Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Penelitian 2016

Universitas 17 Agustus Semarang

PENURUNAN KADAR BOD DAN COD AIR LIMBAH CUCIAN PAKAIAN


DENGAN MEMANFAATKAN SEKAM PADI SEBAGAI ADSORBEN

Herman Felani,. Prof. Ir. St. Muryanto, Sc. Phd1,. Ir. Soebiyino, MT2.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tujuh Belas Semarang
Felani1202@gmail.com , stmuryanto@gmail.com
1
Pembimbing satu., 2Pembimbing dua

ABSTRAK
Salah satu indikasi air dikatakn tercemar atau tidak adalah COD dan BOD. Limbah lundry mengandung
senyawa fosfat jenis polifosfat (STPP) yang berasal dari detergen. sodium try poli fosfat (50%) merupakan
bahan pembentuk dalam detergen. Untuk mengurangi senyawa fosfat dalam limbah laundry dilakukan proses
adsrospi dengan menggunakn adsorben arang sekam padi. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode
respon surface methodelogy Box Behnken dengan bantuan software Design Expetr@9. Dengan variabel
faktornya adalah massa adsorben (20 30 gram), ukuran adsorben (25 100 mesh) dan pH (6 9). Dan
varibel respon yang diharapkan adalah COD (mg/l) dan BOD (mg/l) dengan 15 kali running. Penelitian
dilakukan mulai tahap pembuatan adsorben sesuai ukuran dan massa yang diinginkan dan aktivasi kimia
adsorben dengan HCl 4 N. Selanjutnya dilakukan tahap adsorspsi dan tahap akhir adalah pengujian kadar
COD dan BOD filtar hasil adosrpsi. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan PP No 03 Tahun 2010 dan PP
No. 82 Tahun 2001 serta teori yang ada.

Kata kunci : limbah laundry, STTP, COD dan BOD, RSM Box Behnken

PENDAHULUAN
Air merupakan sumber bagi kehidupan dan jenis deterjen yang digunakan adalah
manusia yang terpenting setelah udara. deterjen racikan (non komersil).
Salah satu contoh fungsi air bagi Limbah laundry yang mengandung
kehidupan manusia adalah untuk minum deterjen berlebih dapat menimbulkan
dan keperluan rumah tangga lainnya, pencemaran terhadap badan air dan
seperti memasak, mandi ataupun mencuci mengganggu ekosistem biota yang
pakaian. tapi, apakah sumber air yang terdapat dalam perairan. Bahan pencemar
digunakan pada masa sekarang dalam yang mengakibatkan hal tersebut berasal
kondisi yang baik (tidak tercemar)? dari surfaktan (LAS) dan builder (STPP),
Dewasa ini sudah banyak muncul bahan-bahan tersebut merupakan bahan
industri rumahan pencucian pakaian yang tidak ramah lingkungan. Sodium
(laundry), misalnya di kawasan TriPoly Phosphate (STPP) memiliki
Tembalang Semarang Jawa Tengah. kemampuannya menghilangkan mineral
Pertumbuhan industri laundry ini kesadahan dalam air sehingga deterjen
memiliki efek samping yang kurang baik, dapat berfungsi secara optimal.
sebab industri-industri kecil tersebut Menurut Fitri Dewi, 2015 dalam
sebagian (atau bahkan semuanya) penelitiannya penggunaan deterjen oleh
langsung membuang limbahnya ke indusrti pencucian pakaian (laundry) yang
selokan atau badan air tanpa melakukan berlebih dalam setiap pencucian pakaian
pengolahan terlebih dahulu. Belum lagi sehingga kandungan fosfat yang dibuang
pemakaian deterjen tanpa takaran pasti, melebihi nilai ambang batas yang
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

diijinkan oleh PP No. 82 Tahun 2011 kemudian timbagn serbuk arang sekam
yaitu sebesar 0,2 mg/L. Fosfat yang sebanyak 20 gram dan tambahkan
berlebih dalam air akan mengakibatkan kedalam 100 ml asam chlorida 4 N.
terjadinya eutrofikasi. Panaskan campuran tersebut selama 3
Alternatif yang dapat dilakukan untuk jam dengan suhu 100oC atau hingga arang
mengatasi pencemaran oleh limbah sekam mencapai dasar semua.
laundry adalah dengan melakukan proses Setelah itu cuci arang sekam tersebut
Adsorpsi limbah tersebut dengan adsorben dengan aquadest hingga filtrat hasil cucian
dari arang sekam padi sebelum dibuang tidak berwarna, setelah itu keringkan
kebadan air. arang sekam yang tertahan pada kertas
Menurut Wawan Setiyawan dalam saring, oven selama 3 jam dengan suhu
penelitiannya arang sekam padi lebih 60oC atau dengan menggunakan sinar
efektiv dibandingkan batang tebu sebagai matahari langsung.
adsorben, dan aktivasinya menggunakan 2. Adsorpsi limbah laundry
senyawa atau larutan asam. Sedangakan Masuukan sampel air limbah laundry
menurut Farhan dan Mitarlis, senyawa sebanyak 150 ml kedalam erlenmeyer 250
asam yang paling baik digunakan untuk ml, kemudian tambahkan arang sekam
aktivasi adsorben adalah asam klorida aktive sesuai varaibel, aduk campuran
(HCl), karena asam klorida memiliki daya tersebut dengan magnetic stirer selama 30
serap terhadap air relatif lebih kecil, kadar 60 menit, lalu diamkan selama 24 jam,
abu juga relatif lebih kecil dan penyerapan setelah diadsorps selama 24 jam filtrat dan
terhadap senyawa iod jauh lebih besar dari arang sekam aktive disaring dengan
jenis asam lainnya (asam sulfat dan asam menggunakan kertas saring, terakhir
fosfat). gunakan filtrat yang didapatkan sebagai
sampel uji.
MERODE 3. Uji kadar fosfat metode spektrofometri
A. Alat Dan Bahan Atur panjang gelombang pada
alat yang digunakan adalah alat-alat spektrofometri sebesar 650 nm, lalu pipet
laboratorium pada umumnya dan 10 ml masing-masing larutand deret
ditambah grinder dan ayakan untuk standar dan sampel uji sebelum dan
menghaluskan arang sekam padi. sesduah diadsorpsi. Kemudian tambahkan
Bahan yang digunakan adalah arang kedalamnnya 5 ml reagent, dan uji
sekam padi dan limbah laudry MAMA kadarnya menggunakan spektrofometri
di daerag Tembalang Semarang. UV-VIS.
4. Uji kadar BOD metode winkler
B. Prosedur Penelitian Pipet sebanyak 25 ml sampel uji dan
1. Aktivasi arang sekam encerkan dengan pengenceran 5% dari
Arang sekam dihaluskan dengan pemipetan sampel uji (500 ml), kemudian
menggunakan grinder kemudian diayak bagi dua larutan tersebut dan masukkan
dengan ukuran yang telah ditetapkan,
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

dalam botol winkler A (DO0) sebnyak 150 HASIL DAN PEMBAHASAN


ml dan winkler B (DO5) sebanyak 350 ml. 1. Aktivasi Arang Sekam
Siapkan sampel A dalam ruang kedap Sekam padi dipilih karena merupaka
udara, lalu tambahkan KI 10% dan MnCl2 senyawa organik yang mengandung
10% masing-masing 0,5 ml dengan pipet selulosa/serat kasar tinggi (35,68%) yang
yang berbeda, tutup secara perlahan agar dapat difungsikan sebagai daya sorpsi.
udara tidak terperangkap dalam botol Peningkatkan luas permukaan sekam
winkler, setelah itu kocok botol winkler padi dilakukan melalui proses aktivasi
tersebut dengan cara membolak balikan dengan asam klorida/HCl dan
dan biarkan beberapa saat sampai endapan menghaluskan sekam padi, sehingga dapat
terbentuk, kemudian tambahkan 0,5 ml membersihkan permukaan pori-pori
H2SO4 pekat kocok kembali sampai adsorben dan menghilangkan senyawa
semua endapan terlarut semua, dan yang pengotor dalam adsorben.
terakhir tentukan nilai DO0 menggunakan Asam klorida dibuat dengan
titrasi Iodometri dengan larutan standar konsentrasi 4 N, karena pada kondisi
natrium thiosulfat dan indikator amylum. tersebut banyak ion pengotor akan terlarut
Penetapan nilai DO5 hampir sama tanpa merusak sekam padi tersebut, dan
dengan penetapan nilai DO0, hanya saja HCl tidak meninggalkan air dalam sekam
sampel yang digunakan adalah sampel B padi (sekitar 0,687%), hasil tersebut
dan reagent KI 10%, MnCl2 10% dan sudah sesuai dengan SNI No. 06- 3730-
H2SO4 pekat yang digunakn 2x lebih 1995 (maksimal 15%). Kemudian sekam
banyak. padi dicuci dan dibilas dengan aquadest
5. Uji kadar COD hingga pH 7.
Pipet sampel uji sebanyak 10 ml dan Pemanasan dilakukan selama 24 jam
o
tambahkan 0,2 gram HgSO4, aduk rata 60 C untuk menghilangkan uap air yang
dan masukkan hasilnya kedalam labu masih tertinggal.
leher tiga, lalu tambahkan 5 ml larutan 2. Penurunan Kadar Fosfat Dalam Sampel
K2Cr2O7 0,25 N, setelah itu tambahkan
Penurunan Kadar Fosfat Limbah
pula 15 ml campuran H2SO4 dan Ag2SO4 1
Laundry "MAMA" 2
kedalamnya, tambahkan juga batu didih 0,14
3
0,12
Kadar Fosfat (mg/l)

kedalamnya dan biarkan suhunya netral 4


0,1 5
(suhu ruang), kemudian reflux selama 2 0,08 6
0,06 7
jam. 0,04 8
Setelah itu cek pH hasil reflux tersebut, 0,02 9
lalu cuci hasil reflux tersebut dengan 0 10
01/01/00
00/01/00

02/01/00
03/01/00
04/01/00
05/01/00
06/01/00
07/01/00
08/01/00
09/01/00

11
aquadest sampai volume sampel uji 12
kurang lebih 70 ml, dan tetapkan nilai 13
14
COD menggunakan titrasi Titrimetri 15
Tanggal ke-
dengan larutan standar ferro alumunium
sulfat dan indikator ferroin. Gambar 1. Penurunan Kadar Fosfat Sampel
Limbah Laundry MAMA
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

Gambar diatas menunjukkan nilai 3. Penurunan DO (Disolved Oxygent)


penurunan kadar fosfat dari ke 15 sampel Penurunan Kadar DO Sampel
running dengan hubungan waktu (tanggal) 10 Limbah DO 0

Kadar DO (mg/l)
dan kadar fosfat (mg/l), gambar tersebut DO 5
menggambar penurun kadar fosfat (mg/l) 5
seiring lamanya proses adsorpsi. Proses
adsorpsi dilakukan selama 30 hari. 0
Proses adsorpsi arang sekam padi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415
terhadap adsorbat (polifosfat) berlangsung Run ke-
Gambar 2. Penuruna Nilai DO (mg O2/l) Sampel
cukup cepat yaitu 24 jam (1 hari), Limbah Laundry MAMA
kesetimbangan daya sorpsi adsorben
berlangsung optimal pada tanggal 05 Gambar 2 diatas menggambarkan
September 2016, karena setelah tanggal hubungan kadar DO (mg/l) terhadap ke 15
tersebut penjerapan adsorbat oleh sampel limbah yang diteliti. Nilai kadar
adsorben cenderung stabil penurunannya. DO yang didapatkan baik DO0 dan DO5
Pengaruh waktu kontak dalam proses sudah sesuai dengan syarat maksimal
penjerapan akan meningkat seiring yang diperbolehkan oleh Peraturan
lamanya waktu kontak adsorben dengan Pemerintah No. 3 Tahun 2010 yaitu DO
adsorbat, dan jumlah adsorbat yang air normal adalah 8 ppm, dengan kisaran
terakumulasi pada permukaan adsorben nilai 5 6,5 pada DO0 dan 4,34 5,49
akan menjadi konstan selama proses pada DO5.
adsorpsi berlangsung, dikarenakan pori- 4. Penurunan Kadar BOD (Biologycal
pori yang bersifat aktif menjerap terhadap Oxygent Demand)
adsorbat sudah terisi oleh adsorbat Kadar BOD Sampel Limbah
(polifosfat). Laundry
Penurunan terbaik yang didapatkan 10
BOD (mg/l)

pada percobaan ke 15 dengan varibel 30


5
gram adsorben ukuran 75 - 100 mesh.
Semakin kecil dan seragam ukuran 0
adsorben yang digunakan, maka luas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415
permukaan adsorben tersebut akan Running ke-
semakin luas.
Pengamatan dilakukan menggunakan Gambar 3. Penurunan Kadar BOD (Biologycal
spktrofotometri UV-VIS lamdan 650nm, Oxygent Demand) Sampel Limbah Laundry
sehingga memudahkan dalam penelitian, Gambar 3 tersebut menggambarkan
cepat, dan pembacaan sinar tampak yang nilai kadar BOD (mg/l) dari ke 15 sampel
diserap dapat didapatkan hasil yang dengan lama inkubasi 5 hari. Berdasarkan
dengan kepekaan yang maksimal dengan PP Nomer 3 Tahun 2010 kadar maksimal
jalan menentukan terlebih dahulu panjang BOD yang diperbolehkan adalah 50 ppm,
gelombang maksimumnya.
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

dan dari ke-15 sampel yang diteliti sudah 5. Penurunan Kadar COD (chemical
sesuai dengan syarat yang diperbolehkan. Oxygent Demand)
Nilai terbaik dari ke-15 penelitian Penurunan Nilai COD 1
tersebut adalah running nomer 14, yaitu Limbah Laundry "MAMA" 2
3
penurunan BOD mencapai 1,52 mg/l. 200 4
Dikarenakan luas permukaan adsorben 5
150 6
yang cukup baik yaitu 50 75 mesh,

COD (mg/l)
7
semakin kecil ukuran partikel akan 100 8
9
menghasilkan luas permukaan yang realtif 50 10
lebih besar. 11
0 12
Faktor lainnya adalah jumlah massa 13
0 2 4
adsorben, semakin banyak jumlah 14
Tanggal (2016) 15
adsorben yang digunkan maka, jumlah
adsorbat yang disorpsi semakin banyak. Gambar 4. Penurunan Kadar COD (Chemical
Oxygent Demand) Sampel Limbah Laundry
Derajat keasamaan dari sampel yang
diamati, diaman sampel running nomer 14 Gambar 4 diatas yang menyatakan
pH nya sekitar 8,5. Pada pH tersebut hubungan antara kadar COD (mg/l)
logam MnO2 akan mudah terendapkan dengan hari (tanggal). waktu kontak
sehingga MnCl2 akan teroksidasi oleh antara adsorben dengan sampel limbah
oksigen terlarut dalam sampel limbah, (adsorbat) akan semakin lama dan
yang dimana endapan tersebut akan adsorbatpun akan teradsorp kepermukaan
dilarutkan kembali oleh H2SO4 dan (pori-pori) adsorben, dengan teradsorpnya
dengan penambahan KI sebagai adsorbat di permukaan adsorben akan
pembentuk ion iodium. Sehingga jumlah menurunkan kadar fosfat (STTP), maka
endapan MnO2 yang terendapkan dan akan menurunkan kadar COD (mg/l)
kemudian dilarutkan kembali nilainya dalam sampel limbah tersebut.
ekuivalen dengan ion iodium yang Pengaruh pH atau derajat keasaaman
terbebaskan oleh H2SO4 dan KI. terhadap penurunan nilai COD lebih baik
Ekuivalensi oksigen terlarut tersebut dalam kondisi asam menuju netral.
terhadap ion iodium ditetapkan dengan Dikarenakan mikroorganisme akan
menggunakan titrasi iodometri. tumbuh dengan baik pada pH tersebut.
Sedangkan untuk hasilnya menghasilkan
penurunan kadar BOD sekitar 2 9 mg/l. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil tersebut adsorpsi STPP KESIMPULAN
terhadap limbah laundry oleh arang sekam 1. Didapatkan penurunan fosfat dalam
menunjukkan hasil yang cukup sempel uji sebesar 30,55 mg/l, COD
memuaskan. COD dari 158,08 mg/l menjadi 108,33
64 mg/l (31% - 59%). Sedangkan
penurunan kadar BODnya dari 46,74
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

mg/l menjadi 9,12 1,52 mg/l (80% - DAFTAR PUSTAKA


96%) dengan lama adsorpsi 5 hari Candra, Irawan., et al. Pengaruh Massa
2. Variabel respon (COD dan BOD) yang Adsorben, Lama Kontak Dan Aktivasi
terbaik (optimal) didapatkan dari Adsorben Menggunakan HCl
varaibel fakror dengan ketentuan massa Terhadap Efektivitas Penurunan
adsorben sekitar 30 gram, ukuran 75 Logam Berat (Fe)Dengan
100 mesh dan pH 7,5 dalam volume Menggunakan Abu Layang Sebagai
limbah 150 ml akan didaptakan Adsorben. Jurnal Teknologi Terpadu
penurunan COD sekitar 59% dan BOD No. 2 VOL. 3.
sekitar 96%, dengan keinginan Dewata, Indang., Zainul, raharidan. 2015.
(desirability) sebesar 0,971. Penetapan Determination of pH-BOD-COD
tersebut dilakukan dengan metode and degradation in Batang arau
penilitian RSM BOXH BEHNKEN watersheds at Padang city. Journal
dengan 3 variabel faktor dan bantuan of Chemical and Pharmaceutical. Hal
dari software Design Expetr versi 9. 445-451.
SARAN Dewi, Fitri., et al. 2015. Efisiensi
1. Untuk mendapatkan hasil pengujian Penyerapan Phospat Limbah laundry
yang optimum disarang menggunakan Menggunakan Kangkung Air
bahan-bahan kimia jenis P.a (pro (Ipomoea aquatic forsk) dan Jeringau
analis). (Acorus calamus). Jurnal Teknik
2. Usahakan bahan-bahan jenis larutan Kimia USU, Vol. 4, N0. 1..
digunakan dalam bentuk segar (baru Fitriani., et al. 2015. Pemanfaatan
jadi), untuk meningkatkan kualitas dan Lumpur Buangan PDAM Untuk
mencegah terjadinya eror penelitian Menurunkan Fosfat Pada Limbah
yang disebabkan oleh rusaknya bahan Laundry Dengan metode Adsorpsi.
karena paparan sinar matahari, debu Studi kasus ; Lumpur Buangan di
pengotor dll. Instlasi Pengolahan Air Unit I
3. Pada saat proses pencucian adsorben Cendana Samarinda.
dengan aquadest sebaiknya filtrat yang Junedi, Nurul Fadhilah., et al.
dihasilkan di uji terlebih dahulu, untuk Pemanfaatan Arang Sekam Padi
meminimalkna ion pengotor Cl- yang Sebagai Adsorben Untuk
terbawa pada saat pencucian. Menurunkan Ion Logam Berat Dalam
4. Untuk variabel massa adsorben Air Limbah Timbal (Pb)
disarankan melakukan pengujian diatas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
nilai maksimal dari yang telah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
ditetapkan pada penelitian tersebut (30 Pengelolaan Kualitas Air Dan
gram), sehingga didaptakan kondisi Pengendalian Pencemaran Air.
optimum pada massa berapa adsorben Rahajen, Estuning Muning., Sri Sumiyati.,
sudah jenuh. & ganjar Samudro, Pengaruh
Konsentrasi Chemical Oxygen
Jurnal Penelitian 2016
Universitas 17 Agustus Semarang

Demand (COD) dan pH Terhadap


Kinerja Granular Activated Carbon
Dual Chamber Microbial Fuel Cells
(GAC- DCMFCs).
Safii, Farhan Fikri., Mitarlis. 2013.
Pemanfaatan Limbah Padat Proses
Sintesis Pembuatan Furfural Dari
Sekam Padi Sebagai Arang Aktif.
UNESA Journal of Chemistry Vol. 2
No. 2.
Salmin. 2015. Oksigen Terlarut (DO)
Dan Kebutuhan Oksigen Biologi
(BOD) Sebagai Salah Satu Indikator
Untuk Menentukan Kualitas
Perairan. Osean, volume 30, No. 3
ISSN : 0216-1877.
Setyawan, Wawan. Arang Aktive Sekam
Padi dan Batang Tebu sebagai
Adsorben. Jurnal penelitian Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hodayatullah.
SNI 6989.72:2009. Air dan Air Limbah
Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan
Oksigen Biokimia (Biologycal
Oxygen Demand/BOD).
SNI 6989.73:2009. Air dan Air Limbah
Bagian 73 : Cara Uji Oksigen
Kimiawi (Chemical Oxygent
Demand/COD).

Anda mungkin juga menyukai