Sop Kepala Ruangan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 7

URAIAN TUGAS PERAWAT KEPALA RUANGAN

NO. DOKUMEN HALAMAN


REVISI KE 0
DITETAPAKAN OLEH
DIREKTUR
RSUD KAB. MELAWI
RSUD KAB.
MELAWI TANGGAL TERBIT

2014

PROSEDUR
TETAP dr.TANJUNG HARAPAN TAMPUBOLON
NIP.19740804 200502 1 002
1. PENGERTIAN Fungsi jabatan dari perawat pelaksana ruangan di RSUD Melawi, Yaitu :
Memberikan Pelayanan Prima Ssesuai dengan Visi Misi RSUD Melawi

2. TUJUAN Terciptanya pelayanan keperawatan yang Optimal

3. KEBIJAKAN Uraian Tugas perawat dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
PERAWAT KEPALA RUANGAN
4. PENJELASAN 1. Bersama perawat pelaksana melakukan serah terima (operan) dan ronde
keperawatan setiap pergantian dinas
2. Mengkoordinir pelayanan keperawatan di ruangannya.
3. Mengawasi dan membantu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
(pengkajian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan dokumentasi
4. Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut
5. Mengawasi dan membantu dalam pembuatan laporan
6. Mengawasi, menilai dan mengevaluasi kinerja perawat di ruangan
7. Mengawasi, mempertahankan dan mengatur penempatan alat-alat agar selalu
siap pakai, tepat guna dan tepat sasaran.
8. Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodik diruangan.
9. Mengawasi lingkungan kerja agar tertib bersih dan rapi
10. Menciptakan kerjasama serta koordinasi yang harmonis antara sesama perawat
dan tim kesehatan lainnya
11. Mentaati peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh RS
12. Menginformasikan kondisi dan rencana tindak lanjut pasien kepada keluarga
sesuai dengan hasil kolaborasi.
13. Berperan serta dalam bakti sosial dan penaggulangan bencana
14. Mengikuti pertemuan ilmiah baik dalam bidang kesehatan maupun
keperawatan sesuai dengan kopetensinya.
15. Bersama Rumah Sakit membantu merencanakan jumlah, jenis dan mutu alat
yang dibutuhkan dalam pelayanan di ruangan.
16. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
tenaga keperawatan
17. Menyusun program orientasi bagi perawat baru
18. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan/etika yang
berlaku diruangan
19. Membuat jadwal kegiatan rungan (jadwal dinas, pertemuan ilmiah dan lain-
lain)
20. Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
21. Mengatur pemanfaatan sumber daya secara tepat guna dan hasil guna
22. Mengisi dan menyimpan buku kegiatan ruangan
23. Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan di ruangan

UNIT TERKAIT Seluruh Ruangan di RSUD Melawi


SOP] Prosedur Pemberian Obat Melalui Intravena (IV)
6 April 2012 dazspecta Tinggalkan Komentar Go to comments

Rate This

Pemberian obat intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat kedalam pembuluh darah
vena menggunakan spuit. Pemberian obat secara intravena merupakan pemberian obat yang sangat
berbahaya. obat tersebut bereaksi dengan cepat karena obat masuk kedalam sirkulasi klien secara langsung.
Berikut SOP pemberian obatnya, cekidot.

1) Pengertian

Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit.

2) Tujuan

Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi daripada dengan injeksi parenteral lain.
Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

3) Tempat injeksi

Pada lengan (vena basalika dan vena sefalika)


Pada tungkai (vena saphenous)
Pada leher (vena jugularis)
Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis)

4) Peralatan

Buku catatan pemberian obat atau kartu obat


Kapas alkohol
Sarung tangan
Obat yang sesuai
Spuit 2 ml 5 ml
Bak spuit
Baki obat
Plester
Perlak pengalas
Pembendung vena (torniquet)
Kassa steril (bila perlu)
Bengkok

5) Prosedur kerja

Cuci tangan
Siapkan obat dengan prinsip 6 benar
Salam terapeutik
Identifikasi klien
Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
Atur klien pada posisi yang nyaman
Pasang perlak pengalas
Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
Letakkan pembendung
Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari
gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan.
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah
dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.
Buka tutup jarum. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan
non dominan. Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan
penusukan. Sejajar vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti. Pegang jarum pada posisi 30.
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam vena
Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger.
Observasi adanya darah pada spuit
Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan.
Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberi betadin
Kembalikan posisi klien
Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan ke dalam bengkok
Buka sarung tangan
Cuci tangan
Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

SOP PEMASANGAN INFUS

Download Askep Kapuk Online Update Standar Operasional Prosedur (SOP) Keperawatan
PEMASANGAN INFUS persiapan OSCA Jateng (Jawa Tengah)

PEMASANGAN INFUS

STANDARD
OPERSIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN Pemasangan infus untuk memberikan obat/cairan melalui parenteral
TUJUAN Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter
1. Pasien yang mendapatkan obat yang diberikan secara intra vena
(I.V)
KEBIJAKAN
2. Pasien dehidrasi untuk rehidrasi parenteral

PETUGAS Perawat
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro drip)
PERALATAN
3. Cairan parenteral sesuai program
4. Jarum intra vena (ukuran sesuai)
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Desinfektan
7. Torniquet/manset
8. Perlak dan pengalas
9. Bengkok 1 buah
10. Plester / hypafix
11. Kassa steril
12. Penunjuk waktu

1. Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
keluarga/pasien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
3. Tahap Kerja
1. Melakukan desinfeksi tutup botol cairan
2. Menutup saluran infus (klem)
3. Menusukkan saluran infus dengan benar
4. Menggantung botol cairan pada standard infuse
5. Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda
6. Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang
7. Mengatur posisi pasien dan pilih vena
8. Memasang perlak dan alasnya
9. Membebaskan daerah yang akan di insersi
10. Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk
11. Memakai hand schoen
12. Membersuhkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar
PROSEDUR dari dalam keluar)
13. Mempertahankan vena pada posisi stabil
PELAKSANAAN
14. Memegang IV cateter dengan sudut 300
15. Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap keatas
16. Memastikan IV cateter masik intra vena kemudian
menarik Mandrin + 0,5 cm
17. Memasukkan IV cateter secara perlahan
18. Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang
infuse
19. Melepaskan toniquet
20. Mengalirkan cairan infuse
21. Melakukan fiksasi IV cateter
22. Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup
dengan kassa
23. Mengatur tetesan sesuai program
4. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN
PEMASANGAN INFUS

NILAI
No ASPEK YANG DINILAI BOBOT
0 1 2
A ALAT
1 Sarung tangan 1 pasang 1
2 Selang infus sesuai kebutuhan (makro drip atau mikro
1
drip)
3 Cairan parenteral sesuai program 1
4 Jarum intra vena (ukuran sesuai) 1
5 Kapas alkohol dalam kom (secukupnya) 1
6 Desinfektan 1
7 Torniquet/manset 1
8 Perlak dan pengalas 1
9 Bengkok 1 buah 0,5
10 Plester / hypafix 0,5
11 Kassa steril 1
12 Penunjuk waktu 1
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program pengobatan klien 1
2 Mencuci tangan 1
3 Membawa alat di dekat pasien dengan benar 1
4 Menyiapkan obat sesuai prinsip 1
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 1
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
1
keluarga/klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan 1
D Tahap kerja
1 Melakukan desinfeksi tutup botol cairan 1
2 Menutup saluran infus (klem) 1
3 Menusukkan saluran infus dengan benar 1
4 Menggantung botol cairan pada standard infus 1
5 Mengisi tabung reservoir infus sesuai tanda 1
6 Mengalirkan cairan hingga tidak ada udara dalam slang 1
7 Mengatur posisi pasien dan pilih vena 1
8 Memasang perlak dan alasny 1
9 Membebaskan daerah yang akan di insersi 1
10 Meletakkan torniquet 5 cm proksimal yang akan ditusuk 1
11 Memakai hand schoen 1
12 Membersuhkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar
1
dari dalam keluar)
13 Mempertahankan vena pada posisi stabil 1
14 Memegang IV cateter dengan sudut 300 2
15 Menusuk vena dengan lobang jarum menghadap keatas 2
16 Memastikan IV cateter masik intra vena kemudian
2
menarik mandrin + 0,5 cm
17 Memasukkan IV cateter secara perlahan 2
18 Menarik mandrin dan menyambungkan dengan selang
2
infus
19 Melepaskan toniquet 1
20 Mengalirkan cairan infus 1
21 Melakukan fiksasi IV cateter 1
22 Memberi desinfeksi daerah tusukan dan menutup dengan 1
kassa
23 Mengatur tetesan sesuai program 1
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan 1
2 Berpamitan dengan klien 1
3 Membereskan alat-alat 1
4 Mencuci tangan 1
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 1
TOTAL 50

Read more: SOP PEMASANGAN INFUS

Anda mungkin juga menyukai