Di Susun Oleh:
KELOMPOK 3
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang di
berikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami
harapkan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah Bisnis Internasional atas
bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dalam makalah yang berjudul MANAJEMEN KEUANGAN DALAM BISNIS
INTERNASIONAL ini, kami membahas beberapa hal tentang bisnis internasional yaitu isu-isu
keuangan dalam bisnis internasional, mengelola resiko nilai tukar, manajemen modal kerja dan
sumber-sumber investasi internasional.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan. Akhirnya, kami berharap
semoga makalah ini berguna bagi para pengajar, mahasiswa, dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
ii
Kata pengantar .................................................................................................................. ii
Daftar isi ........................................................................................................................... iii
Pembahasan :
Kesimpulan 13
Daftar Pustaka 14
iii
PEMBAHASAN
Salah satu masalah unik bagi bisnis internasional adalah memilih mata uang mana
yang digunakan untuk bertransaksi.
1. Eksportir dan Importir biasanya memiliki pilihan yang jelas dan bertentangan dalam
menentukan mata uang yang akan dipakai.
2. Eksportir, biasanya lebih suka dengan mata uangnya.
3. Importir, biasanya lebih suka dengan negaranya.
4. Eksportir dan Importir memilih memakai uang ketiga.
Di beberapa industri, satu mata uang biasanya dipakai untuk melaksanakan transaksi
komersial. Transaksi komersial adalah pertukaran yang melibatkan semacam pembayaran
untuk barang atau jasa. Jenis transaksi biasanya diatur oleh hukum komersial dan harus
mengikuti pedoman tertentu. Ada banyak bentuk transaksi bisnis, termasuk yang terjadi
antara dua usaha terpisah, konsumen dan bisnis, antara divisi internal perusahaan dan antara
dua konsumen individu. Misalnya 91% ekspor thailand memakai faktur dalam dolar
Amerika.
2. PENGECEKAN KREDIT
1
Dalam transaksi komersial akan bijaksana untuk memeriksa peringkat kredit
pelanggan. Perusahaan memiliki mekannisme yang sederhana dan murah dalam melakukan
transaksi bisnis domestik misalnya amerika utara perusahaan bisa meminta referensi kredit
tentang informasi kredit, seperti Dun&Bradstreet. Bankir eksportir di dalam negeri sering
memperoleh informasi kredit pelanggan luar negeri melalui cabang bank di luar negeri atau
melalui bank koresponden sehingga eksportir tidak perlu bingung untuk mendapatkan
informasi-informasi tersebut.
3. METODE PEMBAYARAN
Payment in advance
Open account
Documentary Collection
Letter of Credit
Countertrade
Payment in advance
adalah metode pembayaran yang paling aman dari prekspektif eksportir. Eksportir
menerima uang dari importir sebelum mengirimkan barangnya, dalam hal ini eksportir bisa
mengurangi resiko dan membantu modal kerja. Namun dari perspektif importir tidak
menyukai metode ini karena menhentikan penggunaan kas sebelum barang diterima,
disamping masalah resiko jika eksportir gagal mengirim barang dengan kontrak penjualan
karena alasan tersebut eksportir yang mendesak untuk memakai pembayaran di muka rentan
akan kehilangan penjualan pada para pesaingnya yang mau menawarkan persyaratan
pembayaran yang lebih menarik. Namun, pembayaran di muka akan menjadi bentuk yang
lebih disukai jika importir memiliki resiko kredit yang besar.
Open account
2
account juga memungkinkan importir untuk menghindari fee yang dipungut oleh bank jika
memakai letter of credit dan documentary collection. Open account memiliki kelebihan lain
yaitu mengurangi pekerjaan dokumen (paperwork) dibandingkan dengan metode pembayaran
yang lain. Perspektif Eksportir umumnya tidak menyukai metode ini, karena: Reputasi
importir harus bisa diandalkan, tidak melibatkan bank, dokumen tagihan harus lengkap,
masalah modal kerja.
Documentary collection
Bank komersial bertindak sebagai perantara untuk memudahkan proses pembayaran
sesuai permintaan pembeli.
Letter of Credit
Adalah surat yang dikeluarkan oleh opening bank atas permintaan importir yang
ditujukan kepada eksportir dan memberi hak kepada eksportir untuk menarik wesel
(sejumlah uang) setelah eksportir memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam L/C.
1. Syarat dan ketentuan yang berlaku di bank mungkin memberatkan importir, misalnya
karena importir dianggap belum bonafid atau nilai transaksi yang terlalu rendah atau
terlalu tinggi.
2. Tidak banyak bank yang dapat mengeluarkan L/C, terutama di masa krisis ekonomi.
3
Jenis-jenis L/C
Counter-trade
Adalah bentuk transaksi bisnis internasional dengan imbal beli, dimana para pihak
menerima sesuatu selain uang sebagai pembayaran atas barang dan jasanya. Bentuk-bentuk
counter-trade; barter, counter-purchase, buy back, dan offset purchase.
Kelemahan:
Bentuk-bentuk counter-trade:
Alasan counter-trade:
4
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam counter-trade:
Nilai jual kembali produk pertanian di futures market. Sepanjang perusahaan telah
memperhitungkan nilai jual kembali, maka tidak masalah jika harus dipertukarkan antara
dua barang yang tidak sederajat dalam teknologi. Tingkat keuntungan yang
dipersyaratkan dalam counter-trade harus benar-benar fair. Dengan counter-trade, biaya
broker dapat dihemat. Counter-trade menjadi alternatif di saat cadangan devisa tidak
memadai.
5
Sumber Risiko Valas dan Penanganan Risiko Valas
1. Transaction Exposure
Transaction exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika
melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak
lainnya dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat
transaksi ini terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan
yang melakukan jual beli dengan denominasi mata uang asing menghadapi transaction
exposure ini.
Jadi, apabila nilai rupiah melemah, maka importir akan mengalami kerugian,
semakin besar pelemahannya, maka semakin besar kerugian yang diderita. Akan tetapi
apabila nilai rupiah menguat maka importir tersebut akan memeperoleh keuntungan
karena menyediakan rupiah dalam jumlah yang lebih sedikit.
Dari sisi eksportir, jika rupiah melemah, maka eksportir akan memperoleh
keuntungan karena memperoleh banyak rupiah. Sebaliknya apabila rupiah menguat,
eksportir tersebut akan mengalami kerugian karena memperoleh rupiah dalam jumlah
yang lebih sedikit.
2. Translation Exposure
Translation exposure yaitu melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan
passive perusahaan dalam bentuk valas yang jangka panjang ke dalam bentuk mata uang
domestik negara. Tujuan translation exposure adalah untuk konsolidasi dan pelaporan.
6
3. Economy Exposure
Economy exposure adalah eksposur valas cash flows perusahaan
terhadap perubahan-perubahan nilai tukar riil (mengukur perubahan-perubahan nilai tukar
yang mempengaruhi nilai perusahaan yang diukurdalam ekspektasi cash flows masa
datang). Eksposur yang didasarkan pada nilai-nilai pasar mengasumsikan bahwa tujuan
financial perusahaan adalah untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
4. Operation Exposure
Operation Exposure yaitu operasi perusahaan yang rentan terhadap perubahan
kurs. misalnya, Jepang menjual sepeda motor Honda ke Indonesia. Jika nilai yen menguat
terhadap rupiah, maka harga sepeda motor Honda di Indonesia menjadi lebih mahal
dibanding sebelumnya, sehingga terjadi penurunan daya saing sepeda motor Honda di
Indonesia.
Untuk dapat mengurangi risiko valas, maka salah satu strategi yang dapat dipergunakan
adalah dengan cara mengatasi exposure yang disebabkan oleh mata uang asing, maka dapat
dilakukan Hedging.
Hedging adalah suatu aktivitas lindung nilai dalam rangka mengantisipasi pergerakan mata
uang asing. Manfaat dari hedging yaitu melindungi asset perusahaan dari potensi kerugian valas,
serta mengurangi variasi dari arus kas di masa depan. Perusahaan memperoleh suatu kepastian
melalui hedging. Teknik-teknik hedging yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi
transaction exposure antara lain adalah:
b) Forward hedge
Cara yang paling sederhana dalam menghilangkan transaction exposure adalah
dengan melakukan forward hedge. Forward hedge memungkinkan perusahaan untuk
mematok nilai valas untuk masa depan, yang sudah ditentukan sejak hari ini. Kontrak
forward pada umumnya dilakukan dengan pihak bank sebagai counterparty.
c) Futures hedge
Konsep dalam forward dan futures hedge pada dasarnya sama, yang berbeda adalah
mekanismenya. Jika forward maka counterparty adalah bank, maka dalam futures ada
perantara yakni clearing exchange. Kelemahan dari metode ini adalah penggunaan marked to
market, sehingga dalam pergerakan harian bisa tercipta gain ataupun loss, dan jika margin
tidak cukup kuat, maka bisa terkena call margin.
Misalnya, jika sebuah perusahaan di Eropa punya piutang sebanyak $100,000, maka
terekspos risiko jika nantinya Dollar melemah terhadap Euro. Untuk mengeliminasi risiko
tersebut, maka perusahaan bisa mengambil pinjaman dalam Dollar, menukarnya ke Euro,
kemudian berinvestasi pada pasar uang. Selanjutnya hasil pembayaran piutang tersebut akan
digunakan untuk melunasi pinjaman.
8
3) Melakukan netting. Ini biasanya dilakukan oleh perusahaan MNC yang punyabanyak
cabang dan melakukan banyak transaksi valas. Yang dilakukan
adalahmengkonsolidasikan seluruh posisi mata uang asing dalam satu negara,
dan dihitung net-nya dari transaksi-transaksi yang terjadi dengan pihak lain.
Selain itu, keahlian staf menejer kas tersebut bisa dipakai untuk mencari
kesempatan investasi jangka pendek yang paling baik dan tersediauntuk memanfaatkan
kelebihan kas perusahaan dan untuk memonitor perubahan-perubahan nilai mata uang
asing. Dengan mengalihkan tugas-tugas ini dari anak perusahaan ke induk perusahaan,
pendekatan ini juga mengurangi jumlah tenaga spesialis yang sangat trampil dan dibayar
9
mahal yang dibutuhkan oleh perusahaan. Akan lebih efisien dan efektif dari segi biaya
untuk mengkonsentrasikan pengumpulan informasi keuangan dan pengambilan
keputusan dalam satu unit perusahaan daripada meminta setiap anak perusahaan untuk
melakukan pekerjaan ini sendiri-sendiri.
10
IV. SUMBER-SUMBER INVESTASI INTERNASIONAL
Sumber-sumber pembiayaan
Sumber-sumber dana yang tersedia dapat diklasifikasikan menajadi tiga yaitu:
1. Dana yang diperoleh secara internal dari perusahaan afiliasi
2. Dana yang bersal dari grup perusahaan yang sama
3. Dana yang berasal dari sumber eksternal di luar group perusahaan
4. Dana yang diperoleh secara internal dari perusahaan afiliasi berasal dari depresiasi
dan laba ditahan.
Dana yang diperoleh dari group perusahaan yang dapat terdiri atas:
pertama, dana dari perusahaan induk yang berupa:
1. Investasi ekuitas dalam uang tunai maupun barang riil,
2. Pinjaman tunai
3. Lead and lags (perusahaan dapat mempercepat (leading) maupun, menunda (lagging)
pembayaran dengan persyaratan kredit)
Ketiga, saham lokal yang berasal dari pemegang saham lokal perseorangan dan mitra
pautangan.
Dalam praktiknya pasar keuangan internasional tidak pernah sempurna, dalam arti
harga yang terjadi tidak murni akibat bertemunya kekuatan permintaan dan penawaran.
Akibat terjadilah distorsi terhadap harga pasar. Distorsi dalam pasar keuangan
internasional muncul karena pajak, kontrol terhadap modal dan kredit, subsidi pemerintah
dan insentif.
a. Pajak
Banyak perusahaan yang mempertimbangkan, bahwa pembiayan dengan utang
menjadi lebih rendah daripada dengan modal sendiri. Karena biaya bunga akan
mengurangi pajak, sedangkan deviden dibayar setelah pajak.
1. Zero-Coupon Bonds
investor dapat memperoleh keuntungan dari selisih antara harga yang telah
dikurangi dengan jumlah pengembalian yang mereka terima.
11
3. Kredit Pemerintah dan Kontrol Devisa
Beberapa alasan pokok campur tangan pemerintah terhadap pasar keungan sebagi
berikut:
Untuk membatasi pertumbuhan dana yang dipinjamkan
Untuk menuntukan biaya dari jenis pinjaman tertentu
Menyalurkan dana langsung pada aktifitas yang produktif
e. Inovasi Keuangan
Pada dasarnya manusia mempunyai perbedaan selera, preferensi dan tingkat
konsumen. Pasar sekuritas perlu merancang produk yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
12
KESIMPULAN
Manajemen keuangan internasional ialah perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian Keuangan Perusahaan Multinasional (Multinational Corporation yang lazim
disebut MNC). Dalam setiap transaksi bisnis,pembeli dan penjual harus menegosiasikan dan
mencapai perjanjian atas isu-isu mendasar seperti harga,kuantitas dan tanggal pengiriman
13
DAFTAR PUSTAKA
Hill, C. (2011). International Business: Competing in the Global Marketplace. New York:
McGraw-Hill Irwin.
http://popy08.blogspot.co.id/2015/11/manajemen-keuangan-internasioanal.html
diakses tanggal: 23 April 2017
14