Proposal Terapi Bermain
Proposal Terapi Bermain
A. LATAR BELAKANG
Bermain merupakan kebutuhan anak seperti halnya kasih sayang, makanan,
perawatan, dan lain-lainnya, karena dapat memberi kesenangan dan pengalaman hidup
yang nyata. Bermain juga merupakan unsur penting untuk perkembangan anak baik fisik,
emosi, mental, sosial, kreativitas serta intelektual. Oleh karena itu bermain merupakan
stimulasi untuk tumbuh kembang anak.
Terapi bermain adalah suatu bentuk permainan yang direncanakan untuk membantu
anak mengungkapkan perasaannya dalam menghadapi kecemasan dan ketakutan terhadap
sesuatu yang tidak menyenangkan baginya. Bermain pada masa pra sekolah adalah
kegiatan serius, yang merupakan bagian penting dalam perkembangan tahun-tahun
pertama masa kanak-kanak. Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk
bermain.
Pemberian terapi bermain ini dapat menunjang tumbuh kembang anak dengan baik.
Pada kenyataannya tidak semua anak dapat melewati masa kanak-kanaknya dengan baik,
ada sebagian yang dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan kesehatan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka perlu adanya program terapi
bermain di rumah sakit khususnya di ruang perawatan anak, sehingga diharapkan asuhan
keperawatan dapat menunjang proses penyembuhan.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri,
moral, dan bermain dengan terapi.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas
b. Meningkatkan keterampilan anak
c. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
d. Memberikan kesenangan dan kepuasan
C. MANFAAT
1. Melanjutkan proses tumbuh kembang anak.
2. Mempertahankan dan meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak
3. Untuk menyalurkan energi anak
4. Untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas melalui pengalaman bermain
D. PERENCANAAN
1. JENIS PROGRAM BERMAIN
- Menyanyi & Menari
2. KARAKTERISTIK PERMAINAN
- Melatih motorik kasar dan motorik halus
- Mengembangkan kreativitas dan imajinasi
3. SASARAN
Sasaran terapi kreativitas ini adalah anak-anak usia pra-sekolah di TK Malaikat
Pelindung.
4. METODE
- Demonstrasi
5. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
- Perangkat musik
6. PENGORGANISASIAN
1. Leader
Tugas:
a. Membuka acara, memperkenalkan nama-nama terapis
a. Menjelaskan tujuan terapi bermain
b. Menjelaskan aturan terapi permainan
2. Co-Leader
Tugas
a. Membantu leader dalam mengorganisir kegiatan
b. Menyampaikan jalannya kegiatan
c. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader dan sebaliknya
3. Observer
Tugas:
Mengevaluasi jalannya kegiatan
4. Fasilitator
Tugas :
a. Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
b. Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
c. Sebagai Role Model selama kegiatan
E. STRATEGI PELAKSANAAN
F. EVALUASI
1. Anak mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi
2. Anak mampu mengikuti permainan dengan baik
3. Anak mampu mengembangkan motorik kasar dan halus dengan bernyanyi dan menari
4. Anak mampu berinteraksi dengan baik
5. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktivitas bermain.
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BERMAIN
Tumbuh Kembang anak usia prasekolah akhir (3-5 tahun) merupakan pertumbuhan
dimana anak berada pada fase inisiatif vs masa bersalah (initiative vs guilty). Sedangkan
menurut Sigmund Freud anak berada pada fase phalik yaitu dimana anak mulai mengenal
perbedaan jenis kelamin perempuan dan laki-laki .
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam dirinya yang
tidak disadari (wholey and Wong,1991). Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
sesuai dengan keinginan untuk memperoleh kesenangan (Foster,1989). Bermain adalah
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkan tanpa mempertimbangkan
hasil akhir (Hurlock).
B. FUNGSI BERMAIN
2. Perkembangan Intelektual
a) Memberikan sumber-sumber yang beraneka ragam untuk pembelajaran.
b) Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna.
c) Pengalaman dengan angka.
d) Kesempatan untuk mempraktekkan dan memperluas keterampilan berbahasa.
e) Memberikan kesempatan untuk melatih pengalaman masa lalu dalam upaya
mengasimilasinya kedalam persepsi hubungan baru.
f) Membantu anak untuk memahami dunia dimana mereka hidup dan membedakan
antara fantasi dan realita
4. Kreativitas
a) Memberikan saluran ekspresif untuk ide dan minat yang kreatif.
b) Memungkinkan fantasi dan imajinasi
c) Mengembangkan minat dan bakat
5. Kesadaran diri
a) Memudahkan perkembangan identitas diri.
b) Mendorong pengaturan perilaku sendiri.
c) Memungkinkan pengujian pada kemampuan sendiri (keahlian sendiri)
d) Memberikan perbandingan antara kemampuan sendiri dengan kemampuan orang
lain
e) Memungkinkan kesempatan untuk belajar bagaimana perilaku sendiri dapat
mempengaruhi orang lain
6. Nilai Terapeutik
a) Memberikan pelepasan stress dan ketegangan.
b) Memungkinkan ekspresi emosi dan pelepasan impuls yang tidak dapat diterima
dalam bentuk yang secara sosial dapat diterima.
c) Mendorong percobaan dan pengujian situasi yang menakutkan dengan cara yang
aman.
d) Memudahkan komunikasi verbal tidak langsung dan non verbal tentang
kebutuhan, rasa takut dan keinginan.
Hidayat, A.A.A. (2005). Pengantar ilmu keperawatan anak I. Jakarta: Salemba Medika.
Hockenberry,M.J., & Wilson, D. (2009). Wongs essentials of pediatric nursing (7th ed.).
St. Louis: Elsevier Mosby.
Wong, D. L., Hockenberry, M., Eaton, Wilson, D., Winkelstein, M. L., & Schwartz, P.
(2009). Buku ajar: Keperawatan pediatrik. Edisi 6. (Alih bahasa: Hartono. A.,
Kurnianingsih. S., & Setiawan). Jakarta: EGC.