PENDAHULUAN
maka dalam beberapa tahun terakhir ini penyakit menular sudah dapat diatasi, tetapi di
sisi lain timbul pula permasalahan baru dalam bidang kesehatan masyarakat yaitu
permasalahan yang berhubungan dengan penyakit tidak menular (PTM) yang erat
Salah satu penyakit tidak menular adalah kanker di mana saat ini masih menjadi
penyakit yang sangat mematikan di dunia dengan jumlah penderita yang terus
meningkat dari tahun ke tahun. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengetahui
penyakit ini, akan tetapi hingga saat ini masih belum memberikan hasil yang cukup
memuaskan.1
Menurut WHO tahun 2005, kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah
Dokter Ahli Patologi Indonesia tahun 1998 dari 13 Rumah Sakit di Indonesia
didapatkan bahwa kanker leher rahim menduduki peringkat pertama dari seluruh kasus
kanker sebesar 17,2%, diikuti kanker payudara 12,2%, kanker kulit 5,9%, kanker
nasofaring 5,3%, kanker rektum 4,9%, kanker ovarium 4,9%, kanker kelenjar limfe
4,3%, kanker kolon 3%, kanker tiroid 3%, dan kanker kelenjar lunak 2,6%.2
Di Indonesia untuk daerah penderita kanker terbanyak pada tahun 2007 adalah
Yogyakarta di mana tingkat prevalensi kanker mancapai 9,6 per 1.000 orang. Angka
tersebut jauh lebih tinggi dari nilai rata-rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 per
1.000 orang.3
kematian pada wanita.3 Walaupun kanker ovarium angka kejadiannya lebih rendah
daripada kanker servik dan uterus tetapi angka mortalitas tertinggi di antara tumor
ganas ginekologik adalah kanker ovarium di mana dari 23.100 kasus baru kanker
ovarium, sekitar 14.000 lebih wanita meninggal karena penyakit ini.4 Kanker ovarium
merupakan penyakit keenam sebagai salah satu penyakit yang memiliki insidens dan
kematian yang tinggi di dunia pada wanita. Lebih dari 200.000 kematian disebabkan
oleh kanker ovarium yang tercatat setiap tahunnya dan didominasi oleh perempuan dari
Proses keganasan kanker ovarium bermula dari sel jaringan ikat ovarium
termasuk sel epitel permukaan sel bakal untuk telur dan jaringan ikat penunjang sel
bakal telur. Kanker ovarium termasuk kanker ganas terbesar kedua dari keganasan alat
kandungan.6
Kanker ovarium jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun. Angka kejadian
meningkat dengan makin tuanya usia, dari 15-16 per 100.000 pada usia 40-44 tahun,
menjadi paling tinggi dengan angka 57 per 100.000 pada usia 70-74 tahun. Usia median
saat diagnosis adalah 63 tahun dan 48% penderita berusia di atas 65 tahun.7
Pada tahun 2008 ditemukan 225.000 kasus baru kanker ovarium seluruh dunia.
Angka insidensi sangat bervariasi di dunia, di mana negara-negara maju hampir dua
daerah yang lebih berkembang adalah 9 per 100.000 dan 5 per 100.000 untuk negara
kurang berkembang. Insiden tertinggi dicatat di Eropa Utara, Tengah dan Timur, diikuti
oleh Eropa Barat dan Amerika Utara,dan tingkat terendah di Afrika dan sebagian Asia.8
Di Amerika pada tahun 1995 didiagnosa sebanyak 26.600 wanita yang menderita
kanker ovarium dan pada tahun yang sama sebanyak 14.500 wanita di Amerika Serikat
meninggal dunia akibat kanker ovarium.3 Sedangkan data dari American Cancer
Society tahun 2007 menunjukkan kanker ovarium menempati urutan ke-8 dan menjadi
penyebab kematian kelima terbanyak akibat kanker yang terjadi pada wanita di
Amerika Serikat.9
kompleks. Salah satunya adalah masih rendahnya daya tahan hidup penderita.
Diketahui bahwa Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun kanker ovarium menurun
sejalan dengan meningkatnya stadium penyakit. Angka ketahanan hidup pada stadium I
sebesar 72,8%, stadium II 46,3%, stadium III 17,2% dan stadium IV 4,8%.10
Menurut data Statistics by Country for Ovarian Cancer tahun 2011 mengatakan
bahwa insidens kanker ovarium di Indonesia adalah 20.426 kasus dari 238.452.952
kanker ovarium menempati peringkat ke-3 dari 10 penyakit tersering pada wanita
sebanyak 178 kasus. Secara keseluruhan angka harapan hidup dalam 5 tahun pada
penderita kanker ovarium adalah 54,8 % yang terbagi dalam stadium I sebanyak
12
(94,3%), stadium II (75%), stadium III (31%), stadium IV (11,7%). Selain itu, di
RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makasar Tahun 2011 terdapat jumlah penderita kanker
Pada umumnya kanker ovarium banyak ditemukan pada stadium lanjut. Sebagian
besar tumor akan membesar dan menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluhan, itulah
sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-diam tapi mematikan (
Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik tahun 2011,
terdapat jumlah penderita kanker ovarium sebanyak 126 orang, di mana pada penelitian
ini tingginya jumlah penderita dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang mendasari
Hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Umum
Pusat H. Adam Malik diketahui jumlah penderita kanker ovarium yang dirawat inap
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian
tentang karakteristik penderita kanker ovarium yang dirawat inap di RSUP H. Adam
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
f. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker ovarium yang dirawat inap.
sewaktu pulang.
kanker.
kanker.
biaya.
sewaktu pulang.
a. Memberi informasi dan bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit tentang
b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk menentukan upaya yang tepat dalam
rangka deteksi dini kanker ovarium, terutama pada kelompok dengan resiko tinggi
c. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan