Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat dan karunianya sehingga Saya dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Dalam makalah ini, dibahas tentang Masalah Sosial dalam
kemiskinan dan Upaya Penanganan Masalahnya.

Saya juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dalam pembuatan suatu makalah. Untuk itu Saya
mengharapkan kritik, saran dan solusinya agar saya dapat
menyempurnakan tugas makalah ini di masa yang akan datang.

Dengan demikian, Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-


besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya dan dapat
dijadikan pengetahuan dan sumber refrensi.

Anugrah Prasetyo, 28 April 2016

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.


B. Rumusan Masalah...

BAB 2 PEMBASAHAN

A. Kemiskinan sebagai masalah sosial...


1. Adanya Kemiskinan karena angka kelahiran yang tinggi
2. Mereka miskin karena menutup diri dari pengaruh luar.
3. Kemiskinan disebabkan kurangnya pendidikan

B. Faktor-faktor dalam kemiskinan...


1. Pendidikan yang terlampau rendah
2. Malas Bekerja
3. Keterbatasan sumber daya alam
4. Terbatasnya lapangan kerja
5. Keterbatasan Modal.

C. Penanganan atau Pemecahan Masalah.

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran..
C. Daftar Pustaka...
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat meliputi
gejala-gejala sosial,struktur sosial dan perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat. Sosiologi menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti
norma-norma,kelompok sosial lapisan masyarakat,lembaga masyarakatan, proses
sosial, perubahan sosial dan kebudayaan serta perwujudannya. Gejala-gejala tersebut
ada yang tidak berlangsung normal sebagaimana yang di kehendaki masyarakat
merupakan gejala-gejala abnormal atau gejala-gejala patologis hal ini disebabkan
adanya unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sehingga menyebabkan
kekecewaan dan penderitaan .Gejala-gejala abnormal dinamakan masalah- masalah
sosial.Salah satu contoh masalah sosial masyarakat adalah Kemiskinan.
Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memilihara
dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu
memanfaatkan tenaga mental maupun fisik dalam kelompok tersebut .Kemiskinan
sebagai suatu fenomena sosial yang tidak hanya dialami oleh Negara-negara yang
sedang berkembang tetapi juga terjadi di Negara-negara yang sudah mempuyai
kemapanan di bidang ekonomi. Kemiskinan merupakan permasalahan yang di
akibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global .
Dengan adanya globalisasi ekonomi dan ketergantungan antar negara dapat
memberikan tantangan dan kesempatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
suatu negara dan juga memberikan resiko ketidakpastian perekonomian dunia.
Indonesia menghadapi masalah yang cukup besar di berbagai bidang baik di bidang
ekonomi,kependudukan maupun lingkungan hidup .Pada umumnya semuanya akibat
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada peningkatan kesejahteran rakyat
.Dampak dari berbagai kebijakan tersebut adalah masih banyaknya penduduk miskin
di Indonesia.

Menyadari masih banyaknya penduduk miskin di Indonesia terutama para


petani di pedesaan maka penulis membuat tugas makalah ini dengan judul Masalah
Sosial Sebagai Inspirrasi Perubahan (Kasus Kemiskinan) dan Upaya
Pemecahaannya.

B. Rumusan Masalah

A. Bagaimana penanganan masalah Kemiskinan?


B. Bagaimana Upaya Penanganan Masalah?
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Kemiskinan sebagai masalah sosial
Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk sangat padat
terutama di kota-kota besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat
tersebut, membuat Indonesia banyak mengalami masalah sosial. Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-
unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Masyarakat miskin cenderung disingkirkan karena selalu dituduh sebagai


penghambat pembangunan dan kemajuan. Tidak semua pembangunan fisik dan
spiritual memperhatikan kepentingan masyarakat. Akibatnya, tujuan
pembangunan nasional untuk menciptakan atau mencapai masyarakat adil dan
makmur sesuai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pembukaan UUD 45,
hanya terwujud pada sebagian masyarakat atau kolompok yang dekat dengan
pusat kekuasaan tingkat pusat sampai di pelosok-pelosok negeri. Dan
paradoksnya adalah, di sana-sini, tercipta komunitas masyarakat tersisih dan
tertinggal karena korban pembangunan sebagai si miskin. Menelusuri
kemiskinan merupakan sesuatu yang cukup kompleks, ada beberapa catatan
yang bisa menjadi acuan tentang kemiskinan terutama di Indonesia, yaitu:

1 Adanya kemiskinan karena angka kelahiran yang tinggi

Kelompok masyarakat yang tidak maju lebih sering dan cenderung disebut
kaum miskin yang sarat dengan kemiskinan. Kemiskinan ini juga selalu
mengalami pertumbuhan dengan pesat atau bertambah banyak jumlahnya
terutama karena angka kelahiran yang tingi. Angka kelahiran kaum miskin di
negara-negara dunia ketiga termasuk pada wilayah-wilayah tertentu di
Indonesia yang tinggi, pada konteks tertentu, tidak seimbang dengan tingkat
kematian. Pertumbuhan kemiskinan yang sangat pesat ini terjadi hampir semua
lokasi atau tempat mereka berada. Dengan demikian, pada umumnya mereka k
hampir tidak mempunyai apa-apa selain anak; karena mereka tidak banyak
berbuat apa-apa, selain prokreasi dan reproduksi.

2 Mereka tetap miskin karena menutup diri dari pengaruh luar

Tatanan serta keteraturan suatu komunitas masyarakat di suatu daerah


merupakan warisan secara turun-temurun. Dan jika komunitas itu mempunyai
kontak dengan yang lain, maka akan terjadi saling meniru kemudian masing-
masing mengembangkan hasil tiruan itu sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Dengan itu, dapat dipahami bahwa hubungan sosial antar manusia, dan antar
masyarakat bersifat mempengaruhi satu sama lain. Namun, tidak menutup
kemungkinan, walau terjadi interaksi, ada kelompok atau komunitas yang tidak
mengembangkan diri, sehingga tetap berada pola-pola hidup dan kehidupan
statis. Akibatnya, mereka tidak mengalami kemajuan yang berarti sehingga
mereka tetap dalam keberadaanya yaitu kemiskinan.

3 Kemiskinan karena kurangnya pendidikan

Kemiskinan yang terjadi di Indonesia terlihat dari sulitnya


masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang bersifat primer, seperti sandang,
pangan dan papan. Kebutuhan hidup yang semakin banyak, harga-harga yang
terus melonjak diperparah dengan sulitnya mendapat pekerjaan dan upah yang
didapatpun tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan menjadi penyebab
utama kemiskinan di Indonesia. Ironisnya, anak-anak pun ikut merasakan
dampak dari kemiskinan ini. Demi membantu memenuhi nafkah keluarga,
banyak anak-anak pada usia sekolah atau bahkan usia prasekolah yang rela
mengorbankan masa kecil mereka untuk bekerja. Bahkan tidak jarang anak-
anak tersebut terpaksa putus sekolah. Bekerja di usia dini ini menimbulkan
dampak negatif pada perkembangan fisik, mental, dan intelektual mereka.

Keterkaitan kemiskinan dengan pendidikan sangat besar karena pendidikan


memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan
keterampilan. Pendidikan juga menanamkan kesadaran akan pentingnya
martabat manusia. Mendidik dan memberikan pengetahuan berarti menggapai
masa depan. Hal tersebut seharusnya menjadi semangat untuk terus melakukan
upaya mencerdaskan bangsa.
B. Faktor-faktor dalam Kemiskinan
1.Pendidikan yang Terlampau Rendah

Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai


keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan
pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan
keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.

2.Malas Bekerja

Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan
seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.

3.Keterbatasan Sumber Alam

Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi
memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan
masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin.

4.Terbatasnya Lapangan Kerja

Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagi


masyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerja
baru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagi
masyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan.

5.Keterbatasan Modal

Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapi alat
maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang mereka miliki
dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
C. Penanganan dan Pemecahan masalah
Apabila kemiskinan dilihat sebagai akibat dari cacat dan kelemahan individual,
maka strategi yang digunakan untuk pemecahannya akan lebih di tekankan pada
usaha untuk mengubah aspek manusia sebagai individu atau warga masyarakat.
Dalam hal ini upaya pembangunan masyarakat akan lebih di titikberatkan pada
peningkatan kualitas manusianya sehingga akan dapat berfungsi lebih efektif
dalam upaya peningkatan taraf hidupnya. Dengan peningkatan kualitas ini akan
memungkinkan peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi berbagai
peluang ekonomi yang muncul di samping peningkatan kemampuan dan
produktivitas kerja.

Sementara itu, apabila kemiskinan dianggap merupakan akibat dari kelemahan


struktur dan sistem, maka strategi penanganan kemiskinan lebih dititikberatkan
pada perubahan sistem dan perubahan ini diharapkan akan dapat terwujud
adanya distribusi penguasaan sumber daya yang lebih baik.

Hal yang sama juga berlaku bagi perbedaan pemahaman latar belakang
kemiskinan melalui penjelasan fisk dan ekologi dab penjelasan dari segi
ekonomi politik (physical and eccological explanation dan political economy
explanation ). Demikian pula dalam hal perbedaan konsep kemiskinan alamiah
dan kemiskinan buatan atau kemiskinan struktural. Kemiskinan alamiah pada
umumnya diatasi dengan berbagai bentuk pembangunan prasarana fisik,
pemasukan modal dan pengenalan teknologi baru. Sedangkan kemiskinan
buatan atau kemiskinan struktural diatasi melalui berbagai perubahan struktural,
perubahan kelembagaan dan perubahan dalam berbagai bentuk hubungan sosial
ekonomi.

Dalam kaitannya dengan pembangunan masyarakat desa, Long (1977:


144) mengetengahkan adanya dua pendekatan utama, improvement approach
dan transformation approach. Dalam penerapannya untuk masyarakat desa,
khususnya masyarakat pertanian, improvement approach dimaksudkan sebagai
usaha untuk memperbaiki secara berangsur-angsur cara kerja pertanian dengan
jalan menggerakkan petani dari segi psikologis dan teknis guna meningkatkan
produksi tanpa perubahan radikal dalam sistem sosial tradisional. Pendekatan
ini tidak melakukan perubahanmendasar dalam sistem dan struktur sosial
sehingga memungkinkan kesinambungan dan bertahannya institusi sosial dan
sistem pemilikan tanah. Dalam gerak pelaksanaannya lebih menitikberatkan
pada peningkatan motivasi petani, penguasaan keterampilan, cara kerja dan
teknologi baru serta menyediakan berbagai fasilitas dan pelayanan yang
dibutuhkan. Di bidang pertanian pendekatan ini pernah diimplementasikan
secara luas dalam bentuk revolusi hijau, yang di Indonesia salah satunya
diwujudkan dalam program Bimas dan Inmas.

Oleh sebab itu, permmasalahan yang kemudian tampil adalah


kesenjangan antara proram-program pembangunan dengan kondisi,
permasalahan dan kebutuhan nyata dalam masyarakat. Karena kesejangan
tersebut, dapat dimengerti apabila banyak program yang dirancang dari atas dan
bersifat seragam tidak menyentuh permasalahan warga masyarakat pada tingkat
paling bawah ( grass root ). Lebih dari itu, pendekatan pembangunan semacam
itu juga dianggap kurang mengundang partisipasi masyarakat dalam
pelaksanaanya. Hal ini disebabkan karena masyarakat sekadar berfungsi sebagai
konsumen program, dengan demikian merasa tidak memiliki program tersebut
karena tidak ikut terlibat dalam proses perencanaannya. Apalagi jika program-
program tersebut dianggap kurang relevan dengan permasalaha dan
kebutuhannya.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan suatu masyarakat atau bangsa biasanya ditandai dengan
tingginya perhatian yang diberikan pihak pemerintah terhadap kelompok-
kelompok marjinal, baik marjinal dari sisi geografis maupun sosiologis, sebab
kemajuan yang dicita-citakan mestinya berorientasi pada pemerataan
kesejahteraan masyarakat.
Karena itu, sebuah bangsa akan disebut maju jika seluruh atau sebagian
besar masyarakatnya telah berada dalam kondisi sejahtera. Indonesia sebagai
sebuah negara berkembang masih menghadapi berbagai problem ekonomi baik
makro maupun mikro, dan hal tersebut telah turut menghambat lajunya proses
kesejahteraan kehidupan rakyat contohnya masalah kemiskinan dan kesejangan
sosial antara desa dan kota. Salah satu akibat terjadinya kesenjangan sosial
meningkatnya kasus kejahatan dan kriminalitas, meningkatnya urbanisasi dari
desa ke kota .
Dengan demikian pemerintah harus berupaya memberikan perhatian
kepada masyarakat miskin sebagai langkah untk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Salah satu upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dengan
pemberdayaan. Pemberdayaan adalah sebuah program untuk mendorong
masyarakat agar mampu melakukan perubahan yaitu keluar dari kemiskinan dan
menjadai berdaya.

B. Saran

Dalam rangka menanggulangi masalah social kemiskinan yang terjadi di


masyarakat,kami mengharapkan agar pemerintah melakukan suatu perubahan
dan upaya mengurangi dan memperbaiki kondisi ini kearah yang lebih baik dan
sesuai harapan masyarakat banyak.

C. Daftar Pustaka

- https://ikbalkb05.wordpress.com/2012/06/23/kemiskinan-
sebagai-masalah-sosial/
- http://riswangemilank.blogspot.co.id/2015/01/makalah-
sosiologi-dan-politik-masalah.html
- https://sarulmardianto.wordpress.com/kemiskinan-di-
indonesia/

Anda mungkin juga menyukai