Makalah Biologi
Makalah Biologi
PENDAHULUAN
Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan dan
logos yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari perihal kehidupan. Dalam bahasa indonesia sering kali disebut dengan
Dan disini kita akan membahas tentang jaringan yang ada pada tubuh mahluk
hidup. Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal, fungsi
serta struktur yang sama dan disebut Jaringan. Namun hal ini kurang tepat untuk
tumbuhan tingkat tinggi. Hal ini akan kita ketahui jaringan tumbuhan secara
menyeluruh.
tingkat rendah. Tumbuhan ini telah memiliki akar, batang, daun sesungguhnya (sejati),
Bukan hanya saja jaringan tumbuhan yang akan kita pelajari, tetapi kita juga
akan mempelajari jaringan pada hewan. Pernahkah anda memperhatikan tubuh Anda?
Apa saja yang menyusun tubuh Anda sehingga bisa melakukan berbagai kegiatan, dari
mulai tidur hingga berolah raga? Tubuh manusia tersusun dari berbagai macam jaringan
yang umumnya ditemukan pada hewan vertebrata. Jaringan merupakan sel-sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan yang berbeda akan membentuk
1
berbagai organ di tubuh. Kulit, misalnya terdiri dari jaringan epitel, jaringan ikat, dan
lain sebagainya.
7. Apa yang dimaksud dengan jaringan ikat dan bagaimana perannya bagi
tubuh ?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
1. Pengertian jaringan
2
5. Mengetahui peran dan fungsi jaringan tulang
3
BAB II
PEMBAHASAN
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi
fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi
histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang") dan fungi
struktur-struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan
lumut dapat dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum
dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
4
1. Jaringan Muda ( Meristem)
artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.
Sel meristem biasanya merupakan sel muda dan belum mengalami diferensiasi dan
protoplasma, vakuola kecil, inti besar, dan plastida belum matang. Bentuk sel meristem
a. Meristem Apikal
Meristem apikal terdapat pada ujung pucuk utama dan lateral belakang, serta
5
Apeks pucuk tumbuhan Pteridophyta : mempunyai satu atau lebih sel
dua arah ; periklinal (sejajar permukaan) dan antiklinal (ke arah atas)
b. Meristem Interkalar
merupakan jaringan primer yang aktif membelah dan terpisah dari meristem
apikal (pucuk).
c. Meristem Lateral
6
lateral. Kedua jaringan ini merupakan jaringan dewasa yang menjadi
meristematik kembali.
a. Meristem Primer
menyusun embrio. Meristem primer terdapat pada ujung batang dan ujung akar.
1) Meristem ujung pada ujung akar atau batang dengan ciri bentuk sel
masih sama.
dan meristem dasar akan membentuk jaringan korteks akar dan batang,
b. Meristem Sekunder
7
dari meristem sekunder adalah jaringan pengangkut sekunder (berasal dari
gabus/felogen).
mendukung adalah meristem apikal (titik tumbuh pada pucuk dan ujung akar)
2. Jaringan Dewasa
pengkhususan sel untuk mendukung suatu fungsi tertentu. Jaringan dewasa pada
pertumbuhannya. Jaringan dewasa ini ada yang disebut sebagai jaringan permanen.
Jaringan permanen adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi yang sifatnya tak
dapat balik (irreversibel). Pada jaringan permanen sel-selnya tidak lagi mengalami
pembelahan. Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, gabus parenkima, xilem, dan
floem. Selain itu ada bagian tumbuhan tertentu yang memiliki jaringan kolenkima dan
sklerenkima.
8
a. Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti
akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja.
atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat
protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan
b. Jaringan Gabus
Jaringan gabus atau periderma adalah jaringan pelindung yang dibentuk untuk
menggantikan epidermis batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan
sekunder. Jaringan gabus tampak jelas pas tetumbuhan dikotil dan Gymnospermae.
9
Struktur jaringan gabus terdiri atas felogen (kambium gabus) yang akan
membentuk felem (gabus) ke arah luar dan feloderma ke arah dalam. Felogen dapat
sel felogen berbentuk segi empat atau segi banyak dan bersifat meristematis. Sel-sel
gabus (felem) dewasa berbentuk hampir prisma, mati, dan dinding selnya berlapis
suberin, yaitu sejenis selulosa yang berlemak. Sel-sel feloderma menyerupai sel
parenkima, berbentuk kotak dan hidup. Jaringan gabus berfungsi sebagai pelindung
tumbuhan dari kehilangan air. Pada tumbuhan gabus (Quercus suber), lapisan gabus
c. Parenkima
mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur. Parenkima tersusun atas sel-sel
bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel.
10
Parenkima disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan
yang lain. Parenkima terdapat pada akar, batang, dan daun, mengitari jaringan lainnya.
adalah parenkima daun yang memiliki kloroplas dan dapat melakukan fotosintesis.
berupa gula diangkut ke parenkima batang atau akar. Di parenkima batang atau akar,
hasil-hasil fotosintesis tersebut disusun menjadi bahan organik lain yang lebih
kompleks, misalnya tepung, protein, atau lemak. Parenkima batang dan akar pada
beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ubi
jalar (Ipomoea batatas). Ada pula sel parenkima yang menyimpan cadangan makanan
pada katiledon (daun lembaga biji) seperti pada kacang buncis (Phaseolus vulgaris).
Jaringan Penguat
11
Untuk memperkokoh tubuhnya, tumbuhan memerlukan jaringan penguat atau
penunjang yang disebut juga sebagai jaringan mekanik. Ada dua macam jaringan
penguat pegat yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu kolenima dan sklerenkima.
e. Jaringan Pengangkut
1. Xilem
Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen
xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem. Unsur
pembuluh ada dua, yaitu pembuluh kayu (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid
merupakan sel mati, tidak memiliki sitoplasma dan hanya tersisa dinding selnya. Sel-sel
pengangkut air dan mineral. Oleh karena pembuluh yang membentuk berkas, maka
dikatakan sebagai berkas pembuluh. Diameter xilem bervariasi tergantung pada spesies
tumbuhan, tetapi biasanya 20-700 m. Dinding xilem mengalami penebalan zat lignin.
12
2. Trakea
Trakea merupakan bagian yang terpenting pada xilem tumbuhan bunga, trakea
terdiri atas sel-sel berbentuk tabung yang berdinding tebal karena adanya lapisan
selulosa sekunder dan diperkuat lignin, sebagai bahan pengikat. Diameter trakea
biasanya lebih besar daripada diameter trakeid. Ujung selnya yang terbuka disebut
(tumbuhan berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan berbiji
Bagian trakeid dapat dibedakan dari trakea karena ukurannya lebih kecil,
walaupun dinding selnya juga tebal dan berkayu. Rata-rata diameter trakeid ialah 30 m
dan panjangnya mencapai beberapa milimeter. Trakeid terdapat pada semua tumbuhan
13
2. Floem
seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis,
sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem. Unsur utama adalah
cadangan makanan. Persebaran serabut floem sering kali sangat luas dan berfungsi
14
Pembuluh tapis terdiri atas sel-sel berbentuk silindris dengan diameter 25 m
dan panjang 100-500 m. Pembuluh tapis mempunyai sitoplasma tanpa inti. Dinding
sel komponen pembuluh tapis tidak berlignin sehingga lebih tipis daripada trakea.
Pembuluh tapis adalah pembuluh angkut utama pada jaringan floem. Pembuluh ini
15
2.2.2 Struktur Akar Tumbuhan
1. Akar
Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih,
dan bentuknya meruncing sehingga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari
akar lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem
apikal ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar
daerah/zona pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona
pendewasaan sel, di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti
16
2. Jenis-jenis akar
a. Akar tunggang/ akar utama, yaitu kelanjutan batang tumbuhan yang berasal dari
pertumbuhan calon akar pada biji (radikula) tumbuh tegak ke bawah. Contoh : mangga,
b. Akar serabut, yaitu akar berukuran kecil-kecil yang tumbuh di pangkal batang
c. Akar gantung, yaitu akar tumbuhan dari atas ke bawah dan akar tersebut
d. Akar pelekat, yaitu akar yang tumbuh di sepanjang batangAkar tunjang, yaitu akar
yang tumbuh dari bagian bawah menuju ke segala arah. Berguna untuk memperkuat
e. Akar napas, akar ini tumbuh ke atas muncul dari permukaan tanah atau air. Contoh :
1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang
tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk
17
2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki
3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada
Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan
osmosis. Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang
memiliki rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah
sampai ke xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks,
18
A. Struktur Akar Dikotil
Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan
dikotik tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan
Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel
memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip
dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki
kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara
berselang-seling.
Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai
penyangga. Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga
terdiri dari beberapa tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus),
19
Fungsi batang adalah sebagai berikut:
1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari
Jenis-jenis batang
a. Batang basah, memiliki batang yang lunak dan berair, batangnya tidak keras,
batang mudah dipotong, batang pendek. Contoh : pohon pisang, bayam, pacar air,
dan kangkung
dan ke dalam membentuk kayu, dan batang bertambah besar. Contoh : jambu,
c. Batang rumput, batang tidak berkayu, memiliki ruas-ruas yang nyata, dan
berongga, serta batang rumput umumnya pendek. Contoh : padi, jagung, rumput-
rumputan.
1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula.
2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan
terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah kulit pertama.
20
3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya
terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele disebut
1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi
Sedangkan sel parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan
menyimpan zat.
3. Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk
21
5. Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh
xilem dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang
berada di antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di
7. Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium.
8. Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium.
Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke
daun.
1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada
dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya
Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
22
3. Manfaat Bantang Tumbuhan
- Bahan perkembangbiakan
Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat
makanan melalui proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat
23
Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:
klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat
1. Bagian-bagian daun
- Daun lengkap (pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun), contohnya : pisang.
- Daun tidak lengkap (daun hanya tersusun atas 1-2 bagian saja), contohnya :
mangga.
2. Jenis-jenis daun
- Daun tunggal adalah daun yang pada tangkainya hanya ada satu helai daun,
- Daun majemuk adalah daun yang pada sebatang tangkainya terdapat beberapa
Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan
tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya
24
3. Bagian-Bagian Daun Dikotil
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak
epidermis di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk
melindungi sel bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk
daun.
2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin.
epidermis dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar
masuk gas.
25
4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel yaitu palisade
1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis
2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil.
berlangsungnya fotosintesis.
4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan
penguat daun.
- Bahan perkembangbiakan
26
2.2.5 Bunga Pada Tumbuhan
1. Bagian-bagian Bunga
- Benang sari, merupakan alat kelamin jantan yang terdiri dari tangkai sari dan kepala
sari
2. Jenis-jenis Bunga
a. Berdasaekan jenis
- Bunga lengkap (kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari)
- Bunga tidak lengkap (apabila tidak memiliki salah satu bagian bunga )
- Bunga sempurna, merupakan bagian bunga yang memiliki benang sari dan putik
27
- Bunga tidak sempurna, apabila tidak memiliki salah satu dari putik atau benag sari.
Peristiwa penyerbukan yaitu jatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik merupakan awal
1. Penyerbukan bastar, yaitu penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari bunga
2. Penyerbukan silang, yaitu penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari bungga
pohon lain yabg sejenis. Misalnya penyerbuka antra mangga kueni dan mangga
kueni
4. Penyerbukan sendiri, yaitu penyerbukan yang serbuk sarinya berasal dari satu
bunga
28
2.2.6 Struktur Buah dan Biji
1. Buah
Daging buah bagi tanaman berguna untuk melindungi biji. Bagi makhluk lain,
2. Biji
Adalah bagian yang berguna untuk perkembangbiakan secara generatif. Ada biji
tanaman yang tidak terbungkus daging buah, misalnya biji kedelai, kacang tanah, padi.
Ada juga buah berbiji tunggal, misalnya mangga, kelengkeng, dan rambutan. Buah
yang berbiji banyak (majemuk), misalnya pepaya, sirsak, dan jambu biji.
Berdasarkan jumlah keping yang dimiliki, biji dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
1. Biji berkeping satu, misalnya biji jagung, padi, melinjo, salak dan pepaya
29
2. Biji berkeping dua, misalnya kedelai, petai, kacang tanah, jengkol, kacang hijau
3. Lembaga, yaitu calon tumbuhan baru yang terdiri atas bakal akar, bakal batang,
batang daun
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh,
rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Berfungsi untuk melindungi
permukaan luar dan dalam organ. Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibagi
30
Epithelium pipih (squamous)
Antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam
telinga, kapsula glomerulus pada ginjal, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus
Fungsinya terkait dengan proses difusi, osmosis,sekresi dan filtrasi atau penyaringan.
Berfungsi sebagai pelindung, terdapat pada epithelium rongga mulut, rongga hidung,
berfungsi untuk sekresi dan pelindung, terdapat pada lensa, permukaan ovary atau
absorbsi. Terdapat pada epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar
31
e. Epitel Silindris Berlapis Tunggal
Berfungsi ntuk penyerapan sari-sari makanan pada usus halus jejunum (Ileum),
adsorbsi, proteksi dan untuk sekeresi sebagai sel kelenjar. Terdapat pada epitel dalam
Berfungsi sebagai pelindung dan sekresi, terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah
dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan.
Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang
melewati permukaan.
h. Epitel Transisional
dasarnya tidak jelas. Epital transisional merupakan jaringan epithelium yang tidak dapat
berjalannya fungsinya. Biasanya terdapat pada ureter, urethra, dan kantong kemih.
32
2.3.2. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-
organ tubuh.
Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
33
Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran
pernafasan.
Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya
Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
34
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari
benturan keras.
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
35
Gbr. Serabut otot jantung (dari jantung orang dewasa)
Tulang merupakan jaringan ikat keras yang membentuk rangka sebagian besar
pasif karena tulang digerakkan oleh otot. Tulang tetap mempunyai peranan pada sistem
gerak manusia karena tanpa tulang tidak akan terjadi gerak tubuh.
1. Fungsi Tulang
36
2. Penyusun Tulang
Umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material
yang sama. Dari luar ke dalam secara berurutan akan dapat menemukan lapisan-lapisan,
yaitu :
a .Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat dan pembuluh darah.
37
b .Tulang Kompak (Compact Bone)
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. Tulang ini
teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih
banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak mengandung
kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki
tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak
38
Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan
namanya tulang spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang.
Sumsum tulang wujudnya seperti jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh
tulang spongiosa seperti yang telah dijelaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum
tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah
39
3. Klasifikasi Tulang
dapat dibedakan menjadi jaringan tulang rawan (kartilago) dan jaringan tulang keras
(osteon).
Jaringan tulang rawan atau kartilago terdiri atas sel-sel tulang rawan dan matriks
ekstraseluler yang lentur. Sel tulang rawan disebut kondrosit. Sel tersebut berperan
rongga matriks yang disebut lakuna. Kondrosit dibentuk dari pembentukan tulang rawan
yang disebut kondroblas. Untuk fungsi regenerasi, kondrosit di rombak oleh kondroklas.
Fungsi utama tulang rawan adalah menunjang dan menguatkan. Pada vertebrata,
tulang rawan berperan sebagai rangka sementara pada fase embrionik untuk selanjutnya
digantikan oleh tulang keras. Namun pada beberapa jenis hewan seperti ikan hiu dan
ikan pari, kerangka tubuhnya tetap berupa tulang rawan. Jaringan tulang rawan pada
janin berasal dari jaringan ikat embrional (mesenkim). Pada rang dewasa, jaringan
40
a. Klasifikasi Tulang Rawan
1. Kartilago hialin
Kartilago hialin adalah kartilago yang memiliki matriks transparan. Matriks tersebut
41
2. Ciri-ciri matriksnya :
Mengandung kelompok kondroblas, serabut kolagen putih yang rapat halus dan
kondrosit.
Pertumbuhan tulang
4. Letak Jaringan :
2. Kartilago Elastis
Kartilago elastis pada dasarnya sama dengan kartilago hialin, tetapi jenis kartilago ini
lebih banyak mengandung serabut elastis. Matriks pada kartilago elastis berwarna keruh
kekuning-kuningan. Oleh karena itu jaringan ini bersifat fleksibel dibandingkan dengan
kartilago hialin.
42
Gambar struktur tulang rawan elastis
1. Ciri-ciri matriksnya:
Daun telinga
Laring
Epiglotis
Pembuluh eustasius
43
3. Kartilago Fibrosa
Kartilago Fibrosa terdiri atas serabut kolagen yang strukturnya sejajar. Hal itu
menyebabkan jaringan ini bersifat kurang fleksibel sehingga sering dianggap sebagai
Mengandung lebih banyak serabut kolagen yang padat dan kasar serta tersusun
sejajar.
Lutut
44
2. Jaringan Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas matriks tulang
tulang sel. Sekitar dua pertiga bagian matriks tulang keras terdiri atas berbagai mineral
yang menyebabkan menjadi keras dan kaku. Adapun sepertiga bagian matriks tulang
keras tersusun atas serabut kolagen yang menyebabkan sifat elastis dan mengurangi
Adapun tipe tipe sel yang menyusun jaringan tulang keras yaitu :
1. Osteosit merupakan sel sel tulang yang terletak dalam lakuna pada matriks tulang.
Sel ini terbentuk dari osteoblas yang akan membentuk tulang keras atau tulang sejati.
kandungan mineral dalam tulang juga mengontrol pelepasan kalsium dari tulang ke
darah.
2. Osteoblas merupakan sel tulang muda pembentuk osteosit dan materi organik
matriks. Sel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral mineral ke seluruh
substansi dasar dan substansi pada daerah yang memiliki kecepatan metabolisme
yang tinggi dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam
satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau
3. Osteoklas merupakan sel-sel berukuran besar dan berinti banyak yang berperan
dalam penyerapan dan perombakan jaringan tulang. Osteoklas adalah sel fagosit
yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting.
Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan
45
sel monosit makrofag. Sel ini berperan penting dalam pertumbuhan tulang,
seperti fraktura. Sel ini membentuk sel sel baru sebagai pengganti sel yang rusak.
osteoblas selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan
tulang.Tulang membentuk formasi endoskeleton yang kaku dan kuat dimana otot-
6. Sel pelapis tulang merupakan tulang yang di bentuk oleh osteoblas di sepanjang
permukaan tulang orang dewasa. Sel ini mengatur pergerakan kalsium dan fosfat dari
impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi
tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau
neuron. Sel ini merupakan dasar untuk pembentukan struktur sistem saraf yang
kompleks dan sangat teratur. Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh.
46
1. Struktur Sel Saraf
Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut
neuron. Sel saraf adalah sebuah sel yang berfungsi untuk menghantarkan impuls
(rangsangan). Neuron akan meneruskan sinyal disepanjang jalur sistem saraf. Neuron
merupakan satuan dasar sistem saraf dan memiliki strukur yang terdiri atas tiga bagian
1. Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan
perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan
2. Badan Sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf
47
3. Nukleus adalah inti sel saraf yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf
(neuron).
4. Neurit (Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada
dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel saraf ke
neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada setiap neuron.
5. Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung lemak yang
6. Sel Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit
7. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf. Adanya nodus
ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus ke nodus yang lain,
8. Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu dan ujung
dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah sinapsis. Pada bagian
ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson. Kantong tersebut berisi zat
Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung dendrit dan ujung
aksonlah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf lainnya. Menurut fungsinya,
48
1. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang yang
datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf,
dan meneruskannya ke otak. Badan sel saraf ini bergerombol membentuk ganglia,
2. Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa impuls
saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf ini
49
3. Sel saraf penghubung (Interneuron) adalah sel saraf yang banyak terdapat di
dalam otak dan sumsum tulang belakang. Neuron (sel saraf) tersebut berfungsi untuk
menghubungkan atau meneruskan impuls (rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel
saraf motorik.
Gambar 4. Interneuron
1. Transmisi impuls di sepanjang sebuah neuron bergantung pada perubahan arus (ion)
yang melintasi membran plasma sel. Sitoplasma sebagian besar sel relatif bermuatan
50
negatif terhadap cairan ekstrasel karena perbedaaan ion (voltase). Membran sel
2. Potensial istirahat adalah potensial membran suatu neuron yang tidak menghantarkan
impuls. Sebagian besar neuron memiliki potensial istirahat kira-kira -70 mV. Nilai
negatif ini menunjukan keadaan di dalam sel relatif negatif terhadap keadaan di luar.
Potensial istirahat di hasilkan oleh efek kombinasi pemompaan ion oleh pompa
natrium - kalium di membran dan oleh difusi ion menuruni gradien elektrokimianya.
3. Potensial bertahap adalah perubahan lokal tegangan yang di induksi oleh suatu
rangsangan. Rangsangan tersebut dapat berupa tekanan fisik pada sel, perubahan
kimia mendadak, kejutan elektrik atau perubahan suhu. Ketika sebuah rangsangan
Kekuatan potensial bertahap menurun sejalan dengan jarak dari titik tempat neuron
dari -70 mV menjadi -50 mV dan bagian badan sel menjadi lebih positif. Hal ini
b. Hiperpolarisasi terjadi ketika potensial istirahat lebih negatif. Dengan kata lain,
bagian dalam sel menjadi lebih negatif dibandingkan bagian luar sel.
4. Potensial aksi. Neuron meneruskan impuls listrik ketika potensial bertahap diubah
menjadi depolarisasi yang lebih besar yang disebut potensial aksi. Suatu potensial
51
aksi terjadi di dekat titik stimulus dan menyebabkan bagian dalam sel positif
dibandingkan dengan di luar sel misalnya dari -70 mV menjadi +35 mV.
a. Gerbang yang sensitif terhadap tegangan adalah saluran membran yang dilalui
aliran ion untuk membangkitkan potensial aksi. Saluran ini terbuka dan tertutup
dengan tertutupnya gerbang ion natrium. Aliran ion kalium ke luar sel
c. Sebuah potensial aksi hanya terpicu jika ada rangsangan yang cukup kuat untuk
Akson hillock adalah zona tempat potensial aksi biasanya dibangkitkan. Jadi
kesempatan pemicu potensi aksi tergantung pada jarak dari titik rangsangan ke akson
hillock. Potensi aksi diteruskan atau dirambatkan dari akson hillock ke sepanjang
akson.
a. Impuls saraf
Jika suatu potensial aksi awal terjadi, ion natrium yang mengalir ke dalam sel
juga berdifusi secara lateral, mencetuskan sebuah potensial aksi ditempat yang
sedikit lebih jauh di sepanjang akson. Impuls saraf tersebut adalah gelombang
52
b. Transmisi serial
Impuls saraf secara serial di transmisikan dalam satu arah disepanjang akson,
c. Penghantar saltorik
Sebuah potensial aksi melompat dari satu nodus ranvier ke nodus berikutnya,
impuls saraf yang lebih cepat. Penghantaran saltorik terjadi karena nodus ranvier,
tempat yang mengandug saluran ion yang sensitif terhadap tegangan dan tempat
3. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa gerakan pindah atau
menghindar.
Sistem saraf pusat berfungsi memegang kendali dan pengaturan terhadap semua
aktivitas tubuh. Sistem saraf pusat terdiri atas otak besar, otak kecil, sumsum lanjutan
53
(medula oblongata), dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak terletak di
dalam tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang.
Tiga materi esensial yang ada pada bagian sumsum tulang belakang serta otak antara
lain, yaitu:
1. Substansi grissea atau bagian materi kelabu yang terbentuk dari badan sel.
2. Substansi alba atau bagian materi putih yang terbentuk dari serabut saraf.
3. Jaringan ikat atau sel-sel neuroglia yang ada di dalam system saraf pusat
Berikut penjelasan rinci mengenai bagian bagian yang termasuk ke dalam sistem
saraf pusat:
1. Otak Besar
Otak besar wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta berminyak. Otak
besar dikelilingi oleh cairan serebrospinal yang berfungsi memberi makan otak dan
54
melindungi otak dari guncangan. Di dalam otak besar terdapat banyak pembuluh darah
Bila otak besar pada laki-laki beratnya kira-kira 1,6 kg sedangkan bagi perempuan
berat otak besar yang di miliki kira-kira adalah 1,45 kg. Jadi otak laki-laki yang lebih
berat dikarenakan ukurannya yang juga lebih besar di bandingkan dengan otak wanita.
perempuan tidak tergantung dengan berat otak yang mereka miliki. Tapi yang mengukur
dan menentukn tingkat kecerdasan yang ada pada otak yaitu yang jumlah hubungan
2. Otak Kecil
Otak Kecil terletak di bagian belakang kepala dan dekat leher. Fungsi utama
otak kecil adalah sebagai pusat koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Jika terjadi rangsangan yang membahayakan, gerakan
sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Otak kecil merupakan pusat
keseimbangan. Apabila terjadi gangguan (kerusakan) pada otak kecil maka semua
3. Sumsum Lanjutan
persambungan antara otak dengan tulang belakang. Fungsi sumsum lanjutan adalah
untuk mengatur suhu tubuh, kendali muntah, pengatur beberapa gerak refleks (seperti
batuk, bersin, dan berkedip), dan pusat pernapasan. Selain itu, sumsum lanjutan
berperan untuk mengantarkan impuls yang datang menuju otak. Sumsum sambung pun
55
mempengaruhi refleks fisiologi, seperti jantung, tekanan darah, volume, respirasi,
Sumsum tulang belakang atau medula spinalis berada di dalam tulang belakang.
Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapisan, yaitu lapisan luar yang berwarna
putih dan lapisan dalam yang berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang dilindungi
oleh tulang belakang atau tulang punggung yang keras. Tulang punggung terdiri dari 33
Di dalam sumsum tulang belakang, terdapat saraf sensorik, motorik, dan saraf
penghubung. Fungsi saraf-saraf tersebut adalah sebagai pengantar impuls dari otak dan
ke otak.
Sumsum tulang belakang memiliki fungsi penting dalam tubuh. Fungsi tersebut
antara lain menghubungkan impuls dari saraf sensorik ke otak dan sebaliknya,
56
Skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > otak > saraf
Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan) > saraf sensorik > sumsum
tulang belakang > saraf motorik > otot > gerak refleks
Selain itu, pada sistem saraf pusat terdapat juga Jembatan varol yang tersusun
atas serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan varol berfungsi
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan sistem
saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas yang
kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang tidak
dapat diatur otak antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan sekresi
keringat.
Sistem saraf sadar disusun oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang, yaitu saraf-saraf yang keluar dari
57
3. empat pasang saraf gabungan sensori dan motor, yaitu saraf nomor 5, 7, 9, dan
10.
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus
yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang paling
penting.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang dibedakan atas 8 pasang saraf
leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun
dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Sistem saraf
otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
58
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion.
menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion
pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang
Sistem saraf parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-
cabangnya ditambah dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum sambung.
59
60
61
2.3.5 Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut :
Membungkus organ
Menghasilkan kekebalan
1. Matriks
1. Matriks
Matriks sendiri masih terbagi lagi menjadi 2 yaitu serat dan bahan dasar. Untuk
seratnya ada 3 macam semuanya terbuat dari protein, jika tidak terbuat dari kolagen ya
elastin. Ketiga macam serat itu adalah serat kolagen, serat elastin, dan serat retikulin.
62
Kemudian untuk membedakan antara kolagen dan retikuler adalah mana yang lebih
tipis, dalam hal ini retikuler lebih tipis seratnya dan lebih pendek yang kedua serat
Aspek yang kedua untuk membedakan ketiga serat adalah dari warnanya:
Bahan dasar dari matrik terbuat dari mukoolisakarida sulfat dan asam hialuronat.
Jika konsentrasi asam hialuronatnya rendah akan menyebabkan matrik yang kaku dan
1. fibroblast
2. makrofag
3. sel lemak
4. sel tiang
63
5. sel darah
Mari kita lihat fungsi masing-masing setiap sel jaringan ikat. Macam sel jaringan ikat
,yaitu :
2. Makrofag, adalah sel yang bentuknya tidak beraturan ,umumnya terletak dekat
pembuluh darah dan bergerak jika terjadi luka. Sel ini dapat bergerak secara
ameboid dan aktif memakan sel darah merah yang rusak dan asing.
darah.
Jaringan ikat dapat dibedakan menjadi lima kelompok yaitu, jaringan ikat longgar,
jaringan ikat padat, jaringan darah, jaringan limfe, jaringan lemak, dan jaringan tulang
sejati.
Ciri-ciri : sel-selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang
Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh darah dan saraf.
Jaringan ikat longgar dikenal juga dengan nama Jaringan Ikat Areolar.
Jenis jaringan ikat ini banyak ditemukan adanya substansi dasar dan cairan
jaringan.
64
Jaringan ikat longgar banyak mengandung sel pengembara seperti makrofag, sel
Jaringan ini banyak dijumpai pada pembuluh darah, saraf, diantara berkas otot,
di bawah epitel.
65
Gambar 2. Kenampakan jaringan ikat longgar pada mikroskop
Nama lainnya jaringan ikat serabut putih, karena terbuat dari serabut kolagen
Jaringan ini terdapat pada selaput urat, selaput pembungkus otot, fasia, ligamen
dan tendon.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi 2, yaitu Jaringan Ikat Padat teratur dan Tidak
teratur.
Banyak dijumpai pada organ seperti : kapsula paru-paru, kapsula hati, ginjal,
66
Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur, terdapat dua bentuk tergatung macam
serabutnya.
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa
metabolisme dan alat pertahanan tubuh. Jaringan darah merupakan jaringan penyokong
sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi untuk mengangkut oksigen, CO2 , sari
sel darah putih (lekosit) berfungsi untuk melawan benda-benda asing yang
67
b. Keping-keping darah (trombosit) Berfungsi dalam proses pembekuan darah.
c. Plasma darah, Komponen terbesar adalah air, berperan mengangkut sari makanan,
68
Darah merupakan jaringan ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas.
Darah memiliki tiga fungsi utama yaitu transportasi, regulasi dan proteksi.
1. Fungsi transportasi meliputi peran sel darah merah yang mengandung hemoglobin
(Hb) dalam mengikat oksigen (O2) dan mengangkutnya dari paru-paru keseluruh
tubuh, serta mengangkut karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru.
Plasma darah juga berperan dalam membawa nutrisi ke seluruh tubuh, membawa
sisa metabolisme dari jaringan tubuh ke organ ekskresi (kulit, ginjal, paru-paru
dan hati) untuk kemudian dibuang ke luar tubuh, serta membawa hormon dari
2. Fungsi regulasi darah yaitu untuk menjaga homeostasis suhu tubuh, menjaga
tubuh.
3. Fungsi proteksi darah antara lain peran trombosit dalam mekanisme pembekuan
darah untuk mencegah hilangnya cairan tubuh dan darah yang berlebihan pada
69
saat terjadi luka, serta peran sel darah putih dan anti bodi dalam menjaga
Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar dari pembuluh
darah, komponen terbesarnya adalah air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa,
Fungsi jaringan limfe selain untuk kekebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk
mengangkut cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-zat lain dari jaringan
70
5. Jaringan Lemak
Jaringan lemak disebut juga jaringan adiposa (adipose tissue), disusun oleh sel-
sel lemak, fibroblas khususnya yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah besar
didalam vakuola sitoplasmanya. Matriks pada jaringan ini relatif sedikit. Jaringan ikat
ini mempunyai fungsi khusus, diantaranya menyimpan energi dalam bentuk lemak dan
sebagai bantalan yang dapat menahan goncangan. Contoh jaringan ikat ini adalah
Jaringan tulang sejati merupakan penyokong utama tubuh vertebrata. Jaringan ikat
ini bersifat kaku, keras, dengan serabut kolagen tertanam didalam matriks. Jaringan ini
dibentuk oleh sel-sel tulang keras (osteosis) dan matriks yang mengandung kapur dan
fosfor sehingga tulang menjadi keras dan kaku. Selain itu matriks jaringan tulang sejati
merupakan matriks padat yang terbuat dari protein, terutama kolagen dan garam
kalsium dalam bentuk Ca3(PO4)2 dan CaCO3 (sekitar 64% komposisi tulang terdiri atas
garam ini). Kalsium dalam matriks tulang dapat bergerak dan diserap oleh darah
sehingga tulang juga berperan dalam menjaga homeostatis kadar kalsium dalam darah.
Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
Sel-sel tulang yang sudah tua disebut osteosit, sedangkan sel-sel muda disebut
osteoblas. Tulang rawan dapat berubah menjadi tulang keras melalui proses yang
71
disebut osifikasi. Osteoblas yang terdapat pada rongga tulang rawan akan membentuk
osteosit. Osteosit akan mengekresikan zat protein pembentuk matriks tulang. Osteosit
juga mengeluarkan zat kapur dan fosfor sehingga tulang menjadi keras. Unit dasar
tulang disebut sistem Havers, yaang terdiri dari lamela, lakuna, kanalikuli, dan saluran
havers. Satu tulang sejati (osteon) terdiri dari sejumlah lamela kosentris yang
mengelilingi kanal sentral. Kanal sentral berisi pembuluh darah dan serabut saraf.
Pembuluh darah berperan untuk memberikan nutrisi pada sel-sel tulang. Osteosit
terdapat didalam suatu ruang yang disebut lakuna. Osteosit akan mengalami penjuluran
untuk berkomunikasi dengan sel lainnya, penjuluran osteosit ini disebut kanalikuli.
Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang. Fungsinya untuk
Fibroblas sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi untuk sekresi dan
Makrofag sel penyusun jaringan ikat longgar yang berfungsi sebagai pelindung
; terletak di dekat pembuluh darah; dan bersifat fagosit. (Jika ada bagian tubuh
Histamine hasil produksi sel mast (sel penyusun jaringan ikat longgar) yang
72
Heparin hasil produksi sel mast (sel penyusun jaringan ikat longgar) yang
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama.
Hal ini berarti bahwa untuk membentuk suatu jaringan, sel perlu melakukan
menghasilkan jumlah sel yang dibutuhkan sehingga suatu jaringan dapat terbentuk
dengan baik bagaimana sel dapat mengetahui kapan harus membelah dan kapan harus
berhenti membelah ? sel ternyata memiliki siklus sel yang berperan penting dalam
proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan sel. Setiap sel memiliki siklus
dan frekuensi pembelahan sel yang berbeda, misalnya sel kulit sering melakukan
membelahnya, tetapi hanya untuk saat tertentu, seperti penyembuhan luka. Sementara
sel yang telah terspesialisasi, seperti sel saraf dan sel otot tidak lagi dapat membelah
pada manusia dewasa. Sistem pengendalian siklus sel diatur pada chekpoint-chekpoin
tertentu yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal sel. Chekpoin merupakan
titik kontrol dimana faktor internal dan eksternal sel dapat memberikan sinyal untuk
Faktor internal sel berupa senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel itu sendiri
yang dapat mempengaruhi siklus sel, diantaranya protein kinase dan APC (Anaphase
Promoting Complex). Sementara faktor eksternal sel dapat berupa faktor kimia ataupun
73
fisik yang dapat mempengaruhi pembelahan sel, seperti hormon, faktor genetik, dan
faktor pertumbuhan berupa protein yang dilepaskan oleh sel tertentu yang dapat
merangsang sel lain untuk membelah, contohnya PDGF (Platelet Derived Growth
Hormone) yang dihasilkan oleh platelet (keping darah) yang merangsang pembelahan
fibroblas dalam proses penyembuhan luka. Secara lebih luas, faktor eksternal tidak
hanya berupa senyawa kimia yang dihasilkan oleh sel didalam tubuh, tetapi juga faktor
yang berasal dari luar tubuh yang dapat memengaruhi siklus sel, seperti makanan yang
Fakor internal dan eksternal sel dapat menyebabkan abnormalitas pada siklus
tubuh secara normal, akibatnya sel membelah secara berlebihan dan bahkan dapat
menyerang jaringan tubuh lainnya. Prilaku abnormal sel biasanya selalu melibatkan
perubahan gen yang mempengaruhi sistem pengontrolan siklus sel. Hal ini berarti,
faktor-faktor yang dapat menyebabkan mutasi gen juga dapat memicu munculnya
prilaku sel yang abnormal. Sel yang abnormal dapat berpoliferasi secara berlebihan atau
bahkan membelah secara tidak terbatas dan mungkin memiliki jumlah kromosom yang
tidak bisa sehingga metabolisme sel menjadi terganggu atau sel berhenti berfungsi
dengan semestinya.
Prilaku sel yang abnormal pada tubuh dapat menyebabkan terganggunya fungsi
tubuh yang dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup manusia atau organisme
tersebut. Ketika sel dalam jaringan berpoliferasi secara berlebihan, akan terbentuk
massa atau gumpalan sel. Gumpalan sel pada jaringan yang masih normal dan tidak
74
mengganggu jaringan lain disekitarnya disebut tumor. Jika tumor tetap berada ditempat
asalnya, tumor tersebut dikategorikan sebagai tumor jinak. Tumor jinak biasanya tidak
menimbulkan masalah yang serius dan dapat dibuang seluruhnya melalui pembedahan.
Masalah muncul ketika transformasi terjadi pada sel tunggal dalam suatu jaringan atau
sel tumor jinak. Transformasi menyebabkan sel normal menjadi sel kanker sehingga
tumor yang tadinya jinak dapat berubah menjadi tumor ganas atau kanker. Sel kanker
dapat berpisah dari tumor asalnya, memasuki pembuluh darah dan ikut beredar didalam
tubuh bersama sistem sirkulasi, sehingga sel-sel ini dapat dengan leluasa menyerang
bagian tubuh lain. Pada bagian tubuh yang diserangnya, sel kanker dapat berpoliferasi
Penyebaran atau perpindahan sel kanker dari tempat awalnya, disebut juga
metastasis, dapat menyebabkan lebih banyak bagian tubuh yang terserang tidak dapat
berfungsi dengan baik, atau bahkan menjadi tidak dapat berfungsi sama sekali sehingga
Kumpulan dari beberapa jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan
fungsi tertentu akan membentuk organ. Suatu organ tubuh mempunyai kemampuan
melaksanakan fungsi hidup yang beraneka ragam. Makin tinggi derajat suatu hewan,
makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk mencapai efisiensi
kerja karena semakin banyak organ tubuh, pembagian kerja juga akan semakin efektif.
75
Berdasarkan letaknya pada tubuh, organ dibedakan menjadi dua, yaitu organ luar
(seperti tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, mata dll) dan organ dalam (seperti
lambung, usus halus, hati, ginjal, paru-paru dan sebagainya). Contohnya lambung yang
berperan dalam mencerna makanan, organ ini dibentuk oleh beberapa jaringan yang
berbeda, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
Suatu organ tubuh dapat bekerja sama dengan organ-organ tubuh tertentu untuk
menjalankan fungsi yang lebih kompleks membentuk suatu sistem organ. Masing-
masing sistem organ terdiri dari sekelompok organ dan memiliki fungsi spesifik,
contohnya mulut, lambung, hati, pankreas, kelenjar ludah, usus halus, usus besar, dan
lain-lainnya membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan yang berfungsi
76
Sistem organ pada manusia dan hewan
Pengolahan makanan
Mulut, faring,
(penelanan,
esofagus,lambung,
Pencernaan pencernaan,
usus, hati, pankreas,
penyerapan dan
anus.
pembuangan).
Mengangkut O2 dan
sari makanan keseluruh
tubuh.
Mengangkut CO2 dan
Jantung, pembuluh
Sirkulasi sisa metabolisme
darah, darah.
menuju organ ekskresi
(kulit, hati, ginjal, dan
paru-paru) untuk
dikeluarkan dari tubuh.
Pertukaran gas,
Hidung, laring, trakea,
pengambilan oksigen
Pernapasan bronkus, bronkiolus,
dan pembuangan
paru-paru.
karbon dioksida.
Pembuangan sisa
Ginjal, ureter, kandung metabolisme dan
Ekskresi
kemih, uretra. menjaga keseimbangan
osmotik cairan tubuh.
Ovarium, testis, uterus,
Proses
Reproduksi dan organ lain yang
perkembangbiakan.
terkait.
77
Koordinasi aktivitas
Otak, sumsum tulang tubuh, menerima,
Saraf belakang, saraf, organ meneruskan, mengolah
sensori. dan menanggapi
rangsang.
Kulit dan aksesorisnya
Pelindung dan penutup
Integumen (rambut, kuku, kelenjar
alat tubuh dibawahnya.
kulit)
Pituitari (hipofisis), Mengontrol dan
tiroid, kelenjar mengintegrasikan
Hormon
penghasil hormon fungsi organ tubuh
lainnya. secara kimia
Sumsum tulang, nodus,
Pertahanan tubuh
limfa, timus, limpa,
Kekebalan tubuh terhadap infeksi dan
pembuluh limfa, darah
penyakit.
putih.
Memberi bentuk tubuh,
penyokong tubuh dan
pelindung organ
internal, tempat
Rangka Kerangka tabung
melekatnya otot, tempat
pembentukan sel darah,
menyimpan cadangan
mineral.
Pergerakan dan alat
gerak aktif,
Otot Otot menentukan postur
tubuh, menyimpan
glikogen.
78
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan pada tumbuhan dan jaringan pada
vertebrata dan manusia. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi dua jaringan
meristem dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem yang berada dalam tubuh tumbuhan meliputi, meristem
apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Jaringan dewasa merupakan
jaringan yang terbentuk dari diferensiasi dan spesialisasi sel-sel hasil pembelahan
jaringan meristem. Jaringan dewasa terbagi atas, jaringan epidermis, jaringan
gabus, parenkima, xilem, dan floem.
Struktur organ pada tumbuhan meliputi akar, akar merupakan bagian tumbuhan
berbiji yang berada didalam tanah, berwarna putih, dan bentuknya meruncing
sehingga mudah menembus tanah. Jenis akar yaitu akar tunggang, akar serabut,
akar gantung, akar pelekat, dan akar napas. Fungsi akar pada tumbuhan yaitu
mengikat tubuh tumbuhan pada tanah, menyimpan cadangan makanan dalam
bentuk umbi, menyerap air dan garam-garam mineral dan sebagai alat pernapasan.
Yang kedua batang, batang berfungsi sebagai penyangga. Didalam tubuh batang
terdapat daun yang berfungsi untuk membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Jenis daun dikelompokan menjadi daun tunggal dan daun majemuk.
Yang keempat bunga dan yang terakhir buah dan biji yang berguna untuk proses
perkembangbiakan.
Bukan hanya tumbuhan yang mempunyai struktur dan fungsi pada organnya,
tetapi kita juga dapat mengetahui struktur dan fungsi organ vertebrata dan manusia.
Jaringan pada hewan dikelompokan menjadi jaringan epitel, jaringan otot, jaringan
tulang, jaringan saraf, dan jaringan ikat.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibedakan menjadi, jaringan
epitel pipih berlapis tunggal, epitel pipih berlapis banyak, epitel kubus berlapis
79
tunggal, epitel silindris berlapis banyak, epitel silindris bersilia, dan epitel
transisional.
Kemudian jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakan
organ-organ tubuh. Jaringan otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot
polos, jaringan otot lurik, dan jaringan otot jantung. Bukan hanya otot yang dapat
berperan menggerakan organ tubuh tetapi tulang juga merupakan jaringan ikat yang
membentuk rangka pada sebagian besar vertebrata termasuk manusia.
Didalam tubuh manusia terdapat juga jaringan saraf yang merupakan sistem
koordinasi berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat. Saraf juga
berfungsi merespon perubahan lingkungan, membawa impuls saraf ke pusat saraf
maupun sebaliknya.
Jaringan ikat juga berperan dalam membungkus organ, mengisi rongga diantar
organ, menghasilkan kekebalan dan dapat mengangkut zat oksigen dan makanan ke
jaringan lain. Didalam jaringan ikat terdapat jaringan ikat longgar, jaringan ikat
padat, jaringan darah, jaringan limfe, jaringan lemak dan jaringan tulang sejati.
Dalam tubuh vertebrata ataupun manusia, ada jaringan pertumbuahan jaringan
yang tidak terkendali yang dapat mengakibatkan tumor ataupun sel kanker. Sistem
organ pada vertebrata dan manusia meliputi pencernaan, sirkulasi,pernapasan,
ekskresi, reproduksi, saraf, integumen, hormon, kekebalan tubuh, dan otot.
80
Daftar Pustaka
http://dyahlovestar.wordpress.com/materi-2/bab-iii/
http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/06/organ-pada-tumbuhan-materi-lengkap.html.
81