Anda di halaman 1dari 15

PENGENALAN ICD-9-CM

Dr Lily Kresnowati, MKes


STRUKTUR & ISI
Merupakan Modifikasi (Clinical Modification)
yang dibuat oleh Amerika untuk keperluan
domestik, dan terus diperbarui.
Terdiri dari 3 Volume; Daftar Tabulasi Penyakit,
Indeks Alfabetik Penyakit, Daftar Tabulasi &
Indeks Untuk Prosedur Medis
Kode Numerik ; 2-digit tabulasi + 2 digit
desimal utk spesifikasi
Digunakan dalam DRG System
KODING PROSEDUR MEDIS
PRINSIP : Multiple Coding
Prosedur utama adalah prosedur yang paling
signifikan, yang dilakukan untuk
mengobati/mengatasi diagnosis utama.
Semua prosedur signifikan yang telah dilakukan sejak
saat admisi hingga pulang (discharge) harus
didokumentasikan, meliputi prosedur diagnostik,
terapeutik dan penunjang.
Prosedur pemeriksaan yang relevan meliputi semua
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, yang
dianggap membawa/
memberikan pengaruh terhadap manajemen pasien
pada episode perawatan kali ini.
- extracted from Clinical Casemix Handbook
Semua prosedur yang signifikan harus di-
daftar
Termasuk diagnostik dan terapeutik
Termasuk prosedur non-surgical atau non-operatif
yang signifikan, mis : CT Scan, MRI,
Tidak termasuk
Prosedur keperawatan
Prosedur rutin
Prosedur yang tidak membutuhkan specialized staff
Prosedur yang tidak membutuhkan special
equipment
Contoh prosedur yang dapat di-exclude

X-foto polos biasa


Kateterisasi di bangsal
Resuscitasi cardiopulmoner
Transfusi darah KECUALI jika
merupakan alasan admisi
Cardiac massage
Medication KECUALI psikiatrik atau sitotoksik
Tes atau prosedur laboratorium
Terapi iv KECUALI untuk dehidrasi
Anestesi, KECUALI untuk pereda nyeri
Terapi penunjang seperti fisioterapi
Catatan Khusus Koding ICD-9-CM
1. Subterms
Beberapa istilah (subterms) mengklasifikasi
prosedur berdasarkan letak atau teknik operasi.
Carilah dengan teliti
2. Pembatalan Prosedur
Bila suatu operasi yang direncanakan tidak
berjalan sepenuhnya, maka koder harus
mengkode sejauh mana operasi
dilaksanakan.
Misalnya ; laparoskopik cholecystectomy
direncanakan, namun baru laparotomy
timbul cardiact arrest, maka yg di-kode
adalah sampai laparotomy saja.
Cholecystectomy-nya tidak di-kode
3. Kode Juga (Code Also)
Instruksi code also dalam daftar tabulasi
berarti beri kode ini juga jika prosedur lain
dilakukan
4. Hapus Kode (Omit Code)
Sebaliknya jika ada istilah Omit Code yang
berarti koder tdk perlu mengkode prosedur
ini jika menjadi pendahuluan atau bagian dari
prosedur lain
Bagaimana mengkode Laporan Operasi ?
1. Dalam mengkode laporan operasi koder terlebih
dahulu harus membaca dengan seksama seluruh
laporan operasi dan mencatat atau
menggarisbawahi kemungkinan adanya
penulisan diagnosis, kelainan atau prosedur yang
tidak sesuai dengan apa yang ditulis oleh dokter .
Jika koder menemukan adanya diagnosis, atau
prosedur dalam laporan operasi, yang tidak
dituliskan oleh dokter dalam kolom yg sesuai,
Koder harus mengklarifikasikan hal ini dengan
dokter ybs
2. Jika diagnosis pre-operatif dan post-operatif
berbeda, gunakan diagnosis post-operatif

3. Periksalah laporan patologi, jika ada, untuk


memverifikasi diagnosis. Bila terdapat
perbedaan antara diagnosis patologist dan
SpB, maka sebaiknya didiskusikan dg
keduanya.
CONTOH OPERATIVE REPORT
sekian

Anda mungkin juga menyukai