Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL KEGIATAN
Tekpau Teknologi Penyerap Bau

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Polusi udara merupakan masalah yang tidak dilepaskan dari kehidupan
perkotaan. Kota yang padat penduduk tidak dapat dipisahkan dari udara yang kotor dan
tidak sehat. Kondisi tersebut membuat tidak nyaman masyarakat yang tinggal pada area
perkotaan, karena dari udara yang kotor menghasilkan bau yang tidak sedap dan dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
Bau adalah zat kimia yang tercampur di udara dan dapat diterima oleh indra
penciuman. Bau memiliki arti yang sama dengan wangi dan aroma, namun konotasi
bau lebih kearah negaitf (tidak enak, tidak sedap), hal ini dikarenakan bau berkaitan
dengan aroma yang tidak cocok dengan reseptor pada hidung manusia.

Untuk menanggulangi masalah yang berhubungan dengan bau, kami


memberikan solusi berupa teknologi yang mampu menyerap dan menghilangkan bau
yang dihasilkan dari berbagai sumber, seperti : asap rokok, sampah, bau badan,
makanan yang berbau tajam.

C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:

1. Apa itu bau?


2. Mengapa bau menimbulkan ketidaknyamanan?
3. Bagaimana bentuk penanggulangan bau pada ruangan?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Menanggulangi dampak negatif dari bau yang tidak sedap


2. Menciptakan suasana ruang yang nyaman, melalui TEKPAU
E. LUARAN DAN MANFAAT

1. Tekpau dapat menjadi solusi dari dampak polusi udara


2. Tekpau mampu diaplikasikan tanpa batas ruangan

F. MANFAAT

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

1. Setelah menegtahui banagaimana perkembangan banguna jineng Bali,


masyarakat dapat memahami bangunan Bali secara lebih dekat dan
perkembangannya dari masa-kemasa.

2. Memberikan informasi tentang bangunan jineng tersebut sehingga tahu


fungsi asli bangunan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ide konsep kelompok kami terkait dengan TEKPAU terinsipirasi dari tanaman
Sansevieria.sp atau yang lebih dikenal dengan nama lidah mertua. Lidah mertua merupakan
salah satu tanaman yang tergolong dalam tanaman hias yang sangat dikenali dan juga populer
dikalangan berbagai masyarakat. Tanaman ini biasanya di tanam di pekarangan rumah maupun
di dalam rumah dengan menggunakan pot. Tanaman lidah mertua ini memiliki bentuk daun
memanjang dan berwarna hijau bintik putih, dengan ujung runcing, keras dan tumbuh tegak
keatas. Selain itu, tanaman lidah mertua ini juga memiliki kandungan yang sangat berperan
penting untuk kesehatan juga terutamanya menyuburkan rambut, mengobati diabetes, dan juga
resiko penyakit kanker. Selain itu tanaman ini juga mampu menyerap bau asap rokok dan polusi
udara.

Pada bagian bagian tumbuhan lidah mertua ini memiliki fungsi yang berbeda beda
yaitu :
Akar

Tanaman lidah mertua ini memiliki perakaran rimpang yang tumbuh denga horizontal,
memiliki warna kekuningan hingga kecoklatan dengan menebus kedalaman mencapai 60-100
cm bahkan lebih tergantung dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang di tanami.
Daun

Tanaman lidah mertua ini memiliki daun berbentuk mengaris yang menyempit pada
bagian pangkal hingga ujung daun yang meruncing. Daun tanaman ini memiliki kandungan
serat dan juga memiliki tekstur lendir dan keras bagian permukaan dasarnya. Selain itu, daun
ini juga dapat membantu meningkatkan kadar air sehingga tanaman ini dapat bertahan lama
jika kekurangan air atau lahan kekeringan
Bunga

Tanaman ini juga memiliki bunga yang tersusun dari beberapa tandan yang memiliki
tangkai panjang dibagian ujung akar rimpang. Bunga ini tumbuh dengan baik di bagian ketiak
daun pelindung dan anakan bunga ini memiliki ruas ruas dengan panjang mencapai 6-8 mm.
Biji

Tanaman ini juga memiliki bakal buah yang akan memiliki biji tiap ruangnya, dalam
satu ruang terdapatbiji sekitar 1 3 buah yang memiliki bentuk bulat, memanjang, dan juga
memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman kusam.

Pada tanaman lidah mertua ini bagian daun kami gunakan sebagai konsep dari
TEKPAU dimana pada bagian daun memiliki lapisan kulit yang tebal dan terdapat volume
air yang banyak pada bagian tengahnya yang menyebabkan tanaman ini menjadi tebal dan
keras.
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu


Program ini dilaksanakan di Universitas Udayana Bali. Selama 3 bulan

3.2 Bahan dan Peralatan


Bahan :

1. Foam Board plastik


2. Pipa
3. Kawat
4. Lem G
5. Saringan ( Blm tau )
6. Selang
7. Kaca Plastik

Peralatan :
1. Gunting
2. Gergaji
3. Cutter
4. Bor
5. Tang
6. Pompa Aquarium
7.
3.3 Cara Perakitan
1. Potong pipa sesuai dengan kebutuhan
2. Sambungkan pipa 1 dengan pipa 2 menggunakan sambungan L
3.

3.4 Sistem Kerja Alat

Anda mungkin juga menyukai