OLEH :
M.YUSUF
UNIVERSITAS RIAU
2017/2018
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan kasih-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Etnisitas & Konflik Etnisitas. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk dapat menjadi bahan tambahan dalam bacaan mengenai isu isu
kontemporer dan sekaligus sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas
Etnisitas Bangsa
Penulis
BAB I
BAB II
A. Konsep ....................... 3
B. Tradisi Penyelidikan Penjelasan ....................... 6
BAB III
A. Kesimpulan ....................................................................... 12
ii | E t n i s i t a s & K o n f l i k E t n i s i t a s
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu topik bahasan tersebut ialah etnisitas. Jika dahulu masyarakat
hanya mengganggap etnisitas didalam tiap-tiap negara hanya seperti pelengkap,
kini etnisitas sudah menjadi identitas negara dan dapat digunakan sebagai sumber,
alat ataupun kekuasaan. Etnisitas kini memiliki dasar isu sendiri untuk mulai
dipelajari dan hal ini diakibatkan dari proses demokratisasi dan menyebabkan
etnisitas dipergunakan bukan lagi sebagai pelengkap tambahan sebuah kelompok
melainkan sebagai alat atau lebih lagi sebagai sebuah informasi dan komunikasi.
Untuk itu, maka kini etnisitas dipelajari sebagai salah satu bidang politik
dan politik internasional untuk dapat lebih memahaminya baik sebagai suatu
kelompok ataupun alat. Disinilah karya ilmmiah ini membahas tentang etnisitas
dan juga konflik dari etnisitas serta bagaimana pemikiran yang ada terkait
etnisitas dan konflik saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Karya ilmiah ini ditulis dengan tujuan untukmengetahui apa itu etnisitas
dan bagaimana pemikiran yang berkembang saat ini terkait etnisitas.
PEMBAHASAN
A. KONSEP
a) Apa itu Etnisitas
Esensalisme adalah teori analisa yang paling tua dalam menyelidiki suatu
etnis dan diancam kepunahan karena sudah lama tidak digunakan. Pemikiran ini
muncul bersamaan dengan selesainya perang dunia kedua. Awalnya kita semua
perfikir bahwa yan g dipikirkan bahwa proses dekoloniallisasi suatu etnis
merupakan hal yang baru, namun ternyata tidak, kadangkadang etnis tersebut
sudah lebih dahulu ada dan bahkan sudah mengakar.Ikatan primordial yang
terbentuk dalam sebuah etnis jauh lebih kuat daripada ikatan emosional para
warga negara dari suatu negara yang baru terbentuk. Ikatan ini yang kemudian
ditelliti lebih lanjut oleh Connor. Pada awal tahun 1990-an, kaum kontruktivis
memojokkan esensialisme dan biasanya mereka menyebut mereka ancient
hatreds.
b) Instrumentalsime
c) Konstruktivisme
Pendekatan ini memandang etnitas sebagai hasil dari proses yang rumit,
hal ini karena dalam pendekatan ini etnitas terjadi secara situasional. Maksudnya
disini etnitas terbentuk akibat masyarakat membentuk etnis tersebut berdasarkan
hal yang disusunnya. Misalnya saja berdasarkan ciri khas, sejarah atau ha-hal lain
yang dapat menyamakan suatu kelompok sehingga dapat disebut suatu kelompok
etnis.
d) Institusionalisme
10 | E t n i s i t a s & K o n f l i k E t n i s i t a s
hasilnya, kami memiliki penjelasan lebih sadar diri dan terfokus penentu
institusional pilihan identitas.
11 | E t n i s i t a s & K o n f l i k E t n i s i t a s
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kini, etnisitas mulai dipersatukan oleh hal-hal lainnya lagi, dan ini semua
dipergunakan baik untuk tujuan bersama kelompok etnis tersebut atau tujuan
perorangan yang ingin dicapai lewat kesatuan etnisitas tersebut. Penggunaan-
penggunaan dari etnis tersebut menimbulkan konflik yang bisa berujung pada
kekerasan atau tidak.
12 | E t n i s i t a s & K o n f l i k E t n i s i t a s