Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protein berasal dari bahasa yunani, protios yang berarti bahan
penyokong yang pertama. Protein merupakan komponen utama dalam semua
sel hidup. Fungsi utamanya sebagai unsur pembentuk struktur sel. Selain itu
protein juga dapat berfungsi sebagai protein yang aktif seperti enzim yang
berperan sebagai katalisator sebagai proses biokimia dalam sel. Protein aktif
selain enzim yaitu hormone, hemoglobin, protein yang terikat pada gen,
toksin, anti bodi atau anti gen dan lain-lain.
75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino
dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein
di dalam tubuh kita. Protein yang terdapat dalam makanan di cerna dalam
lambung dan usus menjadi asam-asam amino yang diabsorpsi dan di bawa
oleh darah ke hati. Protein dalam tubuh dibentuk dari asam amino. Bila ada
kelebihan asam amino akan di ubah menjadi asam ketogkutarat yang dapat
masuk kedalam siklus asam sitrat.
Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan
Katabolisme. Proses Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di
luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga sumber
yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan
hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didasarkan atas latar belakang di atas
adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber protein serta asam amino ?
2. Bagaimana hubungan antara metabolisme asam amino dan metabolisme
protein ?
3. Bagaimana proses metabolisme protein dan asam amino ?
4. Bagaimana proses penguraian protein dalam tubuh ?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengatahui pengertian, fungsi dan sumber protein dalam tubuh.
2. Untuk mengetahui hubungan antara metabolisme protein dan asam amino.
3. Untuk memahami proses metabolisme protein dan asam.
4. Untuk mengetahui proses penguraian protein dalam tubuh

D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar :
1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian, fungsi dan sumber
protein dalam tubuh, hubungan antara metabolism asam amino protein
serta memahami lebih lanjut tentang pentingnya proses metabolism protein
dan asam amino
2. Memberikan informasi teoritik dan dapat dijadikan rujukan dalam
pembuatan karya tulis selanjutnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Protein dan Asam Amino


1. Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi
tubuh, karena zat ini disamping sebagai zat pembangun dan pengatur ,
protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur C, H, O, N
yang tidak dimiliki oleh lemak dan karbohidrat. Molekul protein
mengandung pula posfor , belerang, dan ada jenis protein yang mengandung
unsur logam seperti besi dan tembaga. Protein menyusun zat padat tubuh
yaitu otot. Enzim, protein plasma, antibodi, dan hormon. Protein merupakan
rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein terdiri dari
ikatan kompleks dengan fibril protein fibrosa. Macam protein fibrosa antara
lain kolagen (tendon, kartilago, dan tulang); elastin(arteri); keratin(rambut,
kuku); dan aktin-miosin. Macam protein yaitu : Peptide :2-10 asam amino,
Polipeptide : 10-100 asam amino, Protein : > 100 asam amino, Antara asam
amino saling berkaitan dengan ikatan peptide, Glikoprotein : gabungan
glukosa dengan protein Lipoprotein : gabungan lipid dengan protein. Sumber
protein di dalam makanan yang mengandung protein antara lain sebagai
berikut: daging, ikan, telur, susu, tumbuhan berbiji, suku polong-polongan
dan kentang.

2. Asam amino
Sedangkan Asam amino adalah asam organik yang mengandung
gugus amina. Sebagian besar asam amino ditemukan sebagai L- asam
amino. Asam amino yang terdapat sebagai komponen protein mempunyai
gugus NH2 pada atom karbon dari gugus COOH. Umumnya asam
amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik, nonpolar seperti
ester, aseton, dan klorofom. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam amino adalah senyawa yang
memiliki satu atau lebih karboksil (-COOH) dan satu atau lebih gugus amino

3
( -NH2) yang salah satunya terletak pada atom C tepat disebelah gugus
karboksil (atom C alfa). Asam-asam amino bergabung melalui ikatan
peptida yaitu ikatan antara gugus karboksil dari asam amino dengan gugus
amino dari asam amino yang disampingnya. Sumber asam amino : Protein
dalam makanan, proses sintesis asam amino nonesensial(transaminasi
terhadap metabolisme), degradasi protein tubuh.

B. Hubungan antara metabolisme asam amino dan metabolisme protein


Asam amino adalah sembarang senyawa organic yang memiliki
gugus fingsional karboksil (-COOH) dan anima (biasanya -NH2). Dalam
biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu
atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau ). Gugus karboksil
memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam
bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik : cenderung menjadi asam
pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi
karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk
golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya
sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Protein merupakan polimer yang tersusun dari asam amino sebagai
monomernya. Monomer-monomer ini tersambung dengan ikatan peptida,
yang mengikat gugus karboksil milik satu monomer dengan gugus amina
milik monomer di sebelahnya. Reaksi penyambungan ini (disebut translasi)
secara alami terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom dan tRNA. Pada
polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus
karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus
amina asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu,
reaksi ini termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah
melepaskan molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil
sekaligus, zat ini dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun
pH alaminya biasanya dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH

4
tertentu yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi
bermuatan positif (terprotonasi, NH3+), sedangkan gugus karboksilnya
menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi, COO-). Titik isolistrik ini
spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian,
asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitter-ion dapat
diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang bertitik
lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada
dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat
netral.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang
mengikat empat gugus: gugus amino (NH2), gugus karboksil (COOH),
atom hydrogen (H), dan satu gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga
gugus atau rantai samping yang membedakan satu asam amino dengan asam
amino lainnya. Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai
dengan penamaan senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan
langsung dengan gugus karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat
pada atom C ini, senyawa tersebut merupakan asam -amino. Asam amino
biasanya diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia rantai samping tersebut
menjadi empat kelompok. Rantai samping dapat membuat asam amino
bersifat asam lemah, basa lemah, hidrofilik jika polar, dan hidrofobik jika
nonpolar.

C. Proses metabolisme Protein dan Asam Amino


Metabolisme protein merupakan metabilisme dari asam amino itu
sendiri yang merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari
asam amino terdiri dari N (nitrogen). Nitrogen berada dalam tubuh yaitu
melalui protein. Protein tidak bisan disimpan sebagai jaringan, oleh seba itu
harus dipecah terlebih dahulu. Karena protein merupakan senyawa
kompleks, dan dipecah menjadi molekul-molekul protein.

5
1. Sintesis protein
Aktivitas pembuatan protein terjadi pada suatu situs khusus dalam
sel yang disebut ribossom. Oleh karena itu, langkah pertama dalam
sintesis protein adalah menyampaikan informasi dari DNA ke ribossom.
Untuk melakukan hal ini enzim-enzim seluler membuat salilan yang
disebut RNA duta (massanger RNA = mRNA). mRNA membawa sendi
genetik yang dipakai langsung untuk sintesisprotein di ribossom. Tahap
ini disebut juga tahap transkripsi. Dalam tahap berikutnya kodon dalam
pada mRNA harus dapat dikorelasi dengan asam amino yang seharusnya.
Tahap ini disebut juga RNA transfer, (transfer RNA =tRNA) yang
dikenal tahap translasi.
2. Transkripsi Protein
Transkripsi protein adalah sintesis RNA secara enzimmateik
dengan menggunakan DNA sebagai cetakan. Untuk transkripsi suatu gen,
hanya salah satu rantai DNA yang digunakan sebgai cetakan. Transkripsi
dikatalis oleh enzim RNA Polimerase. Sintesis RNA selalu bergerak
kesatu arah. RNA Polimerase berikatan pada suatu daerah di DNA yang
disebut Promoter. Setelah RNA Polimerase terikat pada Promoter DNA,
kedua rantai DNA terpisahkan dan RNA Polimerase melalu sintesis RNA
ditempat inisiasi. Tempat ini disebut sebagai posisi +1. RNA Polimerase
menambahkan Ribonukleotida ke ujung 3 dari rantai RNA yang sedang
disintesiskan. Hal ini dilakukan dengan bergerak dari ujung 3 kearah 5
dari rantai DNA cetakan. Dengan demikian Ribonukleotida dapat
dipasangkan dengan DNA cetakan dan ditambahkan pada ujung 3 RNA
dengan pembentukan ikatan Fosfodiester.
3. Translasi Protein
Translasi Protein merupakan proses sintesis didalam sel. Sebelum
sintesis protein dimulai, setiap jenis tRNA berikatan dengan asam amino
spesifik. Reaksi ini dikatalis oleh enzim amino asil tRNA sintetase
bersama dengan ATP, sehingga terbentuk aminoasil tRNA pada tRNA
terdapat anticodon yang akan berpasangan dengan kodon yang terdapat

6
pada mRNA. Pada tRNA inisiator, tRNA terikat pada asamamino
metionim yang termodifikasi, yaitu N-formilinetionin. Proses sintesis
protein terdiri dari 3 tahap yaitu :
a. Inisiasi : proses penempatan ribosom pada suatu molekul mRNA
b. Elongasi : proses penambahan asam amino
c. Terminasi : proses pelepasan yang baru disintesis

D. Penguraian Protein dalam Tubuh


Asam amino yang dibuat didalam hati, maupun yang dihasilkan
dalam dari proses katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah
kedalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolic ataupun katabolic juga
terjadi diluar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari 3
unsur yaitu :
1. Absosi melalui dinding usus
2. Hasil penguraian protein dalam sel
3. Hasil sintesis asam amino dalam sel
Proses absosi ialah proses transport aktif yang memerlukan energi.
Asam-asam dikarboksilat atau asam diamino diabsosi lebih lambat daripada
asam amino netral. Banyaknya asam amino dalam darah terganggu
keseimbangan nya antara pembentukan asam amino dan penggunaannya.
Hati berfungsi sebagai pengatur kosentrasi asam amino dalam darah. Protein
mengalami perubahan-perubahan tertentu untuk setiap protein. Protein
dalam darah, hati, dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5
sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu
paruh 120 hari. Rata-rata setiap hari 1,2 gram protein perkilo berat badan
diubah menjadi senyawa lain.
Tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein yaitu :
1. Sel-sel mati, lalu komponen nya mengalami proses penguraiannya atau
katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis
protein baru.

7
3. Protein dikeluarukan dari dalam sel dan diganti dengan sintesis protein
yang baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam
amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen. Protein
dalam jaringan mengalami penguraian dan mengganti nitrogen yang telah
dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Oleh karena itu kebutuhan akan
asam amino essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Dan biasanya
asam amino essensial relative lebih besar dibutukan oleh anak-anak dari
pada dewasa.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan pembahasan dalam makalah ini mengenai suku tengger
maka dapat di simpulkan bahwa Protein adalah rangkaian atau polimer dari sejumlah asam
amino. Asam amino adalah molekul organic kecil yang pada umum nya terbuat dari
karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein dibuat dari suatu pool yang terdiri dari 20
asam amino yang berbeda. Metabolism protein merupakan metabolism asam amino itu
sendiri dan merupakan suatu rangkaian asam amino. Protein tersusun dari asam amino
yang didalamnya terdapat unsur N (nitrogen). Protein tidak bisa disimpan dalam jaringan,
oleh sebab itu harus dipecah terlebih dahulu. Protein merupakan senyawa complex yang
harus dipecahkan dahulu membentuk molekul-molekul.

B. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan, sebaiknya dalam penulisan
makalah berikutnya tidak hanya menggunakan referensi dari satu sumber,
perlu tambahan sumber lain yang lebih up date pengetahuanya metabolism
protei dan asam amino.

9
DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi, Supriyanti. 2007 Dasar-Dasar Biokimia. UI Press. Bandung


Toha, 2001. Metabolism Biomolekul. Alfabeta. Bandung
Wirahadikusumah. 2003. Metabolisme Energi Karbohidrat dan Lipid. ITB.
Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai