Pengantar admin, naskah ini dikirim oleh mitra saya dari trenggalek, Jawa Timur, Indra, Budidaya Cacing Sutra.
Tata laksana budidaya belatung atau magot yang efektif. Bapak Indra ini peternak cacing sutra, beliau belajar
teknik ini dari mentornya Bapak Yoga Triaji, Jakarta.Naskah ini sudah melalui proses edit materi dan jurnalistik)
Persiapan budidaya
1. Siapkan bak, empang atau kolam ukuran panjang 400cm x Lebar 80cm x tinggi kolam 20cm. Bak bisa
terbuat dari terpal, plastik, atau semen yang penting bisa menampung media dan air.
2. Buat pemasukan air dari ujung satu dan pengeluaran air diujung satunya. (pintu masuk dan pintu keluar air)
3. Siapkan tandon atau wadah lain (drum) yg berfungsi untuk menampung air dan berfungsi untuk
mensirkulasikan air.
4. Siapkan pompa air (merk sanyo) kalau menggunakan tandon. Atau siapkan pompa air untuk aquarium jika
menggunakan wadah lain (drum)
Persiapan media
1. Lumpur halus dari sawah
3. probiotik
4. molase (tetes tebu) bisa diganti dengan gula pasir, gula jawa atau gula aren.
2. Campurkan air 1 ember atau timba, probiotik 240ml (satu gelas) dan molase 480ml (dua gelas) untuk
ukuran kolam 400cm x 80cm x 20cm diatas.
4. Masukan lumpur halus kedalam kolam dan campurkan kotoran sapi 1:1 dengan ketebalan media max
10cm atau 5-10cm
5. Lalu isi air dengan ketinggian air 5cm diatas media bak atau kolam.
6. Lalu masukan probiotik plus yang sudah diaktifkan slama 2-3 jam tadi.
7. Lalu aduk media antara lumpur,kotoran sapi dan probiotik yg sudah aktif. Aduk semua bahan tersebut
sampai kira-kira semua tercampur rata (homogen).
8. Setelah dirasa semua bahan tercampur rata,lalu biarkan selama 5-7 hari agar terjadi proses fermentasi
(sludge).
9. Setelah proses fermentasi selesai, masukan bibit magot alias belatung sebanyak 1,5 liter. (bibit yang
dimasukan sudah harus melalui proses pencucian bersih)
10. Lalu alirkan air dengan sistem sirkulasi dengan debit air kecil (kira-kira 0,25 liter permenit cukuplah.
(Uraian atau penjelasan ini terlihat ribet padahal guampang bingit kok)
Perawatan atau maintenance meliputi
1. Pemberian pakan
2. Pemberian pupuk
3. Pengamatan air
Pemberian pakan dan pemberian pupuk bisa dilakukan bersamaan. Yaitu dengan mencampur ampas
dengan kotoran sapi 1:1. Diberikan setiap 3-5 hari sekali. Cara pemberian pakan ,hanya dengan menebar
tipis pada permukaan media. Jika dirasa penebaran sudah merata maka sudah cukup dan bisa diberikan
lagi 5-7 hari berikutnya. (hemat dan ga banyak biaya lho)
Pengamatan pada air yaitu menjaga agar air tidak tersumbat saja. Dan berikan probiotik yang sudah aktif
setiap satu minggu sekali. Dengan perbandingan probiotik 100-150ml (0,5 gelas) dan 0,5 gelas molase.
Masa panen
(Paragraf ini yang anda tunggu tho)
Panen dilakukan setelah 50-75 hari dari mulai penebaran bibit.
Jumlah yang dihasilkan panen yaitu maksimum 4-5 kali lipat dari jumlah penebaran bibit. Karena stiap 1
cacing sutra bisa bertelur 5 telur atau kokon. Dan belum terhitung pembelahan diri dari stiap cacing sutra
tersebut.
maka jika kita menebarkan bibit cacing sutra 1 liter,hasil panennya pasti 4-5 liter,itu jika tidak terganggu
hama seperti larva mujair, bebek, ular, kodok, kadal dan tikus.
Kiat agar Indukan Lele cepat matang gonad dan teknik pemijahan dari ponorogo
Seperti yang dilakukan pembenih lele GOES TOMO dari badegan ponorogo
Goes Tomo memiliki indukan strain Masamo, paithon dan Dumbo. Keandalan Goes Tomo sukses memijahkan
terus menerus terletak dari
4.Mempersiapkan kolam pendederan selepas pemberian cacing sutra. Umumnya ketinggian air 50cm-75cm oleh
Goes Tomo tinggi air kolam pendedran 100cm-125cm
Catatan Admin
Tak terbantahkan
Permintaan Cacing Sutra dari pembenih ikan, pedagang dan hobiis ikan hias dari seluruh Indonesia yang masuk
di virtual desk website ini berjumlah ribuan untuk bisa berbudidaya hewan tanpa tulang ini, bintang
agrobisnis, primadona, bisnis sepanjang masa dan berbagai gelar terpatri, ribuan penggiat agrobisnis
dibuat penasaran yang katanya beternak casut ini gampang-gampang susah. Dan pernyataan lebai dan bisa jadi
benar adanya bahwa bisnis cacing sutra akan berakhir hingga tutup zaman, wow. Tertarikkah anda !
Penutup
Untuk lebih lanjut bisa dilihat dan add me difacebook CACINGSUTRA TRENGGALEK.
Dan bisa mengikuti seminar langsung dikediaman saya trenggalek.dan langsung melihat wujud kolam yg ada.
Sip khan !!!
Kami tak menduga, dari 200 Artikel yang kami rilis, ada sebuah naskah yang terbaik dan dianggap paling
memberikan pencerahan oleh peternak di seluruh Indonesia bahkan diapresiasi oleh para pengunjung dari
Amerika, Australia, negara-negara Asia dan benua Eropa. Jika para pembaca belum membacanya silahkan klik
judul ini TRIK MENINGKATKAN KWALITAS NUTRISI PAKAN
================================================================
Kadar protein 33,1%, Kadar air 11,0%, Kadar lemak 5,3%, Kadar serat 8,9%, Kadar abu 9,3%
Harga Rp.4.500 perkg (bahan ini tinggal dicetak dengan mesin pelet) minimal order 1 ton diluar ongkir.
(permintaan sampel dikenai biaya ongkir)
Menyediakan cacing sutra 2000 kg atau 2 ton sebulan harga berdasarkan kondisi dan fluktuasi.
Link terkait
(Banyuwangi, 01 November 2015, Trik Meningkatkan Kwalitas Nutrisi Pakan, artikel ini hanya membahas
bagaimana menghindari kegagalan dalam beternak karena salah memilih dan teknik meningkatkan kandungan
nutrisi pakan)
Perbincangan yang menarik bagi peternak pastilah tentang pembahasan pakan, anda pasti sudah tahu karena
biaya terbesar dari beternak ayam atau ikan mencapai 70-80% dari total biaya operasional berbudidaya.
Berkaitan dengan kandungan nutrisi yang tidak cukup atau salah adalah yang menduduki peringkat teratas
berdasarkan observasi yang kami lakukan dalam kurun 5 tahun terakhir ini adalah :
1. Peternak tidak mengetahui kualitas bahan yang dibeli.
Bahan yang dibeli tidak sesuai dengan spek teknis. Bahan yang dibayar berkualitas A ternyata yang
diterima peternak berkualitas B atau bahan oplosan berkualitas rendah.
2. Peternak tidak mengerti menyusun formula dengan baik dan benar.
Peternak seringkali menafsirkan atau menyusun formula hanya berdasarkan kebutuhan kadar protein saja,
padahal minimal 5 hal kadar nutrisi yang harus dicukupi yaitu kadar protein, kadar air, kadar serat, kadar
lemak dan kadar abu (akan lebih baik mengetahui jumlah kandungan lysine, metionine, decarbonat fosfor,
calcium, zinc dan lain-lain. Kadar abu yang terlalu tinggi sering terjadi ketika peternak menyusun ransum
pakan.
3. Peternak tidak bisa membedakan bahan yang dibeli asli atau palsu.
Tepung bekatul dan tepung jagung adalah yang sering dipalsukan oleh pedagang. Tepung bekatul dioplos
dengan sekam, akibat permainan licik ini peternak dirugikan karena sekam tidak bisa dicerna dengan baik
oleh ikan, ayam maupun bebek. Tepung jagung dioplos dengan tepung tumpi atau janggel
jagung. Peternak sering menerima informasi bahwa tepung ikan yang dipesan memiliki kandungan protein
50% padahal tepung ikan tersebut kandungan protein nya dibawah 35% (tepung ikan yang jelek biasanya
dioplos dengan sisik ikan dan tulang belulang ikan dan pasir laut yang halus. ) sehingga pada waktu
membuat formula pakan terjadi kesalahan perhitungan dan akibatnya jumlah nutrisi yang dibutuhkan ternak
jauh dari syarat kebutuhannya, akibatnya apa = ikan tak kunjung besar, menghabiskan pakan lebih
banyak. Waktu panen yang terlambat mengakibatkan biaya operasional (SDM, Listrik menjadi
membengkak), hal yang paling buruk adalah kita tidak mengetahui letak kerugiannya dimana dan ini
berlanjut hingga periode budidaya yang ke-2 dan ke-3 sampai akhirnya dana sudah habis dan mimpi buruk
jadi kenyataan = gulung tikar.
4. Peternak membeli saja bahan pakan yang penting murah. Tepung gaplek, tepung polar, bungkil wijen,
bungkil kedele, rajungan, tepung kepala udang yang beredar dipasar memiliki kwalitas berbeda dan
diklasifikasi dengan grade A, B, C dan harga sesuai dengan kelasnya, disini anda harus kritis : teliti
sebelum ber transakasi
Dengan alasan modal cekak atau tidak tahu peternak memberikan pakan dengan kandungan gizi ala
kadarnya. Bahan pakan yang tidak sesuai dengan standard mutu tentu menjadikan nilai FCR menjadi tinggi
dan masa panen menjadi lama.
Pengolahan dilakukan tanpa mengindahkan standard baku pengolahan, peralatan pengohan yang tidak
steril. Peternak sering malas melakukan perebusan bahan dan tidak memahami teknik fermentasi yang
benar.
6. Peternak tidak mengetahui kandungan dasar dari bahan pakan minimal protein, lemak, serat dan kadar
abu.
Kandungan nutrisi yang tidak tepat mengakibatkan pakan tidak terserap oleh tubuh ayam dan ikan, bebek
atau entok atau itik. Pakan yang tidak terserap oleh ikan bahan pakan dalam waktu 12 jam akan menjadi
amoniak. Tumpukan amoniak didasar kolam mengakibatkan kualitas air akan menurun, nafsu makan ikan
akan berkurang, disinilah mengapa FCR yang tinggi dan ikan akan lambat pertumbuhannya. (FCR, Food
convertion Rate)
7. Peternak tidak mengetahui apakah bahan pakan itu sudah kedaluarsa atau mengandung bahan pengawet
kimia yang ternyata bahan pakan tersebut sudah tidak memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan.
Tahukah anda berapa lama bahan pakan yang anda beli sudah lama tersimpan didalam gudang. Benar
bahwa bahan pakan yang anda beli masih terlihat wangi dan segar tapi dengan bahan pengawet
kimiabahan pakan yang sudah kedaluarsa (expired) bisa mengembalikan tekstur dan warna seperti sedia
kala.
8. Jarang sekali peternak memanfaatkan analisa labor untuk meyakinkan bahwa bahan pakan masih layak
dikonsumsi hewan peliharaannya.
Uji labor untuk skala peternakan kecil memang menjadi ribet, untuk urusan uji atau analisa laboratorium
anda cukup mengenalinya dari berbagai artikel yang banyak tersebar di dunia maya.
Baiklah, beberapa kiat sederhana dan mendasar yang musti diketahui oleh kita semua.
Perebusan yang dilakukan serentak dengan bahan lain menjadikan bahan menjadi homogen.
Bakteri, jamur, kotoran yang melekat pada bahan pakan akan berkurang.
2. Fermentasi, biasanya peternak melakukan aktifitas fermentasi dengan bantuan enzim, vitamin, hormon,
bakteri dan zat peningkat protein. Fermentasi memang membutuhkan waktu lama namun cara ini sangat
baik dan berguna. Fermentasi yang ditambahkan bahan seperti Soft Organic Flour cukup ampuh dan baik
dalam meningkatkan mutu pakan.
Demikian, jika anda sebelumnya sibuk mencari teknik-teknik agar ransum ternak anda bermutu dan andal, rebus
atau kukus dan fermentasi adalah 2 hal yang harus anda mulai dari sekarang. Kukus dan fermentasi adalah
rahasia terbesarnya.
Sebuah visual sederhana penulis contohkan bahwa kedele hasil fermentasi menjadi tempe kandungan protein
tempe jauh berbeda dibandingkan dengan kedele mentah atau misalnya makan siang anda adalah tumis
kangkung, tumis kangkung anda adalah hasil proses melalui perebusan, perebusan dibantu oleh air, udara
(angin) dan api (panas) hasil perebusan dan tambahan beberapa bumbu jadilah tumis kangkung yang lezat.
Anda akan terjangkit penyakit mencret dan diare jika mengkonsumsi kangkung atau kentang mentah. Tidak jauh
beda dengan ikan, ayam dan bebek, mereka juga makhluk hidup yang menunya juga harus memiliki taste(rasa),
ditata dan disajikan agar panen lebih cepat, FCR bisa ditekan, survival rate meningkat dan dalam hargapun
hewan ternak anda memiliki bargaining position lebih tinggi, ikan anda akan dicari pengepul dan disukai
pedagang karena ternak-ternak kesayangan anda sehat, gurih, kenyal, gempal, kuat dan organik.
Kadar Air
Apa itu kadar air ? kadar protein, kadar lemak, kadar abu sudah banyak dibahas disitus ini atau oleh para ahli.
Sekarang secara ringkas saya coba memberi gambaran tentang kadar air. Dalam proses pembentukan berat
atau bobot ikan atau penggemukan kadar air tidaklah berperan didalamnya. Air yang terkandung dalam suatu
bahan pakan tidak bisa menjadi daging. Air bertugas dari sisi lain dalam kehidupan makhluk hidup sebagai :
*** Memasak zat-zat mentah menjadi vitamin dan pembentukan enzim-enzim, melarutkan bahan-bahan
menjadi hormon dan bakteri.
Total kadar air 66,5%. Nah, maknanya adalah total bobot pakan minus kadar air adalah 100kg-66,65 = 33,5kg.
atau bobot awal pakan yang 100kg akan menjadi 33,5kg setelah anda jemur atau dikeringkan dengan
mesing pengering (oven)
Jika dalam FCR ikan dihitung secara umum adalah 1 (1kg pakan akan menghasilkan bobot 1kg) atau untuk
mencetak bobot ikan 100kg dibutuhkan pakan murni 100kg maka pakan anda hanya menghasilkan pada waktu
panen seberat 33,5kg dalam periode yang sama.
Menghitung biaya
Tepung ikan 30kg x Rp.8.500 = Rp.255.000
Anda tidak bisa membagi biayanya dengan 100kg tapi pembaginya hanya 33,5kg sebagaimana sudah
diterangkan diatas kadar air tidak bisa jadi daging. Rumus menghitung biaya adalah Rp.304.000 / 33.5kg =
Rp.9074/kg. Ini belum dihitung penyusutan lain seperti kebocoran karung dan kelebihan pemberian pakan.
Akan timbul tanya, kalau sudah begini tentu lebih baik memakai pakan pabrik saja, ga ribet, ga repot dan ga
galau akan mutu pakan yang kita buat ?, benar, sebaiknya menggunakan pakan yang sudah standard dan
terjamin kecuali anda sudah menguasai teknik membuat formulasi yang tepat dan mendapatkan bahan-
bahannya tidak palsu. Jalan terbaik jika tetap akan mengejar pakan murah anda bisa melakukan kreatifitas
dengan beternak cacing lumbrikus, belatung atau maggot, dhapnia dan membuat silase, serta mengetahui teknik
pengolahan, penambahan enzim, suplemen hormon dan vitamin dengan dosis yang tepat.
( Diatas adalah tips bagaimana memaksimalkan kinerja pakan dengan melakukan rekayasa pakan, Hal teknis
lebih lanjut untuk pakan ikan anda perlu dibekali pengetahuan bagaimana Cara Membuat Pelet Apung , silahkan
baca artikel berjudul dan klik link ini Cara Membuat Pelet Apung, seperti yang sudah sama-sama kita ketahui
bahwa dikalangan peternak ikan lele bahwa 2 hal penting yang dibutuhkan yang pertama pelet harus terapung
dan yang kedua protein minimal 31% )
Setidaknya sebuah inovasi akan menghasilkan penghematan yang signifikan. Dan jangan terlena hanya
dengan pakan. Bibit, managemen budidaya, managemen transport, managemen marketing menentukan apakah
FCR bisa ditekan lebih rendah lagi.
Terimakasih, semoga artikel ini berguna dan tidak gagal faham lagi.
**************************************************************************************
SOF tidak menggunakan bahan kimia (0%) hingga aman digunakan terutama bagi penggiat budidaya sistem
organik.
Fungsi dan Kegunaannya :
5. Membuang bakteri dan virus yang melekat pada karena sistem penyimpanan yang terlalu lama.
7. Menekan tingkat pencemaran bahan timbal (pb) , pencemaran mercury (hg) dan tembaga (cu).
2. Setelah air mendidih masukkan bahan pakan (kukus) setelah dicampur dengan SOF selama 15-20 menit.
3. Setelah dingin simpan bahan dalam karung plastik kedap udara selama minimal 24 jam (makin lama makin
baik).
4. Setelah disimpan 24 jam bahan bakan siap diberikan kepada hewan ternak anda (ayam, itik, entok, angsa,
bebek, ikan, ikan hias, kambing, sapi dll) atau diolah lagi menjadi pelet dengan mesin pelet.
Anda bisa melakukan uji analisa labor untuk meyakinkan bahwa ransum pakan yang sudah diberi SOF akan
meningkat kwalitas nutrisinya (protein, lemak, serat, abu, TDN dan energi termetabolisme, daya cerna,
kandungan timbal, amoniak dan logam)
=================================================================
Kami menjual atau melayani pembuatan bahan baku pakan ikan siap olah untuk ikan lele, nila, bawal, patin,
bandeng, betutu dan-lain jadi pelet, sudah dilengkapi dengan atraktan, enzim, soft organic flour,
hormon, probiotik, lysine, metionine dan premix. Dan sudah dilakukan steam atau pengukusan
Kadar protein 36%, Kadar air 20%, Kadar lemak 3%, Kadar serat 6,9%, Kadar abu 20%
Harga Rp.6.500 perkg (bahan ini tinggal dicetak dengan mesin pelet) minimal order 1 ton diluar ongkir.
(permintaan sampel dikenai biaya ongkir)
Untuk unggas bisa ditambahkan bekatul dan jagung agar harga pakan bisa lebih murah lagi.
Bahan pakan siap olah ini jika digunakan untuk pakan ayam dan itik, komposisinya sbb :
Bahan pakan siap olah = 60%, Bekatul 40%, dikukus dengan SOF protein jadi 20,4%
Bahan pakan siap olah = 40%, Bekatul 60%, dikukus dengan SOF protein jadi 19,6%
Tepung Udang
Kami menyediakan tepung udang (murni) sudah disteam atau dikukus dengan SOF (Soft Organic Flour)
kandungan protein 60% harga Rp.9000/kg. Minimal order 1 ton (diluar ongkos kirim)
Cacing Sutra Bisnis Tanpa Batas
Oleh Darmaji
Stigma yang melekat dikalangan banyak orang bahwa Cacing Sutra identik dengan hal-hal yang kotor dan
menjijikkan, karena Cacing Sutra dianggap hanya hidup di habitat diparit-parit kecil, comberan di pemukiman
kumuh.
Ustad Masrufin, mahasiswa STAIN Jember semester II dan pengurus di Ponpes Alqodiri Jember. Cacing Sutra
disulap menjadi sebuah komoditi yang menguntungkan, Masrufin mengubah paradigma tentang Cacing
Sutrayang dianggap tidak bisa dibudidayakan diubah menjadi kolam-kolam terpal yang rapi dan bahkan berbau
wangi. Katanya, bau wangi karena Masrupin tidak menggunakan kotoran hewan yang menimbulkan aroma yang
tak sedap, dia hanya mengandalkan asupan pakan cacing sutra dari probiotik yang dia gunakan sebagai
antibiotik di kolam lelenya.
Berawal dari hasrat ingin membantu meringankan beban orang tua terfikirlah oleh Masrupin ingin menjadi
peternak pembesaran ikan lele, berbilang hanya 3 bulan dan berbekal hasil Cacing Sutra barangkali sebuah
pilihan jitu dan ternyata usaha yang ditekuni sekarang ternyata tepat, berawal dari satu buah kolam ukuran 21
saat ini Masrupin telah memilki kolam beberapa kolam. Hanya sayang pewarta saat menanyakan berapa
pendapatan yang diperoleh dari budidaya cacing sutra Masrupin masih malu-malu dan merahasiakan dan hanya
mengatakan yang penting sudah tidak minta kiriman orang tua lagi bahkan masrupin bisa menyisihkan
penghasilannya dengan keinginan menyewa lahan yang lebih luas lagi.
Masrupin yang jeli membaca peluang : Pasar menganga lebar tapi masih kekurangan pasokan, katanya.
Harapan sang ayah yang menginginkan Masrupin akan menjadi seorang muslim yang sarjana dan sarjana yang
muslim agaknya saat ini bisa terwujud karena selama ini persoalan biaya kuliah menjadi hal yang dilematis
mengingat sang ayah hanya mengandalkan sepetak sawah yang hasilnya tidak bisa diandalkan.
Biodata
Nama : Masrupin
Pekerjaan : Mahasiswa
Hobby : Membaca
Gambar Cacing sutra, harga dalam takaran kaleng tersebut berubah-rubah sesuai suply and demands. Hari ini
tanggal 16 Agustus 2015 di Jawa Timur Rp.12.000 perkaleng.
Indukan lele
Cacing sutra mutlak dibutuhkan, pangsa pasar luar biasa besar. Ribuan buku sudah dicetak dengan
topikbudidaya cacing sutra, teknik beternak cacing sutra. Berbagai media sudah dicoba baik dikolam terpal,
semen dan budidaya cacing sutra media nampan namun tak pelak harga cacing bisa melambung kelangit akibat
pasokan alam sudah tidak bisa diharapkan. Penulis sendiri dalam kurun 4 tahun ini sudah ratusan orang
meminta advis bagaimana cara membiakkannya. Seseorang dari Blitar sudah menghabiskan dana puluhan juta
selama 2 tahun ini namun tak kunjung berhasil. Hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan masih tetap
bersemangat dan belum menyatakan menyerah.
Kaitannya dengan bisnis, penulis memang merekomendasikan bisnis cacing sutra ini memang
sangatmarketable. Usaha pengembangan cacing sutra tidak membutuhkan modal besar dan biaya pakan
sangat minimum dibandingkan peternakan lainnya. Setengah bercanda teman saya yang lain
mengatakan Bisnis Cacing Sutra merumpamakan sebagai bisnis : Tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh
hujan.
Gambar kolam cacing sutra dibelakang rumah Pak Muklis, Manager Divisi Logistik
(Mahakam Farm di Gebang Jember, Jatim. Cacing Sutra tersebut tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa
diberi pakan apapun. Air kolam cacing sutra ini dialirkan dari kolam ikan lele pembesaran, anda bisa alirkan dari
kolam ikan lainnya seperti ikan nila, patin, gurame, ikan mas dan bawal). Air kolam yang keruh akan
menghasilkan cacing sutra lebih banyak
Saat ini sudah banyak cacing sutra atau caing darah yang dibudidayakan sendiri namun kebutuhannya masih
belum mencukupi memenuhi kebutuhan pasar. Dibeberapa tempat budidaya cacing sutra masih menggunakan
pakan seperti kotoran ayam dan ampas tahu.
Dibawah ini akan dikupas bagaimana caranya beternak cacing sutra tanpa asupan pakan apapun. Bagaimana
caranya ?, lanjuuuut.
3. Tinggi kolam idealnya minimal 75-100 cm untuk menghindari pemangsa atau predator masuk kekolam
cacing sutra seperti kodok, ular dan kadal. Anak-anak atau larva ikan mujaer akan menhancurkan rencana
beternak cacing sutra yang sudah kami kerjakan karena sumber air kami alirkan dari sungai.
4. Air yang dialirkan dari kolam ikan kekolam cacing sutra (sirkulasi) minimal 0,5 liter permenit. Pintu air
masuk kekolam cacing sutra sama besar dengan pintu keluar air. Meniru dari habitat aslinya di alam,
cacing sutra tumbuh dan berkembang biak dengan baik pada air yang mengalir meskipun kondisi air dalam
keadaan kotor atau keruh. Di lingkungan hidup cacing sutra yang asli nya cacing sutra mudah ditemukan
di belakang abrik roti, home industry tahu, pabrik pembuatan gula pasir, sentra pembuatan gula aren dan
parit-parit atau selokan dipemukiman penduduk yang kumuh dan dibantaran sungai yang dalam dimusim
panas.
5. Sterilisasi, Bersihkan media kolam cacing sutra agar steril dari bahan kimia, bakteri, virus dan predator
cacing sutra.
6. Isi media bak/kolam cacing sutra dengan tanah dengan tinggi 3 cm s/d 5 cm, beri pupuk NPK, kapur
dolomit, pupuk urea dan ZA atau TSP masing-masing 0,5kg per meter persegi. Ratakan permukaan agar
menjadi rata dengan menggunakan bilah bambu, triplex atau papan.
7. Biarkan selama antara 3 hari hingga 5 hari, tujuannya agar bakteri, racun-racun mati (amoniak)
8. Setelah 3 hari atau 5 hari atau lebih beri air setinggi 3 cm s/d 5 cm, biarkan lagi hingga 7 hari. Hari ke-8 beri
biang atau indukan cacing sutra yang bisa dibeli atau dipesan dari pengepul / pedagang cacing sutra.
9. Info penting : Sebelum cacing di masukkan cuci terlebih dahulu dengan air bersih / air sumur agar hama,
bakteri atau virus yang terbawa dari air alam agar menjadi bersih. Kegagalan terjadi disebabkan pemula
lupa melaksanakan point ini.
10. Setelah 35 hari hingga 55 hari cacing sutra akan muncul dan bisa dipanen (panen perdana). Diawali
dengan cacing sutra berwarna putih dan setelah beberapa hari akan memerah. Di point ini anda sudah bisa
tersenyum-senyum.
11. Pada panen kedua atau berikutnya cacing sutra bisa dipanen pada hari ke-11 hingga hari ke-15 dan
seterusnya. Biasanya pada bulan ke-6 produksi akan menurun dan sebaiknya lakukan sterilisasi lagi.
2. Cacing sutra mampu hidup menyukai suhu udara antara 26C hingga 34C
3. Cacing sutra hidup diair yang tenang tapi tetap mengalir dan toleran terhadap air yang kotor.
4. Pertanda anda akan sukses beternak cacing sutra setelah 25-30 hari akan muncul cacing sutra kecil
berwarna putih dengan tekstur lembut melambai-lambai . Lambat laun hingga hari ke 45-55 anda akan
menyaksikan hasil karya ciptaan anda berupa hamparan pemandangan berwarna merah mengisyaratkan
tak lagi mengharap kebaikan alam yang kian lama kian tidak lagi bersahabat.
5. Di sebagian daerah di Sumatera cacing sutra juga disebut cacing darah, cacing darah bisa diperoleh dalam
bentuk beku yang di packing/kemasan dalam plastik.
Jawab :
Dibanding ditaruh diember atau dibaskom cara yang terbaik adalah membuat kolam atau bak dari semen, tinggi
bak cukup 20-25cm, luasnya semakin luas semakin baik. Air dalam bak harus mengalir 24 jam minimum 1-2
liter permenit.
Gunakan aerator sebagai pasokan oksigen alias O2, Tidak mengapa bak berada dalam ruangan. Insya Allah
cacing sutra akan tahaaan lamaaa. Akan lebih baik jika bak anda bagi dalam beberapa tempat atau bagian-
bagian kecil. Filosofinya begini : Jangan taruh telur dalam satu keranjang, lebih jos lagi jangan taruh keranjang
dalam satu truk.
Demikian petunjuk singkat, ringkas dan praktis ini dan semoga berhasil, salam cacing sutra.
Terima kasih
HOT NEWS
Tak menduga, dari 200 Artikel yang kami rilis, ada sebuah naskah yang terbaik dan dianggap paling memberikan
pencerahan oleh peternak di seluruh Indonesia bahkan diapresiasi oleh para pengunjung dari Amerika, Australia,
negara-negara Asia dan benua Eropa. Jika para pembaca belum membacanya silahkan klik judul iniTRIK
MENINGKATKAN KWALITAS NUTRISI PAKAN.
Kami menyediakan atau menjual bahan baku pakan ikan siap olah untuk ikan lele, nila, bawal, patin, bandeng,
betutu dan-lain jadi pelet, sudah dilengkapi dengan atraktan, enzim, soft organic flour, hormon, probiotik,
lysine, metionine dan premix . (kualitas terjamin)
Kadar protein 33,1%, Kadar air 11,0%, Kadar lemak 5,3%, Kadar serat 8,9%, Kadar abu 9,3%
Harga Rp.4.500 perkg (bahan ini tinggal dicetak dengan mesin pelet) minimal order 1 ton diluar ongkir.
(permintaan sampel dikenai biaya ongkir)