Anda di halaman 1dari 11

22

3.2.1.1 Kuesioner A

Kuesioner A meliputi, identitas responden berisi inisial nama responden, dan lama
pengobatan.

3.2.1.2 Kuisioner B

Kuesioner ini di adopsi dari penelitian Maria (2011), yang berisi tentang
pertanyaan tertutup mengenai dukungan keluarga, kuesioner ini yang akan
diberikan langsung kepada penderita bukan kepada keluarga karena untuk
mengetahui motivasi yang didapatkan langsung oleh keluarga untuk penderita
HIV/AIDS, dalam melakukan pengisian kuesioner responden tinggal memberi
tanda terhadap alternatif jawaban yang dipilih, terdapat 16 item pertanyaan
mengenai dukungan keluarga yang menggunakan skala likert dengan pilihan
jawaban Selalu (SL), sering (S) Kadang-kadang (KK), hampir tidak pernah
(HTP) Tidak pernah (TP. Jenis pertanyaan kuesioner B berupa dua tipe yaitu
positif dan negatif, positif jika jawaban Selalu (SL) nilainya 5, sering (S) nilanya
4, kadang-kadang (KK) nilainya 3, hampir tidak pernah (HTP) nilainya 2 dan
Tidak pernah (TP) nilainya 1, dan negatif jika jawaban Selalu (SL) nilainya 1,
sering (S) nilanya 2, kadang-kadang (KK) nilainya 3, hampir tidak pernah (HTP)
nilainya 4 dan Tidak pernah (TP) nilainya 5. Kuesioner ini terdiri dari empat
aspek dukungan keluarga yaitu, dukungan emosional, dukungan material,
dukungan penghargaan dan dukungan informasi.

Tabel . 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Keluarga

Indikator No Soal Jumlah Total


Positif Negatif
Dukungan keluarga:
Dukungan emosional 1,2,3 4 4
Dukungan penghargaan 5,7,8 6 4 16
Dukungan informasi 9,10,11, 12 4
Dukungan material 13,15 14,16 4
23

3.2.1.3 Lembar Observasi

Lembar observasi ini di adopsi dalam penelitian Maria (2013). Observasi dalam
hal ini peneliti akan melakukan pengamatan dengan cara crosschek dengan
menanyakan langsung kepada pasien dan melihat langsung sisa obat yang dibawa
responden untuk mengetahui tingkat kepatuhan responden dalam satu fase
pengobatan. Hasil observasi dikatakan patuh jika pasien datang dan mengambil
obat sesuai dengan intruksi dokter atau pada saat pengambilan obat yang tersisa
satu untuk hari itu.

3.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuisioner yang akan di uji validitas dan reliabilitas adalah kuesioner dukungan
keluarga yang di adopsi dalam penelitian Maria (2011) yang telah meliliki uji
validitas dan reliabilitas, tetapi pada penelitian ini kuisioner akan di modivikasi
ulang oleh peneliti dari penelitian sebelumnya. Kuisioner yang telah dimodifikasi
akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas yang akan dilakukan pada
perkumpulan rutin orang dengan HIV/AIDS di Lembaga Swadaya Masyarakat
Peraudaraan Lintas Pantura (LSM Pelita) Kabupaten Tegal pada 15 responden
dengan kriteria khusus yaitu, hanya penderita yang rutin melakukan
pengobatannya di RSUD Suradadi Kabupaten Tegal karena memiliki kriteria yang
sama dengan responden untuk penelitian.

3.2.2.1 Uji Validitas

Validitas adalah salah satu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan


atau kesahihan suatu intrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validitas yang tinggi yaitu apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
(Arikunto, 2010). Uji validitas kuesioner menggunakan koefisien korelasi yang
menguji konsisten antara skor tiap nomor soal dengan skot total koesioner. Uji
validitas dilakukan terhadap dukungan keluarga. Rumus uji validitas
menggunakan formula koeralsi product momet dari Pearson, sebagai berikut.
(Arikunto, 2010).
24

xy x y
N
x y
r xy
2

2
y
2

2
x

N N

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

X : Jumlah skor items

Y : Jumlah skor total

X2 :
Jumlah kuadrat skor item

Y2 :
Jumlah kuadrat skor total

Item yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan korelasi

antara skor item dan skor total item. Pengukuran validitas dapat dilakukan juga

dengan menggunakan bantuan program computer SPSS for Windows versi 17.0.

Item dinyatakan valid apabila signifikan item tersebut lebih besar dari p>0,05.

Sebaliknya, apabila signifikan item lebih kecil dari p<0,05 maka item dinyatakan

tidak valid.
25

3.2.2.2 Uji Reliabilitas

Suatu intrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten,


cermat dan akurat (Arikunto, 2010). Reliabilitas berkaitan dengan konsisten data
yang dikumpulkan meskipun dievaluasi oleh intrumen penelitian berdasarkan
persepektif dan teknik yang bebeda. Uji reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner
dukungan keluarga. Formula yang akan digunakan untuk menguji reliabiltas
intstrumen dalam penelitian ini adalah koefisien Alpha Cronbach dengan rumus
sebagai berikut (Arikunto, 2010).

k S2 j
= 1 2
k 1 S x

Keterangan :
= koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total

Uji reliabilitas menggunakan alpha cronbach test karena uji ini merupakan teknik
yang handal untuk mengukur konsistensi internal pertanyaan. Menurut Nursalam
(2011), memberikan kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas yaitu nila
cronbanch alpha lebih besar dari standar baku (0,6).

3.2.3 Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dari
responden dilaksanakan dengan dua (2) tahap yaitu tahap persiapan dan tahap
pelaksanaan. Tahap persiapan, dilakukan setelah peneliti melakukan penyusunan
proposal dan sidang proposal. Peneliti mendapat surat ijin melaksanakan
penelitian dari Ketua Prodi SI Ilmu Keperawatan STIKes Bhamada Slawi. Untuk
melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian ke kantor
Kesatuan Kebangsaan Politik dan Perlindungan masyarakat dan juga sebagai surat
26

pengantar yang ditunjukan kepada Bappeda Kabupaten Tegal kemudian peneliti


mendapatkan surat pengantar untuk RSUD dr.Soeselo Slawi, Ketua Kelompok
Dukungan Sebaya Slawi Sehati (KDS) dan Manager LSM Pelita Kabupaten
Tegal.

Tahap pelaksanaan setelah mendapat ijin dari Direktur RSUD dr.Soeselo dan
pengelola Kelempok dukungan Sebaya Slawi Sehati, peneliti mendatangi
pertemuan rutin yang diadakan KDS slawi sehati di klinik Melati RSUD
dr.Soesilo. Pengambilan data dilakukan bersamaan dengan acara yang diadakan
oleh KDS Slawi Sehati dengan cara peneliti akan membina hubungan saling
percaya kepada responden, memperkenalkan diri dan menyampaikan informasi
penelitian tujuan, manfaat, prosedur, apresiasi dan pendokumentasian penelitian
kepada responden. setelah itu peneliti akan membagikan lembar informed consent
kepada semua responden yang bersedia dan memenuhi syarat inklusi dan eksklusi.
Selanjutnya peneliti akan memanggil satu persatu responden ke dalam ruangan
yang telah disiapkan dengan dibantu oleh 2 asisten untuk membantu peneliti.
Dalam 1 ruangan akan disediakan 3 kursi untuk 3 responden dalam pengisian
kuesioner dan lembar observasi yang sebelumnya telah diberikan kode terlebih
dahulu oleh peneliti. Setelah itu responden mengisi kuesioner tentang dukungan
keluarga yang akan langsung dibagikan kepada penderita bukan kepada keluarga
karena 50% penderita HIV/AIDS belum membuka status penyakitnya,. Untuk
lembar observasi peneliti akan melakukan dengan cara crosscek langsung kepada
responden tentang kepatuhan dan langsung melihat jumlah sisa obat yang dibawa
responden untuk memastikan antara jumlah obat, sisa obat dengan tanggal
pengambilan. Pengisian kuesioner dan lembar observasi setiap responden akan
diberi waktu selama 10 menit. Setelah semua responden menjawab semua
pertanyaan yang ada dalam kuesioner dan lembar observasi, peneliti akan
mengecek kembali kuesioner untuk memastikan kuesioner dan lembar observasi
terisi semua. Selanjutnya , setalah koesioner dan lembar observasi terisi semua
peneliti akan memberikan apresiasi kepada semua responden.
27

Penelitian ini akan dibantu oleh 2 asisten yang diambil dari panitia KDS Slawi
Sehati untuk membantu peneliti dalam menyiapkan responden yang akan peneliti
teliti dan membantu peneliti dalam pengecekan kuesioner maupun membantu
dalam pendokumentasian selama penelitian

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah penderita HIV/AIDS yang di Kabupaten Tegal
berjumlah 535 kasus. Populasi terget yang meliputi pasien HIV/AIDS yang rutin
melakukan pengobatan dan rutin menghadiri perkumpulan di KDS Slawi Sehati
Klinik Melati RSUD dr.Soeselo Slawi berjumlah 80 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah proses menyeleksi porsi dan populasi yang dapat mewakili
populasi yang ada (Nursalam, 2011). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan metode (total sampling) karena jumlah populasi
target kurang dari 100, maka semuanya diambil sebagai responden, ini sesuai
dengan pendapat Arikunto (2010) bahwa subyek penelitian kurang dari 100
sebaiknya diambil semua. Teknik ini digunakan karena beberapa pertimbangan
yaitu karena jumlah populasi target yang memenuhi sayarat penelitian ada 80
responden.

Sample yang diambil harus memenuhi kriteria sebagai berikut: kriteri inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum yang harus dipenuhi oleh
subyek, sehingga dapat diikut sertakan dalam penelitian (Nursalam, 2011).
Kriteria inklusi meliputi, penderita yang melakukan pengobatan dan rutin
menghadiri perkumpulan KDS Slawi Sehati di Klinik Melati RSUD dr.Soesilo
Slawi, penderita yang sudah membuka status penyakitnya dengan keluarga,
penderita yang sudah melakukan pengobatan minimal 1 bulan. Kriteria eksklusi
adalah hal hal yang menyebabkan sampel yang memenuhi kriteria tidak
diikutsertakan dalam penelitian (Nursalam, 2011). Kriteria eksklusi meliputi,
penderita yang tidak hadir dalam pertemuan KDS Slawi Sehati, penderita yang
28

merantau, penderita yang menolak untuk menjadi responden, penderita dengan


usia kurang dari 17 tahun dan lebih dari 60 tahun.

3.4 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Poli Klinik Melati RSUD dr.Soeselo Slawi pada
saat pertemuan rutin Kelompok Dukungan Sebaya(KDS) Slawi Sehati Kabupaten
Tegal pada bulan Juni 2017.

3.5 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel adalah perilaku atau karakterisktik yang memberikan nilai beda terhadap
sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) bebeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
tersebut. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu : variabel tergantung, akibat,
terpengaruh atau variabel dependen dan variabel bebas, sebab, memepengaruhi
atau varaiabel independen (Nursalam, 2011). Variabel penelitian ini adalah
variabel independen yaitu dukungan keluarga dan variabel dependen yaitu
kepatuhan minum ARV pada ODHA.

Ruang lingkup atau pengetian yang diteliti perlu sekali diberi batasan atau definisi
operasional. Definsi operasional bermanfaat untuk mengarahkan kepada
pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang bersangkutan serta
pengembangan intrumen atau alat ukur ( Sugiyono, 2012).
29

Tabel 3.2 Definisi Operasional, Variabel, Parameter, Alat Ukur, Hasil Ukur dan
Skala

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Independen Bantuan yang Kuisioner Hasil pengukuran Ordinal
Dukungan diberikan oleh dengan 16 item dukungan keluarga
keluarga keluarga kepada pertanyaan dengan total nilai
responden yang Menggunakan skal tertinggi 80 dan
meliputi dukungan likert dengan 2 tipe terndah 16 dengan
emosional, pertanyaan: kategori:
dukungan Positif jika jawaban 1. Kurang: skore
penghargaan, Selalu (SL) nilainya 5, (<38)
dukungan materi dan sering (S) nilanya 4, 2. Cukup : skore
dukungan informasi kadang-kadang (KK) (39-57)
yang dikompositkan nilainya 3, hampir 3. Baik : skore (
sesuai dengan yang tidak pernah (HTP) >58)
dirasakan oleh nilainya 2 dan Tidak Azwar (2012)
responden. pernah (TP) nilainya 1
Negatif jika jawaban
Selalu (SL) nilainya 1,
sering (S) nilanya 2,
kadang-kadang (KK)
nilainya 3, hampir
tidak pernah (HTP)
nilainya 4 dan Tidak
pernah (TP) nilainya 5
30

Dependen perilaku taat dalam Lembar observasi Hasil pengukuran Nominal


Kepatuhan mengkonsumsi obat pengamatan dengan kepatuhan :
minum ARV ARV sesuai dosis cara crosschek dengan Patuh
yang diberikan oleh menanyakan langsung Tidak patuh
dokter selama 1 fase kepada pasien dan
pengobatan. melihat langsung sisa
obat yang dibawa
pasien. Hasil
observasi dikatakan
patuh jika pasien
datang dan mengambil
obat sesuai dengan
intruksi dokter atau
pada saat pengambilan
obat yang tersisa satu
untuk hari itu.

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data


3.6.1 Teknik Pengolahan Data
Menurut Nursalam (2011) data yang telah terkumpul akan diolah dengan cara
editing, coding, entering dan cleaning. Pertama editing bertujuan untuk meneliti
kembali jawaban yang telah ada sehingga jawaban yang diperoleh dapat lengkap.
Editing dilakukan dilapangan, bila ada kekurangan atau ketidaksesuaian dapat
segera dilengkapi dan disempurnakan. Kedua coding, yaitu data yang terkumpul
diubah bentuknya ke dalam bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode
untuk memudahkan dalam menganalisa data, dalam penelitian ini yang perlu
dilakukan coding antara lain: ketegori Lama pengobatan 3-9 bulan (1), 10-16
bulan (2), >16 bulan (3). Dukungan keluarga, kurang : skore <38 (1), cukup :
skore 39-57 (2), baik : skore >58 (3). Kepatuhan, tidak patuh nilai (1), patuh nilai
(2). Ketiga, entering yaitu memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke
31

dalam mesin pengolah data untuk dianalisis. Keempat, cleaning yaitu


(pembersihan data) dilakukan pada semua data dari setiap sumber data atau
responden setelah dimasukkan, peneliti mengecek kembali untuk melihat
kemungkinan adanya kesalahan kode dan melakukan pembetulan pada data yang
salah.

3.6.2 Analisa Data


3.6.2.1 Analisa Univariat

Analisa univariat digunkan untuk mendiskripsikan masing-masing variabel.


Dalam penelitian ini dilakukan analisa univariat adalah variabel dukungan
keluarga yang berupa ordinal dan variabel kepatuhan berupa nominal dengan
mengguanakan distribusi frekuensi.

3.6.2.2 Analisa Bivariat


Analisa bivariat yaitu analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis, menguji
hipotesis betujuan untuk mengetahui hubungan tiap variabel bebas dengan
variabel terikat. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis bivariat untuk
menentukan hubungan antara variabel independen (dukungan keluarga) dengan
variabel dependen (kepatuhan minum ARV). Karena skala data kedua variabel
tersebut berupa kategorik maka analisis yang digunakan dengan menggunakan uji
Chi Square. Pada analisis jika didapatkan Pvalue < 0,05 maka variabel tersbut
dinyatakan ada hubungan yang bermakna secara statistik, sedangkan jika P value >
0,05 maka variabel tersebut dinyakan tidak ada hubungan.

Tabel 3.3 Variabel Penelitian dan Uji Statistik


Variabel Independen Variabel Dependen Uji Statistik
Dukungan keluuarga Kepatuhan minum Chi Square
(ordinal) ARV (Nominal)
32

3.7 Etika Peneliti

Etika penelitian berguna sebagai perlindungan terhadap institusi tempat penelitian


dan peneliti itu sendiri (Nursalam, 2011).

3.7.1. Prinsip Manfaat

Dalam melaksanakan penelitian, peneliti tidak menimbulkan kerugian baik fisik,


psikis maupun materi dan dalam melaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian
untuk mendapatkan hasil yang bermanfaat (benefit ratio). Manfaat dari hasil dari
penelitian ini nantinya akan menjadi bahan masukan petugas kesehatan dan LSM
untuk mempertimbangkan program intervensi selanjutnya dalam hal pencegahan
dan penyebaran HIV/AIDS.

3.7.2. Prinsip Hak Azasi Manusia (Respect Human Dignity)


Responden berhak memutuskan apakah bersedia untuk berpartisipasi dalam
penelitian atau tidak, tanpa adanya sanksi ataupun paksaan (righ to self
determination). Dalam penelitian ini semua responden berhak untuk mendapatkan
informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian. Sebelum melakukan
penelitian peneliti mempersiapkan formulir persetujuan (informed consent).
Peneliti juga memberikan penjelasan kepada responden meliputi manfaat
penelitian, tujuan penelitian dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

3.7.3. Prinsip Keadilan (Righ to Justice)


Semua responden akan mendapat perlakuan yang sama baik sebelum, selama
maupun sesudah penelitian. Informasi mengenai identitas responden peneliti
menggunakan koding (inisial atau identification number) untuk menjaga
kerahasiaan (confidentiality). Sebelum melakukan penelitian, peneliti membina
hubungan saling percaya dengan responden melalui KDS dan petugas kesehatan
yang sudah familier dengan mereka, dan dalam pengambilan dokumentasi peneliti
akan meminta persetujuan terlebih dahulu dengan semua responden dan dalam
pendokumentasian privasi akan tetap terjaga dengan cara tidak menampakan
wajah responden (sensor).

Anda mungkin juga menyukai