Kualitas Data
Aksesibilitas
yang Tinggi
Beberapa kewajiban pokok yang menyangkut isi rekam medis berkaitan dengan
aspek hukum :
1. Segala atau peristiwa yang ditemukan harus dicatat secara akurat dan langsung
2. Setiap tindakan yang dilakukan tetapi tidak ditulis dianggap tidak dilakukan
3. Rekam medis harus berisikan fakta dan penilaian klinis
4. Setiap yang dilakukan terhadap pasien harus dicatat dan dibubuhi paraf
5. Tulisan harus jelas dan dapat dibaca (juga oleh orang lain)
6. Jangan melakukan penghapusan, menutup dengan tipex atau mencoret- coret sehingga tidak bisa
dibaca ulang
7. Bila melakukan koreksi di komputer, diberi space untuk perbaikan tanpa menghapus isi yang salah
8. Jangan merubah catatan rekam medis dengan cara apapun karena bisa dikenai pasal penipuan.
Beberapa kewajiban pokok yang menyangkut isi rekam medis berkaitan dengan aspek hukum adalah:
Integritas Data
Rekam Medis
Analisis Rekam
Medis
Analisis Analisis
Kualitatif Kuantitatif
ANALISA KUANTITATIF
Analisis kuantitatif adalah telaah atau review bagian tertentu dari isi rekam
medis dengan maksud menemukan kekurangan khusus dari isi rekam medis
dengan maksud menemukan kekurangan khusus yang berkaitan dengan
pendokumentasian (pencatatan) rekam medis.
Dalam melakukan analisis kuantitatif harus dilakukan oleh tenaga rekam medis
yang “tahu” (mengenal dan menemukan) tentang :
• Jenis formulir yang digunakan
• Jenis formulir yang harus ada
• Orang yang berhak mengisi formulir
• Orang yang harus melegalisasi penulisan.
• Dengan “tahu” yakni: dapat mengidentifikasi (mengenal dan
menemukan) bagian yang tidak lengkap/ belum tepat pengisiannya.
• Perlu daftar dari seluruh catatan yang harus ada, sehingga dapat
diperiksa bagian mana yang belum lengkap
• Contoh:
• Tidak ada hasil pemeriksaan PA
• Resume tidak lengkap
• Inform consent belum di ttd
Waktu dalam Analisa Kualitatif
Telaah Rekam Medis secara Kuantitatif
Semua laporan yang dianggap penting, bentuk entry data atau tampilan
layer
Riwayat dan laporan pemeriksaan fisik terisi dengan lengkap, termasuk
pendokumentasian diagnosis saat mendaftar
Identitas pasien (nama, nomor pasien, jenis kelamin, dokter yang merawat
dan lainnya
Ringkasan riwayat pulang (resume medis) tercatat lengkap
Semua jenis perijinan yang diperlukan pasien, ragam otoritas atau
pengesahan yang telah ditandatangani pasien atau wali pasien yang
berwenang à inform consent
Telaah Rekam Medis secara Kuantitatif
Review
Review Identitas Review Review
Pelaporan yang
Pasien Autentikasi Pencatatan
Penting
1. Review Identitas Pasien
• Bila ada salah pencatatan maka bagian yang salah digaris dan catatan tersebut
masih terbaca, kemudian diberi keterangan disampingnya bahwa catatan tersebut
salah/salah menulis rekam medis pasien lain
• Analisa kuantitatif tidak bisa memecahkan masalah tentang isi rekam medis yang
tidak terbaca atau tidak lengkap, tetapi bisa mengingatkan atau menandai entry
yang tidak tertanggal
PELAKSANAAN ANALISIS
KUANTITATIF
Memerikasa apakah:
• Urutan penulisan diagnosis sudah benar
• Sudah konsisten atau belum principals diagnosis,
comorbiditas, comorbid yang mempengaruhi LOS
(Length of Stay)
• Sudah lengkap isi dan penulisannya berkaitan dengan
legalitas, hukum dan administratif
Analisis Kualitatif
Administratif (AKLA),
Menelaah kelengkapan 6 unsur administrtif perawatan yaitu:
1. Kejelasan masalah dan kondisi/diagnosis, Adanya hubungan yang jelas antara informasi
dari pasien dengan tindakan yang dilakukan.
2. Masukan konsisten, Adanya hubungan antara data dalam rekam medis dengan informasi
tentang kondisi pasien.
3. Alasan pelayanan, Setiap pelayanan yang diberikan harus jelas alasan yang mendasarinya.
4. Informed consent, diberikan bila ada tindakan medis khusus yang memerlukan alternatif
lain dan jelaskan secara tertulis. Alternatif yang diambil ditandatangani pasien atau keluarga.
5. Telaah rekaman dilakukan untuk menjamin bahwa rekaman yang dihasilkan mempunyai
kondisi yang baik, meliputi: Mutakhir, Tulisan terbaca, Singkatan baku, Menghindari sindiran,
Tinta
Komponen dari Analisis
Kualitatif
• Konsistensi merupakan suatu penyesuaian/kecocokan antara 1 bagian dengan bagian lain dan dengan
seluruh bagian, dimana diagnosa dari awal sampai akhir harus konsisten, hal yang harus konsisten
yaitu :
catatan perkembangan,
intruksi dokter,
catatan obat
• Contoh Review kekonsistenan pencatatan diagnose:
Dx harus konsisten sejak dari admisi dampai pulang
Pendokumentasian harus tegas menggambarkan/ memberikan informasi tentang alasan Px
dirawat
Pada pelayanan RJ Pernyataan Dx harus konsisten pada kunjungan berikutnya *kecuali
jika ada masalah CITO yg berbeda dg Dx sebelumnya
2. Review Pencatatan Hal-hal
yang dilakukan saat perawatan
dan pengobatan
• Rekam medis harus menjelaskan keadaan pasien selama dirawat, dan harus menyimpan
seluruh hasil pemeriksaan dan mencatat tindakan yang telah dilakukan pada pasien
• Review adanya informed consent yg seharusnya ada:
DPJP: menulis dengan jelasn dan tepat penjelasan2 yang diberikan ke Px baik itu
manfaat maupun risiko/ efek sampinga yang mungkin terjadi
Pasien: setuju atau menolak à semua harus di dokumentasikan
Kebijakan:
Wajib diketahui oleh tenaga perekam medis & menerapkannya pada saat analisis
kualitatif
dokter didorong untuk mematuhi kebijakan yang ada, hati2 dalam menjelaskan &
mencatat semua hal yg berkaitan dg inform consent
Lanjutan
Koreksi dalam rekam medis dapat diartikan melakukan pembetulan pada pencatatan
yang salah dengan menggunakan kaidah koreksi yang benar
Tenaga Kesehatan tertentu yang bersangkutan Sesuai dengan Permenkes No 269 Tahun 2008
tentang rekam medis, pada Bab III tentang tata cara penyelenggaraan Pasal 5 disebutkan bahwa:
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.
2. Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dibuat segera dan dilengkapi setelah pasien
menerima pelayanan
3. Pembuatan rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui pencatatan dan
pendokumentasian hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien
4. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan dokter,
dokter gigi, atau tenaga kes ehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung
5. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan
pembetulan
6. Pembetulan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) hanya dapat dilakukan dengan cara pencoretan
tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau
Berdasarkan Kemenkes, ketentuan pengisian rekam medis bahwa rekam medis harus
dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya setelah pasien menerima pelayanan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien, selambat-lambatnya dalam
waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembar rekam medis
2. Semua pencatatan harus ditandatangani oleh dokter/tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
kewenangannya dan ditulis nama terangnya serta diberi tanggal
3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan mahasiswa lainnya ditandatangani
dan menjadi tanggung jawab dokter yang merawat atau oleh dokter pembimbingya
4. Catatan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter pembimbingnya
5. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan melakukannya pada saat
itu juga serta dibubuhi paraf
6. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan
TERIMA KASIH