Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PENDIDIKAN

Selasa, 15 Maret 2011


PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN

MAKALAH

Di susun guna memenuhi tugas

Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan

Dosen Pengampu : Akhmad Afroni, M. Pd

Di susun oleh :
Nurul Khikmah NIM. 232 108 166
Khusnul Khotimah NIM. 232 108 168

Kelas D
JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM NEGERI

(STAIN) PEKALONGAN 2011

PENDAHULUAN

Evaluasi dalam pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat
mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa. Dengan adanya
evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan serta kelemahan pembelajaran yang dilaksanakan. Untuk
kemudian dapat ditingkatkan agar lebih memberikan keunggulan dalam melaksanakan
pembelajaran bagi siswa.
Sebelum kita mengetahui lebih jauh tentang evaluasi dalam pendidikan, ada beberapa hal
yang menjadi pokok masalah yang harus kita pecahkan dalam hal ini yaitu:
a. apa definisi dari evaluasi, dan apa kaitan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi?
b. Apa tujuan dan fungsi dari penilaian?
c. Apa saja ciri penilaian pendidikan ?
Dalam makalah ini akan membahas pokok masalah diatas, untuk sedikit mengantarkan
kita mengetahui pengertian evaluasi, tujuan serta ciri dari penilaian dalam pendidikan.

PEMBAHASAN

PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI PENDIDIKAN


A. Pengertian Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al (1971) : Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam diri siswa.
Menurut Stufflebeam et.al (1971) : Evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
menilai alternative keputusan.
2. Pengertian Evaluasi
Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum diatas, kita dapati pula istilah
pengukuran dan penilaian. Coba perhatikan contoh-contoh berikut :
a. Apabila ada orang yang akan memberi sebatang tongkat kepada kita, dan kita
disuruh memilih antara dua tongkat yang tidak sama panjangnya, maka tentu
saja kita akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek
kecuali ada alasan yang sangat khusus.
b. Pasar, merupakan suatu tempat bertemunya orang-orang yang akan menjual dan
membeli. Sebelum menentukan barang yang akan dibelinya, seorang pembeli
akan memilih dahulu mana barang yang lebih baik menurut ukurannya.
Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut pengalaman sebelumnya.
Dari contoh-contoh diatas ini dapat kita simpulkan bahwa sebelum
menentukan pilihan, kita mengadakan penilaian terhadap benda-benda yang akan kita
pilih. dari langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil barang untuk kita,
itualh yang disebut mengadakan evaluasi, yakni mengukur dan menilai. Kita dapat
mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan pengukuran.
Didalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang
penilaian adalah evaluation. Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia
evaluasi yang berarti menilai.
3. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran
bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk, penilain bersifat kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas, yakni mengukur dan
menilai.
4. Penilaian Pendidikan
Pada awalnya, pengertian evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan
prestasi belajat siswa. Definisi yang pertama dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950).
Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan
sudah tercapai. Jika belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang
lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan stufflebeam.
Tambahan definisi tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur
sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung
tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas
mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas
bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Pembelajaran bukanlah satu-satunya factor yang menentukan prestasi belajar,
karena prestasi merupakan hasil kerja yang keadaannya sangat kompleks.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon
siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka lulusan dari sekolah itu dapat
disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam istilah inivasi yang
menggunakan teknologi maka tempat pengolahan ini disebut transformasi.
- Input, adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia
sekolah maka dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan
memasuki sekolah.
- Output, adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud adalah
siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah
seorang siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilain, sebagai
alat penyaring kualitas.
- Transformasi, adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Bahan jadi yang diharapkan, yang dalam hal ini siswa lulusan sekolah ditentukan
oleh beberapa factor sebagai akibat bekerjanya unusr-unsur yang ada yaitu
sebagai berikut :
a. Siswa sendiri
b. Guru dan personal lainnya
c. Bahan pelajaran
d. Metode mengajar dan system evaluasi
e. Sarana penunjang
f. System administrasi
- Umpan balik, adalah segala informasi baik yang menyangkut output maupun
transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input maupun
transformasi.
B. Tujuan dan Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan
antara lain :
a. Untuk memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dsb.
2. Diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penelitian cukup memenuhi persyaratan, maka
dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu,
diketahui pula sebab musabab kelemahan itu. Dengan mengadakan penilaian, guru
mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya, sehingga
akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasinya.
3. Penempatan
Untuk menentukan dengan pasti seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu
penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai niali yang sama, akan berada dalam
kelompok yang sama dalam belajar.
4. Pengukur Keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan,
keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor yaitu factor guru, metode
mengajar, sarana dan system administrasi.
C. Ciri Penilaian Pendidikan
Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan , antara lain adalah sebagai berikut :
1) Penilaian dilakukan secara tidak langsung
2) Penggunaan ukuran kuantitatif; artinya menggunakan symbol bilangan sebagai hasil
pertama pengukuran. Setelah itu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.
3) Penilaian pendidikan menggunakan, unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4) Bersifat relative; artinya tidak sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu
yang lain.
5) Dalam penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber
kesalahan dapat ditinjau dari berbagai factor, yaitu :
a. Terletak pada ukurannya
Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik.
b. Terletak pada orang yang melakukan penilaian
Hal ini berupa :
- Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena factor subjektif penilai telah
berpengaruh pada hasil pengukuran.
- Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara murah atau mahal.
- Adanya hallo-effect, yakni adanya kesan penilai terhadap siswa.
- Adanya pengaruh hasil yang diperoleh terdahulu
- Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka hasil
penilaian.
c. Terletak pada anak yang dinilai
- Suasana hati akan sangat brpengaruh terhadap hasil penilaian
- Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai
d. Terletak pada situasi di mana penilaian berlangsung
- Suasana gaduh, didalam maupun diluar ruangan dapat mengganggu konsentrasi
siswa, demikian pula tingkah laku kawan-kawan disekelilingnya akan
mempengaruhi diri siswa dalam mengerjakan soal.
- Pengawasan penilaian.
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh , dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative keputusan.

Mengadakan evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur (kuantitatif) dan menilai
(kualitatif).

Tujuan atau fungsi penilaian ada beberapa hal :


1. Selektif, dengan mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi
terhadap siswanya
2. Diagnostic, dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya.
3. Penempatan, untuk dapat menentukan dimana seorang siswa ditempatkan, digunakan suatu
penilaian
4. Pengukur Keberhasilan, untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Ciri dari penilaian pendidikan adalah :
- Dilakukan secara tidak langsung
- Penggunaan ukuran kuantitatif
- Menggunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap
- Penilaian pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan

Anda mungkin juga menyukai