DISUSUN OLEH :
MOBIN
(1031411038)
2) Klasifikasi Debu
Klasifikasi debu pada dasarnya dapat dibedakan menurut tingkat bahaya
terhadap fisiologis dan kemampuledakannya. Berikut ini adalah klasifikasi yang
diurut menurut menurunnya tingkat bahaya.
b) Debu Karsinogenik
(1) Kelompok Radon
(2) Asbestos
(3) Arsenik
d) Debu Radioaktif (membahayakan karena radiasi sinar alpha dan sinar betha
(1) Bijih uranium
(2) Radium
(3) Torium
Pengaruh buruk dari debu fibrogenik dapat dipahami bila komponen dan
fungsi dari sistem pernafasan diketahui dengan baik.
Jalur dari lubang dan mulut terus berhubungan dengan trachea di dalam
tenggorokan yang selanjutnya ke bronchial. Jalur ini mengalirkan udara ke paru-
paru bagian kiri dan kanan. Kemudian masing-masing bercabang lagi ke jalur-
jalur kecil, yaitu bronchioli. Pada ujung bronchioli terdapat kantung-kantung
alveoli dimana terjadi oksiginasi darah.
Sistem pernafasan manusia dilengkapi dengan sistem perlindungan
terhadap debu. Rambut/bulu hidung akan menyaring partikel debu yang besar (> 5
10 m). Mucous membrance yang melapisi hidung dan tenggorokan juga akan
menangkap debu. Selanjutnya di dalam trachea dan bronchi, sejenis rambut/bulu
akan menahan partikel debu berukuran (5 10 m). dapat dikatakan tidak ada
debu berukuran > 1 yang masuk ke aveoli.
4) Penyakit Pernafasan
Debu dapat menyebabkan penyakit pernafasan fibrous dan non fibrous
atau disebut juga pnemoconiosis. Nama-nama jenis penyakit sejenis ini dan jenis
debu penyebabnya antara lain sebagai berikut;
Yang paling serius dari kesemua jenis penyakit itu adalah silicosis.
Sedangkan debu yang dianggap sangat berbahaya dan dapat menimbulkan
penyakit kanker adalah:
Crocidolite (asbestos)
Keluarnga radon (kanker paru-paru)
Chrysotile (asbestos)
Arsenic.
e) Kemampuan Individual
Faktor kemampuan individu terhadap bahaya debu sampai saat ini
merupakan faktor yang belum dapat dikuantifikasi.
Gambar 2.
Hubungan Antara Konsentrasi Rata-Rata Debu Dan Lamanya Waktu
Berhubungan Terhadap Gejala Pneumoconiosis (Hartman,1982)
DAFTAR PUSTAKA