Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 4 Oktober 2016

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kebutuhan Fisik Ibu Hamil Selama Trimester I, II, dan III ............ 4
B. Tanda-Tanda Kehamilan................................................................................ 8
C. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil ........................................................... 9
D. Masalah-Masalah Pada Ibu Hamil ................................................................. 9
E. Komplikasi Pada Ibu Hamil ........................................................................... 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 17
B. Saran .............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya
proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi fisik, mental, dan
sosial. Selain kebutuhan fsikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan
berlangsung dengan baik dan lancar.
Kebutuhan fisik yang dibutuhkan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi, body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau
kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan,
serta tanda bahaya dalam kehamilan.
Namun, dalam makalah ini kelompok kami hanya membahas kebutuhan fisik meliputi
oksigen, nutrisi, personal hygiene saja.

2. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan fisik ibu hamil selama trimester I, II, dan III?
2. Apa saja tanda-tanda kehamilan ?
3. Apa perubahan psikologis pada ibu hamil?
4. Apa masalah-masalah pada ibu hamil?
5. Apa komplikasi pada ibu hamil?
3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengenal, mengetahui, serta memahami tentang kebutuhan fisik ibu hamil pada
trimester I, II, dan III.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengatahui bagaimana kebutuhan fisik ibu hamil selama trimester, I, II, dan
III
b. Uuntuk mengathui apa saja tanda-tanda kehamilan
c. Untuk mengathui perubahan psikologis pada ibu hamil
d. Untuk mengatahui masalah-masalah pada ibu hail
e. Untuk mengathui komplikasi pada ibu hamil

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen, nutrisi, personal
hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi dan body mekanik, exercise/senam hamil,
istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau
kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, serta
tanda bahaya dalam kehamilan.
Namun, dalam makalah ini kelompok kami hanya membahas kebutuhan fisik meliputi oksigen,
nutrisi, personal hygiene saja.
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu hamil. Berbagai
gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan menganggu pemenuhan kebutuhan
oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung.
Untuk mencegah hal tersebut diatas dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen ibu hamil yaitu:
a. Latihan nafas melalui senam hamil
b. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi
c. Makan tidak terlalu banyak
d. Kurangi atau hentikan rokok
e. Konsul ke dokter jika ada kelainan atau gangguan pernafasan
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga
300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan
minum cukup cairan (menu seimbang).
a. Kebutuhan ibu hamil pada trimester I
a) Minggu 1 sampai minggu ke 4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis
makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170
kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi,
yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori
per hari. Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta),
dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk
olahannya.

4
b) Minggu ke 5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi
kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain
roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3-4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya
2-3 porsi, susu atau produk olahannya 3-4 porsi, camilan 2 - 3 porsi.
c) Minggu ke 7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang
kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000
miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju
cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons,
yoghurt 1 cangkir.
d) Minggu ke 9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati,
kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk.
Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat
besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1
cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58
miligram).
e) Minggu ke 10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak
janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu,
telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning
telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
f) Minggu ke 12
Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2,
B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk
membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk
pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat
besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk
memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.
b. Kebutuhan ibu hamil pada trimester II
Di trimester kedua, ibu dan janin mengalami lebih banyak kemajuan dan perkembangan.
Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan makin besarnya kehamilan.
a) Minggu ke 13
Kurangi atau hindari minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan
cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai
berkembang.
b) Minggu ke 14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang
dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau
penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
c) Minggu ke 17

5
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan
tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi
sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk
mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran
darah janin sedang berkembang.
d) Minggu ke 24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki bengkak akibat
menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak
hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi
(misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
e) Minggu ke 28
komsusmsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3
untuk pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus
dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
c. Kebutuhan ibu hamil pada trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi
beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk persalinan kelak. Itulah
sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan
terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
Berikut ini sederet zat gizi yang sebaiknya lebih diperhatikan pada kehamilan trimester ke
III ini, tentu tanpa mengabaikan zat gizi lainnya:
a) Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori
(kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini
diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang
diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan
menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna
sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari
sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-
padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu.
Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging
berlemak, alpukat dan minyak nabati.
b) Vitamin b6 (piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam
tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino,
karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam
pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf).
Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk
mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari.
Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.

6
c) Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan
mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini,
akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu.
Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga
janin tumbuh melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam
tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram
perhari.
d) Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem
pernafasan dan energi. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2
miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram
perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan,
hati dan telur.
e) Mineral
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga
dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh,
melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan
volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari
sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih. Sebaiknya minum 8 gelas air putih
sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-
buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman
bergula seperti sirop dan softdrink.
3. Personal hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil
untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung
kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan
adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental,
psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat
dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan
memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan
terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari
karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan
dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa
mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
4. Pakaian

7
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan
dihindari yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik
2) sepatu dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan
bertambah. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak
karena pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan dibagian
perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang
sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi
darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan
tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan
berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh
terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi
besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar
sehingga tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di
bulan ke empat samoai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai
BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia,
yaitu BH katun biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang
melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian
perut diatas simfisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang
disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga
dengan ketat tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang
mempunyai tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat
menimbulkan ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan
untuk mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
B. Tanda-tanda Kehamilan
1. Tanda dugaan hamil
Amenorea (tidak datng haid).
Payudara tegang
Mengidam (ingin makanan khusus)
Mual muntah pagi hari (morning sickness)
Hipersalivasi
Konstipasi
Pigmentasi kulit
2. Tanda Kemungkinan Hamil
Pembesaran rahim dan perut
Pada pemeriksaan dijumpai
Tanda hegar

8
Tanda chadwik
Tanda discasek
Teraba ballotement
Reaksi pemeriksaan kehamilan positif
3. Tanda Pasti Hamil
Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.
Pemeriksaan USG
Terdenagr denyut jantung janin.
C. Perubahan Psikologis Pada ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan
besarnya payudara, ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selau mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa
dirinya memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut
ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3. Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan
akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.
D. Masalah-Masalah Pada Ibu Hamil
1. Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat

9
pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejalagejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu
setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan, gejalagejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.
a. Perdarahan Pervaginam
Macammacam perdarahan pervaginam yaitu:
Abortus
Kehamilan Mola
a) Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu
hidup diluar kandungan.
Macam-macam abortus
i. Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih
didalam uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks. Diagnosis abortus
imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui
ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau tidak sama
sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum
membuka, dan tes kehamilan positif
ii. Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih
sering dan kuat, perdarahan bertambah.Penanganannya: bila ada tanda
tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah.
Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital
dan kuretase. Setelah itu beri obatobat uterotonika dan antibiotika
iii. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal
didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka

10
dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari ostium uteri eksternum. Perdarahan yang terjadi pada
abortus inkomplitus dapat banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan
syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebwlum sisa hasil konsepsi
dikeluarkan
iv. Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar,
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus
sudah mulai mengecil. Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi
yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah keluar semua dengan
lengkap. Penderita dengan abortus kompletus tidak memerlukan
pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu diberi
sulfas ferrosus (tablet Fe) atau transfusi.
v. Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi
tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau
lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his
sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil
lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika
dan antibiotika.
vi. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar
kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila kehamilan ektopik terganggu.
b) Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa
janindan ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik mola
hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus
pandang, berisi cairan jernih,dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm
sampai 1-2cm.
Hipertensi gravidarum dalam kehamilan

11
Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yang kadang- Diagnosis kemungkinan
kadang ada

Tekana diastolik 90 mmHg pada Hipertensi kronik


kehamilan < 20 minggu
Tekana diastolik 90-110 mmHg pada Hipertensi kronik dengan
kehamilan < 20 minggu superimposed pre-eklamsia
Protein urin < ++ ringan
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 Hipertensi dalam
ppengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90-110 mmHg (2 Pre-eklamsi ringan
ppengukuran berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok 110 mmhg pada Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat
kehamilan > 20 minggu dengan analgesik biasa)
Proteinurin +++ Penglihatan kabur
Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik 90 mmHg pada Sama seperti pre-eklamsi berat
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++

1. Tanda-tanda yang dialami ibu pada TM 2


a. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan
suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan

12
tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini
merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan
kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian
b. Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala
yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak
yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang. Selain itu adanya
skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya
pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya
perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam
retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
c. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan
dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan
dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa,
sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang
biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki.
Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan
cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius
dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak
hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti:
sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan
pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.

2. Tanda-tanda bahaya pada ibu hamil TM 3


a. Keluar air ketuban sebelum waktunya

13
KPD adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena
berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekana intra uterin atau oleh
kedua factor tersebut juga karena adanyaa infeksi yang dapat berasal dari vagina dan
serrviks.
b. Demam tinggi
Ibu menderita demam yang tinggi dengan suhu > 380C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan adanya infeksi suatu kehamilan.
c. Nyeri abdomen yang hebat
Menunjukkan masalah yang mengancam jiwa, nyeri hebat, menetap, dan tidak hilang
setelah istirahat, hal ini bisa berarti apendiksitis, kehamilan ektopik, penyakit radang
pelvis, persalinan preterm, iritasi uterus, solusio plasenta, dan infksi saluran kemih.
d. Gerakan janin kurang
Ibu mulai merasakan gerakan janin mulai bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan ini lebih awal, bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam
jika ibu berbaring atau beristirahat.
e. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan HB dibawah 11 gr/dl pada
trimester I dan III. Anemia ini disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut
bahkan tak jarang keduanya saling berkaitan.
b. Komplikasi Pada Ibu Hamil
Masa kehamilan merupakan masa penting bagi pertumbuhan janin, sehingga selain kesiapan
fisik, kesiapan mental juga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat. Itu
sebabnya sebaiknya para perempuan sebaiknya mulai mempersiapkan diri bukan hanya pada saat
hamil melainkan sebelum kehamilan karena hal ini sangat penting untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan selama masa kehamilan berlangsung, misalnya komplikasi pada kehamilan.
Komplikasi pada kehamilan tentu saja sangat berbahaya tidak hanya bagi ibu tetapi juga janin
yang ada dalam kandungan. Untuk itu, calon ibu harus memiliki pengetahuan tentang kehamilan
dan juga komplikasi yang menyertainya sehingga bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat
jika terdapat masalah kehamilan. Beberapa kompilasi yang sering terjadi pada kehamilan
diantaranya adalah :

1. Keguguran

Banyak perempuan mengalami keguguran bukan hanya satu kali, bahkan ada
yang bisa lebih dari tiga kali keguguran. Semua perempuan akan mengalami kesedihan
hingga trauma karena keguguran, apalagi jika diharuskan dikuret, sakit yang dialami

14
bisa melebihi sakit karena melahirkan. Keguguran merupakan gagalnya kehamilan
sebelum memasuki usia ke -20 minggu, biasanya ditandai dengan flek hingga
pendarahan. Banyak factor yang memicu keguguran, diantaranya : aktivitas berat
selama hamil, stress, virus, infeksi, rahim lemah, dan lain-lain.

2. Pre-eklamsia

Pre-eklamsia merupakan kehamilan yang disertai dengan naiknya tekanan darah


ibu hamil. Pre eklamsia biasanya ditandai dengan gejala : pusing, tekanan darah naik,
kunang-kunang, bengkak pada beberapa bagian tubuh, dan lain-lain. Umumnya,
kehamilan dengan komplikasi ini akan membuat ibu melahirkan secara Caesar.

3. Kehamilan ektopik

Kehamilan yang terjadi jika janin berkembang di luar rahim. Kondisi ini jarang
terjadi namun sangat membahayakan janin jika sampai terjadi karena janin bisa
berkembang dengan baik jika berada dalam rahim dengan mendapatkan berbagai nutrisi
yang akan membantunya berkembang ketika dia sedang berada aman dalam rahim
ibunya. Maka, kehamilan ektopik ini bukan hanya membuat janin tidak tumbuh namun
juga membuatnya tidak bisa bertahan lama.

4. Perdarahan

Pasti akan panik melihat darah ketika sedang dalam keadaan hamil. Darah ini
bisa dianggap wajar jika tidak terjadi terus menerus, namun akan sangat
membahayakan jika darah yang keluar berlebihan, berbau, dan terus menerus muncul.
Sebaiknya wanita hamil yang mengalami pendarahan harus waspada sebab perdarahan
yang terjadi pada saat kehamilan berlangsung.

5. Plasenta previa

Kondisi yang terjadi pada kehamilan, dimana plasenta berada pada posisi
menutup mulut rahim sehingga jika tidak diatasi dengan baik maka akan menyebabkan
perdarahan..

6. Diabetes gestasional

Kondisi kehamilan yang dibarengi dengan naiknya gula darah sang ibu sehingga
hal ini beresiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lebih dan beresiko
menderita diabetes. Kondisi ini bisa diminimalisir dengan pola makan yang sesuai
anjuran dokter agar gula darah sang ibu bisa menurun bahkan kembali normal. Banyak
faktor yang memicu komplikasi pada kehamilan, diantaranya adalah gaya hidup tidak
sehat, makanan, bahan-bahan kimia berbahaya, kebersihan dan lain-lain. Selain itu,
tidak adanya perencanaan kehamilan yang matang di sebut sebagai memicu timbulnya
komplikasi tersebut.

7. Intrauterine Growth Restriction (IUGR)


Intrauterine Growth Restriction (IUGR) adalah suatu kondisi dimana janin lebih kecil
dari yang diharapkan selama beberapa minggu pertama kehamilan. Juga disebut
sebagai pembatasan pertumbuhan janin.

15
Janin yang tumbuh pada kondisi seperti ini, beratnya kurang dari 90 persen dari semua
janin dari usia kehamilan yang sama, dan ada kemungkinan bayi lahir prematur, yaitu
sebelum 37 minggu.
Kekurangan nutrisi dan oksigen yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan organ-organ adalah salah satu penyebab paling umum IUGR, yang
mencegah sel dan jaringan tumbuh atau penurunan ukuran mereka. Kondisi ini juga
dapat disebabkan karena keturunan.
Bayi yang baru lahir sering tampak lemah, pucat, longgar, kulit kering dan mata lebar.
Selain itu, tali pusat mereka sangat tipis dan tampak tidak sehat dibandingkan dengan
bayi normal yang mengkilap dan gemuk
8. Kelahiran mati
Merupakan kondisi yang sangat disayangkan di mana bayi meninggal di dalam rahim.
Diabetes, tekanan darah tinggi, kelainan bawaan, penyakit Rh, masalah plasenta, adalah
penyebab pasti bayi lahir mati.
9. Kehamilan ganda

Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua atau lebih janin, yang terjadi ketika
lebih dari satu telur subur dan tertanam di dalam rahim. Riwayat keluarga kehamilan
kembar, usia lebih tua, paritas tinggi (satu atau lebih kehamilan sebelumnya), obat-
obatan yang merangsang ovulasi tertentu, dapat berkontribusi pada kehamilan seorang
wanita.
10. Penyakit rhesus
Penyakit Rhesus atau Rh adalah kondisi yang jarang terjadi ketika ada ketidakcocokan
antara jenis darah ibu dan bayi. Setiap individu memiliki tipe darah (O, A, B, atau AB)
dan faktor Rh, baik positif atau negatif, yang mendefinisikan karakteristik khusus
tertentu.
Pada kasus Rh ibu negatif dan Rh bayi yang positif, komplikasi dapat terjadi jika sel-
sel darah merah bayi menyalib ke Rh negatif ibu, terutama pada saat pengiriman ketika
plasenta melepaskan atau selama keguguran atau aborsi.
Pada dasarnya, dalam penyakit Rh ini, sistem kekebalan tubuh ibu mempertimbangkan
Rh positif sel-sel darah merah bayi sebagai benda asing dan merespons dengan
menghasilkan antibiotik untuk melawan dan menghancurkan sel-sel asing ini.
11. Anemia
Juga disebut sebagai anemia kehamilan, ini adalah kondisi di mana tubuh memiliki
sedikit sel-sel darah merah atau sel tidak dapat membawa oksigen ke berbagai organ
tubuh. Selama kehamilan volume darah seorang wanita meningkat hampir sebesar 50
persen dan konsentrasi sel darah merah bisa diencerkan. Janin berkembang bergantung
pada darah ibu tapi jika ibu menderita anemia dapat mengakibatkan pertumbuhan janin
yang buruk, lahir prematur dan berat lahir rendah.
Kekurangan vitamin dan mineral seperti vitamin B12, asam folat, besi, dan lainnya
dapat menyebabkan anemia pada kehamilan. Namun, kondisi ini biasanya tidak
dianggap berat, kecuali pada tingkat yang terlalu rendah

16
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana
dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan
tersebut meliputi fisik, mental, dan sosial. Selain kebutuhan fsikologis,
kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan berlangsung
dengan baik dan lancar.
kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum
kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum
mampu hidup diluar kandungan.
Komplikasi pada kehamilan tentu saja sangat berbahaya tidak hanya
bagi ibu tetapi juga janin yang ada dalam kandungan
B. Saran
Para pembaca diharapkan dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada
masa kehamilan ,untuk memecahkan masalah yang terjadi di rumah sakit, dan
supaya dapat menjadi pedoman untuk memajukan negara dan dapat melakukan
perubahan untuk kemajuan Indonesia. Terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : P.T. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo

http://chayyoyoulii.blogspot.com/2010/10/bersalin.html diunduh pada tanggal 2 Oktober 2016

Romauli, Suryati. 2011. Buku Ajar ASKEB I: Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Yogyakarta
: Nuha Medika

18

Anda mungkin juga menyukai