Anda di halaman 1dari 18

BAB 1.

PENDAHULUAN

Inflamasi biasanya diobati dengan menggunakan obat antiinflamasi


golongan steroid (AIS) dan obat antiinflamasi golongan nonsteroid (AINS)
(Katzung, 2002 : 462). Obat antiinflamasi kimia banyak digunakan masyarakat
karena mempunyai efek yang cepat dalam menghilangkan inflamasi tetapi juga
mempunyai resiko efek samping yang berbahaya, antara lain gangguan pada
saluran cerna, darah, pernafasan, proses metabolik, hipersensitivitas, dan sindrom
reye (Mycek, 2001 : 401). Oleh karena itu pemanfaatan tumbuhan obat dengan
khasiat antiinflamasi perlu dilakukan untuk menemukan alternatif pengobatan
dengan efek samping yang relatif lebih kecil.

Salah satu jenis tanaman obat yang sering digunakan masyarakat untuk
mengobati penyakit adalah tanaman sambung nyawa (Gynura procumbens Lour.
Merr.) (Thomas, ANS., 1989). Menurut penelitian Hidayat, S. (1997), sambung
nyawa ialah tanaman yang umum digunakan sebagai bahan makanan dan obat.
Daun tanaman Gynura procumbens mengandung senyawa flavonoid, sterol tak
jenuh, triterpen, polifenol dan minyak atsiri. Hasil penelitian lain melaporkan
bahwa tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid,
triterpenoid, asam klorogenat, asam kafeat, asam vanilat, asam para kumarat,
asam p-hidroksi benzoat , asparaginase.

Masalah yang akan diselesaikan dalam proposal Program Kreativitas


Mahasiswa Penelitian yang berjudul .... adalah bagaimana efek antiinflasi ekstrak
daun sambung nyawa pada mencit putih (galur wistar). Tujuan Program
Kreativitas Mahasiswa ini adalah untuk mengidentifikasi efek antiinflamasi
ekstrak daun sembung nyawa pada mencit putih (galur wistar).

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini ialah adanya adanya


penyediaan referensi mengenai efek antiinflamasi ekstrak daun sambung nyawa
pada mencit putih (galur wistar). Program penelitian ini merupakan ide untuk
menguji efek antiinflamasi ekstrak daun sambung nyawa pada mencit putih (galur
wistar), dan diharapkan dapat menjadi salah satu obat anti radang alami.

1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Inflamasi merupakan respons protektif setempat yang ditimbulkan oleh


cedera atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan, mengurangi, atau
mengurung (sekuestrasi) baik agen pencedera maupun jaringan yang cedera itu
(Dorland, 2002).

Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi kompleks pada jaringan ikat


yang memiliki vaskularisasi akibat stimulus eksogen maupun endogen. Dalam arti
yang paling sederhana, inflamasi adalah suatu respon protektif yang ditujukan
untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan
nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel (Robbins, 2004).

Penyebab inflamasi antara lain mikroorganisme, trauma mekanis, zat-zat


kimia, dan pengaruh fisika. Tujuan akhir dari respon inflamasi adalah menarik
protein plasma dan fagosit ke tempat yang mengalami cedera atau terinvasi agar
dapat mengisolasi, menghancurkan, atau menginaktifkan agen yang masuk,
membersihkan debris dan mempersiapkan jaringan untuk proses penyembuhan
(Corwin, 2008).

Respons inflamasi terjadi dalam tiga fase dan diperantarai oleh mekanisme
yang berbeda :
a) fase akut, dengan ciri vasodilatasi lokal dan peningkatan permeabilitas
kapiler. b. reaksi lambat, tahap subakut dengan ciri infiltrasi sel leukosit
dan fagosit.
b) fase proliferatif kronik, dengan ciri terjadinya degenerasi dan fibrosis
(Wilmana, 2007).

Respon antiinflamasi meliputi kerusakan mikrovaskular, meningkatnya


permeabilitas kapiler dan migrasi leukosit ke jaringan radang. Gejala proses
inflamasi yang sudah dikenal ialah:
a) Kemerahan (rubor)
Terjadinya warna kemerahan ini karena arteri yang mengedarkan darah ke
daerah tersebut berdilatasi sehingga terjadi peningkatan aliran darah ke tempat
cedera (Corwin, 2008).
b) Rasa panas (kalor)
Rasa panas dan warna kemerahan terjadi secara bersamaan. Dimana rasa
panas disebabkan karena jumlah darah lebih banyak di tempat radang daripada di
daerah lain di sekitar radang. Fenomena panas ini terjadi bila terjadi di permukaan
kulit. Sedangkan bila terjadi jauh di dalam tubuh tidak dapat kita lihat dan rasakan
(Wilmana, 2007).

2
c) Rasa sakit (dolor)
Rasa sakit akibat radang dapat disebabkan beberapa hal:
Adanya peregangan jaringan akibat adanya edema sehingga terjadi
peningkatan tekanan lokal yang dapat menimbulkan rasa nyeri,
Adanya pengeluaran zat zat kimia atau mediator nyeri seperti
prostaglandin, histamin, bradikinin yang dapat merangsang saraf saraf
perifer di sekitar radang sehingga dirasakan nyeri (Wilmana, 2007).
d) Pembengkakan (tumor)
Gejala paling nyata pada peradangan adalah pembengkakan yang disebabkan
oleh terjadinya peningkatan permeabilitas kapiler, adanya peningkatan aliran
darah dan cairan ke jaringan yang mengalami cedera sehingga protein plasma
dapat keluar dari pembuluh darah ke ruang interstitium (Corwin, 2008).
e) Fungsiolaesa
Fungsiolaesa merupakan gangguan fungsi dari jaringan yang terkena
inflamasi dan sekitarnya akibat proses inflamasi. (Wilmana, 2007).

Selama berlangsungnya respon inflamasi banyak mediator kimiawi yang


dilepaskan secara lokal antara lain histamin, 5-hidroksitriptamin (5HT), faktor
kemotaktik, bradikinin, leukotrien dan prostaglandin (PG). Dengan migrasi sel
fagosit ke daerah ini, terjadi lisis membran lisozim dan lepasnya enzim pemecah.
Obat mirip aspirin dapat dikatakan tidak berefek terhadap mediator-mediator
kimiawi tersebut kecuali PG (Wilmana, 2007).

Sambung nyawa merupakan tumbuhan semak semusim dengan tinggi sekitar


20 60 cm. Berbatang lunak dengan penampang bulat dan berwarna ungu
kehijauan. Berdaun tunggal, berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tepi daun rata
atau agak bergelombang, serta panjangnya bias mencapai 15 cm dan lebar 7 cm.
Daun bertangkai, letak berseling, berdaging, ujung dan pangkal meruncing, serta
pertulangan menyirip. Tumbuhan sambung nyawa berakar serabut dan tidak
berbunga (Maryati dan Suharmiati, 2003).

Habitat tumbuhan ini berada di hutan belantara, termasuk semak belukar.


Hidupnya pada ketinggian 1-1200 meter diatas permukaan laut. Namun akan
tumbuh baik pada ketinggian 300-500 m diatas permukaan laut. Dengan naungan,
tanaman ini dapat tumbuh baik pada ketinggian 1-300 m diatas permukaan laut
(Winarto, 2003).

Sistematika dari tumbuhan daun sambung nyawa menurut Winarto (2003)


adalah sebagai berikut:
Divisio : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Classsis : Dicotyledonae

3
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Gynura
Spesies: Gynura procumbens (Lour.) Merr.

Tanaman daun sambung nyawa mengandung: senyawa golongan


glikosida, flavonoid, minyak atsiri, saponin, tannin, dan triterpen steroida
(Winarto, 2003).

Tanaman ini berkhasiat antara lain sebagai antipiretik, hipotensif,


hipoglikemik, mencegah dan meluruhkan batu ginjal dan batu kandung kemih,
antihiperlipidemia, antibakteri, sitostatik, serta mencegah dan memperbaiki
kerusakan sel-sel jaringan ginjal (Winarto, 2003). Kandungan flavonoid, terpenoid
dan polifenol merupakan senyawa yang membantu peran daun sambung nyawa
dalam menumpas kanker. Kandungan steroid dalam daun tersebut berperan
sebagai komponen yang dapat mencegah peradangan sel (Utami, 2013).

4
BAB 3. METODE PENELITIAN

1 ) Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimen sesungguhnya dan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan 2 kontrol dan 4 perlakuan dengan ulangan 5 ekor
mencit pada setiap kelas. Penelitian ini menggunakan analisis varian. Penelitian
ini bertujuan untuk membuktikan efek antiinflamasi ekstrak daun sambung nyawa
pada mencit putih (galur wistar).

2 ) Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Mei 2018 bertempat di
Laboratorium Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNAND.

3) Persiapan Penelitian
a. Persiapan bahan
Bahan Baku untuk penelitian ini terdiri dari :
- Material
Tabung reaksi
Gelas ukur
Pipet tetes
Mortar dan pastle
Beker glass
Erlenmeyer
Pengaduk
Corong
Kertas saring
Tip
Plat tetes
Spatula
Rotary evaportor
Water bath
Blender
- Daun Sambung Nyawa
- Mencit
- Alkohol
- Aquades
-
b.Persiapan AlatAlat- alat yang digunakan terdiri dari :
- Persiapan Hewan Coba (Mencit)
Kandang hewan coba, ram-raman kawat, tempat makan, tempat
minum, dan serutan kayu
- Ekstraksi
Rotatori evaporator, erlenmeyer,blender, waterbath, spatula, dan kertas saring

5
4 ) Variabel Penelitian
o Variabel terikat
Volume kaki pada mencit, kadar ekstrak daun sambung nyawa.
o Variabel Bebas
Dosis pemberian ekstrak daun sembung nyawa
o Variabel Terkontrol
Strain mencit, jenis kelamin, umur, jumlah pakan, proses pemeliharaan,
kandang mencit

5 ) Populasi dan Sampel


Populasi dari penelitian ini adalah semua mencit yang ada di Laboratorium
Biologi FMIPA UNAND. Sedangkan sampel yang diambil adalah 30 ekor
mencit yang ada di Laboratarium Biologi FMIPA UNAND.

6) Langkah Penelitian
a. Persiapan dan perawatan hewan coba
Hewan coba yang digunakan dalam peneliti an ini adalah 30 ekor
mencit yang sehat dengan umur kurang lebih 6-8 minggu dan berat
badan 25 gram. Hewan coba dimasukkan kedalam beberapa kandang
berlabel berisi serutan kayu dan berpenutup ram-raman kawat. Selain
itu,mencit diberi makanan berupa pelet berbentuk biskuit , serta disuntik gula
dan air mineral dalam jumlah cukup. Hewan coba diaklimatisasi selama tujuh
hari agar dapat beradaptasi pada lingkungan yang baru.
b. Pembuatan Ekstrak Daun Sambung Nyawa
Daun yang telah dibersihkan dari kotoran dicuci dengan akuades lalu
dikeringanginkan selama satu malam, selanjutnya daun dimasukkan ke dalam
oven bersuhu 37-40 C sampai daun menjadi kering. Daun yang telah kering
lalu dipotong kecil-kecil dan diblender. Serbuk daun yang diperoleh dari hasil
pemblenderan lalu dimaserasi dengan larutan etanol 95 % selama 24 jam.
Setelah itu filtrat diperoleh dengan menyaring menggunakan kertas saring dan
dipekatkan dengan rotary evaporator pada suhu maksimal 60 C dengan
kecepatan putar 150 per menit. Ekstrak lembek yang diperoleh dari proses ini
kemudian dikeringkan dalam desikator hingga diperoleh ekstrak kering.
Ekstrak kering ini kemudian digunakan untuk perlakuan kepada hewan uji
(Sudarto, 1990).
- Uji Pendahuluan
Disiapkan alat dan bahan. Hewan uji mencit (galur wistar) dipuasakan
selama 6-8 jam, didiamkan selama 15 menit dan ditimbang kemudian
dikelompokan.
Kelompok I : kontrol negatif (CMC-Na 0,5 %)
Kelompok II : kontrol positif (Asetosal 65 mg/kg BB)
Setelah diberi perlakuan secara peroral, 15 menit kemudian mencit diberi

6
perangsang nyeri, yaitu dengan pemberian asam asetat 300 mg/kg BB 1 %
secara
intraperitoneal. Dicatat volume kaki mencit, dihitung setelah pemberian asam
asetat dan
dilakukan tiap 5 menit selama 1 jam.
- Uji Efek Anti Inflamasi
Penelitian ini terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu kontrol negatif,
kontrol positif, ekstrak air daun sambung nyawa kering 25, 50 , 100 dan
200 mg/kg BB.
Kelompok III : ekstrak air daun sambung nyawa 25 mg/kgBB
Kelompok IV : ekstrak air daun sambung nyawa 50 mg/kgBB
Kelompok V : ekstrak air daun sambung nyawa 100 mg/kgBB
Kelompok VI : ekstrak air daun sambung nyawa 200 mg/kgBB

Masing-masing kelompok diberikan sediaan uji secara peroral, 15 menit


kemudian mencit diberi peradangan, yaitu dengan asam asetat
300 mg/kg BB 1% secara intraperitoneal dan dihitung jumlah geliatnya

7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P


No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1 Peralatan penunjang Rp. 915.000
2 Bahan habis pakai Rp. 918.000
3 Perjalanan Rp. 900.000
4 Lain-lain Rp. 2.870.000
Jumlah Rp. 6.603.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P


No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 Perizinan

2 Persiapan alat dan bahan

3 Ekstraksi bahan

4 Uji efek antiinflamasi

5 Penulisan Laporan

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Fadli, Muhammad Yogie. 2015. Benefits of Sambung Nyawa(Gynura


procumbens) substance as anticancer. J Majority 4 (5): 50-53.
2. Katzung, B. G. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik edisi II. Jakarta:
Salemba Medika.
3. Priamsari, M.R, dkk. 2016. Pengaruh metode pengeringan terhadap
kualitas ekstrak dan kadar flavonoid total ekstrak etanolik daun Sambung
Nyawa. Journal of Pharmacy 5: 29-33.
4. Robbins, S.L. dan Kumar, V. 1995. Buku ajar patologi I (4th ed.)(Staf
pengajar laboratorium patologi anatomik FK UI, penerjemah). Jakarta:
EGC (Buku asli diterbitkan 1987).
5. Rosidah, dkk. 2008. Antioxydant potential of Gynura procumbens.
Journal Pharmaceutical Biology 46: 616-625.
6. Singsh, S.B, dkk. 2012. Anti-inflamatory and antinociceptive actives of a
hydroethanolic extract of Tamarindus indica Leaves. Sci Pharm 80: 685-
700.
7. Winarto WP, Tim K. 2004. Sambung Nyawa: Budi daya dan pemanfaatan
untuk obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

9
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing


Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Zakiya Chaleda Zia
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 1411412001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pekanbaru, 11 Juni 1996
6 E-mail zakiyazcz@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085355220297

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 034 SMPN 1 SMAN 2
Nama Institusi
Tampan Pekanbaru Pekanbaru
Jurusan Pekanbaru IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Judul Artikel
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Waktu dan Tempat
Ilmiah
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Judul Artikel
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Waktu dan Tempat
Ilmiah
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.
Padang, 27 Oktober 2017
Pengusul,

Zakiya Chaleda Zia

10
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Sarathul Fitriani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIM 1411412019
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjung Gadang, 24 Februari 1996
6 E-mail sarathulfitriani24@gmail.com
7 Nomer Telepon/HP 085263359654

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
SD N 2 MTsN
Nama Institusi Jambu Lipo Sijunjung SMA N 1 Sijunjung
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation )


Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel
No Waktu dan Tempat
Seminar Ilmiah
1 - - -
2 - - -

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Padang, 27 Oktober 2017
Pengusul,

SarathulFitriani

11
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rika Irma Yanti
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan dokter gigi
4 NIM 1611413011
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sibanggor Jae, 0 September 1997
6 E-mail rikairmayantinasution123@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081378113823

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD 142640 SMPN 1 Panyabungan SMAN 2 Plus
Nama Institusi
Sibanggor Jae Selatan Panyabungan
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Judul Artikel
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Waktu dan Tempat
Ilmiah
1
2

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Judul Artikel
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Waktu dan Tempat
Ilmiah
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Padang,27 Oktober 2017


Pengusul,

Rika Irma Yanti

12
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drg. Susi MKM
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Dokter Gigi
4 NIDN 0010116813
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bukittnggi, 10 November 1968
6 E-mail susiabidin@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08126752843

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UNPAD UI
Jurusan Kedokteran Gigi Kesehatan Masyarakat
Tahun Masuk-Lulus 1988-1995 2004-2006

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Waktu dan
No. Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
Ilmiah
Seminar / Pelaksanaan Etika Profesi Perawat Gigi
Padang,
Nasional sebagai Upaya Preventif terhadap
1 26 Maret
Keperawatan Pelanggaran Norma Hukum dan Norma
2016
Gigi Disiplin
Asia Pacific Korea, 17-
Academic Analysis Breastfeeding Pattern and Early 19
2
Consortium for Childhood Caries Agustus
Public Health 2017

Andalas Padang,
Relationship between Breastfeeding Pattern
3 International September
and Early Childhood Caries
Public Health 2017

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
Judul Artikel Waktu dan Tempat
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar
Ilmiah
1
2

13
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Padang,27 Oktober 2017


Pengusul,

Drg. Susi MKM

14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Tabel 1. Anggaran Peralatan Penunjang


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Tabung Menampung 5 buah
Rp 8.000,00 Rp 40.000,00
reaksi larutan
Gelas ukur Mengukur volume 5 buah
Rp 40.000,00 Rp 200.000,00
larutan
Pipet tetes Memberikan atau 5 buah
Rp 8.000,00 Rp 40.000,00
menambah larutan
Mortar dan Menggerus Rp
1 buah Rp 40.000,00
pastle ekstrak 40. 000,00
Beker glass Menampung 15 buah
Rp 20.000,00 Rp 300.000,00
larutan
Erlenmeyer Mencampur 3 buah
Rp 15.000,00 Rp 45.000,00
larutan
Pengaduk Mengaduk larutan 2 buah Rp 6000,00 Rp 12.000,00
Corong Untuk membantu 1 buah
proses
Rp 13.000,00 Rp 13.000,00
penyaringan
larutan
Kertas Menyaring 100
Rp 600,00 Rp 60.000,00
saring ekstrak lembar
Tip Untuk mengambil 20 buah
larutan dalam Rp 1.000,00 Rp 20.000,00
skala kecil
Plat tetes Untuk tempat uji 2 buah
Rp 35.000,00 Rp 70.000,00
efek anti inflamasi
Spatula Untuk mengambil 1 buah
Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
ekstrak
SUB TOTAL (Rp) Rp 915.000,00

1. Bahan Habis Pakai

Tabel 2. Anggaran Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Pembelian
Sampel uji 30 Rp 10.000,00 Rp 300.000,00
mencit
Larutan Rp
Larutan maserasi 2 lt Rp 420.000,00
metanol 210.000/liter
Makanan Untuk pakan Rp
50 ml Rp 70.000,00
mencit mencit 1.400,00/ml

15
Larutan
Dimetil Untuk uji Rp 25.000,00
10 ml Rp 2500/ml
Sulfoksida toksisitas
65
Untuk
Asam asetat memberikan 100 ml Rp 300/ml Rp 30.000
inflamasi
Untuk kelompok
Asetosal 100 mg Rp 130/mg Rp 13.000
kontrol positif
Rp
CMC-Na Untuk 250 mg 60.000/250m Rp 60.000
g
SUB TOTAL (Rp) Rp 918.000,00

2. Perjalanan

Tabel 3. Anggaran Perjalanan


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Ongkos Untuk pengiriman
10 Rp. 80.000,00 Rp 400.000,00
Kirim barang
Membeli berbagai
Angkutan 5 Rp 50.000,00 Rp 250.000,00
peralatan
Untuk akses ke
Perjalanan 5 Rp 50.000,00 Rp 250.000,00
laboratorium
SUB TOTAL (Rp) Rp 900.000,00

3. Lain-lain
Tabel 4. Anggaran Keperluan Lain
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Uji Untuk keperluan
Rp
Laborato pengujian efek 3 kali
1.500.000,00
rium antiinflamasi
Biaya Untuk keperluan
Rp
pemeliharaan pemeliharaan
1.000.000,00
mencit mencit
Dokumentasi
Dokumentasi penelitian dari Rp 50.000 Rp 50.000,00
awal sampai akhir
Analisis data
Analisis Data Rp 20.000,00 Rp20.000,00
untuk laporan

16
Penyusunan
Penyusunan
dan
laporan lalu 5 Rp 10.000 Rp 50.000,00
Perbanyakan
diperbanyak
Laporan
Mangikuti
Seminar 5 Rp. 50.000 Rp 250.000
kegiatan seminar
Rp
SUB TOTAL (Rp)
2.870.000,00
Rp
TOTAL (Rp)
5.603.000,00

17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Tabel 5. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No Nama Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
/NIM Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1. Zakiya Pendidikan Kedokteran 15 Ketua,
Chaleda Doker Gigi jam/minggu bertanggungjawab
Zia seluruh kegiatan
penelitian bersama
anggota

2. Sarathul Pendidikan Kedokteran 15 Bertanggungjawab


Fitriani Doker Gigi jam/minggu membeli peralatan
dan melakukan
ekstraksi , analisis
data

3. Rika Pendidikan Kedokteran 15 Bertanggungjawab


Irma Doker Gigi jam/minggu membeli bahan
Yanti dan melalukan uji
efek antiinflamasi,
analisis data

18

Anda mungkin juga menyukai