Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan,

maka dalam beberapa tahun terakhir ini penyakit menular sudah dapat diatasi, tetapi di

sisi lain timbul pula permasalahan baru dalam bidang kesehatan masyarakat yaitu

permasalahan yang berhubungan dengan penyakit tidak menular (PTM) yang erat

hubungannya dengan gangguan kesehatan.1

Salah satu penyakit tidak menular adalah kanker di mana saat ini masih menjadi

penyakit yang sangat mematikan di dunia dengan jumlah penderita yang terus

meningkat dari tahun ke tahun. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengetahui

penyakit ini, akan tetapi hingga saat ini masih belum memberikan hasil yang cukup

memuaskan.1

Menurut WHO tahun 2005, kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah

penyakit kardiovaskuler. Berdasarkan data dari Badan Registrasi Kanker Perhimpunan

Dokter Ahli Patologi Indonesia tahun 1998 dari 13 Rumah Sakit di Indonesia

didapatkan bahwa kanker leher rahim menduduki peringkat pertama dari seluruh kasus

kanker sebesar 17,2%, diikuti kanker payudara 12,2%, kanker kulit 5,9%, kanker

nasofaring 5,3%, kanker rektum 4,9%, kanker ovarium 4,9%, kanker kelenjar limfe

4,3%, kanker kolon 3%, kanker tiroid 3%, dan kanker kelenjar lunak 2,6%.2

Di Indonesia untuk daerah penderita kanker terbanyak pada tahun 2007 adalah

Yogyakarta di mana tingkat prevalensi kanker mancapai 9,6 per 1.000 orang. Angka

Universitas Sumatera Utara


2

tersebut jauh lebih tinggi dari nilai rata-rata prevalensi nasional yang sebesar 4,3 per

1.000 orang.3

Kanker ovarium merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan

kematian pada wanita.3 Walaupun kanker ovarium angka kejadiannya lebih rendah

daripada kanker servik dan uterus tetapi angka mortalitas tertinggi di antara tumor

ganas ginekologik adalah kanker ovarium di mana dari 23.100 kasus baru kanker

ovarium, sekitar 14.000 lebih wanita meninggal karena penyakit ini.4 Kanker ovarium

merupakan penyakit keenam sebagai salah satu penyakit yang memiliki insidens dan

kematian yang tinggi di dunia pada wanita. Lebih dari 200.000 kematian disebabkan

oleh kanker ovarium yang tercatat setiap tahunnya dan didominasi oleh perempuan dari

golongan ekonomi rendah baik negara berkembang maupun maju.5

Proses keganasan kanker ovarium bermula dari sel jaringan ikat ovarium

termasuk sel epitel permukaan sel bakal untuk telur dan jaringan ikat penunjang sel

bakal telur. Kanker ovarium termasuk kanker ganas terbesar kedua dari keganasan alat

kandungan.6

Kanker ovarium jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun. Angka kejadian

meningkat dengan makin tuanya usia, dari 15-16 per 100.000 pada usia 40-44 tahun,

menjadi paling tinggi dengan angka 57 per 100.000 pada usia 70-74 tahun. Usia median

saat diagnosis adalah 63 tahun dan 48% penderita berusia di atas 65 tahun.7

Pada tahun 2008 ditemukan 225.000 kasus baru kanker ovarium seluruh dunia.

Angka insidensi sangat bervariasi di dunia, di mana negara-negara maju hampir dua

kali lebih tinggi dibandingkan negara-negara berkembang. Angka kejadian untuk

Universitas Sumatera Utara


3

daerah yang lebih berkembang adalah 9 per 100.000 dan 5 per 100.000 untuk negara

kurang berkembang. Insiden tertinggi dicatat di Eropa Utara, Tengah dan Timur, diikuti

oleh Eropa Barat dan Amerika Utara,dan tingkat terendah di Afrika dan sebagian Asia.8

Di Amerika pada tahun 1995 didiagnosa sebanyak 26.600 wanita yang menderita

kanker ovarium dan pada tahun yang sama sebanyak 14.500 wanita di Amerika Serikat

meninggal dunia akibat kanker ovarium.3 Sedangkan data dari American Cancer

Society tahun 2007 menunjukkan kanker ovarium menempati urutan ke-8 dan menjadi

penyebab kematian kelima terbanyak akibat kanker yang terjadi pada wanita di

Amerika Serikat.9

Sampai saat ini permasalahan kanker ovarium di Indonesia masih demikian

kompleks. Salah satunya adalah masih rendahnya daya tahan hidup penderita.

Diketahui bahwa Angka Ketahanan Hidup (AKH) 5 tahun kanker ovarium menurun

sejalan dengan meningkatnya stadium penyakit. Angka ketahanan hidup pada stadium I

sebesar 72,8%, stadium II 46,3%, stadium III 17,2% dan stadium IV 4,8%.10

Menurut data Statistics by Country for Ovarian Cancer tahun 2011 mengatakan

bahwa insidens kanker ovarium di Indonesia adalah 20.426 kasus dari 238.452.952

populasi.11 Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2002, menyebutkan bahwa

kanker ovarium menempati peringkat ke-3 dari 10 penyakit tersering pada wanita

sebanyak 178 kasus. Secara keseluruhan angka harapan hidup dalam 5 tahun pada

penderita kanker ovarium adalah 54,8 % yang terbagi dalam stadium I sebanyak
12
(94,3%), stadium II (75%), stadium III (31%), stadium IV (11,7%). Selain itu, di

Universitas Sumatera Utara


4

RSUP Wahidin Sudiro Husodo Makasar Tahun 2011 terdapat jumlah penderita kanker

ovarium sebanyak 204 orang.5

Pada umumnya kanker ovarium banyak ditemukan pada stadium lanjut. Sebagian

besar tumor akan membesar dan menyebar ke organ sekitarnya tanpa keluhan, itulah

sebabnya tumor ini dikenal sebagai penyakit yang tumbuh diam-diam tapi mematikan (

silent killer ).13

Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik tahun 2011,

terdapat jumlah penderita kanker ovarium sebanyak 126 orang, di mana pada penelitian

ini tingginya jumlah penderita dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko yang mendasari

terjadinya keganasan pada kanker tersebut.14

Hasil survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Umum

Pusat H. Adam Malik diketahui jumlah penderita kanker ovarium yang dirawat inap

tahun 2012 adalah sebanyak 146 orang.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian

tentang karakteristik penderita kanker ovarium yang dirawat inap di RSUP H. Adam

Malik tahun 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Belum diketahuinya karakteristik penderita kanker ovarium yang dirawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

Universitas Sumatera Utara


5

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui karakteristik penderita kanker ovarium yang dirawat inap di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

b. Tujuan Khusus

a. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan sosiodemografi, yaitu : umur, agama, pendidikan, pekerjaan, status

perkawinan dan daerah asal.

b. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan keluhan utama.

c. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan pemakaian kontrasepsi.

d. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan stadium kanker.

e. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan penatalaksanaan medis.

f. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker ovarium yang dirawat inap.

g. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium yang dirawat inap

berdasarkan sumber biaya.

h. Mengetahui distribusi proporsi penderita kanker ovarium berdasarkan keadaan

sewaktu pulang.

i. Mengetahui keluhan utama penderita kanker ovarium berdasarkan stadium kanker.

Universitas Sumatera Utara


6

j. Mengetahui penatalaksanaan medis penderita kanker ovarium berdasarkan stadium

kanker.

k. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker ovarium berdasarkan stadium

kanker.

l. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker ovarium berdasarkan sumber

biaya.

m. Mengetahui lama rawatan rata-rata penderita kanker ovarium berdasarkan keadaan

sewaktu pulang.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Memberi informasi dan bahan masukan bagi pihak Rumah Sakit tentang

karakteristik penderita kanker ovarium di RSUP H. Adam Malik Medan sehingga

dapat melakukan tindakan pengobatan serta perawatan selanjutnya.

b. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk menentukan upaya yang tepat dalam

rangka deteksi dini kanker ovarium, terutama pada kelompok dengan resiko tinggi

terkena kanker ovarium.

c. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian tentang kanker ovarium.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai