Anda di halaman 1dari 18

MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS

AKUISISI DAN PEMBAYARAN: VERIFIKASI


AKUN TERPILIH

Disusun oleh:

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS RIAU
2016
1
A. JENIS AKUN LAIN DALAM SIKLUS AKUISISI DAN
PEMBAYARAN
Jenis aktiva, beban, dan kewajiban bagi banyak perusahaan akan berbeda, terutama
yang berkecimpung dalam industri selain ritel, grosir, dan manufaktur. Suatu tinjauan
mengenai pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi khusus untuk siklus
akuisisi dan pembayaran serta yang umumnya digunakan dalam prosedur analitis dan
pengujian atas rincian saldo utang usaha. Masalah yang berkaitan dengan beberapa akun
kunci lainnya dalam siklus ini akan dibahas, terutama audit atas :
- Properti, pabrik, dan peralatan
- Beban dibayar dimuka
- Kewajiban lainnya
- Laba dan akun beban

Akun yang umumnya berkaitan dengan transaksi Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Aktiva Beban Kewajiban


Kas Harga pokok penjualan Utang usaha
Persediaan Beban sewa Utang sewa
Perlengkapan Pajak properti Biaya profesional akrual
Properti, pabrik, dan Beban pajak penghasilan Pajak properti akrual
peralatan
Paten, merek dagang, dan Beban Asuransi Beban akrual lainnya
hak cipta
Sewa dibayar dimuka Biaya Profesional Utang pajak penghasilan
Pajak dibayar dimuka Tunjangan Pensiun
Asuransi dibayar dimuka Utilitas

2
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo bagi Akun lainnya dalam Siklus
Akuisisi dan Pembayaran
Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang
Tahap I
mempengaruhi akun lainnya

Menetapkan salah saji yang dapat


ditoleransi dan menilai risiko Inheren Tahap I
untuk akun lainnya

Menilai risiko pengendalian untuk siklus


akuisisi dan pembayaran Tahap I

Merancang dan melaksanakan pengujian


pengendalian dan pengujian substantif Tahap II
atas transaksi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran

Merancang dan melaksanakan prosedur


analitis untuk akun lainnya Tahap III

Merancang pengujian atas rincian saldo Prosedur Audit


Prosedur
akun lainnya untuk memenuhi tujuan Ukuran Sampel
audit yang berkaitan dengan saldo Tahap III
Item yang akan dipilih
Waktu

3
B. AUDIT ATAS PROPERTI, PABRIK, DAN PERALATAN
Properti, pabrik, dan peralatan adalah aktiva yang memiliki umur yang diharapkan
lebih dari satu tahun, digunakan dalam bisnis, dan tidak diperoleh untuk dijual kembali.
Tujuan penggunaan aktiva itu sebagai bagian dari operasi bisnis klien dan umur
diharapkannya yang lebih dari satu tahun merupakan karakteristik yang signifikan yang
membedakan aktiva tersebut dengan persediaan, beban dibayar di muka, dan investasi.

Klasifikasi Akun Properti, Pabrik dan Peralatan

Tanah dan pengembangan tanah


Bangunan dan perbaikan bangunan
Peralatan manufaktur
Perabotan dan perkakas
Mobil dan truk
Pengembangan leasehold
Konstruksi dalam proses untuk properti, pabrik dan peralatan

Tinjauan atas Akun yang Berkaitan dengan Peralatan

Karena sumber debet akun aktiva adalah jurnal akuisisi, sistem akuntansi biasanya
telah diuji untuk mencatat penambahan peralatan manufaktur pada periode berjalan sebagai
bagian dari pengujian atas siklus akuisisi dan pembayaran. Akan tetapi, karena penambahan
peralatan tidak sering dilakukan, sering kali berjumlah besar, dan terkena pengendalian
khusus, seperti persetujuan dewan direksi, auditor dapat memutuskan untuk tidak terlalu
bergantung pada pengujian tersebut sebagai bukti pendukung penambahan aktiva tetap.

Catatan akuntansi yang utama untuk peralatan manufaktur serta akun properti, pabrik,
dan peralatan lain umumnya berupa file induk aktiva tetap. File induk ini meliputi catatan
yang terinci atas setiap bagian peralatan dan jenis properti lainnya yang dimiliki. Setiap
catatan dalam file mencantumkan deskripsi aktiva, tanggal akuisisi, biaya awal, penyusutan
tahun berjalan, dan akumulasi tahun bersangkutan.

Total semua catatan dalam file induk sama dengan saldo buku besar umum untuk
akun-akun terkait : peralatan manufaktur, beban penyusutan, dan akumulasi penyusutan. File
induk juga berisi informasi mengenai properti yang diperoleh dan dibuang selama tahun
bersangkutan.

Auditor membedakan cara memverifikasi peralatan manufaktur dengan akun aktiva


lancar karena tiga alasan:

1. Biasanya akusisi peralatan manufaktur jarang dilakukan pada periode


berjalan.

2. Jumlah setiap akuisisi sering kali material.

4
3. Peralatan mungkin tetap disimpan dan dicatat dalam catatan akuntansi
selama beberapa tahun.

Audit atas peralatan manufaktur lebih menekankan pada verifikasi akuisisi yang
dilakukan pada periode berjalan dan bukan saldo akun yang dibawa dari tahun sebelumnya.
Selain itu, umur ekspektasi dari aktiva diatas satu tahun memerlukan akun beban penyusutan
dan akumulasi penyusutan.

Dalam audit atas peralatan manufaktur dan akun-akun yang terkait, auditor harus
memisahkan pengujian ke dalam kategori berikut :
- Melaksanakan prosedur analitis
- Memverifikasi akuisisi tahun berjalan
- Memverifikasi pelepasan atau pembuangan tahun berjalan
- Memverifikasi saldo akhir akun aktiva
- Memverifikasi beban penyusutan
- Memverifikasi saldo akhir akumulasi penyusutan.

Melaksanakan Prosedur Analitis

Sebagian besar prosedur analitis yang tipikal menilai kemungkinan salah saji yang
material dalam beban penyusutan dan akumulasi penyusutan.

Prosedur Analitis untuk Peralatan Manufaktur

Prosedur Analitis Salah Saji yang mungkin


Membandingkan beban penyusutan yang Salah saji beban penyusutan dan akumulasi
dibagi dengan biaya peralatan manufaktur penyusutan.
kotor dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan akumulasi penyusutan yang Salah saji akumulasi penyusutan.
dibagi dengan biaya peralatan manufaktur
kotor dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan reparasi dan pemeliharaan Membebankan jumlah yang harus
bulanan atau tahunan, beban perlengkapan, dikapitalisasi.
beban peralatan kecil, dan akun-akun serupa
dengan tahun sebelumnya.
Membandingkan biaya manufaktur kotor Peralatan yang menganggur atau peralatan
yang dibagi dengan beberapa ukuran yang disingkirkan tetapi belum dihapus.
produksi dengan tahun sebelumnya.

Memverifikasi Akuisisi Tahun Berjalan

Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan dengan benar karena
aktiva memiliki pengaruh jangka panjang terhadap laporan keuangan. Auditor menggunakan
5
tujuh dari delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka referensi bagi
pengujian atas rincian saldo: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas,
detail tie-in, serta hak dan kewajiban.

Pengujian audit aktual dan ukuran sampel sangat tergantung pada salah saji yang
dapat ditoleransi, risiko inheren, dan penilaian risiko pengendalian. Salah saji yang dapat
ditoleransi merupakan hal yang penting untuk memverifikasi penambahan tahun berjalan
karena transaksi tersebut bervariasi dari jumlah yang tidak material dalam beberapa tahun
hingga sejumlah besar akuisisi yang signifikan dalam tahun lainnya.

Skedul yang tipikal memuat daftar setiap penambahan secara terpisah dan
mencantumkan tanggal akuisisi, vendor, deskripsi, notasi apakah barang tersebut baru atau
bekas, umur aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau bekas, umur
aktiva untuk tujuan penyusutan, metode penyusutan, dan biaya atau harga perolehannya.
Pengujian audit yang paling umum untuk memverifikasi penambahan adalah memeriksa
faktur vendor.

Auditor harus waspada terhadap kemungkinan kelalaian klien untuk mencantumkan


biaya transportasi dan instalasi yang material sebagai bagian dari biaya akuisisi aktiva, serta
kelalaian untuk mencatat dengan benar tukar tambah peralatan yang ada. Jika kebijakan kilen
adalah membebankan akuisisi yang lebih kecil dari jumlah secara otomatis, seperti $1000,
auditor harus memverifikasi bahwa kebijakan tersebut ditaati pada tahun berjalan. Auditor
juga harus memverifikasi transaksi yang tercatat menyangkut ketepatan klasifikasinya.

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk
Penambahan Peralatan Manufaktur

Tujuan Audit yang Pengujian atas Rincian Komentar


Berkaitan dengan Saldo Saldo yang Umum

Akuisisi tahun berjalan Memfooting skedul akuisisi. Memfooting skedul akuisisi


dalam skedul akuisisi sama Menelusuri setiap akuisisi ke dan menelusuri setiap
dengan jumlah file induk file induk untuk melihat akuisisi yang harus dibatasi
terkait, dan totalnya sama jumlah dan deskripsinya. kecuali pengendaliannya
dengan buku besar umum lemah.
(detail tie-in) Menelusuri total ke buku
besar umum Semua kenaikan saldo buku
besar umum selama tahun
tersebut harus direkonsiliasi
dengan skedul

Akuisisi tahun berjalan Memeriksa faktur vendor dan Bukanlah hal yang umum
seoerti yang tercantum dalam laporan penerimaan. untuk memeriksa secara fisik

6
daftar memang ada Memeriksa aktiva secara aktiva yang diperoleh kecuali
(eksistensi) fisik pengendaliannya lemah atau
jumlahnya material

Akuisisi yang ada telah Memeriksa faktur vendor Tujuan ini merupakan salah
dicatat (kelengkapan) yang berhubungan erat satu yang paling penting
dengan akun sepertri reparasi untuk peralatan manufaktur
dan pemeliharaan untuk
mengungkapkan item-item
yang akan menjadi peralatan
manufaktur.

Mereview perjanjian lease


dan sewa

Akuisisi tahun berjalan yang Memeriksa faktur vendor Luasnya tergantung pada
ada dalam daftar sudah risiko inheren dan efektivitas
akurat (keakuratan) pengendalian internal

Akuisisi tahun berjalan yang Mmeriksa faktur vendor Tujuannya berkaitan erat
ada dalam daftar telah dalam akun peralatan dengan pengujian untuk
diklasifikasikan dengan manufaktur untuk kelengkapan. Hal ini
benar (klasifikasi) mengungkapkan item-item dilakukan dalam kaitannya
yang harus diklasifikasikan dengan tujuan terserbut dan
sebagai peralatan kantor, pengujian untuk keakuratan
bagian dari bangunan, atau
reparasi.

Memeriksa faktur vendor


yang berhubungan
mengungkapkan item0ietm
yang akan menjadi peralatan
manufaktur.

Memeriksa beban sewa dan


lease untuk lease yang dapat
dikapitalisasi

Akuisisi tahun berjalan Mereview transaksi yang Biasanya dilakukan sebagai


dicatat pada periode yangh mendekati tanggal neraca bagian dari pengujian pisah
benar (pisah batas) pada periode yang benar batas utang usaha

Klien memiliki hak atas Memeriksa faktur vendor Biasanya tidak ada masalah
akuisisi tahun berjalan (hak) untuk peralatan

Akte properti, aktiva


7
berswujud, dan tagihan pajak
sering kali diperiksa untuk
tanah dan bangunan utama.

Dalam beberapa kasus, jumlah yang tercatat sebagai peralatan manufaktur harus
diklasifikasikan sebagai peralatan kantor atau sebagai bagian dari bangunan. Pengendalian
internal yang buruk terhadap pembuatan dokumen, dapat menimbulkan misklasifikasi
transaksi pengeluaran yang signifikan.

Biasanya klien mencantumkan transaksi yang harus dicatat sebagai aktiva dalam
beban reparasi dan pemeliharaan, beban lease, perlengkapan, peralatan kecil, dan akun-akun
serupa. Salah saji dapat saja berasal dari kurangya pemahaman terhadap prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum atau keinginan klien untuk menghindari pajak penghasilan.
Jika auditor menyimpulkan jenis salah saji yang material ini mungkin terjadi, mereka harus
memvouching jumlah yang lebih besar yang didebet ke akun beban.

Memverifikasi Pelepasan Tahun Berjalan

Transaksi yang melibatkan pelepasan peralatan manufaktur sering kali disalahsajikan


apabila pengendalian internal perusahaan tidak memiliki metode formal. Jikla klien lalai
mencatat pelepasan, biaya awal akun peralatan manufaktur akan dinyatakan terlalu tinggi,
dan nilai buku bersih akan dinyatakan terlalu tinggi hingga aktiva telah disusutkan
sepenuhnya. Metode formal untuk menelusuri pelepasan dan provisi menyangkut otorisasi
yang tepat atas penjualan atau pelepasan peralatan manufaktur lainnya akan membantu
mengurangi risiko salah saji. Juga harus ada verifikasi internal yang memadai atas pelepasan
yang tercatat untuk memastikan bahwa aktiva telah dihapus dengan benar dari catatan
akuntansi.

Titik awal untuk memverifikasi pelepasan adalah skedul klien yang berisi catatan
tentang pelepasan itu. Skedul tersebut umumnya mencantumkan tanggal kapan aktiva dilepas
atau dibuang, nama orang atau perusahaan yang mengakuisisi aktiva, harga jual, biaya awal,
tanggal akuisisi, dan akumulasi penyusutan. Pengujian detail tie-in atas skedul yang mencatat
pelepasan diperlukan, termasuk memfooting skedul, menelusuri total pada skedul ke
pelepasan yang tercatat dalam buku besar umum, serta menelusuri biaya dan akumulasi
penyusutan pelepasan ke file induk properti.

Prosedur berikut seringkali digunakan untuk memverifikasi pelepasan:

Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan aktiva yang ada

Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva dan pendapatan rupa-
rupa yang diterima dari pelepasan aktiva

8
Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak properti, atau cakupan
asuransi untuk indikasi penghapusan peralatan

Melakukan tanya-jawab dengan manajemen dan personil produksi mengenai


kemungkinan pelepasan aktiva

Ketika suatu aktiva dijual atau dibuang begitu saja tanpa ditukar dengan aktiva pengganti,
keakuratan transaksi dapat diverifikasi dengan memeriksa faktur penjualan terkait dan file
induk properti. Auditor harus membandingkan biaya dan akumulasi penyusutan yang ada
dalam file induk dengan ayat jurnal yang tercatat dalam jurrnal umum serta menghitung
kembali keuntungan atas kerugian atas pelepasan aktiva. Jika terjadi tukar tambah aktiva
dengan aktiva pengganti, auditor harus memastikan bahwa aktiva yang baru dikapitalisasi dan
aktiva yang digantikan dihapus secara layak dari catatan, dengan mempertimbangkan nilai
buku aktiva yang ditukar tambah dan biaya tambahan aktiva yang baru.

Memverifikasi Saldo Akhir Akun Aktiva

Dua tujuan auditor mengaudit peralatan manufaktur termasuk menentukan bahwa:

1. Semua peralatan yang tercatat ada secara fisik pada tanggal neraca (eksistensi)

2. Semua peralatan yang dimiliki telah dicatat (kelengkapan)

Ketika merancang pengujian audit untuk memenuhi tujuan tersebut, pertama auditor
mempertimbangkan sifat pengendalian internal terhadap peralatan manufaktur. Auditor
mampu menyimpulkan bahwa pengendalian cukup kuat untuk memungkinkannya bergantung
pada saldo yang dicatat dari tahun sebelumnya. Pengendalian yang penting meliputi
penggunaan file induk untuk setiap aktiva tetap, pengendalian fisik yang memadai terhadap
aktiva yang mudah dipindahkan penulisan nomor identifikasi ke setiap aktiva tetap, serta
perhitungan fisik periodik atas aktiva tahu departemen akuntansi tentang semua pelepasan
aktiva tetap juga merupakan pengendalian yang penting.

Langkah audit yang pertama berkenaan dengan tujuan detail tie-in: Peralatan manufaktur,
seperti yang tercantum dalam file induk, sama dengan buku besar. Memeriksa printout file
induk untuk melihat bahwa totalnya sama dengan slado buku besar. Setelah menilai risiko
pengendalian untuk tujuan eksistensi, auditor memutuskan apakah perlu memverifikasi
eksistensi setiap item peralatan manufaktur yang tercantum dalam file induk. Jika terdapat
kemungkinan yang besar bahwa aktiva tetap yang hilang sampel dari file induk dan
memeriksa aktiva aktual.

Biasanya auditor tidak perlu menguji keakuratan atau klasifikasi aktiva tetap yang dicatat
pada periode sebelumnya karena sudah diverifikasi dalam audit sebelumnya kadang mungkin
memiliki peralatan manufaktur di tangan yang tidak lagi digunakan dalam operasi. Jika
9
jumlahnya material, auditor harus mengevaluasi apakah peralatan itu harus dicatat pada nilai
realisasi bersih (tujuan nilai realisasi) atau setidaknya diklasifikasikan secara terpisah sebagai
peralatan nonoperasi.

Pertimbangan utama dalam memverifikasi pengungkapan yang terkait dengan aktiva tetap
adalah kemungkinan adanya rintangan hukum. Auditor dapat menggunakan beberapa metode
untuk menentukan apakah peralatan manufaktur terbebani, termasuk:

Membaca syarat-syarat dalam perja njian pinjaman dan kredit

Mengirimkan permintaan konfirmasi pinjaman kepada bank dan institusi pemberi


pinjaman lainnya

Melakukan diskusi dengan klien atau mengirimkan surat ke penasihat hukum

Memverifikasi Beban Penyusutan

Jika beban penyusutan berjumlah material, akan diperlukan lebih banyak pengujian yang
terinci atas beban penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi melalui
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan adalah keakuratan. Dalam
menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan empat aspek:

1. Umur manfaat akuisisi periode berjalan

2. Metode penyusutan

3. Estimasi nilai sisa

4. Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun akuisisi dan disposisi

Kebijakan klien dapat ditentukan melalui diskusi dengan personil yang berwenang dan
membandingkan responsnya dengan informasi yang ada dalam file permanen auditor. Dalam
memutuskan kelayakan umur manfaat yang dibebankan ke aktiva yang baru saja diakuisisi,
auditor harus memperttimbangkan umur fisik aktiva, umur yang diharapkan, dan kebijakan
perusahaan yang ditetapkan menyangkut pertukaran peralatan.

Metode yang berguna untuk mengaudit penyusutan adalah pengujian prosedur analitis
atas kelayakan yang dilakukan dengan mengalikan aktiva tetap yang belum disusutkan
dengan tingkat penyusutan tahun tersebut. Dalam melakukan perhitungan tersebut, auditor
harus membuat penyesuaian yerhadap penambahan dan pelepasan tahun berjalan, aktiva
dengan umur yang berbeda, dan aktiva dengan metode penyusutan yang berbeda.

Jika pengujian kelayakan secara keseluruhan tidak dapat dicapai, biasanya diperlukan
pengujian yang lebih terinsi. Auditor akan menghitung kembali beban penyusutan atas aktiva
tertentu untuk menentukan apakah klien mengikuti kebijakan penyusutan yang benar dan
10
konsisten. Agar relevan, perhitungan yang terinci harus dikaitkan dengan perhitungan total
penyusutan dengan memfooting beban penyusutan pada file ninduk properti dan
merekonsiliasi totalnya ke buku besar umum.

Auditor membandingkan informasi yang diperoleh melalui pengujian audit atas akun
beban penyusutan dengan informasi yang diungkapkan dalam catatan kaki guna memastikan
informasi yang disajikan konsisten dengan metode aktual dan asumsi yang digunakan untuk
menghitung serta mencatat penyusutan.

Memverikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan

Pendebetan ke akumulasi penyusutan biasanya diuji sebagai bagian dari audit atas
pelepasan aktiva, sementara kredit diverifikasi sebagai bagian dari beban penyusutan.

Dua tujuan yang biasanya ditekankan dalam audit atas saldo akhir akumulasi penyusutan
adalah:

1. Akumulasi penyusutan yang dinyatakan pada file induk properti sama dengan
buku besar umum. Tujuai ini dapat dipenuhi dengan menguji footing akumulasi
penyusutan dalam file induk properti dan menelusuri totalnya ke buku besar
umum

2. Akumulasi penyusutan dalam file induk sudah akurat

C. AUDIT BEBAN DIBAYAR DI MUKA


Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aktiva berwujud . Hal tersebut
termasuk:

Sewa dibayar dimuka


Biaya organisasi
Pajak dibayar di muka
Paten
Asuransi dibayar dimuka
Merek dagang
Beban yang ditangguhkan
Hak cipta

11
Tinjauan terhadap Asuransi Dibayar di Muka

Karena sumber debet dalam akun aktiva asuransi dibayar dimuka adalah jurnal akuisisi,
pembayaran premi asuransi sebagian telah diuji dengan menggunakan pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akuisisi serta pengeluaran kas.

Pengendalian Internal

Pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka dan beban asuransi dapat dengan
mudah dibagi ke dalam tiga kategori; pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi,
pengendalian terhadap register asuransi, dan pengendalian terhadap penghapusan beban
asuransi. Otorisasi yang tepat atas polis asuransi yang baru dan pembayaran premi asuransi
merupakan pengendalian yang penting.

Register asuransi (insurance register) adalah catatan polis yang berlaku dan tanggal jatuh
tempo setiap polis. Syarat dan jumlah itu menyediakan dasar untuk menentukan jumlah
asuransi dibayar dimuka, auditor secara independen akan memverifikasi syarat dan jumlah
tersebut ke polis asuransi atau kontrak yang mendasari. Auditor harus mengingat bahwa
jumlah beban asuransi merupakan nilai residu. Nilai residu ini didasarkan pada saldoi awal
asuransi dibayar dimuka, pembayaran premi selama tahun berjalan, dan saldo akhir.

Pengujian Audit

Satu-satunya pengujian atas saldo akun beban yang umumnya diperlukan mencakup prosedur
analitis dan pengujian untuk memastikan bahwa semua pembebanan ke beban asuransi
berasal dari kredit asuransi dibayar di muka. Auditor memperoleh skedul klien atau membuat
sendiri skedul yang mencantumkan rincian mengenai polis tertentu yang berlaku, nomor
polis, cakupan asuransi untuk setiap polis, jumlah premi, periode premi, beban asuransi untuk
tahun berjalan, dan asuransi dibayar di muka pada akhir tahun.

Biasanya auditor melakukan prosedur analitis berikut untuk asuransi dibayar dimuka dan
beban asuransi:

Membandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi dengan tahun
sebelumnya

Menghitung rasio asuransi dibayar di muka terhadap beban asuransi dan


membandingkannya dengan tahun sebelumnya

Membandingkan setiap cakupan polis asuransi skedul asuransi yang diperoleh dari
klien dengan skedul tahun sebelumnya sebagai pengujian atas eliminasi polis tertentu
atau perubahan cakupan asuransi

12
Membandingkan saldo asuransi dibayar di muka yang dihitung selama tahun berjalan
atas dasar polis per polis dengan yang ada tahun sebelumnya sebagai pengujian
terhadap kesalahn perhitungan

Mereview cakupan asuransi yang tercantum pada skedul asuransi dibayar di muka
dengan pejabat klien yang berwenang atau broker asuransi menyangkut kememadaian
cakupan

Polis Asuransi dalam Skedul Asuransi Dibayar di Muka Memang Ada dan Polis yang
Ada Telah Dicantumkan (Eksistensi dan Kelengkapan). Pengujian atas eksistensi dan
pengabaian polis asuransi yang berlaku dapat dilakukan pada skedul asuransi dibayar di muka
klien dengan salah satu dari dua cara berikut:

1. Memeriksa sampel faktur asuransi dan polis yang berlaku untuk dibandingkan dengan
skedul

2. Memperoleh konfirmasi i nformasi asuransi dari agen asuransi perusahaan.

Klien Memiliki Hak atas Semua Polis Asuransi dalam skedul Asuransi Dibayar Di
Muka (Hak). Biasanya, penerima yang disebutkan dalam polis adalah klien, tetapi apabila
ada hipotik atau hak gadai lainnya, klaim asuransi mungkin dapat dibayarkan kepada
kreditor.

Jumlah Dibayar di Muka pada Skedul Sudah Tepat dan Totalnya Sudah Dijumlahkan
dengan Benar Serta Sama dengan Buku Besar Umum (Keakuratan dan Detail Tie-In).
Pengujian audit untuk memverifikasi keakuratan asuransi dibayar di muka melibatkan
verifikasi jumlah premi asuransi, lama periode polis, dan alokasi premi ke asuransi yang
belum jatuh tempo. Jumlah premi untuk polis tertentu dan periode waktunya dapat
diverifikasi dengan pemeriksaan faktur premi atau konfirmasi dari agen asuransi. Skedul
asuransi dibayar di muka tersebut kemudian dapat difooting dan totalnya ditelusuri ke buku
besar umum untuk menyelesaikan pengujian detail tie-in.

Beban Asuransi yang Berhubungkan dengan Asuransi Dibayar di Muka Telah


Diklasifikasikan dengan Benar (klasifikasi). Contoh: asuransi kebakaran atas suatu
bangunan mungkin memerlukan alokasi ke beberapa akun, termasuk overhead manufaktur.
Membebankan akun yang tepat dan konsistensi dengan tahun sebelumnya merupakan
pertimbangan utama dalam mengevaluasi klasifikasi.

13
Transaksi Asuransi Telah Dicatat pada Periode yang Benar (Pisah Batas). Jika auditor
mengecek pisah batas akuisisi asuransi, mereka melakukannya sebagai bagaian dari
pengujian pisah batas utang usaha.

D. AUDIT KEWAJIBAN AKRUAL


Kategori utama akun yang ketiga dalam sikllus akuisisi dan pembayaran adalah kewajiban
akrual, yang merupakan estimasi kewajiban yang belum dibayar atas jasa dan manfaat yang
telah diterima sebelum tanggal neraca. Kewajiban serupa lainnya termasuk:

Gaji akrual

Pajak gaji akrual

Bonus pejabat akrual

Komisi akrual

Fee profesional akrual

Sewa akrual

Bunga akrual

Mengaudit Pajak Properti Akrual

Verifikasi beban akrual bervariasi tergantung pada sifat akrual dan situasi yang dihadapi
klien. Bagi sebagian besar audit, akrual hanya memerlukan waktu audit yang sedikit. Karena
sumber debet adalah jurnal pengeluaran kas, pembayarran pajak properti. Ketika auditor
memverifikasi pajak properti, kedelapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo kecuali
niulai realisasi bersifat relevan. Dua yang paling penting adalah:

1. Properti yang ada pada skedul akrual sudah tepat untuk mengakrualkan pajak.
Kelalaian untuk mencantumkan properti dimana pajak harus diakrualkan akan
menyatakan terlalu rendah kewajiban pajak properti (kelengkapan). Sebagai
contoh salah saji yang material dapat terjadi jika pajak properti belum dibayarkan
hingga tanggal neraca dan tidak dimasukkan sebagai pajak properti akrual.

2. Pajak properti akrual telah dicatat secara akurat. Auditor memperhatikan


perlakuan yang konsisten terhadap akrual dari tahun ke tahun (keakuratan)

Auditor memverifikasi akrual pada saat yang bersamaan dengan audit pembayaran
pajak properti tahun berjalan. Auditor juga membandingkan akrual itu dengan tahunh
sebelumnya. Auditor memulainya dengan memperoleh skedul pembayaran pajak properti dari
14
klien, dan membandingkan setiap pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk
menentukan apakah semua pembayaran dengan skedul tahun sebelumnya untuk menentukan
apakah semuya pembayaran telah dicantumkan dalam skedul yang disiapkan klien. Skedul
audit aktiva tetap juga harus diperiksa untuk melihat penambahan dan pelepasan aktiva yang
mungkin mempengaruhi akrual pajak properti. Semua properti yang dipengaruhi oleh
regulasi pajak properti lokal harus dicantumkan dalam skedul.

Auditor akan mengevaluasi kelayakan pajak properti atas setiap properti yang
digunakan oleh klien untuk mengestimasi akrual. Auditor dapat memverifikasi pajak properti
akrual dengan menghitung kembali bagian dari total pajak yang dikenakan pada tahun
berjalan bagi setiap bagian properti. Setelah akrual dan beban pajak properti untuk setiap
bagian properti telah dihitung kembali, totalnya harus ditambahkan dan dibandingkan dengan
buku besar umum.

E. AUDIT AKUN LABA DAN BEBAN


Dua konsep berikut dalam audit atas akun laba dan beban akan diperlukan ketika
mempertimbangkan tujuan laporan laba rugi:

1. Penandingan laba dan beban periodik diperlukan untuk menentukan hasil operasi
yang tepat

2. Aplikasi prinsip prinsip akuntansi yang konsisten selama bperiode yang berbeda
diperlukan untuk komparabilitas

Pendekatan untuk Mengaudit Akun Laba dan Beban

Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah:

Prosedur analitis

Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi

Pengujian atas rincian saldo

Prosedur Analitis

Prosedur analitis harus dianggap sebagai bagian dari pegujian atas kewajaran
penyajian baik akun neraca maupun laporan laba rugi.

15
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Baik pengujian pengendalian maupun pengujian substantif atas transaksi memiliki


dampak yang secara simultan memverifikasi akun neraca dan laporan laba rugi. Jika auditor
menyimpulkan setelah melakukan pengujian yang memadai bahwa risiko pengendalian dapat
dinilai secara layak sebagai rendah untuk transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran,
satu-satunya verifikasi tambahan terhadap akun laporan laba rugi yang berhubungan, seperti
utilitas, iklan, dan pembelian, akan dilakukan melalui kinerja prosewdur analitis dan
pengujian pisah batas.

Pengujian atas Rincian Saldo-Analisis Beban

Analisis akun beban (expense account analysis) melibatkan pemeriksaan auditor


terhadap pendokumentasian yang mendasari setiap transaksi dan jumlah yang terdiri dari
rincian total akun beban. Meskipun anailisis akun beban berfokus pada transaksi , pengujian
tersebut berbeda dengan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.
Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi ditujuksn untuk menuilai
risiko pengendalian. Auditor memverifikasi transaksi pada akun-akun khusus ubtuk
menentukan apakah transaksi itu dilakukan klien yang sesuai, diklasifikasikan dengan benar
dan divatat secara akurat.

Sebagai contoh auditor sering kali menganalisis:

Akun beban reparasi dan pemeliharaan untuk menentukan apakah mereka telah bsalah
mencantumkan transaksi properti, pabrik, dan peralatan

Beban sewa dan lease guna menentukan kebutuhan untuk mengkapitalisasi lease

Beban hukum untuk menentukan apakah ada kewajiban kontijen yang potensial,
perselisihan, tindakan ilegal, atau masalah hukum lainnya yang dapat mempengaruhi
laporan keuangan

Auditor seringkali menganalisis tyransaksi akun beban sebagai bagian dari verifikasi
aktiva yang terkait. Sebagai contoh, sudah umum bagi auditor untuk menganalisis:

Reparasi dan pemeliharaan sebagai bagian dari meverifikasi aktiva tetap

Beban sewa sebagai bagian dari memverifikasi sewa dibayar di muka atau akrual

Beban asuransi sebagai bagian dari pengujian asuransi dibayar di muka

16
Pengujian atas Rincian Saldo Akun-Alokasi

Beberapa akun beban berasal dari alokasi data akuntansi dan bukan dari transaksi diskret.
Beban semacam itu termasuk penyusutan, deplesi, dan amortisasi hak cipta serta biaya
katalog. Harga perolehan awal aktiva akan diverifikasi pada saat akuisisi, tetapi pembebanan
akan dilakukan selama beberapa tahun.

Dua prosedur audit yang paling penting untuk mengaudit alokasi adalah pengujian
atas kelayakan secara keseluruhan dengan menggunakan prosedur analitis dan penghitungan
ulang hasil klien. Biasanya auditor melaksanakan pengujian tersebut sebagai bagian dari audit
atas akun aset atau kewajiban terkait. Hal ini meliputi memverifikasi beban penyusutan
sebagai bagian dari audit properti, pabrik, peralatan, pengujian amortisasi untuk paten sebagai
bagian dari memverifikasi paten baru atau pelepasan paten yang ada, dan memverifikasi
alokasi antara persediaan serta harga pokok penjualan sebagai bagian dari audit persediaan.

17
Prosedur Analitis untuk Akun Laba dan Beban

Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin

Membandingkan setiap beban dengan Lebih saji atau kuirang saji saldo akun beban
tahun sebelumnya

Membandingkan setiap saldo aktiva dan Lebih saji atau kurang saji akun neraca yang
kewajiban dengan tahun sebelumnya juga akan mempengaruhi akun laporan laba
rugi (sebagai contoh, salah saji persediaan
mempengaruhi harga pokok penjualan)

Membandingkan setiap beban dengan yang Salah saji beban dan akun neraca yang
dianggarkan berhubungan

Membandingkan presentase marjin kotor Salah saji harga pokok penjualan dan
dengan tahun sebelumnya persediaan

Membandingkan rasio perputaran Salah saji harga pokok penjualan dan


persediaan dengan tahun sebelumnya persediaan

Membandingkan beban asuransi dibayar Salah saji beban asuransi dan asuransi dibayar
dimuka dengan tahun sebelumnya di muka

Membandingkan beban komisi yang dibagi Salah saji beban komisi dan komisi akrual
dengan penjualan dengan tahun
sebelumnya

Membandingkan setiap beban manufaktur Salah saji setiap beban manufaktur dan akun
yanbg dibagi dengan total beban neraca yang berhubungan
manufaktur dengan tahun sbelumnya

18

Anda mungkin juga menyukai