OLEH :
1. Esti Dwi jayanti (201501095)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku
merupakan resultansi dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal (lingkungan). Pada
garis besarnya perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek,yakni aspek fisik,psikis dan sosial.
Akan tetapi dari 3 aspek tersebut sulit untuk ditarik garis yang tegas dalam mempengaruhi
perilaku manusia. Secara lebih terinci perilaku manusia sebenarnya merupakan refleksi dari
berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, motivasi,
persepsi, sikap dan sebagainya.
Namun demikian pada realitasnya sulit dibedakan atau dideteksi gejala kejiwaan yang
menentukan perilaku seseorang. Apabila ditelusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan tersebut
ditentukan atau dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, diantaranya adalah faktor pengalaman,
keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat, dan sebagainya sehingga proses
terbrntuknya perilaku ini dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Pengetahuan
Persepsi
Pengalaman Sikap
Keyakinan Keinginan
Fasilitas Kehendak Perilaku
Sosio-Budaya Motivasi
Niat
Disamping asunmsi-asumsi tersebut, ada beberapa asumsi lain, antara lain asumsi yang
mendasarkan kepada teori kepribadian dari Spranger. Spranger membagi kepribadian
manusia itu menjadi 6 macam nilai kebudayaan. Kepribadian seseorang ditentukan oleh salah
satu nilai budaya yang dominan pada diri orang tersebut. Selanjutnya kepribadian tersebut
akan menentukan pola dasar perilaku manusia yang bersangkutan.
2
Beberapa teori lain yang telah dicoba untuk mengungkapkan determinan perilaku dari
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, khususnya perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan, antara lain Teori Lawrence Green(1983), dan WHO (1984)
1.3 Tujuan
BAB II
3
PEMBAHASAN
Perilaku adalah suatu aktivitas dari diri manusia itu sendiri. Dapat diartikan juga
perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh manusia tersebut, baik dapat diamati secara
langsung atau tidak. Perilaku mempunyai factor-faktor yang membedakan respons stimulus
yang disebut dengan Determinan Perilaku.
Hal yang paling terpenting dalam perubahan perilaku kesehatan adalah masalah
pembentukan perilaku dan perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku menunjukkan
pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan
lainnya. Adapun pembentukan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor dari
diri manusia itu sendiri, seperti : persepsi, motivasi, proses belajar, lingkungan dan
sebagainya.
1. Teori Stimulus-Organisme-Respons
Teori ini menduka bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada
kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
2. Teori Festinger
3. Teori Fungsi
4
Teori ini beranggapan bahwa perubahan perilaku individu itu tergantung pada
kebutuhan, dan menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Oleh sebab itu, di dalam kehidupan
manusia, perilaku itu tampak terus menerus dan berubah secara relative.
Teori ini berpendapat bahwa manusia itu adaalah suatu keadaan yang seimbangan
antara kekuatan-kekuatan pendorong dan kekuatan-kekuatan penahan. Perilaku itu dapat
berubah apabila terjadi ketidakseimbangan kedua kekuataan teersebut.
5. Teori WHO
Beberapa strategi untuk dapat merubah perilaku menurut WHO dibagi menjadi 3,
yaitu : menggunakan kekuatan/ dorongan, pemberian informasi, diskusi dan pertisipassi.
Perubahan perilaku sangat bervariasi, tergantung konsep yang digunakan para ahli
dalam pamahamannya terhadap perilaku. Menurut WHO perubahan perilaku dibagi menjadi
3, yaitu : perubahan alamiah, perubahan rencana, kesediaan untuk berubah.
BAB III
5
KESIMPULAN
3.1 Simpulan
Perilaku adalah aktivitas dari diri manusia itu sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain : persepsi, motivasi, proses belajar, lingkungan dan sebagainya.
Teori-teori yang mempengaruhi perubahan perilaku yaitu : teori stimulus-organisme-respons,
teori fistinger, teori fungsi, teori kurt lewin, teori WHO.