Pseudomonas Aeroginosa 2 PDF
Pseudomonas Aeroginosa 2 PDF
USU Repository2006
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Pseudomonas aeruginosa termasuk dalam famili Pseudomonadaceae.
Pseudomonadaceae dan beberapa genus lain bersama beberapa organisme tertentu, dikenal
sebagai pseudomonad. Istilah pseudomonad ditujukan pada bakteri yang mempunyai
perlengkapan fisiologik sama dengan bakteri dari genus Pseudomonas. Beberapa dari
bakteri-bakteri ini pada awalnya termasuk genus Pseudomonas tetapi kemudian dipindahkan
ke genus atau famili lain karena jauhnya jarak filogenetik mereka dari genus Pseudomonas.1
Pseudomonad biasanya hidup di tanah dan air, merupakan organisme patogen pada
tanaman. Tetapi P. aeruginosa bersama spesies terdahulu dari Pseudomonas yaitu
Pseudomonas cepacia (kini dinamakan Burkholderia cepacia) dan Pseudomonas maltophilia
(dinamai kembali menjadi Xanthomonas maltophilia dan sekarang disebut Stenotrophomonas
maltophilia) adalah patogen pada manusia. Pseudomonas pseudomallei (kini dinamakan
Burkholderia pseudomallei) adalah penyebab melioidosis.1,2
P. aeruginosa adalah patogen oportunistik, yaitu memanfaatkan kerusakan pada
mekanisme pertahanan inang untuk memulai suatu infeksi. Bakteri ini dapat menyebabkan
infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernafasan, dermatitis, infeksi jaringan lunak,
bakteremia, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam
infeksi sistemik, terutama pada penderita luka bakar berat, kanker, dan penderita AIDS yang
mengalami penurunan sistem imun. Infeksi P. aeruginosa menjadi problema serius pada
pasien rumah sakit yang menderita kanker, fibrosis kistik dan luka bakar. Angka fatalitas
Karakteristik
P. aeruginosa adalah bakteri gram-negatif berbentuk batang lurus atau lengkung,
berukuran sekitar 0,6 x 2 m. Dapat ditemukan satu-satu, berpasangan, dan kadang-kadang
membentuk rantai pendek, tidak mempunyai spora, tidak mempunyai selubung (sheath),
serta mempunyai flagel monotrika (flagel tunggal pada kutub) sehingga selalu bergerak.4,5
P. aeruginosa adalah aerob obligat yang tumbuh dengan mudah pada banyak jenis
media pembiakan, karena memiliki kebutuhan nutrisi yang sangat sederhana. Di
laboratorium, medium paling sederhana untuk pertumbuhannya terdiri dari asetat (untuk
karbon) dan amonium sulfat (untuk nitrogen). Metabolisme bersifat respiratorik tetapi dapat
tumbuh tanpa O2 bila tersedia NO3 sebagai akseptor elektron. Kadang-kadang berbau manis
atau menyerupai anggur yang dihasilkan aminoasetofenon. Beberapa strain menghemolisis
darah.1,4
P. aeruginosa tumbuh dengan baik pada suhu 37-42C. Pertumbuhannya pada suhu
42C membantu membedakannya dari spesies pseudomonas lain dalam kelompok fluoresen.
Bakteri ini oksidase positif, nonfermenter, tetapi banyak strain mengoksidasi glukosa.4,6
5
Gambar 2. A. Pigmen piosianin dihasilkan banyak strain. B. Koloni Pseudomonas aeruginosa pada agar 1
1. Koloni besar dan halus dengan permukaan rata dan meninggi (fried-egg appearance).
2. Koloni halus dan mukoid sebagai hasil produksi berlebihan dari alginat. Tipe ini
sering didapat dari sekresi saluran pernafasan dan saluran kemih. 1,4,5
Gambar 3. Faktor-faktor virulensi P. aeruginosa. Flagel, pili dan pelekat non-pili, alginat, dan
Lipopolisakarida (LPS) adalah faktor virulensi yang berhubungan langsung dengan sel
(cell-associated virulence factors).Protease, hemolisin, eksotoksin A,eksoenzim S dan piosianin
adalah faktor virulensi ekstrasseluler.8
Patogenesis
Kemampuan P. aeruginosa menyerang jaringan bergantung pada produksi enzim-
enzim dan toksin-toksin yang merusak barier tubuh dan sel-sel inang. Endotoksin P.
aenrginosa seperti yang dihasilkan bakteri gram-negatif lain, menyebabkan gejala sepsis dan
syok septik. Eksotoksin A yang dihasilkan banyak strain menyebabkan nekrosis jaringan dan
dapat mematikan hewan bila disuntikkan dalam bentuk murni. Eksotoksin A menghambat
sintesis protein eukaryotik dengan cara kerja yang sama dengan cara kerja toksin difteria
(walaupun struktur kedua toksin ini tidak sama) yaitu mengkatalisis pemindahan sebagian
ADP-ribosil dari NAD (nicotinamide adenine dinucleotide) kepada EF-2 (elongation factor
2) sesuai reaksi berikut:
ecotouin A
NAD + EF-2< ADP-ribosyl-EF-2 + nicotinamide + H+
>
Hasil dari kompleks ADP-ribosil-EF-2 adalah inaktivasi sintesis protein sehingga
mengacaukan fungsi fisiologik sel normal. Enzim-enzim ekstraseluler, seperti elastase dan
protease mempunyai efek histotoksik dan mempermudah invasi organisme ini ke dalam
pembuluh darah.2,5,9
Antitoksin terhadap eksotoksin A ditemukan dalam beberapa serum manusia,
termasuk serum penderita yang telah sembuh dari infeksi yang berat. Piosianin merusak silia
dan sel mukosa pada saluran pernafasan. Lipopolisakarida mempunyai peranan penting
Gambaran Klinik
P. aeruginosa menimbulkan infeksi pada luka dan luka bakar terutama luka bakar
derajat II dan III dengan nanah hijau kebiruan disebabkan pigmen piosianin, meningitis bila
masuk lewat punksi lumbal, dan infeksi saluran kemih bila masuk bersama kateter dan
instrumen lain atau dalam larutan untuk irigasi. Keterlibatan saluran pernapasan, terutama
dari respirator yang terkontaminasi, mengakibatkan pneumonia yang disertai nekrosis.
Bakteri ini sering ditemukan pada perenang dengan otitis eksterna ringan, serta dapat
10
11
Diagnosa Laboratorium
Biakan merupakan tes spesifik untuk diagnosis infeksi P. aeruginosa. Bakteri batang
gram-negatif nonfermenter mudah tumbuh pada media isolasi primer rutin dan mudah
diisolasi dari spesimen klinik atau lingkungan rumah sakit. Biasanya diisolasi pada media
agar pepton dengan atau tanpa penambahan 5% darah domba atau kelinci, meskipun media
yang diperkaya darah tidak menjadi dasar untuk isolasi bakteri ini. Selain agar darah, untuk
isolasi primer digunakan salah satu media diferensial, misalnya agar MacConkey atau eosin-
metlrylene blue. Pada media diferensial tersebut P. aeruginosa tumbuh sebagai koloni yang
tidak memfermentasi laktosa (tidak berwarna). Media isolasi primer biasanya diinkubasi pada
35 atau 37C. Media mengandung cetrimide, irgasan, C-390, sodium lauroyl sarcosine, atau
senyawa yang sama, digunakan untuk isolasi selektif.2,4,6
Prosedur skrining untuk membedakan P. aeruginosa dari genus yang sama dan
spesies nonfermenter lainnya adalah; bau, pigmentasi, morfologi koloni, reaksi pada
pewarnaan Gram, morfologi fagel, bentuk penggunaan glukosa, produksi hidrogen sulfida,
arginin dihidrolase clan indofenol oksidase, pertumbuhan pada 42C, clan proses oksidasi
glukosa, xylosa, laktosa dan maltosa pada media basal oxidative fermentative (OF).6
12
13
Kesimpulan
P. aeruginosa adalah bakteri batang gram-negatif termasuk dalam famili
Pseudbmonadaceae, merupakan patogen oportunistik pada manusia. Alginat dan
lipopolisakarida melindungi organisme ini dari pertahanan tubuh inang.
Kemampuan P. aeruginosa menyerang jaringan bergantung pada produksi enzim-
enzim dan toksin-toksin, misalnya endotoksin menyebabkan gejala sepsis dan syok septik,
eksotoksin A menyebabkan nekrosis jaringan, enzim-enzim ekstraseluler bersifat histotoksik
dan mempermudah invasi ke dalam pembuluh darah.
P. aeruginosa dapat menginfeksi hampir setiap jaringan atau lokasi tubuh dan
penyebab sepsis yang umum dijumpai pada pasien di unit perawatan intensif.Sering
menginfeksi pasien luka bakar derajat II dan III. Menyebabkan meningitis, infeksi saluran
kemih, pneumonia disertai nekrosis, otitis eksterna ringan pada perenang, otitis eksterna
invasif pada penderita diabetes, infeksi mata setelah cedera atau pembedahan, dan lain-lain.
Pada sebagian besar infeksi, gejala dan tanda-tandanya tidak spesifik.
P. aeruginosa terdapat di tanah dan air, pada beberapa orang merupakan flora normal
di kolon. P. aeruginosa dijumpai di banyak tempat di rumah sakit, perlu perhatian khusus
pada lingkungan yang basah.
Biakan merupakan tes spesifik untuk diagnosis infeksi P. aeruginosa. Isolasi primer
menggunakan agar darah dan salah satu media diferensial; MacConkey atau eosin-methylene
blue. P. aeruginosa piosianogenik paling sering diisolasi dari spesimen klinik.
14
Daftar pustaka
15
16