Anda di halaman 1dari 4

9/15/2017 Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya

k Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Beranda (/) / Berita (/post/category/berita) / Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
Selasa, 24 Jan 2017, 14:15 WIB 4426 Dilihat

Share 0 Bagikan Tweet

(mailto:?subject=Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral)

Jakarta, Dalam rangka memberikan pedoman penetapan dan evaluasi Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Dayam Mineral, perlu ditetapkan
Peraturan Menteri (Permen) ESDM terkiat Objek Vital Nasional Bidang ESDM. Menteri ESDM Ignasius Jonan menetapkan Peraturan Menteri ESDM
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 11 Januari 2017.

Objek Vital Nasional Bidang ESDM atau yang disebut Obvitnas Bidang ESDM adalah kawasan atau lokasi, bangunan atau instalasi dan atau usaha yang
menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis di bidang ESDM.

Obvitnas bidang ESDM terdiri dari subbidang minyak dan gas bumi, subbidang ketenagalistrikan, subbidang mineral dan batubara dan subbidang energi
baru, terbarukan dan konservasi energi.

Dalam Pasal 2 ayat 2, disebutkan persyaratan penetapan Obvitnas Bidang ESDM harus memenuhi salah satu, sebagian atau seluruh ciri-crinya:

a. Menghasilkan kebutuhan pokok sehari-hari


b. Ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan bencana terhadap kemanusiaan dan pembangunan
c. Ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan kekacauan transportasi dan komunikasi secara nasional
d. Ancaman dan gangguan terhadapnya mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan pemerintah negara.

Selain itu, Obvitnas bidang ESDM harus memenuhi: kriteria khusus, persyaratan administrasi dan persyaratan teknis.

Kriteria khusus untuk subbidang migas adalah:

1. Memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan minyak dan gas bumi nasional.
2. Memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, liquefied petroleum gas, liquefied natural gas, compressed natural gas, atau hasil olahan minyak
dan gas bumi.

Pasal 4 ayat 4 menyebutkan, persyaratan khusus sebagaimana meliputi subbidang migas, dengan melampirkan salinan:

1. Kontrak kerja sama


2. Izin usaha:
a. Pengolahan
b. Pengangkutan
c. Penyimpanan
d. Niaga
3. Laporan keuangan Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap selama 3 (tiga) tahun terakhir yang telah di audit oleh akuntan publik.

Untuk persyaratan teknis, disebutkan di pasal 5 yang terdisi dari:

a. Uraian singkat mengenai kegiatan dan fasilitas yang dimiliki


b. Kawasan
c. Koordinat titik batas
d. Plot plan bangunan
e. Peta lokasi lapangan

http://migas.esdm.go.id/post/read/permen-esdm-nomor-4-tahun-2017-tentang-objek-vital-nasional-bidang-energi-dan-sumber-daya-mineral 1/4
9/15/2017 Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
f. Usaha di bidang ESDM
g. Tata letak yang akan diusulkan sebagai Obvitnas Bidang ESDM
h. Gambaran potensi ancaman dan gangguan baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal yang meliputi:

1. Kejahatan antara lain pembakaran, perusakan, pecemaran lingkungan, konflik perbatasan, terorisme, dan bentuk kejatan lainnya
2. Bukan kejahatan antara lain mogok kerja, kecelakaan kerja, unjuk rasa, atau bencana alam
i. Sistem pengamanan, struktur organisasi pengamanan, tugas dan fungsi personel pengamanan, fasilitas pengamanan, dan standar pengamanan kegiatan operasional Badan Usaha
atau Bentuk Usaha Tetap.

Di dalam Tata Cara Penetapan Obvitnas Bidang ESDM disebutkan pada Pasal 6 yakni, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap sesuai dengan subbidangnya mengajukan permohonan penetapan
Obvitnas Bidang ESDM kepada Menteri melalui Direktur Jenderal terkait, dengan melampirkan persyaratan administrasi dan persyaratan teknis terkait.

Selanjutnya, Direktorat Jenderal terkait melakukan verifikasi terhadap permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM. Hasil verifikasi terhadap permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM
dituangkan dalam Lembar Hasil Verifikasi Permohonan Penetapan Obvitnas Bidang ESDM sesuai dengan format yang tercantum dalam lampiran.

Dalam hal hasil verifikasi terhadap permohonan penetapan Obvitnas dinyatakan tidak memenuhi ketentuan, maka Dirjen terkait menyampaikan pemberitahuan penolakan permohonan secara tertulis
kepada badan usaha atau bentuk usaha tetap.

Sebaliknya, apabila memenuhi ketentuan, Direktur Jenderal terkait meneruskan permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM kepada Menteri melalui Sekertaris Jenderal, dengan melampirkan
Lembar Hasil Verifikasi Permohonan Penetapan Obvitnas Bidang ESDM.

Dalam Pasal 9 ayat 1 menyebutkan, Sekretaris Jenderal menugaskan Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara untuk melakukan pemerikaan lapangan terhadap permohonan penetapan
Obvitnas Bidang ESDM

"Pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan gangguan dalam rangka kesiapan pola keamana dan pola pengamanan Obvitnas Bidang
ESDM," demikian bunyi Pasal 9 ayat 2.

Tim Obvitnas ESDM dibentuk oleh Menteri ESDM. Tim ini mempunya tugas:

a. Melakukan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga/ Daerah/ Institusi dalam rangka penetapan Obvitnas Bidang ESDM.

b. Melakukan pemeriksaan lapangan berdasarkan hasil verifikasi terhadap permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM.

c. Menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Lapangan atas Permohonan Penetapan Obvitnas Bidang ESDM dan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan atas Permohonan Penetapan Obvitnas
Bidang ESDM kepada Ketua Tim Obvitnas Bidang ESDM melalui Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IB dan Lampiran IC
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Meneri ini

d. Melakukan evaluasi terhadap Obvitnas Bidang ESDM

e. Melaksanakan pemantauan dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pengamanan yang dilakukan oleh Pengelola Obvitnas Bidang ESDM

f. Menyampaikan laporan secara tertulis mengenai hasil pelaksanaan tugasnya kepada Menteri melalui Sekertaris Jenderal paling lambat 1 (satu) bulan setelah masa kerja Tim berakhir atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan, Kepala Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara menyiapkan rancangan Keputusan Menteri mengenai Obvitnas Bidang ESDM untuk disampaikan kepada
Menteri melalui Sekertaris Jenderal, dengan melampirkan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan atas Permohonan Penetapan Obvitnas Bidang ESDM. Selanjutnya, Menteri menetapkan Obvitnas
Bidang ESDM tersebut dalam bentuk Keputusan Menteri.

Penetapan jangka waktu Obvitnas ini berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan pengelola Obvitnas Bidang ESDM bertanggung jawab atas pengelolaan keamanan Obvitnas Bidang ESDM
selama jangka waktu yang ditetapkan pada pasal 12 ayat 1 tersebut serta berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya, dalam Pasal 13 disebutkan Tim Obvitnas Bidang ESDM melakukan evaluasi terhadap Obvitnas Bidang ESDM setiap 2 (dua) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Terkait jangka waktu yang ditetapkan, disebutkan pada Pasal 14 ayat 1 yakni Pengelola Obvitnas Bidang ESDM dapat mengajukan permohonan penetapan kembali Obvitnas Bidang ESDM yang
akan berakhir jangka waktunya paling cepat 6 (enam) bulan atau paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Obvitnas Bidang ESDM.

Adapun Kewajiban Pengelola Obvitnas Bidang ESDM yang harus dilakukan selama jangka waktu Obvitnas berlangsung, disebutkan pada Pasal 15 ayat 1 yakni:

http://migas.esdm.go.id/post/read/permen-esdm-nomor-4-tahun-2017-tentang-objek-vital-nasional-bidang-energi-dan-sumber-daya-mineral 2/4
9/15/2017 Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Melaksanakan pengamanan Obvitnas Bidang ESDM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai sistem manajeman pengamanan

b. Memenuhi ciri-ciri dan kriteria khusus

c. Menyelesaikan permasalahan sengketa tanah/lahan yang terjadi setelah penetapan Obvitnas Bidang ESDM paling lambat 1 (satu) tahun sejak terjadinya sengketa tanah atau lahan

d. Melaporkan setiap ancaman dan gangguan terhadap pengamanan Obvitnas Bidang ESDM kepada Menteri melalui Tim Obvitnas Bidang ESDM

e. Menyampaikan laporan secara tertulis setiap 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri melalui Sekertaris Jenderal dengan tembusan kepada Direktur Jenderal.

Selanjutnya, Penyesuaian penetapan Obvitnas Bidang ESDM tersebut ditetapkan oleh Menteri.

Jika Pengelola Obvitnas BIdang ESDM yang mealnggar kewajiban sebagaimana disebutkan di atas maka akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, dan pencabutan status
Obvitnas Bidang ESDM.

Dalam Pasal 19 Ayat 1 disebutkan, sanksi administratif berupa pencabutan status Obvitnas Bidang ESDM dikenakan kepada Pengelola Obvitnas Bidang ESDM yang:

a. Melanggar kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 1

b. Telah dikenai 3 (tiga) kali sanksi administratif berupa peringatan tertulis selama jangka waktu Obvitnas Bidang ESDM.

"Pengelola Obvitnas Bidang ESDM yang dikenai sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengajukan permohonan untuk ditetapkan kembali sebagai Obvitnas Bidang ESDM, paling
cepat 1 (satu) tahun setelah pencabutan status," demikian bunyi pasal 19 ayat 3.

Dalam ketentuan peralihan, pada saat Permen ini berlaku:

a. Obvitnas Bidang ESDM yang telah ditetapkan sebelum diundangkannya Peraturan Menteri ini masih tetap berlaku, dengan ketentuan Pengelola Obvitnas Bidang ESDM wajib mengajukan
permohonan penyesuaian sesuai dengan ketentuan dalam Permen ini, paling lambat 2 (dua) tahun sejak tanggal diundangkannya.

b. Dalam hal Pengelola Obvitnas Bidang ESDM tidak megajukan permohonan penyesuaian, dilakukan pencabutan status Obvitnas Bidang ESDM

c. Terhadap permohonan penetapan Obvitnas Bidang ESDM yang telah diajukan sebelum diundangkannya Permen ini, Badan Usaha atau Bentuk Usaha Tetap Wajib menyesuaikan dengan
ketentuan dalam Permen ini.

Permen ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. (DK)

Artikel Terkait :

Beranda (http://migas.esdm.go.id)

Profil

Tautan Terkait

Kontak (http://migas.esdm.go.id/pengaduan/index)

Webmail (https://mail.migas.esdm.go.id)

Peta Situs (http://migas.esdm.go.id/site/sitemap)

http://migas.esdm.go.id/post/read/permen-esdm-nomor-4-tahun-2017-tentang-objek-vital-nasional-bidang-energi-dan-sumber-daya-mineral 3/4
9/15/2017 Permen ESDM Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

FAQ (/faq)

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Gedung Migas

Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910

Telepon : 021-5268910, Fax : 021-5268979

email : info@migas.esdm.go.id

http://migas.esdm.go.id/post/read/permen-esdm-nomor-4-tahun-2017-tentang-objek-vital-nasional-bidang-energi-dan-sumber-daya-mineral 4/4

Anda mungkin juga menyukai