Disusun oleh:
Siti Aisyah 151810301011
Pungky Vidya Jayanti 151810301019
Cici Desi Septiana 151810301061
Rosalita Gita Purnama 151810301033
Umi Jayanti 151810301034
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di
dunia dan termasuk Negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-Coast dan Ghana,
yang nilai produksinya mencapai 1.315.800 ton/thn. Perkembangan luas areal perkebunan
kakao meningkat secara pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8%/thn dan saat ini
mencapai 1.462.000 ha. Hampir 90% dari luasan tersebut merupakan perkebunan rakyat.
Jember merupakan salah satu kota penghasil kakao. Kota Jember mempunyai klon kakao
unggul, yaitu ICCRI 01/02 yang bisa diandalkan untuk meraih produksi tingga hingga lebih
dari 2 Ton/Ha/Thn.
Masalah klasik yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya produktivitas yang
secara umum rata-ratanya 900 kg/ha. Faktor penyebabnya adalah penggunaan bahan tanaman
yang kurang baik, teknologi budidaya yang kurang optimal, umur tanaman serta masalah
serangan hama penyakit. Upaya yang dapat ditempuh untuk memanfaatkan komoditas lokal
yang meningkat dan dapat bermanfaat bagi pendapatan kota tersebut yaitu dengan cara
mengolahnya kedalam bentuk produk lain, namun sebelumnya kita harus mengetahui
bagaimana klasifikasi dari kakao sebelum mengolahnya. Makalah ini membahas tentang
klasifikasi kakao dan manfaat yang diberikan saat mengkonsumsi kakao.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana klasifikasi dan morfologi kakao ?
2. Apa saja jenis-jenis kakao ?
3. Apa saja kandungan dalam biji kakao ?
4. Apa saja manfaat kakao ?
1.3.Tujuan
1. Mengetahui klasifikasi dan morfologi kakao.
2. Mengetahui jenis-jenis kakao.
3. Mengetahui kandungan dalam biji kakao.
4. Mengetahui manfaat kakao.
BAB 2. PEMBAHASAN
Criollo termasuk kakao yang bermutu tinggi atau kakao mulia/ edel cacao atau fine
flavour cacao. Criollo memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Forastero umumnya termasuk kakao bbermutu rendah atau disebut kakao curah/ bulk
kakao. Tipe Forastero memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Trinitario merupakan hasil persilangan antara criollo dan forastero. Dari hasil
persilangan ini terdapat jenis-jenis baru yang mutunya baik, buah dan bijinya besar,
sebagai contoh adalah klon jatirunggo. Walaupun ciri-cirinya seperti criollo namun
merupakan hasil persilangan.
Coklat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat untuk
kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan
adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya
kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama
ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan. Dengan adanya antioksidan, membuat coklat
menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi
kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga
berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan
darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol
dan tidak menyumbat pembuluh darah. Coklat juga mengandung beberapa vitamin yang
berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.
Selain itu, coklat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat
besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika
seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes,
sakit persendian . Manfaat lain dari coklat adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dan
katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran bila saat ini
berkembang lulur coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.
BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan
1. Tanaman kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang
dikembangluaskan dalam rangka peningkatan sumber devisa negara dari sektor
nonmigas. Tanaman kakao tersebut merupakan salah satu anggota genus Theobrama
dari familia Sterculaieeae yang banyak dibudidayakan.
2. Tanaman kakao terdiri dari 2 (dua) tipe yang dibedakan berdasarkan atas warna bijinya,
warna putih termasuk ke dalam grup Criollo, sedangkan biji tanaman ungu termasuk
grup Forastero.
3. Buah kakao terdiri atas 4 bagian yakni : kulit, placenta, pulp, dan biji. Buah kakao
masak berisi 30-40 biji yang diselubungi oleh pulp dan placenta. Pulp merupakan
jaringan halus yang berlendir yang membungkus biji kakao, keadaan zat yang
menyusun pulp terdiri dari 80-90% air dan 8-14% gula sangat baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi.
4. Coklat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% juga memiliki manfaat
untuk kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan
flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas
dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Hudayah, H., 1985. Evaluasi Standar Coklat. Pertemuan Teknis Penetapan Standar (Khusus
Coklat). Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu, Depdag RI-Jakarta.
Nasution, Z., 1976. Pengolahan Cokelat, Departemen Teknologi Hasil Pertanian. IPB-Press,
Bogor.
Wood, G. A. R. and R. A. Lass., 1987. Cocoa Longman Scientific and Technique. New York