Anda di halaman 1dari 51

Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

BAB 2
PEMAHAMAN TERHADAP
PELABUHAN PARIWISATA
Bab ini menyajikan hal-hal mengenai landasan teori mengenai pelabuhan,
pariwisata, fasilitas pelabuhan, jenis Pelabuhan, tinjauan fasilitas pada pelabuhan,
kajian terhadap fasilitas sejenis, kondisi wilayah perencanaan, kekuatan,
kelemahan, peluang, dan masalah pada wilayah perencanaan, serta pemahaman
terhadap Peabuhan Pariwisata di Sanur. Nantinya hal tersbut digunakan sebagai
bahan acuan sekaligus pertimbangan dalam perencanaan dan perancangan
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur.

2.1 Pengertian Pelabuhan


Menurut Mandi (2015 : 4), pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja terdiri
dari area daratan dan perairan yang dilengkapi dengan fasilitas tempat berlabuh
dan bertambatnya kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat serta turun naiknya
penumpang, dari suatu moda transportasi laut (kapal) ke moda transportasi lainnya
atau sebaliknya.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 7  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Pengertian lain menurut Triadmodjo dalam Heatubun (2013 : 8), pelabuhan


merupakan suatu daerah perairan yang terlindung dari gelombang dan digunakan
sebagai tempat berlabuhnya kapal maupun kendaraan air lainnya yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, barang maupun hewan, reparasi,
pengisian bahan bakar dan lain sebagainya yang dilengkapi dengan dermaga
tempat menambatkan kapal, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang
transito, serta tempat penyimpanan barang dalam waktu yang lebih lama,
sementara menunggu penyaluran ke daerah tujuan atau pengapalan selanjutnya.
Permenhub Nomor PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelabuhan Laut menyatakan bahwa pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari
daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan
pemerintahan dan egiatan pengusahaan yang digunakan sebagai tempat kapal
bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan
keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat
perpindahan intra-dan antarmoda transportasi.
Berdasarkan ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelabuhan
merupakan sebuah tempat yang memfasilitasi segala bentuk kegiatan yang
berkaitan dengan sarana serta prasarana transportasi laut (barang, penumpang,
kapal).

2.2 Fasilitas pada Pelabuhan


Fasilitas pokok pelabuhan di wilayah darat menurut Permenhub Nomor PM
51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut antara lain:
a. Dermaga
b. Gudang lini
c. Lapangan penumpukan lini
d. Terminal penumpang
e. Terminal peti kemas
f. Terminal curah cair
g. Terminal curah kering
h. Terminal ro-ro

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 8  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

i. Car terminal
j. Terminal multipurpose
k. Terminal daratan (dryport)
l. Fasilitas penampungan dan pengolahan limbah
m. Fasilitas bunker
n. Fasilitas pemadam kebakaran
o. Fasilitas gudang untuk Barang Berbahaya dan Beracun (B3)
p. Fasilitas pemeliharan dan perbaikan peralatan fasilitas pelabuhan dan Sarana
Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)
q. Fasilitas pokok lain sesuai dengan perkembangan teknologi

Sedangkan untuk fasilitas penunjang pelabuhan di wilayah darat antara lain:


a. Kasawan perkantoran
b. Fasilitas pos dan telekomunikasi
c. Fasilitas pariwisata dan perhotelan
d. Instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi
e. Jaringan jalan dan rel kereta api
f. Jaringan air limbah, drainase dan tempat sampah
g. Areal pengembangan pelabuhan
h. Tempat tunggu kendaraan bermotor
i. Kawasan perdagangan
j. Kawasan industri
k. Fasilitas umum lainnya antara lain tempat peribadatan, taman rekreasi,
olahraga, jalur hijau, dan kesehatan.

Untuk fasilitas yang terdapat pada perairan juga terbagi menjadi dua.
Berdasarkan Adnyana dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra (2012 : 6) fasilitas-
fasilitas tersebut antara lain:
a. Fasilitas Pokok:

 Alur Pelayaran

 Perairan untuk berlabuh dan tambatan

 Kolam pelabuhan untuk keperluan sandar dan olah gerak kapal

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 9  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

b. Fasilitas Penunjang:

 Perairan untuk pengembangan pelabuhan janga panjang

 Perairan untuk fasilitas pembangunan dan pemeliharaan

 Perairan untuk keperluan darurat

2.3 Jenis Pelabuhan


Terdapat beberapa klasifikasi pelabuhan yang dibagi berdasarkan peraturan-
peraturan yang berlaku. Kepmen Perhub No.KM 53 Tahun 2002 membagi
pelabuhan kedalam empat (4) kategori yaitu:
a. Pelabuhan Penyebrangan, pelabuhan yang menurut kegiatannya melayani
kegiatan angkutan penyebrangan.
b. Pelabuhan Sungai, pelabuhan yang menurut kegiatannya melayani angkutan
sungai.
c. Pelabuhan Danau, pelabuhan yang menurut kegiatannya melayani angkutan
danau.
d. Pelabuhan Daratan, suatu tempat tertentu di daratan dengan batas-batas
yang jelas, dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, lapangan penumpukan
dan gudang serta prasarana dan sarana angkutan barang dengan cara
pengemasan khusus dan berfungsi sebagai pelabuhan umum.

Kepmen Perhubungan No. KM.53 Tahun 2002 juga menyebutkan serta


menjelaskan tatanan kepelabuhan nasional di Indonesia yang terbagi sebagai
berikut:
a. Pelabuhan Internasional Hub, utama primer yang melayani nasional dan
internasional dalan jumlah besar dan merupakan simpul dalam jaringan laut
internasional.
b. Pelabuhan Internasional, utama sekunder yang melayani nasional maupun
internasional dalam jumlah besar yang juga menjadi simpul dalam jaringan
laut internasional.
c. Pelabuhan Nasional, utama tersier yang melayani nasional maupun
internasional dalam jumlah yang besar juga.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 10  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

d. Pelabuhan Regional, pelabuhan pengumpan primer kepelabuhan utama yang


melayani secara nasional
e. Pelabuhan Lokal, pelabuhan pengumpan sekunder yang melayani lokal
dalam jumlah kecil.

Kriteria dari masing-masing tatanan pelabuhan nasional di Indonesia


dijabarkan dalam masing-masing peran, skala pelayanan, lokasi, kedalaman, dan
fasilitas dapat dilihat pada Lampiran 1

Untuk klasifikasi yang lebih luas lagi, Kepmen Pehubungan No. KM.53
Tahun 2002) menyebutkan jenis dari pelabuhan berdasarkan beberapa klasifikasi
antara lain:
a. Menurut Konstruksinya:
 Pelabuhan Alam
 Pelabuhan Semi Alam
 Pelabuhan Buatan
b. Menurut Fungsinya:
 Pelabuhan Umum
 Pelabuhan Khusus
c. Menurut Pelayannya:
 Pelabuhan Dagang
 Pelabuhan Militer
 Pelabuhan Ikan
 Pelabuhan Minyak
 Pelabuhan Industri
 Pelabuhan Wisata
 Pelabuhan Untuk Menghindari Gangguan Alam
d. Menurut Kegiatan Pelayarannya:
 Pelabuhan Samudra
 Pelabuhan Nusantara
 Pelabuhan Pelayaran Rakyat
e. Menurut Perdagangan ke Luar Negeri:

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 11  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

 Pelabuhan Ekspor
 Pelabuhan Impor
f. Menurut Jenis Pungutan Jasa:
 Pelabuhan yang Diuasahakan
 Pelabuhan yang Tidak Diusahakan
 Pelabuhan Otonom
 Pelabuhan Bebas
g. Menurut Wilayah Pengawasan Bea Cukai:
 Custom Por
 Free Port
h. Menurut Perannya:
 Transito
 Ferry

Klasifikasi-klasifikasi yang telah disebutkan diatas nantinya akan menjadi


dari acuan dari perencanaan pelabuhan baik dari batasan pelayanan,
pelayaran,serta batasan-batasan lain yang terkait. Untuk pemahaman lebih
mendetail mengenai masing-masing klasifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.4 Tinjauan Fasilitas pada Pelabuhan


Berikut ini merupakan spesifikasi dari fasilitas-fasilitas yang umumnya
terdapat pada pelabuhan. Sesuai dengan pemaparan mengenai pengertian
pelabuhan pada Sub Bab 2.1, lingkungan kerja pada pelabuhan terdiri dari area
perairan dan daratan. Untuk pemahaman, syarat-syarat, serta pertimbangan
mendasar dari fasilitas-fasilitas yang ada akan di bahas dimulai dari fasilitas area
perairan.
a. Kolam Pelabuhan
Menurut Thoresen (2003 : 82), kolam pelabuhan merupakan sebuah area
perairan yang tertutup (terlindungi) yang mengakomodasi kapal serta
pergerakannya secara aman. Kolam pelabuhan ini dapat berupa kolam
natural, semi natural, dan buatan tergantung situasi dan kondisi lokasi

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 12  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

pembuatan pelabuhan. Terdapat beberapa elemen atau hal-hal yang harus


diperhatikan dalam perencanaan sebuah kolam pelabuhan, antara lain:
 Entrance
Merupakan jalan masuk dari laut lepas kedalam kolam pelabuhan.
Dianjurkan peletakan entrance kolam pelabuhan berada pada area yang
terlindung dari angin dan ombak. Apabila terpaksa diletakkan pada area
yang tidak terlindung dari hal tersebut, maka pada jalur sebelum menuju
entrance maka diperlukan perpanjangan breakwater yang berhubungan
langsung dengan breakwater disekeliling kolam pelabuhan. Lebar
minimal dari entrance adalah 0.7 – 1 kali dari panjang kapal yang
direncanakan beroperasi pada pelabuhan.

 Turning Area
Merupakan area yang berada ditengah-tengah kolam pelabuhan berfungsi
sebagai area maneuver berbelok dari kapal. Diameter area ini minimal 4
kali panjang kapal untuk manuver tanpa tugboat (kapal penarik) dan 2
kali panjang kapal untuk manuver dengan tugboat. Apabila
menggunakan kapal yang beroperasi propeller atau rudder, diameter ini
dapat berkurang menjadi 1.5 kali panjang kapal.

 Stopping Distance
Merupakan jarak sebuah kapal berhenti total dari kondisi berjalan.
Perhitungan kasar dari jarak ini adalah 3-8 kali dari panjang kapal
tergantung berat serta muatan kapal. Untuk jarak berhenti dari sebuah
kapal masuk dari entrance yang terekspos kondisi cuaca, jarak henti
kapal adalah sejauh jarak dari entrance menuju titik turning area.

 Berthing Area
Merupakan area parkir atau tambat kapal. Perencanaan area ini
menyesuaikan dengan jenis kapal yang akan beroperasi. Untuk parkir
kapal-kapal boat pariwisata, dimensi dari area parkir kapal dapat dilihat
pada Gambar 2.7.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 13  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambar 2.1: Kolam m Pelabuhan di Pelabuhaan Nusa Pen nida


Sumbber : Arsitekttur dan Tata Ruang Pelabbuhan ,2012
2

Ket:
1 : Entrannce
2 : Turningg Area
3 : Stoppinng Distancee
4 : Berthinng Area

Gaambar 2.2: Dimensi


D Areea Parkir Kaapal Kecil
Sumbeer : Thoresenn, Port Desiggner’s Hand
dbook (2003))

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 14  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

b. Breakwater
Menurut Thoresen (2003 : 521) breakwater merupakan gundukan puing-
puing atau struktur beton yang melindungi area pelabuhan dari arus
gelombang ombak. Triatmodjo (2008 : 128) menjelaskan pertimbangan dari
pemilihan tipe breakwater. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain:
 Ketersediaan material di atau dekat lokasi pekerjaan.
 Kondisi dasar laut.
 Kedalaman air, fungsi pelabuhan.
 Ketersediaan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Breakwater memiliki beberapa klasifikasi serta jenis-jenis yang dapat
digunakan dengan mempertimbangkan elemen-elemen yang disebutkan
diatas. Berdasarkan Bugler (1994 : 47) secara umum terdapat dua jenis
breakwater antara lain:
 Fixed Breakwater, merupakan breakwater tetap dan solid serta
berhubungan langsung dengan tanah.. Tipe ini mampu menahan
gelombang dengan kekuatan yang besar.
 Floating Breakwater, merupakan breakwater yang mengapung dimana
breakwater tipe ini ditahan oleh rantai. Tipe ini hanya mampu menahan
gelombang dengan kekuatan yang kecil.
Mandi (2015 : 234) menjelaskan lebih mendetail mengenai jenis-jenis dari
breakwater ini dibagi kedalam beberapa kategori, antara lain:
 Berdasarkan Bentuk Konstruksi
 Pemecah gelombang sisi miring, tipe ini menggunakan bentuk
miring pada kedua sisinya.
 Pemecah gelombang tegak, pemecah vertical mempunyai dinding
vertikal dengan tinggi yang berbeda-beda. Tujuannya adalah untuk
refleksi gelombang. Disisi dalam dari pemecah gelombang dapat
digunakan untuk bersandarnya kapal-kapal.
 Pemecah gelombang campuran (bentuk gabungan), merupakan
pemecah gelombang dengan menggabungkan kedua bentuk yang
telah disebutkan sebelumnya (miring dan tegak). Dalam tipe ini
terbagi lagi menjadi dua yaitu vertical composite breakwater yang

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 15  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

merupakkan gabunngan bentuuk kearah vertikal dan horizzontal


composiite breakwaater yang merupakann gabungan
n bentuk kkearah
horizonttal.

Gaambar 2.3: Pemecah


P Geelombang Siisi Miring
Sumber : Mandi, Pelab
M buhan, Perenncanaan dann Perancangaan Konstrukssi Bangunann Laut
dan Pantai,, 2015

Gambar 2.44: Pemecah Gelombangg Tegak


Sumber : Mandi, Pelab
M buhan, Perenncanaan dann Perancangaan Konstrukssi Bangunann Laut
dan Pantai,, 2015

Horizoontal Composite Breakwateer


Vertiical Compositte Breakwaterr
Gambaar 2.5: Pemeecah Gelomb bang Campuuran
Sumberr : Mandi, Peelabuhan, Peerencanaan dan
d Perancaangan Konstrruksi
Bangunan Laut
L dan Pan
ntai, 2015

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 16  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

 Berdasarkan
B n Bahan Banngunan yangg Digunakaan
 Tumpukkan batu alaam (natural rocks)
 Blok betton (concreete block)
 Gabungan antara baatuan alam dan blok beeton
 Batu buuatan dari beeton dengann bentuk khhusus (tetrappod, quadraapod,
hexapodd, Tribar)
 Berdasarkan
B n Letak Konnstruksi
 Attachedd / shore co
onnected breeakwaters
 Detacheed / off shorre breakwatters

Gambarr 2.6: Pemeccah Gelombaang Attached d dan Detacched


Sumber : Mandi, Pelab
M buhan, Perenncanaan dann Perancangaan Konstrukssi Bangunann Laut
dan Pantai,, 2015

c. Jalurr Kapal (Ch


hannel)
Menu
urut Departeement of Bo
oating and W
Waterways (2005 : 10) lebar darii jalur
kapal bergantungg pada pan
njang kapall. 1.75 kali panjang kapal
k meruppakan
standaar minimum
m lebar jaalur kapal. Lebih dettail Thoresen (2003 : 79)
menjeelaskan bahhwa baik padda jalur kappal satu arahh maupun dua
d arah, terrdapat
tiga elemen pentiing yang haarus ada antaara lain:
 Manoueverin
M ng Lane, 1.66 – 2 kali leebar kapal teerbesar yanng melintas.
 Bank
B Cleareence Lane, 1 – 2 kali lebbar kapal teerbesar yangg melintas.
 Ship
S Cleareence Lane, minimal 330m atau lebar kapaal terbesar yang
melintas.
m

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 17  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gamb bar 2.7: Jalu


ur Kapal Saatu Arah dan Dua Arah h
Sumbeer : Thoresenn, Port Desiggner’s Hand
dbook (2003))

Seteelah fasilitaas pada area perairann, berikutnyya akan dibahas


d fasiilitas-
fasilitas yang
y terdappat pada arrea daratann serta fasillitas penduukung pelabbuhan
lainnyabaaik pemahhaman, syarat-syarat serta peertimbangan
n dasar d
dalam
perencanaaannya.

a. Derm
maga
Seperrti yang telaah dijelaskan
n sebelumnnya, dermagga merupakaan area tam
mbatan
kapal sekaligus dapat
d menjaadi area paarkir atau saandar kapal. Selain meenjadi
area tambatan kapal,
k derm
maga ini menjadi
m saarana untuk
k penaikann dan
penurrunan penuumpang serrta barang. Menurut Triatmodjo
o (2008 : 157)
dermaaga memilikki dua jenis yaitu
 Wharf
W atau quay meruupakan jeniis dermaga yang sejajjar dengan garis
pantai
p dimaana selain menjadi tempat bersaandarnya kapal
k juga dapat
berfungsi
b sebbagai dindinng penahann tanah dibellakangnya.
 Jetty
J atau piier atau jem
mbatan merrupakan jen
nis dermagaa yang mennjorok
kedalam
k lautt atau tegakk lurus denggan garis pan
ntai.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 18  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambarr 2.8: Dermaaga Jenis Whharf


Sumber : Gambar Ulang berdaasarkan Triattmodjo (20088)

Gambarr 2.9: Derm


maga Jenis Jeetty
Sumber : Gambar Ulang berdaasarkan Triattmodjo (20088)

modjo melaanjutkan bahhwa ada tigga dasar pertimbangann pemilihan jenis


Triatm
dermaaga yang akkan digunakkan, antara lain:
 T
Tinjauan toppografi daeerah pantai, jetty untuk
k perairan dalam
d yang agak
jauh dari daarat dan wh
harf apabilaa kemiringaan dasar paada lokasi cukup
c
c
curam.
 J
Jenis kapal, jetty lebih efisien apabbila kapal yang
y dilayanni tidak mem
miliki
m
muatan atauu proses boongkar muaat yang beraat (contoh : minyak, curah,
c
p
penumpang)
) dan wharff untuk kappal-kapal dengan muataan berat.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 19  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

 Daya dukung tanah, jetty lebih ekonomis namun wharf memiliki


kekuatan atau daya dukung yang lebih baik.

Lebih detail lagi, menurut Maine State Planning Office (1997 : 13), ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan sebuah dermaga,
antara lain:
 Ukuran dan Bentuk
Bagaimana sebuah dermaga harus menyesuaikan bentuk yang
mengurangi dampak benturan gaya-gaya yang terjadi baik itu berupa
gaya ombak atau angin, menyesuaikan tinggi dermaga dengan pasang
surut air laut, serta menyesuaikan fungsi yang terjadi di dermaga baik
berupa jalur lalu lalang penumpang, barang, kendaraan, dan minyak.
 Desain
Bagaimana kondisi alam yang ada pada lokasi menjadi pertimbangan
dalam pemilihan jenis dermaga, bagaimana dapat menambah berat
dermaga agar tidak mudah tersapu ombak dan angin (sistem platform
atau sistem chain and turnbuckle), pertimbangan area terbuka dibawah
dermaga sebagai area maintenance serta inspeksi struktur, tambatan atau
pijakan dari struktur dermaga itu sendiri dengan memperhatikan kondisi
tanah, kekuatan struktur dermaga baik menggunakan tiang ataupun
dinding penahan yang ditambahkan struktur kuda-kuda, serta decking
dari dermaga yang harus diberi rongga agar air tidak menggenang di
dermaga.
 Material
Sebuah dermaga dapat dibangun menggunakan material-material seperti
kayu, besi, aluminium, dan beton.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 20  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambar 2.10: Sistem Penambah Berat B


SSumber : Maaine State Plaanning Officce, 1997

Gambarr 2.11: Tamb batan Struk ktur


SSumber : Maaine State Plaanning Officce, 1997

b. Term
minal Penum
mpang
Permeenhub Repuublik Indonnesia Nomorr PM 37 Taahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Penum gkutan Lautt menjelaskan tentang jenis pelayyanan,
mpang Ang
uraiann, indikator, serta tolakk ukur fasiliitas-fasilitass yang terdaapat pada seebuah

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 21  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

terminal penumpang pelabuhan yang dibagi kedalam beberapa klasifikasi


yaitu:
 Pelayanan Keselamatan
 Pelayanan Keamanan dan Ketertiban
 Pelayanan Kehandalan dan Keteraturan
 Pelayanan Kenyamanan
 Pelayanan Kesetaraan
Untuk lebih detailnya, spesifikasi klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel
2.1 – Tabel 2.5.

Tabel 2.1: Pelayanan Keselamatan


No Jenis Uraian Indikator Tolak Ukur
Pelayanan
1 Informasi dan Informasi Ketersediaan Tersedia informasi dan
Fasilitas ketersediaan dan fasilitas keselamatan
Keamanan peralatan yang mudah terlihat
penyelamatan darurat dan terjangkau, antara
dalam keadaan lain:
bahaya (kebakaran, 1. Alat pemadam
kecelakaan, atau kebakaran
bencana alam) 2. Petunjuk jalur
evakuasi
3. Titik kumpul
evakuasi
4. Nomor telepon
darurat
2 Informasi dan Informasi Ketersediaan Tersedia informasi dan
Fasilitas ketersediaan dan fasilitas kesehatan
kesehatan fasilitas kesehatan yang mudah terlihat
untuk penanganan dan terjangkau, antara
darurat lain:
1. Perlengkapan
P3K
2. Kursi roda
3. Tandu
4. Petugas kesehatan

Tabel 2.2: Pelayanan Keamanan dan Ketertiban


No Jenis Uraian Indikator Tolak Ukur
Pelayanan
1 Fasilitas Peralatan Ketersediaan Fasilitas keamanan dan
Keamanan dan pencegah tindak ketertiban, antara lain:
Ketertiban kriminal 1. Tersedia CCTV
2. Ruang tunggu
penumpang dan
pengantar/penjemp
ut
2 Naik Turun Sarana 1. Ketersediaan 1. Tersedianya jalur
Penumpang penumpang untuk 2. Kondisi penumpang dari

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 22  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

dari dan ke naik turun dari dan ke kapal


Kapal dan ke kapal 2. Tangga untuk naik
turun dari dan ke
kapal yang
dilengkapi dengan
atap
3 Pos dan Berfungsi 1. Ketersediaan Tersedia pos dan petugas
Petugas menjaga 2. Kondisi keamanan yang mudah
Keamanan ketertiban dan terlihat
kelancaran
sirkulasi
pengguna jasa di
terminal
penumpang
4 Informasi Informasi yang 1. Ketersediaan Tersedia stiker yang
gangguan disampaikan 2. Kondisi mudah terlihat dan jelas
keamanan kepada pengguna dibaca
jasa apabila
mendapat
gangguan
keamanan berupa
stiker yang berisi
nomor
telepon/SMS
pengaduan
ditempel pada
tempat yang
strategis dan
mudah dilihat

5 Peralatan Berfungsi sebagai 1. Ketersediaan 1. Tersedia metal


Pendukung sarana pendukung 2. Intensitas detector
Keamanan keamanan untuk Cahaya 2. Tersedia alat
memberikan rasa pemadam kebakaran
aman bagi 3. Tersedia lampu
pengguna jasa penerangan 200 s/d
300 lux

Tabel 2.3: Pelayanan Kehandalan/Keteraturan


No Jenis Uraian Indikator Tolak Ukur
Pelayanan
1 Ruang Tunggu Ruang tertutup 1. Luas 1. Untuk 1 (satu) orang
dan / atau terbuka 2. Kondisi minimal 60 m2
sebagai tempat 2. Area bersih 100%
tunggu dan tidak berbau
penumpang dan yang berasal dari
calon penumpang dalam area terminal
sebelum
melakukan check-
in

2 Gate /Koridor Ruang atau 1. Luas 1. Untuk 1 (satu) orang


Boarding tempat yang 2. Kondisi minimal 60 m2 dan
disediakan untuk dilengkapi dengan
orang melakukan tempat duduk
verivikasi sesuai 2. Area bersih 100%

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 23  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

dengan identitas dan tidak berbau


yang berasal dari
dalam area terminal

3 Toilet Tersedianya toilet 1. Jumlah 1. Tersedianya 1 (satu)


2. Kondisi toilet penumpang
untuk 50 penumpang
dan jumlah toilet
wanita 2 (dua) kali
toilet pria
2. Area bersih 100%
dan tidak berbau
yang berasal dari
toilet

4 Tempat Ibadah Fasilitas untuk 1. Ketersediaan 1. Tersedia musholla


melakukan ibadah 2. Kondisi 2. Area bersih 100%
dan tidak berbau
yang berasal dari
dalam area musholla

5 Lampu Berfungsi sebagai Intesitas cahaya 200 s/d 300 lux


Penerangan sumber cahaya di
pelabuhan untuk
memberikan rasa
nyaman bagi
pengguna jasa

6 Fasilitas Fasilitas untuk Suhu Suhu dalam ruangan


Pengatur Suhu sirkulasi udara maksimal 27 ºC
dapat
menggunakan AC
(Air Conditioner),
kipas angin (fan)
dari / atau
ventilasi udara

7 Fasilitas Fasilitas Kondisi Area bersih 100% dan


Kebersihan kebersihan berupa tidak berbau yang
tempat sampah berasal dari dalam area
terminal penumpang
8 Ruang Fasilitas untuk Ketersediaan 1. Tersedianya ruang
pelayanan pelayanan Kondisi untuk pelayanan
Kesehatan kesehatan kesehatan
2. Area bersih 100%
dan memiliki alat-
alat untuk pelayanan
kesehatan
9 Area Merokok Fasilitas untuk Ketersediaan Tersedia ruangan khusus
tempat merokok area merokok bagi calon
penumpang yang
merokok

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 24  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Tabel 2.4: Pelayanan Kenyamanan


No Jenis Uraian Indikator Tolak Ukur
Pelayanan
1 Informasi Informasi yang 1. Kondisi 1. Informasi dalam
Pelayanan disampaikan di 2. Intensitas bentuk visual
terminal kepada Suara diletakkan di tempat
pengguna jasa, yang strategis yang mudah
terbaca dan terlihat dan jelas
terdengar, paling terbaca
sedikit memuat: 2. Informasi dalam
1. Layout terminal bentuk audio harus
penumpang jelas terdengar
2. Nama dermaga dengan intensitas
dan kapal suara 20 dB lebih
3. Jadwal besar dari kebisingan
kedatangan dan yang ada
keberangkatan
4. Jurusan / rute
5. Tarif
6. Peta jaringan rute
pelayaran

2 Informasi Informasi yang 1. Kondisi 1. Informasi dlam


Waktu disampaikan didalam 2. Intensitas bentuk visual harus
Kedatangan terminal kepada Suara disampaikan melalui
dan pengguna jasa papan pengumuman
keberangkatan mengenai perkiraan atau display yang
Kapal waktu kedatangan mudah terlihat dan
dan keberangkatan jelas terbaca
kapal 2. Informasi dalam
bentuk audio harus
jelas terdengar
dengan intensitas
suara 20 dB lebih
besar dari kebisingan
yang ada

3 Informasi Pemberian informasi Waktu Informasi diumumkan


Gangguan bila terjadi gangguan maksimal 10 menit
Perjalanan perjalanan setelah terjadi gangguan
Kapal

4 Informasi Informasi yang 1. Tempat Penempatan mudah


Angkutan disampaikan didalam 2. Kondisi terlihat dan jelas terbaca
Lanjutan terminal kepada
pengguna jasa
mengenai angkutan
lanjutan, paling
sedikit memuat:
1. Jenis angkutan
2. Jadwal
kedatangan dan
keberangkatan
3. Jurusan / rute dan
koridor
4. Tarif
5. Lokasi dan

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 25  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

petunjuk arah
angkutan lanjutan
5 Fasilitas Fasilitas yang Jumlah Mempunyai tempat dan 1
Layanan disediakan untuk (satu) meja kerja, dan 1
Penumpang memberikan (satu) orang petugas yang
informasi perjalanan memiliki kecakapan
kapal dan layanan Bahasa Inggris
pengaduan
6 Fasilitas Memberikan Aksesibilitas Tersedia tangga
Kemudahan kemudahan bagi embarkasi/debarkasi
Naik/Turun penumpang untuk beratap
Penumpang naik ke kapal dan
turun dari kapal
7 Tempat Parkir Tempat untuk parkir 1. Luas 1. Luas temat parkir
kendaraan baik roda 2. Sirkulasi disesuaikan dengan
4 (empat) dan roda 2 lahan yang tersedia
(dua) 2. Sirkulasi kendaraan
masuk, keluar, dan
parkir lancar

8 Pelayanan Memberikan 1. Ketersediaa 1. Tersedia trolley dan


Bagasi kemudahan bagi n porter berseragam
Penumpang penumpang untuk 2. Kondisi yang memiliki
membawa barang identitas dan mudah
bawaan terlihat
2. Kondisi baik dan
berfungsi

Tabel 2.5: Pelayanan Kesetaraan


No Jenis Uraian Indikator Tolak Ukur
Pelayanan
1 Fasilitas Fasilitas yang Ketersediaan Tersedia tandu
penyandang disediakan untuk
Difable penyandang difable
2 Ruang Ibu Ruang/tempat khusus Jumlah Tersedia ruangan
Menyususi yang disediakan bagi khusus dan fasilitas
ibu menyusui lengkap untuk ibu
menyusui dan bayi
Sumber : Permenhub Republik Indonesia Nomor PM 37 Tahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Penumpang Angkutan Laut

Menambahkan lagi, Washington State Departement of Transportation (2016 :


400-2) menyebutkan bahwa dalam perencaan sebuah terminal penumpang
pada pelabuhan, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
 Aksesibilitas
 Keamanan
 Pengaruh Lingkungan
 Elektrikal
 Bangunan Penumpang

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 26  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

 Bangunan Pengawas (Supervisi)


 Maintenance Bangunan
 Arsitektur
 Utilitas Tapak
 Penanda

c. Pengolahan Limbah
Berdasarkan PermenLH Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pengolahan Limbah
di Pelabuhan, limbah merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan. Lebih lanjut
lagi dijelaskan bahwa fasilitas pengolahan limbah merupakan fasilitas
reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemnfaatan, pengolahan
dan penimbunan limbah di pelabuhan yang berasal dari kegiatan operasional
kapal maupun kegiatan penunjang di pelabuhan.
Didalam pelabuhan, menurut Hero (2014) secara umum terdapat dua jenis
limbah, yaitu limbah yang berasal dari fasilitas-fasilitas penunjang pelabuhan
(kamar mandi, kantin, dapur, dsb) serta limbah yang berasal dari kapal
beserta aktifitasnya. Lebih lanjut, Hero (2014 : 14) menjelaskan bahwa secara
umum, terdapat tiga limbah yang dihasilkan oleh sebuah bangunan maupun
kapal kapal yaitu:
 Black Water, limbah berupa kotoran yang dihasilkan oleh mahluk hidup
(manusia).
 Grey Water, limbah yang berasal sisa-sisa penggunaan air (drainase, sink,
kamar mandi, cuci kapal dan mesin)/
 Ballast Water, air yang digunakan untuk menstabilkan kapal (umumnya
kapal besar seperti tanker). Ballast water umumnya diambil dari perairan
di suatu daerah dan dibuang pada pelabuhan yang dituju.
Untuk penanggulangan dari pencemaran air laut telah diatur oleh Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 Tentang
Perlindungan Maritim, bahwa setiap kapal atau kegiatan pelabuhan wajib
memiliki peralatan dan alat paling sedikit terdiri dari:
 Alat pelokalisir (oil boom)
 Alat penghisap (skimmer)

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 27  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

 Alat penampung sementara (temporary storage)


 Bahan penyerap (sorbent)
 Bahan pengurai (dispersant)
Untuk besaran dari masing-masing alat serta bahan disesuaikan dengan
limbah yang dihasilkan, skala pelabuhan, kapal, dan aktivitasnya.
Dalam menentukan lahan untuk pengolahan limbah, Davis (2010 : 18-
22) menjelaskan bahwa ketersediaan lahan serta kemungkinan
pengembangan lahan menjadi faktor penentu disamping biaya. Lebih lanjut
dijelaskan apabila lahan yang tersedia kecil atau terbatas, maka proses
pengolahan limbah pun menjadi terbatas (misal dari a-d yang mampu
dicapai mungkin hanya a-b saja). Ini berarti dalam perencanaan pengolahan
limbah di pelabuhan nantinya, faktor lahan menjadi batasan dari sistem
pengolahan limbah.

2.5 Pengertian Pelabuhan Pariwisata


Wisatawan menurut Arjana dalam Sriwi (2016 : 14) merupakan orang atau
sekelompok orang yang melakukan perjalanan atau berwisata yang memiliki
tujuan tertentu dalam melakukan perjalanan yang dilakukannya.
Pemahaman lain menurut World Tourism Organization dalam Sriwi (2016 :
14) pariwisata merupakan aktivitas perjalanan seseorang atau lebih dan tinggal di
luar lungkungan keseharian mereka untuk kesenangan. Dapat disimpulkan bahwa
pariwisata merupakan kegiatan seseorang atau lebih yang melakukan perjalanan
atau menetap di daerah tertentu dengan tujuan kesenangan.
Berdasarkan pemahaman mengenai pelabuhan pada Sub Bab 2.1 serta
pemahaman pariwisata yang dijelaskan sebelumnya maka pelabuhan pariwsata
merupakan sebuah fasilitas yang mengakomodasi kegiatan moda transportasi laut
untuk tujuan kesenangan atau lainnya yang terkait baik secara fisik maupun
spiritual.
Menurut Indriyanto (2005), pelabuhan sebenarnya telah menawarkan
pengetahuan, situs historis, pantai dan lingkungan yang indah sehingga sangat
berpotensi untuk mengembangkan wisata. Keindahan alam, proses ekonomi,

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 28  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

kondisi fisik, keberadaan kapal serta peralatan pada pelabuhan perlu dimanajemen
dan dijual kepada wisatawan.
Pelabuhan yang menjadikan wisata atau kesenangan sebagai sasaran utama
umunya dapat didefinisikan sebagai Marina sesuai dengan Cambridge Dictionary
Online (Diakses pada tanggal 19 Desember 2017) yang mendefinisikan marina
sebagai pelabuhan kecil yang lebih condong digunakan untuk kegiatan
kesenangan ketimbang perdagangan dimana memiliki atau dekat dengan fasilitas
pendukung seperti hotel, restoran, bar, dan fasilitas-fasilitas sejenis lainnya.

2.6 Studi Banding dan Kajian Terhadap Fasilitas Sejenis


Dalam penentuan kajian terhadap fasilitas sejenis, dipilih fasilitas-fasilitas
yang memiliki fungsi sama atau mirip dengan judul seminar tugas akhir ini yaitu
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur. Hal yang akan dibahas
disini adalah kondisi fisik seperti kondisi pelabuhan dan fasilitas-fasilitas
pelabuhan serta kondisi non-fisik seperti pengelolaan dan data-data terkait
lainnya..
2.6.1 Studi Banding Dermaga Marina Ancol
Dermaga Marina Ancol merupakan sebuah dermaga yang memfasilitasi
penyebrangan pariwisata dari Jakarta menuju Kepulauan Seribu. Dermaga ini
terletak di kawasan Ancol yang menjadi kawasan wisata pendidikan dan rekreasi
di Jakarta.
Kondisi fisik pada Dermaga Marina Ancol dapat dikatakan baik. Ini dilihat
dari keadaan fisik fasilitas-fasilitas dermaga yang tidak rusak serta terus dilakukan
pengecekan berkala oleh pihak manajemen (wawancara dengan Bapak Endang, 18
Oktober 2017, Jakarta). Untuk jumlah kapal yang parkir di dermaga kurang lebih
ada 60 kapal, sudah termasuk kapal polisi Kepulauan Seribu, kapal Dishub, dan
kapal Pemda Jakarta (Wawancara dengan Bapak Sinaga, 18 Oktober 2017,
Jakarta). Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Dermaga Marina Ancol antara lain:
 Sisi Perairan
 Dermaga 21 unit (terpendek 27 m dan terpanjang 40 m)
 Kolam pelabuhan dengan luas 2.164.67 m2, lebar pintu kolam 130 m,
dilindungi secara alami pada sisi barat dan breakwater pada sisi timur

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 29  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

 Fasilitas tambat untuk dermaga tipe jetty


 Jalur Kapal (lebar 25 m dan 35 m)
 Area putar (turning basin) dengan diameter 40 m
 Breakwater (barat : 197,35 m ; timur 24 m untuk dermaga dan 1.044,17 m
untuk kolam atraksi air Ancol)
 Retaining Wall pada sisi barat sepanjang 1.195,22 m, sisi timur 786,13 m
 Area Bongkar Muat Kapal Barang
 Stasiun Pengisian Bahan Bakar dengan 2 (dua) pompa bensin.

 Sisi Darat
 Ruang Tunggu, yang diletakkan pada dermaga-dermaga yang melayani
perjalanan pariwisata (Dermaga 15 hingga 17). Apabila ada kapal
pariwisata yang parkir diluar dermaga tersebut, maka penumpang
menunggu di area sekitaran dermaga yang dimaksud. Kapasitas 50
tempat duduk (seluruh ruang tunggu)
 Kantin dan Warung
 Jalur Pedestrian dengan lebar 1.2 m dengan area hijau di kedua sisi
dengan lebar pot tanaman 40 cm
 Jalur Kendaraan 2 arah dengan lebar tiap jalur 5 m dan pot tanaman lebar
4 m berada diantaranya
 Parkir disepanjang jalan dengan lebar 6 m dan area parkir dengan luas
lahan 192 m2 yang menampung 30 mobil.
 Loket Tiket, terdapat dua titik loket yaitu pada dermaga 1 dan dermaga
17. Loket pada dermaga 1 lebih dikhususkan bagi warga Kepulauan
Seribu yang ingin menyebrang (lokal) dan pada dermaga 17 lebih
ditujukan untuk wisatawan.
 Kamar Mandi terdapat pada tiga titik yaitu dermaga 1 (loket), dermaga
17 (loket), dan area dermaga 19 – 21.
 Kantor Pengelola 1 (satu) unit
 Kantor Syahbandar 1 (satu) unit
 Kantor Dinas Pehubungan 1 (satu) unit

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 30  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Derm
maga Marinna Ancol berada
b di perairan
p yan
ng memilik
ki kekuatann arus
gelombangg dan angin cukup reendah sehinngga pada utara
u kolam
m yaitu entrrance
kolam pelabuhan tiddak diberikkan pemecaah gelombaang. Dari enctrance
e k
kolam
pelabuhann hingga bagian selatann kolam pelabuhan dap
pat dialiri air
a langsungg dari
perairan laaut.

Gambar 2.122: Pintu Kollam dan Areea Putar


G
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Tipe dermaga yang


y digun
nakan padaa Dermaga Marina Anncol meruppakan
dermaga tipe
t jetty deengan materrial penyusuun kayu. Seelain kapal-kkapal boat untuk
u
penumpanng, kapal booat milik Dinas
D Perhuubungan, Po
olri, Serta Tim
T S.A.R.. juga
ada yang diparkirkan
d n di dermagaa ini. Selainn sebagai akkses naik tu
urun penum
mpang,
ada bagiaan dermaga yang berfu
fungsi sebaggai area naaik turun barang
b di bbagian
paling selatan. Baranng yang diaangkut umuumnya beruupa logistic untuk kebuutuhn
sehari-harri di Kepullauan Seribbu. Di derm
maga ini teerdapat term
minal pengiisisan
bahan bakkar yang juuga dapat diakses
d olehh kendaraann darat. Terminal ini dapat
melayani dua
d kapal seekaligus tiaap pengisisaannya.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 31  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambaar 2.14: Temmpat Pengisiian


Bahan Baakar
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2
Gambarr 2.13: Dermmaga Tipe Jeetty
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Gam
mbar 2.15: Area
A Bongkaar Muat Kappal Barang
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Fasilitas pelayaanan penum


mpang yangg terdapat di
d Dermagaa Marina Ancol
A
terdiri darri fasilitas tticketing sejjumlah duaa unit (padaa bagian utaara dan selaatan),
ruang tunggu, parkirr kendaraann di sepanjaang dermagga serta sattu area parkkir di
ngah tapak,, kamar maandi, dan minimart
tengah-ten m seerta kantin. Untuk tickketing
pada areaa utara difookuskan unttuk penumppang yang akan berw
wisata sedanngkan
pada bagiian selatan difokuskann untuk pennduduk lokkal Kepulauuan Seribu yang
akan ingin
n pulang.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 32  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambaar 2.16: Lokket Tiket pad


da
Dermagaa 17 Gambarr 2.17: Ruan ng Tunggu dan
d
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2 Mini Mart
M
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Gambaar 2.18: Parkkir Kendaraaan


Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Deermaga Marrina Ancol, seperti banggunan-bang


gunan pelayanan lainnyya
memiliki sistem
s kepeengelolaan. Untuk
U sisteem pengelollaan pada Dermaga
D Maarina
Ancol terssusun dari:
 Manaj
ajemen Ancool Jaya sebaagai pemilikk dengan keedudukan teertinggi
 Divisii Marina sebbagai perpaanjangan tanngan Manajemen Ancool Jaya yangg
beruru
usan dengann segala kebbutuhan dann keperluan dermaga (p
perizinan,
penyeedia jasa, peengawasan, dan lainnyaa)

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 33  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

 Penyeedia jasa pennyebrangann (tiket dan kapal)


k sebaagai penyediia jasa yangg
bekerj
rja sama denngan pihak Ancol
A dan harus
h mengikuti segalaa ketentuan yang
diberiikan.
 Pengaawasan darii pihak Dishhub Jakarta dan Syahbaandar sebagai pihak darri
pemerrintah yang bertugas mengawasi
m k
kegiatan yan
ng berlangsuung pada
Derm
maga Marinaa Ancol.

Untuk
k jam operaasional dari dermaga inni dimulai daari pukul 077.00 WIB hingga
pukul 17..00 WIB dengan
d frek
kuensi kapaal yang menyebrang
m tergantungg dari
jumlah wiisatwan yanng ingin meenyebrang (Wawancara
( a dengan Bapak
B Maheendra,
18 Oktobeer 2017, Jakkarta)

Gambaar 2.20: Kanntor Pengeloola


Deermaga Marrina Ancol
Sumber : Observasi, 18
1 Oktober 2017
2

Gambarr 2.19: Kantoor Syahbanddar


Marin
na
Sumber : Observasi, 18 Oktober 20

Untuk
k layout gloobal dari Deermaga Marrina Ancol dapat dilihaat pada Gam
mbar
2.21.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 34  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gambbar 2.21: Layyout Global Dermaga Marina


M Anco ol
Sumberr : Gambar Ulang
U berdassarkan Googgle Earth, 2017

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 35  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

2.6.2 Pelabuhan Nusa Penida


Pelabuhan Nusa Penida merupakan sebuah pelabuhan yang mengakomodasi
transportasi penumpang dan barang darii Nusa Penida menuju pelabuhan-
pelabuhan pelayaran rakyat atau pengumpan lokal yang berada di Porvinsi Bali.
Pelabuhan ini terletak di daerah Nusa Penida, Klungkung, Bali. Berdasarkan
Adnyana dan Ngakan Ketut Acwin Dwijendra (2012 : 206), fasilitas yang tersedia
dalam Pelabuhan Nusa Penida antara lain:
 Sisi Perairan
 Deraga 1 (satu) unit, panjang 50 m
 Fasilita bongkar muat berupa moveable bridge dengan kapasitas 40 ton.
Terdapat 1 (satu) unit dudukan moveable bridge dan 2 (dua) unit
pelindung berupa fender
 5 (lima) unit Fender
 Kolam pelabuhan luas 11.658,37 m2 dengan kedalaman bervariasi sekitar
– 4.00 m, lebar pintu kolam 85 m. Kolam dilindungi dengan konstruksi
breakwater
 Breakwater timur panjang 105,80 m dan breakwater barat panjang 76,5
m
 Area putar (turning basin) dengan diameter 90 m
 Fasilitas tambat tipe wharf/quay dilengkapi dengan bollard sebagai
tempat mengikatkan tali untukk mengurangi gerak kapal serta fender
karet untuk meredam benturan kapal denngan dermaga
 Rambu Navigasi
 Retaining wall panjang 215 m
 Fasilitas lain berupa 1 (satu) unit portal penggantung dan 4 (empat) unit
bangunan pengaman pantai (groin)
 Sisi Daratan
 Gedung terminal dengan luas 700 m2 dan kapasitas 80 tempat duduk
 Tempat parkir keberangkatan seluas 450 m2 dan tempat parkir jemputan
seluas 400 m2 dengan kapasitas masing-masing 16 unit kendaraan
 Jalan lingkungan pelabuhan dengan lebar 7 m

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 36  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

 Pos
P pemerikksaan tiket, loket
l tiket kendaraan,
k d pos jagaa masing-m
dan maisng
masing 9 m2
1 (satu) unit dengan luaas masing-m
 Toilet
T umum
m 1 (satu) unnti dengan luas
l 25 m2
 Gudang
G 1 (saatu) unit deengan luas 100 m2
 Tower
T air 1 (satu) unit dengan
d kapaasitas 50,466 m3
 Sistem
S komuunikasi radiio VHF Marrine DSC
 Tempat
T Sucii
 Bangunan
B lain yang berfungsi untuk menunjang pengoperrasian
pelabuhan
p seecara umum
m

Gambar 2.22: Terminal Penumpang dan d Loket


Sum
mber : www.ggoestobali.woordpress.com
m, diakses taanggal 17 Okktober 2017

Gammbar 2.23: Dermaga


D Peelabuhan Nu usa Penida
Sum
mber : www.ggoestobali.woordpress.com
m, diakses taanggal 17 Okktober 2017

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 37  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gaambar 2.24:: Denah Pelaabuhan Nussa Penida


Sumber : Gambar
G Zonaasi Ulang daari, Arsitektu
ur dan Tata Ruang
R
Pelabuhan ,2012
Ket:
: Break
B Waterr
: Terminal
T Pennumpang
: Kantor
K Pelakksana (Kanttor Pengelolla, Gudang))
: Pos
P Keamannan

: Area
A Putar Kapal
K
: Dermaga
D dann Area Parkkir Kapal

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 38  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

2.6.3 Salerno Maritime Terminal


Terminal ini terletak didalam Stazione Marittima di Salerno, Italia.
Terminal ini berfungsi sebagai penghubungan antara kegiatan laut dan darat yang
terjadi di Stazione Marittima. Proyek ini rampung dikerjakan pada tahun 2016 dan
dirancaang oleh Zaha Hadid Architect dengan luas bangunan 4500 m2.
(www.archdaily.com, diakes pada tanggal 17 Oktober 2017).
Terminal ini merupakan sebauh penghubung antara darat dan laut, sebagai
transisi dari solid menjadi liquid sehingga bentuk dari eksterior bangunan sedikit
memainkan lengkungan namun pada bagian interior bangunan lengkungan dan
kesan dinamis mulai banyak di jumpai. Bentuk dari terminal ini juga terinspirasi
dari kerang laut yang menjadi salah satu mahluk yang hidup di daerah perairan
tepi pantai.
Terminal ini memiliki tiga komponen utama yang saling berkaitan antara
lain Kantor administrasi sebagai pengontrol dan pengawas dari aktivitas kapal dan
batas wilayah, Terminal untuk kapal internasional sebagai akomodasi untuk
aktivitas kapal internasional, Terminal untuk kapal regional sebagai akomodasi
untuk aktivitas kapal regional. Fasilitas yang tersedia pada Salerno Maritime
Terminal antara lain:
 Entrance
 Entrance Hall, Check-In
 Ticketing
 Arrival Hall
 Departure Hall
 Ruang ME
 Perkantoran
 Ruang Kesehatan
 Toilet
 Layanan Informasi
 Bar
 Gudang
 Akses (ramp, tangga, lift)

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 39  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Unntuk fasilitaas daerah perairan


p padda Srazionee Marittimaa yang diduukung
oleh Salerrno Maritim
me Terminall antara lainn:
 Derm
maga tipe quaay dan jettyy
 Kolam
m Pelabuhann
 Pintu Masuk Kollam Pelabuhhan
 Area putar
p (turniing basin)
 Jalur Kapal
K
 Breakkwater
 Retain
ningWall

Gamb bar 2.25: Ek


ksterior Saleerno Maritimme Terminaal
SSumber : ww
ww.archdaily..com, diaksess pada tangggal 17 Oktobber 2017

Gammbar 2.26: In
nterior Salerrno Maritimme Terminall
S
Sumber : ww
ww.archdaily..com, diaksess pada tangggal 17 Oktobber 2017

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 40  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

2.6.4 Kesimpulan
Berdasarkan ketiga studi banding tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
merancang sebuah pelabuhan ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitu:
 Aktivitas perairan, berupa kegiatan kapal, manuver kapal, bongkar muat
barang, naik turun penumpang, maintenance kapal, jalan kapal, dan
lainnya.
 Aktivitas daratan, berupa kegiatan administrasi, pengawasan,
pengelolaan, penyediaan, pelayanan, transaksi penyewaan, dan lainnya.
 Kondisi lingkungan / alam (baik daratan dan perairan), berupa kekuatan
angin dan ombak, struktur tanah, cuaca / iklim, dan lainnya.
Mengingat Seminar Tugas Akhir ini mengarah kepada perencanaan dan
perancangan arsitektur, selain pengelolaan dan organisasi ruang juga perlu
diperhatikan unsur estetika sehingga tidak hanya fungsional pelabuhan juga
memiliki nilai jual lebih di bidang estetika dan unsur tampilan.

2.7 Tinjauan Wilayah Perencanaan


Tinjauan lokasi kota Denpasar dibagi kedalam dua jenis. Kondisi fisik
membahas fisik dari kota dan kondisi non-fisik membahas data-data statistik
jumah atau pertumbuhan pada kota Denpasar.

2.7.1 Kondisi Fisik Kota Denpasar


a. Keadaan Geografi
Berdasarkan Denpasar Dalam Angka (2017) Denpasar merupakan ibu kota
dari Provinsi Bali dengan luas daerh 12.778 Ha atau 2,27 persen dari luas provinsi
Bali secara keseluruhan dan terletak pada ketinggian 0-75 meter diatas permukaan
air laut. Menurut Perda Kota Denpasar Tahun 2011 Tentag Rencana Tata Ruang
dan Tata Wilayah Kota Denpasar 2011-2031, batas-batas wilayah kota Denpasar
terdiri atas:
 Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Mengwi dan Kecamatan
Abiansemal, Kabupaten Badung.
 Sebelah timur berbatasan dengan Selat Badung dan wilayah Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 41  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

 Sebelah selatan berbatasan


b dengan Sellat Badung, Teluk Bennoa, dan wiilayah
Kecam
matan Kuta, Kabupatenn Badung.
 Sebelah barat beerbatasan dengan
d wilaayah Kecam
matan Kuta dan Kecam
matan
Kuta Utara,
U Kabuupaten Baduung.

b. Iklim
m
Berikut merupakan
m data-data mengenai
m k
kondisi ikliim yang teerdapat di Kota
Denpasar berdasarkaan Denpasaar Dalam Angka
A 20177 yang dapat disimak pada
Tabel 2.6 – Tabel 2.99.

Tabel 2.6: Data Curah


h Hujan, 2016

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 42  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Tabel 2.7: Data Kondiisi Tempera


atur, 2016

Tabel 2.8: Perbandinggan Keadaan Angin den


ngan Angka
a Normal, 20016

Sumber : Denpasar
D Daalam Angka, 2017
2

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 43  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Tabel 2.9: Angka Gelombang Pasang dan Surut Sanur dalam Satu Bulan
Tanggal Surut (m) Pukul Pasang (m) Pukul Kondisi
(WITA) (WITA) Bulan
1 0.4 02.14 1.3 08.14 92%
0.2 14.15 1.5 20.41
2 0.1 02.50 1.5 08.75 97%
0.1 14.49 1.8 09.11
3 -0.1 03.24 1.6 09.36 99%
0.0 15.21 2.0 21.43
4 -0.4 03.58 1.7 10.14 Purnama
-0.1 15.52 2.1 22.16
5 -0.5 04.33 1.7 10.50 96%
-0.2 16.24 2.2 22.51
6 -0.7 05.09 1.7 11.28 90%
-0.1 16.59 2.3 23.27
7 -0.7 05.47 1.6 12.07 82%
-0.1 17.34 - -
8 -0.6 06.28 2.2 00.03 72%
0.0 18.11 1.5 12.46
9 -0.4 07.10 2.1 00.42 61%
0.2 18.52 1.4 13.29
10 -0.2 07.58 1.9 01.23 50%
0.4 19.39 1.3 14.19
11 0.1 08.57 1.6 02.10 Last
0.6 20.50 1.2 15.28 Quarter
12 0.3 10.14 1.4 03.15 29%
0.7 23.04 1.2 17.13
13 0.4 11.48 1.2 05.13 20%
- - 1.3 18.48
14 0.5 01.07 1.2 07.09 12%
0.3 13.10 1.5 19.47
15 0.3 02.14 1.4 08.16 6%
0.3 14.06 1.7 20.30
16 0.1 02.57 1.5 09.04 2%
0.2 14.48 1.9 21.07
17 -0.1 03.33 1.5 09.44 0%
0.2 15.22 2.0 21.40
18 -0.2 04.05 1.6 10.19 Bulan Baru
0.1 15.53 2.1 22.12
19 -0.3 04.36 1.6 10.52 1%
0.1 16.23 2.1 22.42
20 -0.4 05.04 1.6 11.22 5%
0.2 16.50 2.1 29.10
21 -0.4 05.33 1.6 11.51 9%
0.2 17.17 2.0 23.36
22 -0.3 06.02 1.5 12.20 16%

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 44  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

0.3 17.43 - -
23 -0.2 06.31 2.0 00.03 23%
0.4 18.10 1.4 12.49
24 -0.1 07.01 1.9 00.29 32%
0.5 18.38 1.4 13.20
25 0.1 07.34 1.7 00.58 41%
0.6 19.11 1.3 13.58
26 0.2 08.14 1.6 01.29 51%
0.8 19.55 1.2 14.48
27 0.4 09.07 1.4 02.10 First
0.9 21.28 1.2 16.05 Quarter
28 0.5 10.24 1.2 03.23 71%
- - 1.3 17.49
29 0.8 00.11 1.2 05.33 80%
0.5 11.55 1.5 19.01
30 0.6 01.30 1.3 07.23 88%
0.5 13.05 1.7 19.49
Biru : Pasang Surut Tertinggi
Hijau : Pasang Surut Terendah
Sumber : TIDES application, 2017

c. Pembagian Wilayah
Sesuai dengan Perda Kota Denpasar Tahun 2011 Tentag Rencana Tata
Ruang dan Tata Wilayah Kota Denpasar 2011-2031, secara administratif Kota
Denpasar terbagi menjadi 4 wilayah kecamatan, 27 desa, dan 16 kelurahan antara
lain:
 Wilayah Kecamatan Denpasar Utara dengan luas kurang lebih 3.112 Ha,
terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan terdiri atas: Desa Dangin Puri Kaja, Desa
Dangin Puri Kangin, Kelurahan Tonja, Desa Dangin Puri Kauh, Desa
Pemecutan Kaja, Kelurahan Ubung, Desa Ubung Kaja, Desa Dauh Puri Kaja,
Kelurahan Peguyangan, Desa Peguyangan Kaja dan Desa Peguyangan
Kangin.
 Wilayah Kecamatan Denpasar Timur dengan luas kurang lebih 2.254 Ha,
terdiri atas 7 desa dan 4 kelurahan terdiri atas: Desa Dangin Puri Kelod, Desa
Sumerta Kelod, Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman Petilan, Desa Kesiman
Kertalangu, Kelurahan Sumerta, Desa Sumerta Kaja, Desa Sumerta Kauh,
Kelurahan Dangin Puri, Kelurahan Penatih dan Desa Penatih Dangin Puri.
 Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan dengan luas kurang lebih 4.999 Ha,
terdiri atas 4 desa dan 6 kelurahan terdiri atas Desa Pemogan, Kelurahan

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 45  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Pedungan, Kelurahan Sesetan, Kelurahan Serangan, Desa Sidakarya,


Kelurahan Panjer, Kelurahan Renon, Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kaja, dan
Desa Sanur Kauh.
 Wilayah Kecamatan Denpasar Barat dengan luas kurang lebih 2.413 Ha,
terdiri atas 8 Desa dan 3 Kelurahan terdiri atas Desa Padang Sambian Kelod,
Desa Pemecutan Kelod, Desa Dauh Puri Kauh, Desa Dauh Puri Kelod,
Kelurahan Dauh Puri, Desa Dauh Puri Kangin, Kelurahan Pemecutan, Desa
Tegal Harum, Desa Tegal Kertha, Kelurahan Padang Sambian dan Desa
Padang Sambian Kaja.
Sedangkan berdasarkan struktur dan aktivitas yang terjadi di Kota Denpasar,
berikut merupkan peta RTRW Kota Denpasar tahun 2011-2013 sesuai dengan
Perda Kota Denpasar Tahun 2011 Tentag Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah
Kota Denpasar 2011-2031.

2.7.2 Kondisi Non-Fisik Kota Denpasar


a. Demografi
Berdasarkan Denpasar Dalam Angka 2017, jumlah penduduk Kota
Denpasar pada tahun 2016 berjumlah 897.300 jiwa dengan rincian pada Denpasar
Selatan 286.060 jiwa, Denpasar Timur 153.480 jiwa, Denpasar Barat 259.790
jiwa, Denpasar Utara 197.970 jiwa. Untuk pembagian penduduk berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.11.

b. Sarana Kepariwisataan
Berdasarkan Denpasar Dalam Angka 2017, Kota Denpasar memiliki 33 hotel
berbintang dan 506 akomodasi peenginapan (losmen, hostel, dan-lainnya), 176
unit biro perjalanan umum, 30 cabang biro perjalanan umum, 471 unit bar, rumah
makan, dan restoran, 89 unit perusahaan angkutan wisata, 1 unit pusat informasi
kepariwisataan, dan 24 unit objek wisata. Perbadingan jumlah sarana
kepariwisataan di Kota Denpasar dapat dilihat pada Tabel 2.12.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 46  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Tabel 2.12
2: Jumlah Saarana Keparriwisataan di
d Kota Den
npasar

Sumber : Denpasar
D Daalam Angka, 2017
2

c. Kun
njungan Wisatawan
W
Berdasark
kan arsip data
d Dinas Pariwisata Pemerintaahan Kota Denpasar 2017,
2
jumlah wiisatwan yanng berkunju
ung (baik lookal ataupuun mancaneegara) berjuumlah
625.431 jiiwa, ini merrupakan perrkembangann dari tahun
n-tahun sebelumnya diimana
ma wisatawan sejumlaah 580.450 jiwa,
pada tahuun 2015 Koota Denpasar menerim
2014 sejumlah 504.1130 jiwa, 20013 sejumlah480.124 jiwa, dan pada
p tahun 2012
sejumlah 423.539 jiiwa. Grafikk jumlah w
wisatawan yang berkuunjung ke Kota
Denpasar dapat dilihaat pada Gam
mbar 3.2.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 47  
N PARIWISATA
 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

Gam
mbar 2.27: Jumlah
J Wissatawan yan ng Berkunjuung ke Kota Denpasar
S
Sumber : Arsip Dinas Parriwisata Pem
merintahan Kota
K Denpasaar, 2017

2.8 Poten
nsi dan Perrmasalahan
n Lokasi Peerencanaan
n
Dalam n, setiap lookasi yang akan di rencanakan
m proses perencanaan
p r pasti
memiliki potensi-potensi yangg ingin dikkembangkan
n serta dim
manfaatkann dan
permasalaahan yang harus dian
ntisipasi seerta dicarik
kan solusi penanganaannya.
Penentuann potensi daan permasaalahan yangg terdapat pada
p lokasi didapat melalui
pengamataan langsunng di lokassi, wawanccara dengann narasumbber terkait,, dan
pencarian data-data lainnya yaang menduukung prosses penentuuan potensii dan
permasalaahan pada lookasi.
Berdaasarkan annalisis dataa-data obsservasi, wawancara,
w dan dataa-data
pemerintaahan yang teerkait, poten
nsi yang terddapat antaraa lain:
1. Minat
M wisataawan yangg berkunjunng menuju Kota Denp
pasar dan Nusa
Peenida terus meningkat selama limaa tahun teraakhir.
2. Wilayah
W Sannur khususn
nya daerah pantai yangg sudah meenjadi salahh satu
deestinasi wissata di Kota Denpasar.
3. Suudah ada penyedia
p jassa penyebraangan menuuju Nusa Penida
P dan Nusa
Lembongan di
d Sanur. Dapat dilihatt pada Tabeel 2.13.

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 48  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Tabel 2.13: Penyedia Jasa Penyebrangan serta Spesifikasi Kapal yang Dimiliki

NAMA NAMA KAPAL YANG STATUS SUSUNAN


N0 GT
PERUSAHAAN DIOPERASIKAN KAPAL TRAYEK

1 I Putu Darmaya CASPLA BALI - 3 7 PENUMPANG NUSA PENIDA


2 I Putu Darmaya CASPLA BALI - 4 4 PENUMPANG NUSA PENIDA
3 PT. Merta segara PENIDA 26 PENUMPANG NUSA PENIDA
4 PT. Merta segara MARUTI DUTA -III 24 PENUMPANG NUSA PENIDA
5 PT. Merta segara MARUTI DUTA -II 23 PENUMPANG NUSA PENIDA
6 I Wyn Merta MOLA MOLA EXPRESS 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
MOLA MOLA EXPRESS
7 I Wyn Merta N- 2 25 PENUMPANG NUSA PENIDA
THE TANNIS L.
8 Dr. kmng Wirawan EXPRESS -1 5 PENUMPANG LEMBONGAN
THE TANNIS L.
9 Dr. kmng Wirawan EXPRESS -2 6 PENUMPANG LEMBONGAN
THE TANNIS L.
10 Dr. kmng Wirawan EXPRESS -3 30 PENUMPANG LEMBONGAN
11 I Nym Nanek Wijaya SEA HORSE EXPRESS 5 PENUMPANG LEMBONGAN
SEA HORSE EXPRESS -
12 I Nym Nanek Wijaya 1 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
13 Rameli OCEANA EXPRESS 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
LEMBONGAN
14 Agus Eka Putra PARADISE 5 PENUMPANG LEMBONGAN
Klmpok Dwi
15 Manunggal DWI MANUNGGAL - 1 5 PENUMPANG NUSA PENIDA
Klmpok Dwi
16 Manunggal DWI MANUNGGAL - 2 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
17 I wayan mergig DWI MANUNGGAL - 3 26 PENUMPANG NUSA PENIDA
18 Made Wena PRASI SENTANA 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
I Kadek Teges
19 Swenayasa PRASI SENTANA - 2 6 PENUMPANG NUSA PENIDA
20 Ketut Ampel YELLOW FIN 5 PENUMPANG LEMBONGAN
21 I nyoman Gitar SARI NUSA EXPRESS 6 PENUMPANG LEMBONGAN
22 I Wayan Witra SRI PUNCAK SARI 6 PENUMPANG LEMBONGAN
DREAM BEACH
23 I Wayan Gama EXPRESS 16 PENUMPANG LEMBONGAN
24 I Ketutr rena CROWN FAST CRUISES 27 PENUMPANG NUSA PENIDA
25 I Nym Wismantara GLORY - II 29 PENUMPANG LEMBONGAN
26 I Nym Wismantara GLORY - III 24 PENUMPANG LEMBONGAN
27 Cok. Istri Mirah MARLIN L. CRUISER - 1 6 PENUMPANG LEMBONGAN
28 Cok. Istri Mirah MARLIN L. CRUISER - 2 6 PENUMPANG LEMBONGAN
29 Cok. Istri Mirah MARLIN L. CRUISER - 3 18 PENUMPANG LEMBONGAN
PT. Shri Alam
30 Nirwana NIRWANA 3 PENUMPANG LEMBONGAN

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 49  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

31 PT. Scoot Fast Cruise SUPER SCOOT - 1 17 PENUMPANG LEMBONGAN


32 PT. Scoot Fast Cruise SUPER SCOOT - 2 19 PENUMPANG LEMBONGAN
33 PT. Scoot Fast Cruise SUPER SCOOT - 3 20 PENUMPANG LEMBONGAN
34 PT. Scoot Fast Cruise SCOOT - V 3 PENUMPANG LEMBONGAN
PT. Tirta Segara
Nitia, Bpk I ROCKY No. 1 3 PENUMPANG LEMBONGAN
35 Made Senaya
PT. Tirta Segara
Nitia, Bpk I 5 PENUMPANG LEMBONGAN
36 Made Senaya ROCKY No. 3
PT. Tirta Segara
Nitia, Bpk I 40 PENUMPANG LEMBONGAN
37 Made Senaya ROCKY STAR
PT. Tirta Segara
LEMBONGAN ROCKY
Nitia, Bpk I
F.C
31 PENUMPANG LEMBONGAN
38 Made Senaya
LEMBONGAN XPRESS -
39 PT. Marine Walk 1 3 PENUMPANG LEMBONGAN
LEMBONGAN XPRESS -
40 PT. Marine Walk 2 4 PENUMPANG LEMBONGAN
LEMBONGAN XPRESS -
41 PT. Marine Walk 3 3 PENUMPANG LEMBONGAN
42 I Komang Juniantha D'CAMEL FAST FERRY 26 PENUMPANG LEMBONGAN
PT. Sentana Dalem
Pulasari, Bpk KAPIRAJA SUGRIWA 30 PENUMPANG LEMBONGAN
43 Mangku Made Nayuh
PT. Sentana Dalem
Pulasari, Bpk SUGRIWA - 2 13 PENUMPANG LEMBONGAN
44 Mangku Made Nayuh
45 I Made Darpa SRI REJEKI EXPRESS 25 PENUMPANG LEMBONGAN
46 Ida Bagus Dirga RITZ SANUR EXPRESS 5 PENUMPANG LEMBONGAN
Kelompok Nelayan
47 Sanur SRI REJEKI - 02 3 PENUMPANG LEMBONGAN
48 I Made suwena KM. DYU 3 PENUMPANG LEMBONGAN
49 I Ketut Kartana SEA BREEZE 6 PENUMPANG LEMBONGAN
50 I made Badri Jk. SRI NUSA BAHARI 6 BARANG LEMBONGAN
51 I wayan Kusuh Jk. PANCA PANDAWA 6 BARANG LEMBONGAN
52 I wayan Witra Jk. ST. PUTRA NUSA - 2 6 BARANG NUSA PENIDA
Sumber : Arsip Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Wilker
Sanur, 2017

Permasalahann yang terdapat antara lain:


1. Kondisi perairan di Sanur yang merupakan laut terbuka dalam artian tidak
ada perlindungan dari angin dan ombak.
2. Oknum-oknum penyedia jasa yang memaksa penumpang untuk
menggunakan jasa perusahan oknum terkait.

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 50  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

3. Paarkir kapall yang tidaak teratur ddan kadang


g memakann area bereenang
wisatawan
w yaang berkunjjung ke Panntai Sanur
4. Siirkuasi kenddaraan yang
g datang daan pergi seriing bertabraakan serta parkir
p
keendaraan yaang sembaraangan pada lokasi sehingga menam
mbah kemaacetan
paada jalur terrsebut.

Gam
mbar 2.28: Kondisi
K Jalurr Sirkulasi dan
d Parkir Kendaraan
K pada
p Sanurr
Sum
mber : Obserrvasi Lapanggan, 23 Septeember 2017

Gambaar 2.29: Kon


ndisi Sanur sebagai
s Peraairan Terbuuka
Summber : Obserrvasi Lapanggan, 23 Septeember 2017

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 51  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Berdasarkan analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa lokasi perencanaan


yaitu Sanur memiliki potensi sebagai wilayah strategis dan sudah dikenal oleh
para wisatawan sehingga perencaan Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari
Terbit Sanur nantinya dapat meningkatkan nilai Sanur sendiri sebagai destinasi
wisata serta utamanya dapat mengakomodasi penyebrangan Sanur dengan Nusa
Penida dan Nusa Lembongan.
Namun selain potensi tersebut, permasalahan yang dihadapi harus diantisipasi
dengan matang. Kondisi perairan Sanur yang merupakan perairan terbuka harus
dipikirkan sehingga gaya-gaya angin dan ombak nantinya tidak mengganggu
aktivitas Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur utamanya yang
terjadi di area perairan. Oknum-oknum penyedia jasa yang memaksa juga harus
diperhatikan agar nantinya keamanan dan kenyamanan penumpang yang akan
menyebrang tidak terganggu serta sirkulasi dan parkir kendaraan harus
diperhitungkan agar tidak menimbulkan kemacetan pada saat jalan akses dalam
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur.

2.9 Pemahaman Mengenai Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit


Sanur
Berikut merupakan pemaparan mengenai Pelabuhan Pariwisata di Pantai
Matahari Terbit Sanur yang menjadi judul dari Seminar Tugas Akhir. Dalam
pemaparan ini akan dibahas mengenai pengertian, fungsi, tujuan dan sasaran,
civitas, fasilitas, serta pengelolaan pada bangunan yang akan dirancang.

2.9.1 Pengertian
Pelabuuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur merupakan fasilitas
yang melayani kegiatan transportasi laut (tambat dan luncur kapal, naik turun
penumpang dan barang). Transportasi yang dilayani ini merupakan transportasi
yang mengakomodasi akses pariwisata dari Sanur menuju Nusa Penida dan Nusa
Lembongan.
Selain kegiatan transportasi laut (daerah perairan) pada Pelabuhan
Pariwisata juga akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan darat yang menjadi
penunjang kegiatan pelayaran seperti penyedian jasa pelayaran, penjualan tiket,

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 52  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

pengawasan, mengantri dan menunggu kapal, serta kegiatan pendukung seperti


buang air, makan, dan berbelanja di sekitaran daerah pelabuhan.
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur ini termasuk
kedalam kategori Pelabuhan Lokal / Pengumpan Lokal atau dapat disebut
Pelabuhan Pelayaran Rakyat (Berdasarkan Perda Provinsi Bali Nomor 16
Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009-
2029), Pelabuhan Penyebrangan (Berdasarkan Kepmen Perhub No.KM 53
Tahun 2002 Tentang Tatanan Kepelabuhan Nasional), Pelabuhan Buatan
(Berdasarkan Kepmenhub No. KM 53 Tahun 2002 dalam Mandi, 2015), serta
merupakan Pelabuhan Pariwisata (berdasarkan fungsi dari pelabuhan).

2.9.2 Fungsi
Fungsi dari Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur ini
sesuai dengan pengertian sebelumnya adalah untuk melayani kegiatan (utamanya
terkait dengan pariwisata) yang berhubungan dengan moda transportasi laut (baik
di perairan ataupun di darat) yang menghubungkan antara Pantai Sanur dengan
Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

2.9.3 Tujuan dan Sasaran


Tujuan dari Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur ini
adalah sebagai sarana akomodasi pelayaran pariwisata sehingga pariwisata pada
daerah Nusa Penida dan Nusa Lembongan dapat terus berkembang serta tidak
mati, meningkatkan nilai pariwisata di Sanur sendiri, serta memberikan
kenyamanan bagi para penumpang, penyedia jasa, serta civitas lainnya dalam
beraktivitas terkait dengan pelayaran menuju tujuan.
Sasaran dari diadakannya Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit
Sanur ini adalah pertahanan serta peningkatan kualitas pariwisata, peningkatan
kualitas pelayaran.

2.9.4 Civitas

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 53  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Civitas yang akan berkegiatan dalam Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari


Terbit Sanur ini, berdasarkan observasi dan studi teori dan peraturan terkait
dikategorikan kedalam lima (5) kategori antara lain:

a. Penumpang
Merupakan civitas yang menggunakan jasa pelayaran. Civitas ini terdiri dari
wisatawan baik lokal maupun mancanegara serta orang dengan keperluan
tertentu (persembahyangan).
b. Penyedia Jasa
Merupakan civitas yang menyediakan jasa pelayaran. Pada penyedia jasa ini
terbagi berdasarkan perannya dalam menjalankan sebuah penyediaan jasa
pelayaran. Peran-peran tersebut antara lain sebagai penjaga loket, manajer
atau pengawas, porter atau pengangkut barang, serta awak kapal yang terdiri
dari kru dan nahkoda.
c. Pengelola
Pengelolaan yang dimaksudkan disini dirangkum dari Permenhub Republik
Indonesia Nomor PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan
Laut pada pasal 34 hingga pasal 35 bahwa badan usaha pelabuhan haruslah
memiliki:
 Fungsi pemeliharaan kelayakan pelabuhan (maintenance)
 Fungsi pelayanan (bekerjasama dengan penyedia jasa pelayaran)
 Fungsi keamanan (menjaga keamanan, ketertiban, serta keselamatan baik
pada fasilitas di darat maupun perairan)
 Fungsi manajemen pelabuhan (mengawasi kinerja pelabuhan serta
membuat laporan berkala tiap tiga (3) bulan sekali kepada Direktur
Jendral)
d. Pengawas
Pengawas yang dimaksudkan disini merupakan pengawasan dari pihak
pemerintahan dalam hal ini Pihak Syahbandar yang memang sudah
melakukan pengawasan pada berjalannya proses pelayaran di Pantai Sanur
selama ini. Selain kondisi sebelumnya, kegiatan pengawasan dari pihak
pemerintahan ini sudah diatur dalam Permenhub Republik Indonesia Nomor

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 54  


 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

PM 51 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut pasal 2 yang


menyebutkan bahwa kegiatan pemerintahan di pelabuhan paling sedikit
meliputi pengaturan dan pembinaan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan
pelabuhan serta keselamatan dan keamanan pelayaran.
e. Pelaku Usaha
Pelaku usaha disini merupakan pelaku usaha yang sudah menjalankan usaha
(perdagangan, kuliner) di daerah pinggir Pantai Sanur.
f. Pengunjung Pantai Sanur
Pengunjung disini merupakan civitas yang berkunjung tidak untuk
menyebrang, melainkan untuk berekreasi serta menikmati suasana pada
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

2.9.5 Fasilitas
Sesuai dengan penjabaran pemahaman sebelumnya serta observasi
lapangan, fasilitas pada Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur ini
dibagi menjadi dua berdasarkan lokasi fasilitas tersebut antara lain:
1. Fasilitas pada daerah daratan, yang dibagi lagi kedalam dua kategori yaitu:
a. Terminal penumpang
b. Area loket penyedia jasa pelayaran
c. Fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan
d. Kantor pengelola
e. Kantor pengawasan
f. Area bersantai (pleasure area)
g. Restroom
h. Parkir
2. Fasilitas pada daerah perairan
a. Dermaga
b. Kolam Pelabuhan (dilengkapi breakwater)
c. Kolam sandar dan olah gerak kapal
d. Jalur layar kapal (kanal)
e. Perairan untuk berlabuh dan tambatan kapal
f. Perairan untuk keperluan darurat

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 55  


 
P
Pelabuhan Pariwisatta di Pantaai Mataharri Terbit Sanur
S

2.9.6 Peengelolaan dan


d Pembiiayaan
Pengelolaan dari
d Pelabu
uhan Pariwiisata di Panntai Matahaari Terbit Sanur
S
berasal daari Pemerinttahan Kota Denpasar
D d
dibantu wargga Desa Addat Sanur seebagai
upaya peemberdayaaan masyaraakat lokal. Untuk penyedia
p jaasa yang ingin
memarkirk
kan kapalnyya dan mem
masarkan jaasanya di peelabuhan haarus berkorddinasi
dengan deesa adat daan syahbanddar yang menjadi
m petuugas dari peemerintahann dan
mengikutii segala aturran yang adda. Pemerinttahan dalam
m hal ini dinnas perhubuungan
berfungsi sebagai penngawas pelaabuhan dan segera bertiindak apabiila terjadi haal-hal
yang tidakk sesuai deengan peraturan baik dilakukan oleh pengeelola pelabuhan,
penyedia jasa, atauu penump
pang. Berikkut meruppakan struuktur organnisasi
kepengeloolaan Pelabbuhan Pariw
wisata di Pantai Maatahari Terrbit Sanur yang
diadaptasii dari Perm
menhub No.. PM 78 Tahun
T 2013
3 tentang Peta
P Jabatann dan
Uraian Jeenis Kegiattan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Diirektorat Jeendral
Perhubunggan Laut Keementrian Perhubungan
P n. (Gambarr 2.40).

Keterangann:
: Garis
G Komando
: Garis
G Koordinnasi
: Garis
G Pengaw
wasan

Gam mbar 2.30: Struktur Orrganisasi Peengelolaan


Sumber : Adaptasi daari Permenhuub No. PM 787 Tahun 20113 tentang Peta
P Jabatan dan
Uraiian Jenis Keggiatan Organnisasi Unit Pelaksana
P Teeknis Direktoorat Jendral
P
Perhubungan n Laut Kemenntrian Perhuubungan

BAB 2 – PEMAHAM
MAN TERHADA
AP PELABUHAN A | 56  
N PARIWISATA
 
Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur

Sistem pembiayaan untuk kelangsungan Pelabuhan Pariwisata di Pantai


Matahari Terbit Sanur didapat dari hasil penyewaan jasa yang diserahkan kepada
pengelola pelabuhan dengan perjanjian yang disepakati serta bantuan pemerintah
untuk menunjang Pelabuhan Pariwisata di Pantai Matahari Terbit Sanur sebagai
fasilitas yang dapat meningkatkan nilai pariwisata baik di Kota Denpasar
khususnya Sanur, ataupun pada Nusa Penida dan Nusa Lembongan

BAB 2 – PEMAHAMAN TERHADAP PELABUHAN PARIWISATA | 57  


 

Anda mungkin juga menyukai