Anda di halaman 1dari 5

komponen

1. Dinamo listrik
Dinamo listrik adalah

Dinamo listrik yang digunakan adalah ,dengan spesifikasi sebagai berikut:


1. Daya Motor : P (Watt)
2. Putaran motor : n (Rpm)
3. Torsi Motor : T (N.m)

4. Efisiensi Kerja

Puli
Puli digunakan untuk mentransmisikan tenaga dari suatu poros ke poros
lainnya dengan bantuan sabuk ( V- belt ). Rasio kecepatan puli sanagt
tergantung kepada besar kecilnya diameter puli penggerak dengan diameter puli
yang digerakan. Puli ini dapat dibuat dari bahan besi co, kayu, baja, atau besi
plat.
Puli yang digunakan pada perancangan ini menghubungkan putaran
dari motor bensin kepada puli penggiling dengan bantuan V Belt, puli yang
digunakan pada perancangan ini ada tiga. Satu puli yang berhubungan dengan
motor bensin dan yang lainnya berhubungan dengan penggilingnya. Dengan
diameter puli pada mesin adalah 7.5 cm sedangkan pada puli penggiling 6.3 cm.

Untuk mendapatkan diameter lingkaran jarak bagi ( dp ) dan diameter luaar (Dk),
serta rasio kecepatan puli yang berdasarkan pada type sabuk V yang
digunaakan maka terlebih dahulu menentukan :
1. Menentukan diameter lingkaran jarak bagi untuk puli penggerak (dp ) dan
puli yang digerakan ( Dp ),( mm ).
Puli 1 ( dp1 )
Puli 2 ( Dp2) = dp1x i
Dengan : i = perbandingan reduksi untuk kecepatan masing masing puli
(Rpm).
2. Menentukan diameter luar puli penggerak (dk) dan diameter puli yang
digerakan (Dk),(mm).
Puli 1 (dk1) = dp1 + tebal penampang sabuk yang digunakan
Puli 2 (Dk2) = Dp2 + tebal penampn sabuk yang digunakan
3. Kecapatan puli, n (rpm)
Kecepatan puli 1,n1 = 3500 rpm
Kecepatan puli 2,
Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenaga/daya/momen puntir dari poros yang

satu ke poros yang lain melalui sabuk (belt) yang melingkar/melilit pada puli yang terpasang

pada poros-poros tersebut. Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat

mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk menentukan

besarnya momen puntir yang dapat ditransmisikan.

Keuntungan transmisi sabuk:

a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan kopling elastik.

b. Tidak berisik.

c. Dapat menerima dan meredam beban kejut.

d. Jarak poros tidak tertentu

e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.

f. Mudah dah murah dalam pembuatan.

g. Hanya memerlukan sedikit perawatan.

Kerugian transmisi sabuk:

a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.

b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk memerlukan

dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda gigi atau rantai.

Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.

1. Transmisi sabuk lurus.

Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli-

puli terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horisontal, walaupun bisa juga

dipakai untuk poros-poros vertikal.

a. Transmisi sabuk tanpa penegang


Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya sendiri. Dipakai

untuk poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki jarak poros lebih dari 5 m.

Karena itu sisi tegang/tarik dari sabuk diletakkan di bagian bawah.

b. Transmisi sabuk mulur

Sabuk pada transmisi ini sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi material

sabuk dipilih material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya tegang yang sesuai.

c. Transmisi sabuk dengan puli penegang

Transmisi ini dilengkapi dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di

dekat puli kecil dari luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian arah

putaran tidak boleh terjadi pada sistem ini.

d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain

Elemen penegang pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen lain

seperti baut, bandul/pemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.

2. Transmisi sabuk silang.

Transmisi dengan jenis ini sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli tidak

menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama pada sabuk rata

yang lebar.

Dalam pemasangannya, bagian sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga

lepasnya sabuk dari puli dapat terhindarkan.

3. Jenis sabuk dan material sabuk

Material sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu:

- Factor gesekan

- Tegangan Tarik

- Elastisitas

- Frekuensi tekuan
- Factor kepekaan terhadap lingkungan kerja (Wahyuningsih, 2013)

Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.

Tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk membawa

tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan dikeliling alur puli yang berbentuk V pula. Bagian

sabuk yang sedang membelit pada puli ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian

dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh

bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif

rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan sabuk-V dibandingkan dengan sabuk rata

(Sularso,1987).

Daya pada motor penggerak disalurkan melalui putaran poros engkol kekopling

utama melalui V-belt. Kopling utama meneruskan daya tersebut ke susunan roda gigi

transmisi untuk menggerakkan poros roda dan poros rotary. Disamping untuk menyalurkan

daya, unit transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan traktor (Nawawi, 2001).

DAFTAR PUSTAKA

Nawawi Gunawan, Ir., MS. 2001. Pengenalan Alat Dan Mesin Pertanian. Departemen Pendidikan
Nasional Proyek Pengembangan Sistem Dan Standar Pengelolaan Smk. Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan. Jakarta.

Sularso. 1987. Pompa dan Kompresor.PT Pradnya Paramita, Jakarta

Wahyuningsih, Atika. 2013. Transmisi Sabuk. http://elemen-mesin.blogspot.com/2013/01/transmisi-


sabuk.html. Diakses pada tanggal 17 Maret 2015 di Banjarbaru

Anda mungkin juga menyukai