Iradiasi
Iradiasi
IRADIASI
A. PENGERTIAN
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel
atau gelombang tanpa media. Sedangkan teknik iradiasi adalah pemancaran energi
dengan radiasi gamma berintensitas tinggi yang dapat membunuh organisme
berbahaya, tetapi tanpa mempengaruhi nilai nutrisi makanan tersebut dan tidak
meninggalkan residu serta tidak membuat makanan menjadi radioaktif. Menurut
Winarno et al. (1980), iradiasi adalah teknik penggunaan energi untuk penyinaran
bahan dengan menggunakan sumber iradiasi buatan.
Penggunaan radiasi untuk pengawetan pangan mulai di pelajari secara intensif
sejak tahun 1950 di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa yang kemudian
diikuti oleh beberapa negara lain di dunia. Perhatian dunia yang demikian besar
disebabkan pengawetan dengan iradiasi ternyata mempunyai beberapa kelebihan dan
keunikan, bila dibandingkan dengan dengan proses pengawetan lain yang dikenal
selama ini. Sifat-sifat sinar gama, sinar X, atau sinar elektron yang digunakan dalam
proses ini mempunyai daya tembus besar serta merupai proses yang tidak
menimbulkan perubahan suhu pada bahan pangan yang diradiasi. Sifat ini
menyebabkan dapat digunakan untuk pengawetan bahan pangan yang telah dikemas
dalam bentuk kemasan akhir atau bahan yang telah dibekukan, sehingga
penggunaannya lebih praktis. Disamping itu mutu dan kesegaran bahan pangan tidak
berubah karena suhu tetap, dan tidak menimbulkan residu zat kimia pada bahan
pangan atau polusi pada lingkungan.
B. PERKEMBANGAN MUTAKHIR
1. Jenis radiasi
Jenis iradiasi pangan yang dapat digunakan untuk pengawetan bahan pangan
adalah radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang menghasilkan foton berenergi tinggi
sehingga sanggup menyebabkan terjadinya ionisasi dan eksitasi pada materi yang
dilaluinya. Jenis iradiasi ini dinamakan radiasi pengion, contoh radiasi pengion
adalah radiasi partikel , dan gelombang elektromagnetik Contoh radiasi pengion
yang disebut terakhir ini paling banyak digunakan (Sofyan, 1984; Winarnoet
al., 1980).penggunaan radiasi pengion untuk pengawetan, penelitian dan pengolahan
pangan digunakan radiasi/ sinar ultraviolet,sinar alpha,beta dan gamma.
Dua jenis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan
adalah : sinar gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida 60Co (kobalt-60) dan
137Cs (caesium-37) dan berkas elektron yang terdiri dari partikel-pertikel bermuatan
listrik. Kedua jenis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap
makanan.
Sumber energi radiasi
Radiasi sinar gamma (), radioisotop kobal-60 (60 Co) dan sesium-137 (137 Cs)
60
1. Co (kobal-60) : Banyak digunakan, karena mendapatkannya lebih
59
sederhana dan pengelolaannya lebih mudah. Berasal dr inti stabil Co
melalui pengaktifkan netron 59
Co + 1n ----60 Co +
Mempunyai waktu paruh 5,27 tahun dng energi sinar gamma yg dipancarkan
rata-rata 1,25 MeV (mega elektron volt)
137
2. Cs (sesium-137) : Merupakan hasil pembelahan (fission), Mempunyai
waktu paruh 30 tahun dng energi sinar gamma yg dipancarkan rata-rata 0,66
MeV
2. Dosis iradiasi
Menurut Hermana (1991), dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap
ke dalam bahan pangan dan merupakan faktor kritis pada iradiasi pangan. Sering kali
untuk tiap jenis pangan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang
diinginkan. Kalau jumlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan,
efek yang diinginkan tidak akan tercapai. Sebaliknya jika dosis berlebihan, pangan
mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima konsumsi.
Penerapan dosis dalam berbagai penerapan iradiasi pangan
Fasilitas iradiasi
Bahan pangan yang diiradiasi
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0303/20/232600.htm [ 17 JUNI 2017 15:30 WIB]
http://majarimagazine.com/2009/01/irradiasi-cara-efektif-bagi-pengawetan-makanan/ [16
JUNI 2017 17 ; 32 WIB]
file:///D:/bahan%20iptek/Irradiasi%20%20Cara%20Efektif%20Bagi%20Pengawetan%20Mak
anan%20%20-%20Majari%20Magazine.htm