Anda di halaman 1dari 7

Nama : Rindi Fitriyani

Nim : 2016340033

Matkul : : Pengantar Ilmu Ekonomi

PRODUK DOMESTIK BRUTO

DEFINISI/KONSEP
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di
dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda
dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar
negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi
dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai
faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor
produksi yang digunakan.
PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai
PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas
Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh
dari harga.

PERHITUNGAN

PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor impor


Di mana:
konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga
investasi oleh sektor usaha
pengeluaran pemerintah oleh pemerintah
ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:

PDB = sewa + upah + bunga + laba


Di mana
sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah
upah untuk tenaga kerja
bunga untuk pemilik modal
laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan
angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan
pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan
pengeluaran.

MANFAAT

Manfaat dari perhitungan produk nasional bruto Selain bertujuan untuk mengukur
tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan
produk domestic juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan
menelaah struktur perekonomian Indonesia.
PERKEMBANGAN DATA

Pertumbuhan PDB (%) Negara Indonesia

1998-1999 -6.65
2000-2004 4.60
2005-2009 5.62
2010-2015 5.63

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
PDB
432.2 510.2 539.6 755.0 893.0 918.0 915.0 891.0 861.0 933.0
(dalam milyar USD)
PDB
6.3 6.0 4.6 6.2 6.2 6.0 5.6 5.0 4.9 5.0
(perubahan % tahunan)
PDB per Kapita
1,861 2,168 2,263 3,167 3,688 3,741 3,528 3,442 3,329 3,603
(dalam USD)

Pertumbuhan PDB Indonesia per Kuartal 20092016 (perubahan % tahunan):

Tahun Quarter I Quarter II Quarter III Quarter IV


2017 5.01
2016 4.92 5.19 5.01 4.94
2015 4.71 4.66 4.74 5.04
2014 5.14 5.03 4.92 5.01
2013 6.03 5.81 5.62 5.72
2012 6.29 6.36 6.17 6.11
2011 6.45 6.52 6.49 6.50
2010 5.99 6.29 5.81 6.81
2009 4.60 4.37 4.31 4.58

Tampak dalam tabel di atas bahwa penurunan perekonomian global yang


disebabkan oleh krisis finansial global di akhir 2000-an memiliki dampak yang relatif
kecil pada perekonomian Indonesia dibandingkan dengan dampak yang dialami negara-
negara lain. Pada tahun 2009, pertumbuhan PDB Indonesia turun menjadi 4,6%, yang
berarti bahwa performa pertumbuhan PDB negara ini merupakan salah satu yang terbaik
di seluruh dunia (dan memiliki peringkat tertinggi ketiga di antara negara-negara dengan
perekonomian besar yang tergabung di dalam grup G-20).
Meskipun terjadi penurunan tajam harga-harga komoditi, turunnya pasar saham,
yield obligasi domestik dan internasional yang lebih tinggi, dan melemahnya nilai tukar
rupiah, perekonomian Indonesia masih dapat tumbuh dengan layak. Kesuksesan ini
terutama disebabkan oleh pengaruh ekspor Indonesia yang relatif terbatas terhadap
perekonomian nasional, terjaganya kepercayaan pasar yang tinggi, dan berlanjutnya
konsumsi domestik yang subur. Konsumsi domestik di Indonesia (terutama konsumsi
pribadi) berkontribusi untuk sekitar 55% dari total pertumbuhan ekonomi negara ini.

Pada tahun 2010, Bank Dunia melaporkan bahwa karena suburnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia, setiap tahunnya sekitar 7 juta penduduk Indonesia masuk dalam kelas
menengah negara ini. Di 2012, jumlah penduduk kelas menengah Indonesia mencapai
sekitar 75 juta orang (dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 240 juta orang) dan
perusahaan penelitian seperti Boston Consulting Group (BCG) dan McKinsey menyatakan
bahwa kelompok kelas menengah ini akan bertambah kira-kira dua kali lipat pada tahun
2020-2030. Meskipun pertumbuhan penduduk kelas menengah telah berkurang karena
perlambatan perekonomian negara ini yang terjadi di antara tahun 2011-2015, Indonesia
memiliki kekuatan konsumen yang mendorong perekonomian dan telah secara signifikan
memicu pertumbuhan investasi domestik dan asing sejak 2010.

Kendati begitu, setelah memuncak di 2011, pertumbuhan PDB Indonesia mulai melambat.
Ada beberapa faktor yang menjelaskan perlambatan ekonomi ini:

Pertumbuhan ekonomi global yang lambat : Fokus pada Republik Rakyat


Tiongkok (RRT).
Menurunnya harga komoditi.
Tingkat suku bunga bank Indonesia yang tinggi.
Perpolitikan di indonesia.

SUMBER

https://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi-makro/produk-
domestik-bruto-indonesia/item253
PENGANGURAN

DEFINISI /KONSEP

Sebelum membahas tentang pengangguran, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa
yang disebut dengan tenaga kerja, angkatan kerja dan usia pekerja yang ditetapkan di
Indonesia.
Tenaga kerja yaitu penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, antara
lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka yang
bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga.
Angkatan kerja adalah mereka yang mempunyai pekerjaan, baik sedang bekerja
maupun yang sementara tidak sedang bekerja karena suatu sebab (petani yang menunggu
panen,karyawan yang sedang sakit,dsb).
Sedangkan yang dimaksud dengan usia pekerja adalah tingkat umur seseorang yang
diharapkan dapat bekerja dan memperoleh pendapatan. Di Indonesia kisaran usia kerja
adalah antara 15-64 tahun.
Kemudian yang disebut sebagai pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan. Orang
yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP,
SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal
tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

PERHITUNGAN

Rumus => { J. AK - J. MP } 100%


Dimana :
J.AK :Jumlah Angkatan Kerja
J.MP : Jumlah Mempunyai Pekerjaan

MANFAAT

Manfaat mempelajari tentang data pengganguran dapat memberikan informasi seberapa


besar angka pengangguran yang ada di Indonesia, agar dapat membuka lowongan
perkerjaan baik dalam industri besar maupun industri kecil. Sehingga dapat mengurangi
tingkat kriminalitas, tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial.
PERKEMBANGAN DATA

Tingkat
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Pengangguran
Angkatan Kerja - TPAK
Tahun Terbuka - TPT

(Juta Orang) (Juta Orang) (Juta Orang) (%) (%)

1986 67,20 65,38 1,82 66,43 2,70

1987 69,40 67,58 1,82 66,68 2,62

1988 71,56 69,52 2,04 66,89 2,85

1989 72,46 70,43 2,04 66,04 2,81

1990 75,02 73,10 1,91 66,33 2,55

1991 75,90 73,91 1,99 65,92 2,62

1992 78,03 75,89 2,14 66,29 2,74

1993 78,91 76,72 2,20 65,60 2,78

1994 83,32 79,69 3,64 66,75 4,36

1996 87,83 83,55 4,28 66,85 4,87

1997 89,23 85,05 4,18 66,32 4,69

1998 92,34 87,29 5,05 66,91 5,46

1999 94,85 88,82 6,03 67,22 6,36

2000 95,65 89,84 5,81 67,76 6,08

2001 98,81 90,81 8,01 68,60 8,10

2002 100,78 91,65 9,13 67,76 9,06

2003 102,75 92,81 9,94 67,86 9,67

2004 103,97 93,72 10,25 67,54 9,86

2005 Februari 105,80 94,95 10,85 68,02 10,26

November 105,86 93,96 11,90 66,79 11,24

2006 Februari 106,28 95,18 11,10 66,74 10,45

Agustus 106,39 95,46 10,93 66,16 10,28

2007 Februari 108,13 97,58 10,55 66,60 9,75

Agustus 109,94 99,93 10,01 66,99 9,11

2008 Februari 111,48 102,05 9,43 67,33 8,46

Agustus 111,95 102,55 9,39 67,18 8,39

2009 Februari 113,74 104,49 9,26 67,60 8,14

Agustus 113,83 104,87 8,96 67,23 7,87

2010 Februari 116,00 107,41 8,59 67,83 7,41

Agustus 116,53 108,21 8,32 67,72 7,14

2011 Februari 119,40 111,28 8,12 69,96 6,80


Agustus 117,37 109,67 7,70 68,34 6,56

2012 Februari 120,41 112,80 7,61 69,66 6,32

Agustus 118,05 110,81 7,24 67,88 6,14

2013 Februari 121,19 114,02 7,17 69,21 5,92

Agustus 118,19 110,80 7,39 66,90 6,25

1967-1999 max 94,85 88,82 6,03 67,22 6,36

min 67,20 65,38 1,82 65,60 2,55

1999-2004 max 103,97 93,72 10,25 68,60 9,86

0 min 94,85 88,82 5,81 67,22 6,08

2004-2013 max 121,19 114,02 11,90 69,96 11,24

min 103,97 93,72 7,17 66,16 5,92

SUMBER

http://bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973

Anda mungkin juga menyukai