Anda di halaman 1dari 7

Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam
pembangunan nasional untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pembangunan kesehatan juga merupakan salah satu upaya utama untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya mendukung percepatan pencapaaian
sasaran pembangunan nasional. Kebijakan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah mengacu pada komitmen Indonesia akan delapan tujuan umum Millenium
Development Goals (MDGs), EMAS, Desa Siaga, Poskesdes
Dalam rangka mencapai sasaran seperti disebut di atas, arah kebijakan pemerintah
diprioritaskan pada :
a. meningkatkan jumlah, jaringan, dan kualitas pusat kesehatan masyarakat
b. meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan
c. mengembangkan sistem jaminan kesehatan, terutama bagi masyarakat miskin
d. meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat
e. meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini
f. meningkatkan pemerataan dan kualitas fasilitas kesehatan dasar

B. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan MDGs
2. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan EMAS
3. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Desa siaga / Poskesdes
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. MILLINNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)


Pada dasarnya MDGs merupakan suatu komitmen bersama para pemimpin dunia
NegaraNegara berkembang untuk bersama sama meningkatkan pembangunan
nasionalnya. Komitmen internasional ini menjadi acuan bagi pemerintah Indonesia dalam
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah. Peningkatan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan, yang ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya
tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, dan perbaikan status gizi, menjadi salah
satu sasaran yang hendak dicapai pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs adalah
delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015, merupakan tantangan
tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Pada September 2000, Pemerintah
Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara lain, berkumpul untuk menghadiri Pertemuan
Puncak Milenium di New York dan menandatangani Deklarasi Milenium. Deklarasi berisi
sebagai komitmen negara masing-masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8
buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDGs), sebagai satu paket tujuan terukur
untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

Berikut adalah 8 buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDGs) :


1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim
Target untuk 2015: Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan kurang
dari 1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan.
2. Pemerataan pendidikan dasar
Target untuk 2015: Memastikan bahwa setiap anak , baik laki-laki dan perempuan
mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.
3. Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan
Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan
dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk semua tingkatan pada tahun 2015.
4. Mengurangi tingkat kematian anak
Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di bawah 5
tahun
5. Meningkatkan kesehatan ibu
Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan
6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
Target untuk 2015: Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS,
malaria dan penyakit berat lainnya.
7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup
a. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam kebijakan setiap
negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan
b. Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang yang tidak
memiliki akses air minum yang sehat
c. Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang signifikan
dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
a. Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang berdasarkan
aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen terhadap pemerintahan
yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat kemiskinan secara nasional dan
internasional.
b. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan kebutuhan
khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan kecil.Ini termasuk
pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka; meningkatkan pembebasan hutang untuk
negara miskin yang berhutang besar; pembatalan
hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi untuk negara yang
berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
c. Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-negara
berkembang.
d. Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah hutang
melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang lebih dapat
ditanggung dalam jangka panjang.
e. Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda
f. Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat penting yang
terjangkau dalam negara berkembang
g. Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari
teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.

Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai


sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama dengan seluruh pihak,
termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor. Pencapaian MDGs di
Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan implementasinya di masa
depan.

B. EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL SURVIVAL (EMAS)


EMAS (Explanding maternal and neonatal survival) adalah sebuah program
kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016)
dalamrangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program EMAS
mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan Organisasi
Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit, organisasi
profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi terhadap percepatan
penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di Indonesia.

Explanding maternal and neonatal bertujuan untuk :


1. Meningkatkan kualitas pelayanan PONED & PONEK. Memastikan intervensi medis
prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian diterapkan di RS dan
Puskesmas. Pendekatan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan
Puskesmas.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar Puskesmas/Balkesmas dan RS.
Penguatan sistim rujukan. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjamin
akuntabilitas dan kualitas nakes, faskes dan Pemda. Meningkatkan akses masy dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan .
EMAS dilaksanakan dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu dan
neonatal besar. Enam Provinsi tersebut adalah:
1. Sumatera Utara daerah intervensi nya adalah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten di
sekitar daerah intervensi adalah Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kab Langkat, Kab Karo,
Kota Pematangsiantar, Kab Serdang Bedagai, Kab Simalungun, Kota Binjai
2. Banten daerah intervensinya adalah Kabupaten Serang. Kabupaten di sekitar daerah
intervensi adalah Kab Tangerang, Kab Lebak, Kab Pendeglang, dan Kota Cilegon
3. Jawa Barat daerah intervensinya adalah Kabupaten Bandung. Kabupaten di sekitar daerah
intervensi adalah Kab Garut, Kab Sumedang, Kab Subang, Kab Purwakarta, Kab Cianjur,
Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat. Daerah intervensi lain di Jawa Barat
adalah Kabupaten Cirebon. Kabupaten di sekitar daerah intervensi adalah Kota Cirebon, Kab
Indramayu, Kab Majalengka, Kab Kuningan
4. Jawa Tengah daerah intervensinya adalah Kabupaten Tegal. Kabupaten di sekitar daerah
intervensi adalah Kota Tegal, Kab Brebes, Kab Pemalang, Kab Pekalongan, dan Kota
Pekalongan. Daerah intervensi lain di Jawa tengah adalah Kabupaten Banyumas. Kabupaten
di sekitar daerah intervensi adalah Kab Kebumen, Kab Cilacap, Kab Purbalingga, Kab
Banjarnegara
5. Jawa Timur daerah intervensinya adalah Kabupaten Malang. Kabupaten di sekitar daerah
intervensi adalah Kota Malang, Kab Lumajang, Kab Probolinggo, Kab Pasuruan, Kota Batu,
Kab Blitar
6. Sulawesi Selatan. Daerah intervensinya adalah Kabupaten Pinrang. Kabupaten di sekitar
daerah intervensi adalah Kab Tana Toraja, Kab Enrekang, Kab Sidenreng Rappang, Kota
Pare-Pare

C. PENGEMBANGAN DESA SIAGA / POSKESDES


Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pembangunan Kesehatan
mempunyai Visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan
dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu perlu upaya pemberdayaan
masyarakat.
Pengembangan Desa Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu salah
satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa dalam
rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang
meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat ( promotif ), pencegahan penyakit
( preventif ), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan ( terutama bidan
) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.
Desa Siaga dikembangkan melalui penyiapan masyarakat, pengenalan masalah,
perumusan tindak lanjut pencapaian khususnya kesepakatan pembentukan Poskesdes dan
dukungan sumberdaya. Pengembangan Desa Siaga / Poskesdes walaupun bersumberdaya
masyarakat, namun mengingat kemampuan masyarakat terbatas, pemerintah membantu
stimulan biaya Operasional Poskesdes melalui anggaran Dana Bantuan Sosial Pembangunan
Poskesdes.

Kegiatan pengembangan Oprasional Desa Siag/Poskesdes meliputi :


1. Pengembangan Poskesdes / Desa Siaga baru:
a. Pertemuan Desa
b. Pengumpulan Data
c. Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa
d. Dll
2. Peningkatan SDM
a. Pelatihan Kader
b. Stimulan Tenaga Kesehatan di desa, kader
3. Operasional Poskesdes
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu, anak, gizi, penyakit menular lainnya, dan bencana
b. Bahan habis pakai
c. Sarana Penunjang Poskesdes : ATK, Foto copy
d. Transport petugas, kader untuk pelayanan dan konsultasi
BAB III
KESIMPULAN

Sehingga, dapat dsimpulkan dari uraian di atas bahwa MDGs bertujuan untuk
pembangunan dan pengentasan kemiskinan. EMAS (Explanding maternal and neonatal
survival) adalah sebuah program kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID dalam
rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Sedangkan Desa Siaga
dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang meliputi kegiatan peningkatan hidup
sehat ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan ( terutama bidan ) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai