Anda di halaman 1dari 11

Buku : kuliah fiqh ibasah

Penerbit : SYAKIR JAMLUDDIN, MA.

Jam 15:40 tanggal 25 februari 2015

HAJI

A. Pengertian Haji

Haji (al-hajju) secara bahasa berarti al-


qashdu(menyengaja, menuju, maksud). Sedangkan secara
nistilah haji adalah menyengaja meunuju mekkah dengan
maksud mengerjakan ibadah thawaf, sai, wuquf di Arafah,
bermalam di Muzdalifah, Mabit di Mina dan idadah-ibadah
lainnya pada waktu-waktu yang telah di tentukan untuk
memenuhi perintah Allah dan mengharapkan ridha-Nya.

Karena pelaksanaan ibadah terkait dengan ibadah


umrah, maka dalam pengertian ini perlu juga di jelaskan
tentang umrah. Umrah adalah mengunjungi Makkah untuk
mengerjakan thawaf, sai, kemudian tahallul untuk
memenuhi perintah Allah dan mengaharapkan keridhaan-
Nya. Umrah haji harus di laksanakan pada musim haji yang
sudah di tentukan. Sedangkan umrah sunnah dapat di
lakukan kapan saja sepanjanng tahun.

B. Hukum Haji
Ibadah haji adalah salah satu dari rukun islam
yang ke 5 dan wajib dilaksanakan oleh setiap
muslimin mukallaf (balig dan berakal) merdeka
dan mempunyai kesanggupan (istithaah),
berdasarkan firman Allah SWT.
(Q.S. Ali Imran/3:97) yang memiliki arti Padanya
terdapat tanda-tanda yang nyata, (diantaranya)
maqam ibrahim; barang siapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amalan dia; mengajarkan
haji adalah kewajiban bagi manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggupmengadakan perjalanan ke Baitullah.
Bagaimanapun mengingkari (kewajiban haji),
maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

C. Rukun Wajib Haji

Rukun haji adalah sesuatu yang harus di kerjakan dalam rangakaian


ibadah haji, kalau tidak di kerjakan, apapun alasannya, haji tidak
sah. Sedangkan wajib haji adalah sesuatu yang harus dikerjakan
dalam rangkaian ibadah haji, tetapi kalau tidak dikerjakan hajinya
tetap sah asaln membayar dam (denda). Wuquf di Araafah
misalnya adalah rukun haji, orang yang sakit bahkan koma pun
harus wuquf sampai terbenamnya matahari adalah kewajiban haji.
Artinya jika seseorang meninggalkan Arafah sebelum matahari
terbenam, hajinya tetap sah asal dia membayar dam.

Yang termasuk rukun haji adalah :


1. Ihlam
2. Wuquf di Arafah
3. Thawaf Ifdhah
4. Sai
5. Tahallul
Sedangkan wajib haji adalah :

1. Ihram dari Miqat


2. Wuquf sampai terbenam matahari
3. Bermalam di Muzdalifah
4. Melempar Jamarat
5. Mabit di Mina
6. Thawaf Wada

D. Ihram
1. Pengertian Ihram
Ihram adalah niatan memulai menunaikan idabah haji atau
umrah, sebagaimana takbir dalam shalat. Ihram itu ada
yang untuk haji saja atau hanya untuk umrah saja atau
unhtuk keduanya. Ihram ini wajib dikerjakan dari batas-
batas tempat dan wakru tertentu yang dinamakan miqat.
2. Miqat
Miqat adalah dua macam, yaitu miqat zamani dan miqat
makani.
a. Miqat Zamani
Miqat Zamani adalah batas waktu yang telah
ditentukan untuk seluruh rangkaian ibadah haji.
Penentuan miqat zamani berdasarkan firman Allah
SWT.
b. Miqat Makani
Miqat makani adalah tempat-tempat untuk memulai
ihram bagi orang-orang yang datang dari luar tanah
haram (makkah). Ia tidak boleh melewati tempat itu
tanpa ihram terlebih dahulu. Tempat-tempat itu telah
di tentukan oleh Rasulullah SAW sebagi berikutt.
1. Dzul-Hulayfah

Dzul Hulaifah atau sekarang populer dengan sebutan Abyar Ali


terdapat di pinggir kota Madinah, lebih kurang 450km sebelah
utara Makkah. Dzul Hulayfah adalah miqat bagi orang yang datang
dari jurusan Madinah.

2. Juhfah

Dikenal juga dengan Rabig, 187 km sebelah barat laut Makkah


,adalah miqat bagi orang-orang yang datang dari jurusan
Mesir,Syam (Syira) dan Maghribi (Maroko.

3. Qarnul-Manazilah

Terletak 96 km sebelah timur Makkah ,adalah miqat bagi orang-


orang yang datang dari jurusan Najd dan Kuwait.

4. Yalamlam

Terletak 54 km sebelah Makkah ,adalah miqat orang-orang yang


datang dari jurusan Yaman.

5. Dzatu Irqin

Terletak 94 km sebelah timur laut Makkah ,adalah miqat orang-


orang yang datang dari jurusan iraq.

Miqat-miqat yang disebut diatas berlaku untuk orang-


orang yang akan mendatangi Makkah melalui tempat-tempat
tersebut ,baik bagi penduduk daerah setempat maupun bagi
penduduk negeri lain yang melewatinya.

Sedangkan bagi penduduk atau yang bertempat tinggal


ditanah haram (Makkah) yang akan berangkat ke Arafah
menunaikan haji ,maka miqat untuk ihram haji adalah rumah-
rumah mereka sendiri. Jika mereka ingin melaksanakan umrah
,mereka harus keluar ketanah halal yang biasa dipergunakan untuk
berumrah ialah Tan-im dan Ji-ranah.

Demikian juga bagi orang-orang yang tinggal didaerah


yang terletak antara Miqat dan Makkah ,maka miqatnya adalah
rumah mereka sendiri.

3. Tatacara Berihram
Cara mengerjakan ihram adalah berturut-turut sebagai
berikut :
a. Sebelum memakai pakaian ihram disunnahkan
terlebih dahulu melakukan sunnah fithrah ,mandi
,menyisir rambut ,memakai wewangian ditubuh.
Setelah mandi langsung berwudhu.
b. Memakai pakaian ihram. Bagi laki-laki dua helai kain
putih tidak berjahit. Satu helai disarungkan untuk
menutup aurat dan satu helai lagi dipakai untuk
menutup badan. Bagi wanita memakai pakaian yang
menutup seluruh tubuh kecuali muka dan dua
pergelangan tangan (termasuk punggung tangan).
Oleh sebab itu perempuan yang sedang ihram
dilarang memakai cadar dan kaos tangan.
c. Melakukan sholat ihram dua rakaat dimiqat.
d. Melafazhkan niat umrah atau haji.
e. Membaca talbiyah dalam paerjalanan menuju Makkah
atau Mina dan Arafah.
4. Larangan-larangan dalam Ihram.
Orang yang sedang ihram harus menjauhi larangan-
larangan ihram sebagai berikut :
a. Memakai wewangian atau harum-haruman ,baik
dibadan maupun rambut,pakaian,dan sebagainya. Ada
pun jika ada sisa wewangian yang dipakai saat belum
ihram tidak apa-apa.
b. Menggunting rambut dan memotong kuku.
c. Menebang pohon tanah haram atau mencabut
tanamannya.
d. Memburu atau membunuh binatang buruan.
e. Meminang,menikah atau menikahi.
f. Melakukan hubungan seksual ,bersentuh-sentuhan
dengan syahwat,berkata kotor dan cabul.
g. Khusus laki-laki, dilarang memakai pakaian yang
berjahit ,menutup kepala ,memakai sepatu yang
menutup mata kaki. Dibolehkan menggunakan
payung ,berteduh dibawah atap kendaraan atau
membawa barang diatas kepala . juga dibolehkan
memakai jam tangan ,ikat pinggang ,tas ,arloji
,cincin,gelang ,kaca mata ,alat pendengaran.
h. Khusus perempuan ,dilarang memakai cadar dan
sarung tangan.
E. Macam-macam Haji.

Ada tiga macam cara pelaksanaan ibadah haji, setiap


orang boleh memilih salah satu diantaranya. Perbedaannya
terletak pada apakah dilakukan umrah dahulu atau haji, atau
haji lebih dahulu baru umrah atau kedua-duanya sakaligus
dengan satu niat.

1. Tamattu.

Mengerjakan umrah lebih dahulu pada bulan-bulan haji,


kemudian mengerjakan haji pada musim itu juga. Setelah itu
menunggu di Makkah sampain kemudian tanggal 8 Dzulhijjah dia
berihram untuk haji dari tempat tinggalnya diMakkah,lalu
mengerjakan semu rukun dan wajib Haji.

2. Ifrad.

Mengerjakan haji terlebih dahulu baru umrah. Seorang


yang mengerjakan haji ifrad berniat ihram dari miqat untuk haji.

3. Qirat.

Mengerjakan haji dan umrah dengan satu niat ihram


darimiqat.

F. Thawaf.
1. Pengertian Thawaf.

Mengelilingi kabah 7 kali putaran,dimulai dari Hajar Aswad


juga,dengan posisi kabah berada disebelah kiri orang yang thawaf.

2. Macam-macam Thawaf
a. Thawaf Qudum (thawaf selamat datang).Thawaf ini
dilakukan oleh orang yang melaksanakan haji ifrad
dan haji qiran setelah tiba dimasjidil Haram.
b. Thawaf Umrah. Thawaf ini dilakukan oleh orang yang
melaksanakan umrah ,baik umrah untuk haji maupun
sunnah.
c. Thawaf ifadhah (thawaf ziarah). Thawaf ini dilakukan
pada tanggal 10 Zulhijjah atau sesudahnya dan
merupakan salah satu rukun haji.
d. Thawaf Wada(thawaf selamat tinggal).Thawaf ini
dilakukan pada saat orang akan meninggalkan tanah
suci Makkah setelah selesai ibadah haji atau umrah.
e. Thawaf Thathawwu (thawaf sunah). Thawaf ini dapat
dilakukan kapan saja pagi,siang,sore mberaupun
malam.
3. Syarat-syarat thawaf

Dalam thawaf itu disyaratkan hal-hal berikut ;

a. Suci dari hadats besar,hadast kecil dan najis serta


menutup aurat.
b. Thawaf dimulai dari sudut hajar aswad dan berakhir
berakhir juga disana.
c. Sempurna 7 kali putran tidak boleh kurang selangkahpun.

4. Sunnah-sunnah Thawaf.
a. Bagi laki-laki ,meletakkan bagian tengah kain ihram
dibawah ketiak kanan sehingga pundak kanan terbuka dan
menaruh ujung kain diatas pundak sebelah kiri sehingga
pundak kiri tertutup.
b. Setiap sampai disudut hajar aswad ,menghadap hajar
aswad ,lalu menciumnya atau menjamahnya dengan
tangan.kemudian membaca bismillahi wallahu akbar.
c. D.untukm thawaf umrah bagi haji tamattu` dan thawaf
qudun bagi haji ifrad dan qiran,berjalan cepat atau berlari-
lari kecil.
d. Setiap sampai disudut atau rukun Yamani,mengusap sudut
itu dengan tangan dan tidak menciumnya atau memberi
isyarah dengan tangansambil membaca bismillahi wallahu
akbar.
e. Setelah selesai thawaf ,shalat 2 rakaat dibelakang maqam
ibrahim
G. Sa`i
Sa`i adalah berjalan antara shafa dan marwah sebanyak 7
kali dimulai dari shafa dan diakhiri di marwah. Dari shafa ke
marwah dihitung satu kali dan dimarwah ke shafa juga dihitung
satu kali. Sa1i dilaksanakan setelah thawaf ,baik thawaf umrah
maupun thawaf ifadhah.

H. Tahallul.
Bagi yang melaksanakan umrah untuk haji tamattu`
setelah selesai mengerjakan thawaf dan sa`i bertahallul
dengan mencukur atau memotong rambutnya. Setelah
tahalul ikembali dalam keadaan halal seperti sebelum
ihram ,sampai kemudian tanggal 8 Dzulhijjah kembali niat
ihram untuk haji dari hotel atau pondokan di Makkah.

I. Menyembelih Hadyu atau DAM

Setelah melempar Jumrah Aqabah bagi yang


melaksanakan haji tamttu` dan qiran sudah dapat
menyembelih hewan hadyu atau DAMnya yaitu dengan
menyembelih satu ekor kambing untuk setiap orang atau
satu ekor onta untuk 7 orang. Kalau tidak bisa
menyembelih hari itu ,dapat melakukannya tanggal
11,12,13 Dzulhijjah,yaitu selama hari tasyriq. Apabila tidak
mampu menyembelih kambing atau onta dapat diganti
dengan puasa 10 hari,3 hari dikerjakan di Makkah pada
waktu haji dan 7 hari lagi dikerjakan setelah kembali ke
tempat asal.
Buku : fikih sunnah 5

Penulis : Sayyid Sabiq

Jam 14:10 26 februari 2015

Mengganti orang lain mengerjakan haji

Barangsiapa yang telah mempunyai kessanggupan untuk


pergi haji kemudian berbalik lemah disebabkan sakit atau usia
lanjut, wajibalah ia mencari pengganti yang akan mengerjakan haji
atas namanya, karena ia tak mungkin lagi melakukannya sendiri
disebabkan lemahnya, hingga tak obahnya ia bagai orang yang
telah meninggal dan di gantikan oleh orang lain. Dan juga
berdasarkan hadits yanng di terima dari Fadhlan bin Abbas, : yang
artinya bakhwa seorang wanita dari Khanam bertanya : ya
rasullalah, kewajiban haji yang difardhukan Allah atas hamba-
hambanya, berbetulan datangnya dengan keadaan bapakku yang
telah tua bangka hingga tak sanggup lagi buat berkendaraan.
Apakah boleh satya haji atas namanya ? boleh, ujar nabi saw.
Dan peristiwa ini terjadi di waktu haji wada.

Berhaji dengan harta yang haram

Menurut kebanyakan ulama, jika seseorang mengerjakan


haji dengan harta haram, maka hajinya walaupun ia
berdosa. Sebaliknya Imam Ahmad mengatakan tidak sah.
Brdasarkan shahih yaitu:

Sesungguhnya allah itu baik, dan tak hendak menerima


kecuali yang baik.

Anda mungkin juga menyukai