan geser kritis dapat diketahui
dengan melihat grafik 2.2 buku Sediment Transport, Chi Ted Yang halaman 22.
Dimana :
U* = kecepatan geser
d = diameter sedimen
v = viskositas kinematik
Viskositas kinematik dari air (v) dihubungkan kepada viskositas dinamik () oleh
berat jenis sebagai berikut = . Sebagian besar buku Mekanika Fluida
mempunyai tabel dan diagram dari viskositas air sebagai fungsi dari temperatur.
Misalnya harga yang mewakili v = 1.10-6 m2/s untuk air bersih pada suhu 20oC.
Dengan melihat grafik di bawah ini maka akan didapatkan nilai critical stress.
geser kritis yang diperlukan untuk inisiasi pergerakan yang merupakan fungsi dari
bentuk khusus partikel bilangan Reynolds, Rep atau bilangan Reynold yang terkait
Karakteristik dari sedimen adalah kecepatan jatuhnya atau fall velocity (),
yang mana adalah kecepatan maksimum yang dicapai oleh suatu partikel akibat gaya
gravitasi. Ukuran pasir yang tersuspensi dalam suatu sungai akan tergantung kepada
nilai fall velocity-nya. Untuk suatu ukuran butiran sedimen yang besar, akan jatuh
dengan cepat dan akan lebih sedikit mendapat tahanan dari air dibandingkan dengan
1 2
= .. (2.9)
18
Dimana :
Nilai fall velocity () dapat diketahui apabila diketahui diameter sedimen (d),
Untuk menentukan fall velocity dapat diperoleh dengan melihat grafik 1.3 buku
aliran listrik, yang dapat dimanfaatkan untuk prediksi materi keseluruhan tempat tidur
konsentrasi diangkut dalam flumes tempat tidur pasir dan sungai. Yang mendasarkan
rumusnya pada konsep bahwa jumlah angkutan sedimen berbanding langsung dengan
jumlah energi aliran. Energy per satuan berat air dapat dinyatakan dengan hasil kali
kemiringan dasar dan kecepatan aliran. Energy per satuan besar air tersebut oleh Yang
disebut sebagai unit stream power dan dianggap sebagai parameter penting dalam
Data sedimen
Geometri saluran
Kecepatan aliran
Analisa perhitungan
50
Log C1 = 5.435 0.286 log - 0.457 log
50
+1.799 0.409 log
0.314 log log (2.10)
Qs = Ct*Gw ..(2.12)
Dimana :
S = kemiringan sungai
pendekatan tegangan geser. Persamaan Engelund and Hansen dapat ditulis sebagai
berikut :
1/2
50 0 3/2
2
qs = 0.05 (2.13)
( 1) ( )50
Dimana : 0 = .(2.15)
Shen and Hung (1971) diasumsikan bahwa transportasi sedimen adalah begitu
kombinasi ini dapat ditemukan untuk menjelaskan transportasi sedimen dengan semua
kondisi. Shen and Hung mencoba untuk menemukan variabel yang dominan yang
persamaan berdasarkan 587 set data laboratorium. Persamaan Shen and Hung dapat
Gw =
Qs = Ct*Gw
0.0075
0.57
Dimana : Y = 0.32
S = kemiringan sungai
material dasar dengan menjumlahkan beban dasar dan beban melayang. Ia juga
termasuk salah satu orang pertama yang memperkenalkan ide dari tegangan geser
efektip. Tegangan geser total dipertimbangkan terdiri dari dua bagian: tegangan geser
yang berkaitan kekasaran butiran dan tegangan geser yang berhubungan dengan
= +
kecepatan dan radius hidraulik (atau kedalaman pada kasus ratio lebar-kedalaman
yang besar), tegangan geser efektip dapat dihitung langsung dari persamaan kecepatan
(yang dipilih) dan parameter geseran butiran. Ide ini telah dipakai dari awalnya pada
hampir semua hubungan transport sedimen, kecuali untuk metode yang langsung
didasarkan pada kecepatan atau kedalaman dan kecepatan. Metode Einstein masih
dipandang sebagai petunjuk dari segi pandangan teoritis. Metode ini memperkenalkan
beberapa konsep dasar dalam transportasi sedimen yang keudian dimodifikasi atau
Seperti yang telah diuraikan, erosi dan sedimentasi yang diakibatkan oleh
pergerakan air (daerah dengan curah hujan tinggi) meliputi beberapa proses. Terutama
partikel-partikel tanah yang terjadi akibat tumbukan percikan air hujan dan aliran
permukaan.
Air hanya akan mengalir dipermukaan tanah apabila jumlah air hujan lebih
besar daripada kemampuan tanah untuk menginfiltrasi air ke lapisan yang lebih
dalam. Dengan menurunnya porositas tanah, karena sebagian pori-pori tertutup oleh
partikel tanah yang halus, maka laju infiltrasi akan semakin berkurang, akibatnya
aliran air dipermukaan akan semakin bertambah banyak. Aliran air di permukaan
mempunyai peranan yang penting. Lebih banyak air yang mengalir di permukaan
tanah maka lebih banyak tanah yang terkikis dan terangkut banjir yang dilanjutkan
terus ke sungai untuk akhirnya diendapkan. Lebih lanjut tetesan air hujan ini dapat
dapat menyetop sama sekali laju infiltrasi sehingga aliran permukaan semakin
berlimpah.
Dari uraian ini jelas bahwa pengaruh erosi ini dapat menimbulkan
bangunan sipil di daerah hilir akan terganggu, saluran-saluran, jalur navigasi air akan
pada air sungai juga akan merugikan pada penyediaan air bersih. Salah satu
penyuburan tanah jika sumber sedimen berasal dari tanah yang subur.
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari sifat, jenis dan perilaku
sungai dengan semua aspek perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Gejala
dipengaruhi oleh jenis butiran material dasar dan kekasaran dasar sungai.
c. Sungai dengan dasar yang mudah tergerus tetapi terlindung oleh material
d. Sungai dengan lapisan dasar mudah tergerus dan di atasnya terdiri dari
e. Sungai dengan dasar saliran terdiri dari lapisan alluvial tergerus dengan
3. Jenis sungai dengan dasar batuan gelinding, berpasir, berlempung dan lain-
lainnya.
a. Dendritik
Pola ini terjadi pada daerah berbatuan sejenis dengan penyebaran yang
luas. Misalnya suatu daerah yang ditutupi oleh endapan sedimen yang
meliputi daerah yang luas dan umumnya endapan itu terletak pada suatu
bidang horizontal.
Biasanya pola radial dijumpai pada lereng gunung api daerah topografi
berbentuk kubah.
c. Rectangular
a. Sungai lurus
Terjadi bukan karena alam tetapi dikarenakan ole perbaikan aliran sungai
b. Sungai berliku
Terjadi secara alamiah, sangat sering ditemui dan mempunyai cirri dengan
arus yang berupa kurva yang dihubungkan dengan bagian alur sungai yang
lurus.
c. Sungai berjalin
Terjadi karena fenomena sungai, sungai ini terdiri dari alur yang
hilirnya.
terhadap laju debit sungai dan angkutan sedimen. Hal ini dapat merubah bentuk alur
sungai dan kemiringan dasar sungai. Geometri permukaan mempengaruhi alur sungai,
- Konsentrasi sedimen
- Parameter qs
- Tegangan geser (0 )
- Lebar sungai
- Konsentrasi sedimen