Anda di halaman 1dari 3

Interpretasi

Gangguan Hepatobiliari
Rahadean Arya (155130101111009), Ratih Miftahul J. (165130101111060), Chandri Gita R.
(165130101111068), Fahrizal Falna (165130100111042), dan Ricky Darmawan
(165130100111041)
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya
Abstrak

Sistem hepatobiliari merupakan suatu sistem organ yang terdiri atas dua organ utama
yaitu hati dan kantung empedu. Anjing jantan bernama Itik berumur 2 tahun tidak diketahui
anamnesa dan dilakukan pemeriksaan kimia darah dan pemeriksaan elektrolit. Didapatkan
hasil yang tidak sesuai dengan kisaran normal yang tertera, hasil tersebut yaitu dari
pemeriksaan kimia darah diketahui, kadar kreatinin 0,6 mg/dL, albumin 2,4 g/dL, ALP 507
U/-, glukosa 58 mg/dL, amilase 269 U/- dan pada pemeriksaan elektrolit dapat diketahui,
yaitu kadar natrium 131 mmol/L. Dapat didiagnosa penyakit pada anjing Itik yaitu gangguan
hepatobiliari. Kelain pada organ hepatobiliari cukup sering ditemukan pada anjing. Kelainan-
kelainan tersebut dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Beberapa kelainan
yang sering muncul diantaranya hepatitis, portosystemic shunts, kongesti vena porta, tumor
primer, metastatis, malignant lymphoma, cholangitis, cholecystitis, dan cholelithiasi.
Kata kunci: Urinalisis, kucing.

PENDAHULUAN kantung empedu dengan saluran empedu


yang disebut ductus cysticus (Noviana,
Hati merupakan kelenjar terbesar dkk., 2013).
yang ada di dalam tubuh. Hati terdiri atas 4 Sistem hepatobiliari merupakan
lobus dan 4 sub lobus yang dipisahkan suatu sistem organ yang terdiri atas dua
oleh suatu fissura. Lobuli hati merupakan organ utama yaitu hati dan kantung
struktur fungsional terkecil yang dapat empedu. Hati merupakan organ terbesar
terlihat pada hati. Di setiap bagian tengah kedua di dalam tubuh dan memiliki 1500
lobuli terdapat vena sentralis yang fungsi biokimia esensial. Organ
bergabung membentuk vena interlobularis. hepatobiliari berperan penting dalam
Vena ini kemudian bergabung dan proses pencernaan makanan, metabolisme
membentuk vena hepatika (Noviana, dkk., nutrisi, detoksikasi, dan sintesis substansi
2013). penting bagi tubuh. Kelain pada organ
Kantung empedu merupakan hepatobiliari cukup sering ditemukan pada
sebuah struktur berbentuk kantung yang anjing. Kelainan-kelainan tersebut dapat
berfungsi menampung cairan empedu yang disebabkan oleh faktor eksternal maupun
dihasilkan oleh hati. Kantung empedu internal. Beberapa kelainan yang sering
terdiri dari tiga bagian, yaitu fundus yang muncul diantaranya hepatitis,
merupakan ujung kranial berbentuk portosystemic shunts, kongesti vena porta,
melengkung, corpus (badan kantung tumor primer, metastatis, malignant
empedu), dan collum yang merupakan lymphoma, cholangitis, cholecystitis, dan
bentukan ramping menyempit ke arah cholelithiasis (Noviana, dkk., 2013).
caudodorsal yang menghubungkan
SINYALMENT
Nama Hewan : Itik
Jenis/Ras Hewan : Anjing
Jenis Kelamin : Jantan
Umur : 2 Tahun
Anamnesa :-

HASIL PEMERIKSAAN
KISARAN NORMAL
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
ANJING KUCING
Kimia Darah:
ALT/SGPT 52 U/- 8,2 - 57,3 8,3 - 52,5
Ureum (BUN) 17 mg/dL 10,0 - 20,0 20 - 30
Kreatinin 0,6 mg/dL 1,0 - 2,0 1,0 - 2,0
Total Protein 6 g/dL 5,4 - 7,5 5,7 - 8,0
Albumin 2,4 g/dL 2,6 - 4,0 2,4 - 3,7
Globulin 3,6 g/dL 2,7 - 4,4 2,6 - 5,1
Ratio A/G 0,67 0,6 - 1,1 0,6 - 1,1
Total Bilirubin 0,2 mg/dL 0,07 - 0,61 0,15 - 0,20
ALP 507 U/- 10,6 - 100,7 12 - 65,1
Glukosa 58 mg/dL 60 - 100 60 - 100
Amilase 269 U/- 269,5 - 1462,4 700 - 1200
Elektrolit :
Natrium/Sodium 131 mmol/L 140 - 153 145 - 155
Kalium/Potasium 4,2 mmol/L 3,8 - 5,6 3,7 - 5,2
Kalsium 9,6 mg/dL 8,7 - 11,8 7,2 - 11,4
Phospor 4,9 mg/dL 2,6 - 6,8 2,7 - 7,6
mengindikasikan pada gangguan
INTERPRETASI hepatobiliari atau tulang. Peningkatan ALP
Berdasarkan pada pemeriksaan di terjadi akibat adanya hambatan saluran
atas di ketahui terdapat beberapa nilai empedu (kolestasis). ALP akan meningkat
abnormal dari range normal pada anjing secara drastis pada ikterus obstruktif, dan
yakni pada nilai albumin, glukosa, amilase, tidak terlalu drastis pada ikterus
dan natrium/sodium yang mengalami hepatoselular (Effendi,2018). Sedangkan
penurunan nilai beberapa poin dari range pada penurunan nilai albumin dapat
normal dan ALP yang mengalami dikarenakan malnutrisi, sindroma absorpsi,
kenaikan yang signifikan hingga mencapai hipertiroid, kehamilan, gangguan fungsi
5 kali lipat dari batas atas range normal. hati, infeksi kronik, luka bakar, edema,
Berdasarkan literatur, alkalin phosphatase asites, sirosis, nefrotik sindrom, SIADH,
(ALP) merupakan isoenzim yang dan perdarahan, lalu untuk penurunan nilai
diproduksi oleh epitel hati dan osteoblast. glukosa dapat dikarenakan kerja insulin
ALP disekresi melalui empedu. Adanya yang berlebihan, dan penurunan amilase
nilai abnormal dari ALP dapat dapat dikarenkan pankreatitis akut yang
sudah pulih, hepatitis, sirosis hati, atau batu pada saluran atau kantung empedu
keracunan kehamilan (Sosialine,2011). bisa sangat berdampak pada tingginya
DIAGNOSA kadar bilirubin.Peningkatan kadar bilirubin
(hiperbilirubin) secara nyata merupakan
Berdasarkan pada pemeriksaan indikasi terjadinya hemolisis, cholestasis
kimia darah dan pemeriksaan elektrolit dan penyakithepatobiliar.
pada data yang tertera terjadi kenaikan
ALP tanpa disertai kenaikan SGPT, DIAGNOSA BANDING
SGOT dan GGT, natrium mengalami
penurunan ,serta tidak ada gejala yang Diagnosa banding pada kasus hepatobiliari
menciri . Kucing dan anjing tersebut antara lain gagal ginjal, obstruksi bilier,
mengalami hepatobiliari. Sistem hemolisis, cholestasis
hepatobiliari sendiri merupakan suatu
sistem organ yang terdiri atas dua organ DAFTAR PUSTAKA
utama yaitu hati dan kantung empedu.
Pengukuran kadar AST dan ALT biasanya Effendi, Jevinur Hasya. 2018. Profil Enzim
untuk mendiagnosa adanya penyakit Alanine Transaminase dan Alkaline
hepatoselular.Enzim AST merupakan Phospatase pada Anjing Beagle yang
enzim yang dijumpai pada hepar, jantung, Diberi Sediaan Afoksolaner.Bogor. FKH
otot rangka, dan ginjal.AST dapat IPB.
digunakan sebagai parameter untuk
memeriksa keabnormalan fungsi hepar Noviana, D., Widyananta, B.J.,
akan tetapi tidak spesifik, karena enzim ini Parnsyoga., W. W., dan Zaenab S. 2013.
juga diproduksi oleh organ lain selain Studi Kasus Pencitraan Sonografi
hepar. Sedangkan terjadinya peningkatan Kelainan Organ Hepatobiliari Anjing
ALP dan GGT terjadi apabila ada (Canis lupus). Jurnal Kedokteran Hewan
hambatan pada saluran cairan Vol. 7(2)
empedu.Enzim ALP merupakan enzim
yang banyakditemukan di hepar dan Sosialine, Engko.2011. Pedoman
tulang, serta sedikitdiproduksi oleh sel-sel Interpretasi Data Klinik. Jakarta.
pada saluran pencernaan, plasenta, dan Kementerian Kesehatan RI.
ginjal.

Pada hasil uji kimia darah juga


menunjukkan terjadinya peningkatan kadar
total bilirubin. Terjadinya peningkatan
kadar bilirubin menunjukkan adanya
gangguan pada sistem hepatobiliar.
Bilirubin adalah produk utama dari
penguraian sel darah merah oleh hepar dan
disekresikan ke cairan empedu.Pengukuran
kadar bilirubin digunakan untuk
mendiagnosa penyakit hepatobiliar.
Adanya sumbatan akibat endapan atau

Anda mungkin juga menyukai