Anda di halaman 1dari 4

Diagnosa 27 Januari 2017 28 Januari 2017 29 Januari 2017 30 januari 2017

Keperawatan
Klien 2
Ketidakefektifan
pola nafas Implementasi Implementasi Implementasi Implementasi

berhubungan 16.00 1. Mengaobservasi pola 16.25 1. Memberian injeksi 16.10 1. Memberikan injeksi 16.26 1. Memberikan injeksi
dengan nafas klien , frekuensi H/ Cefotaksim 75 mg H/ Cefotaksime 75 H/ cefotaksime 75 mg
imaturitas pusat dan penggunaan otot Dexsametasone 1/5 mg Ranitidine 1/3 cc
pernafasan, bantu. amp Deksametasone 1/5 2. Mengaobservasi pola
keterbatasan H/ pernafasan cuping 2. Memberikan O2 amp 16.30 nafas klien ,
perkembangan hidung, nampak ictus 16. 35 kanul nasal 16.20 2. Memberikan O2 frekuensi dan
otot penurunan cordis, sesak H/ O2 diberikan 1 kanul nasal penggunaan otot
penurunan otot nafas,RR 65x/mnt Lpm H/ O2 dibelikan 1 bantu.
atau kelemahan. 16.20 2. Memberikan O2 3. Mengaobservasi pola Lpm. H/ masih nampak
kanul nasal 16.40 nafas klien , 16.35 3. Mengaobservasi ictus cordis
H/ O2 diberikan 1 frekuensi dan pola nafas klien , 3. Mengauskultasi suara
Lpm penggunaan otot frekuensi dan 16.40 nafas klien
16.35 3. Mengauskultasi suara bantu. penggunaan otot H/ Tidak terdapat
nafas kilen H/ pernafasan cuping bantu. wheezing
H/ tidak Terdapat hidung, nampak ictus H/ pernafasan 4. Mengobservasi TTV
suara wheezing cordis, sesak nafas cuping hidung, 16.55 H/ N : 130 x/mnt
nampak ictus cordis, S : 37 OC
16.40 4. Mengobservasi TTV 4. Mengobservasi TTV 16.45 sesak nafas RR : 40 x/mnt
H / N :145 x/mnt 16.55 H : N :140 x / mnt 4. mengobservasi TTV 5. Mengkaji tanda
o O
S : 36 C S : 36,3 C klien 17.00 tandi sianosis dan
RR :65 x/ mnt RR : 59 x /mnt H/ N : 138 x/mnt henti nafas.
16.55 5. Memberikan injeksi 5. Mengkaji tanda RR : 50 x/ mnt H / Tidak terdapat
H/ Cefotaksim 75 mg 17.00 tanda sianosis dan S : 36 OC sianosis dan henti
Ranitidine 1/3 cc henti nafas . 16.55 5. Mengauskultasi nafas .
Dexsametasone H/ Tidak terdapat suara nafas klien
1/5amp sianosis dan henti H/ Masih terdapat
Vit K 2 mg nafas. suara whezzing

17.00 6. Mengkaji tanda 6. Mengauskultasi suara 17.2 6. Mengkaji tanda


tanda sianosis dan 17.15 nafas kilen 0 tanda sianosis dan
henti nafas H/ Terdapat suara henti nafas .
H/ Tidak terdapat wheezing H/ Tidak terdapat
sianosis dan henti sianosis dan henti
nafas. nafas.
Risiko Infeksi 28 Januari 2017 29 Januari 2017 30 Januari 2017
berhubungan
dengan
immunosupresi
Implementasi Implementasi Implementasi
16.10 1. Mengobservasi 16.25 1. Mengobservasi 16.00 1. Mengobservasi TTV klien
TTV secara berkala TTV
H / N : 156 x/mnt
H/ N :140 x / mnt H / N : 138 x/mnt
S : 37 OC
S : 36.3 OC RR : 30 x/ mnt
RR : 40 x/mnt
RR : 59 x /mnt S : 36 OC
16.30 2. Memonitor adanya tanda dan gejala
2. Memonitor adanya
16.25 infeksi
tanda dan gejala
16.35 2. Memonitor adanya H/ Tidak ada tanda-tanda infeksi, kemerahan,
infeksi
H/ Tidak ada tanda- tanda dan gejala infeksi bengkak serta suhu tubuh meningkat.
tanda infeksi kemerahan, H/ Tidak ada tanda-tanda 16.45 3. Memonitor kerentanan bayi terhadap infeksi
bengkak serta suhu tubuh infeksi, H/ Bayi tenang, frrekwensi pernafasan normal
meningkat. kemerahan,bengkak serta Serta bayi minum susu formula 15-30 /4 jam
17.10
3. Memonitor suhu tubuh meningkat 4. Memonitor hitung granulasit WBC
16.35
kerentanan bayi
H/ Leukosit 9.6 x1063/uL
terhadap infeksi
16.40 18.00
H/ Bayi gelisah, 3. Memonitor 5. Memberikan terapi Antibiotik
kerentanan bayi
frekwensi nafas H/ Injeksi cefotaxime 75 mg
terhadap infeksi
meningkat serta bayi H/ Bayi tenang,
malas menetek frekwensi nafas kembali
4. Menganjurkan cuci normal serta bayi minum
16.55
tangan sebelum
dan setelah Susu formula 15-30
meninggalkan
ml/6jam
pasien
H/ Perawat, mahasiswa
ataupun pasien 4. Memonitor hitung
16.55
melakukan cuci tangan granulasit,WBC
sebelum dan sesudah ke H/ Leukosit 13.1
pasien x10^3/uL

5. Memonitor hitung
17.20 18.00 5. Memberikan terapi
granulasit,WBC
antibiotik
H/ Leukosit 13.1
H/ Injeksi Cefotaxime 75
x10^3/uL
mg

18.00 6. Memberikan terapi


Antibiotik
H/ Injeksi
Cefotaxime 75 mg

Anda mungkin juga menyukai