EPIDEMIOLOGI
DISUSUN OLEH :
RITNAWATI
G2C1 17 086
Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat yang
menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya
dalam masyarakat. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara
kuantitatif. Karena itu epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode
pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah
kesehatan. Epidemiologi menekankan upaya bagaimana distribusi penyakit dan bagaimana
berbagai faktor menjadi faktor penyebab penyakit tersebut.
3. Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab masalah atau faktor yang
berhubungan dengan terjadinya masalah tersebut.
TUJUAN EPIDEMIOLOGI
1. Dari berbagai bahan rujukan, paling tidak ada empat tujuan yang hendak dicapai oleh disiplin ilmu
epidemiologi Mengidentifikasi faktor etiologic atau berbagai penyakit
dan masalah kesehatan Faktor-faktor yang meningkatkan risiko dan faktor pencegah yang
menurunkan risikountuk mengalami penyakit atau masalah kesehatan yang diamati . Hal ini dapat
menjelaskan mekanisme penularan dari seorang penderita ke orang sehat yang lainatau dari reservoar bukan
manusia ke populasi manusia . Tujuan ini bersumber pada pengembangan upaya intervensi dalam
upaya menurunkan tingkat kesakitan dan kematian .Tujuan akhir yang hendak dicapai adalah
mengembangkan basisi rasionalbagi pengembangan program pencegahan.
2. Untuk menentukan tingkat kekerapan dan luas wilayah penemuan penyakit didalam populasi .Pernyataan
yang hendak dijawab apa batasan penyakit di dalam masyarakat .pernyataan sperti itu penting
dalam upaya merencanakan fasilitaspelayanan kesehatan dan melatih petugas kesehatan pada masa
mendatang .
3. Mempelajari riwayat alami perjalanan penyakit dan prognonsis penyakit di akhirperjalananya .Secara jelas
,dapat disaksikan bahwa beberapa penyakit tampil lbihparah dari yang lain .Beberapa memperlihatkan
perjalanan yang cepat danmematikan ,yang lain memperlihatkan durasi survival yang lebih lama atau
lebihsingkat .
4. Untuk mengevaluasi upaya upaya pencegahan dan pengobatan baru dan modelpelayanan kesehatan yang
baru .Sebagai contoh ,apakah lama tinggal dirumah sakitberpengaruh terhadap kesehatan penderita yang
dirawat dan terhadap kualitas kehidupan setelah perawatan ? apakah perkembangan penatalaksanaan
perawatandan pendekatan baru fasilitas pelayanan kesehatan lainnya berpengaruh terhadapkesehatan
5. Menyediakan dasar hasil pengembangan kebijkan kesehatan dan berbagaikeputusan peraturan yang
berhubungan dengan lingkungan .
Epidemiologi memiliki kontribusi yang banyak bagi pelayanan kesehatan yaitu pada proses
perencanaan dalam mengidentifikasi kebutuhan masalah kesehatan. Dalam hal ini, kontribusi
epidemiologi yang berperan disini salah satunya adalah epidemiologi deskriptif.
Epidemiologi deskriptif terutama menganalisis masalah yang ada dalam suatu populasi
tertentu serta menerangkan keadaan dan sifat masalah tersebut, termasuk berbagai faktor
yang erat hubungannya dengan timbulnya masalah dalam populasi tertentu dengan
membandingkan populasi tersebut terhadap populasi lainnya, atau dengan populasi yang
sama pada waktu yang berbeda. Disamping itu epidemiologi deskriptif dapat pula
memberikan gambaran tentang faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit atau gangguan
kesehatan pada suatu populasi tertentu dengan menggunakan analisis data serta informasi lain
yang bersumber dari berbagai disiplin ilmu seperti data genetika, biokimia, lingkungan hidup,
mikrobiologi, sosial ekonomi, dan sumber keterangan lainnya.
Sebagai contoh penggunaan epidemiologi deskriptif antara lain pada usaha penanggulangan
berbagai wabah penyakit menular yang timbul dalam masyarakat. Disamping itu penggunaan
epidemiologi lebih sering pada analisis masalah kesehatan, penyusunan program kesehatan
masyarakat serta penilaian hasil usaha dibidang kesehatan masyarakat seperti kependudukan,
keluarga berencana, dan gizi.
Selain itu, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat
dipergunakan dalam membuat suatu Diagnosis Epidemiologi dari masalah yang
memerlukan intervensi itu. Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah
kesehatan (health problem) berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas,
fertilitas, dan disabilitas. Juga dapat dipakai dalam menghitung frekuensi penyakit dalam
bentuk insiden, prevalensi, distribusi, intensitas, dan perlangsungan (duration) suatu penyakit.
Sebagai contoh peranannya sebagai alat diagnosis keadaan kesehatan masyarakat,
epidemiologi dapat memberikan gambaran atau diagnosis tentang masalah yang berkaitan
dengan kemiskinan (poverty) berupa malnutrisi, overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya
kesehatan infant, alcoholism, anemia, penyakit-penyakit parasit dan kesehatan mental.
Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena
hasilnya dapat digunakan untuk:
Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang
terjadi akibat intervensi alam atau manusi
Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit
B. Penelitian Epidemiologi
Penelitian epidemiologi (epidemiologic studies) merupakan bagian dari tugas pokokdisiplin ilmu
epidemiologi dalam mencari faktor penyebab maupun hubungan sebab akibatterjadinya penyakit serta
gangguan kesehatan lainnya dalam masyarakat. Pada dasarnyapenelitian epidemiologi dapat dibagi dalam 2
bagian utama, yaitu :1. Penelitian berdasarkan percobaan/ perlakuan khusus ( experimental
studies )2. Penelitian yang berdasarkan pengamatan langsung terhadap berbagai kejadiandalam suatu
populasi tertentu ( observasional studies )Perbedaan utama dari kedua bentuk penelitian ini adalah
pada bentukeksperimental, peneliti dapat mengatur / memanipulasi kondisi populasi yang
diteliti melaluiperlakuan khusus, seangkan pada bentuk observasi hal ini tidak dapat dilakukan.
a. P e n e l t i a n E k s p e r i m e n t a l
Penelitian eksperimental merupakan penelitian yang dimana peneliti melakukankegiatan intervensi
atau perlakuan khusus pada objek atau sasaran yang diteliti.Dengan demikian , pada penelitian
eksperimental peneliti dapat mengatur perlakuansesuai dengan keinginannya dan dapat mengamati
proses kejadian secaralangsung, baik pada individu atapun pada kelompok. Secara garis besar, dikenal 2
macam penelitian eksperimental yaitu :
(1) penelitian eksperimental murni (dengan randomisasi)
(2) eksperimental semu ( tanpa randomisasi ).
a. Eksperimental murni
Penelitian eksperimental murni merupakan penelitian eksperimental yangsering
dilakukan di laboratorium maupun klinik dengan menggunakanrandomisasi yaitu setiap individu dalam
penelitian tersebut mempunyaikesempatan yang sama untuk terpilih dalam kelompok kasus
atau kontrol. Yangtermasuk dalam kelompok ini antara lain : penelitian laboratorium untuk
ujihipotesis tentang penyebab dan faktor resiko, percobaan klinis ( clinical trial )
termasuk uji coba pengobatan, dan pencegahan dan intervensi klinis. Disampingitu,
dapat pula dilakukan untuk intervensi pada kelompok komunits tertentu
dalammenentukan resiko tinggio ( high risk group ) dan untuk menilai berbagai kegiatanklinis
dalam komunitas tertentu.
b. Eksperiental semu
Eksperiental semu ( quasy experimental ) merup[akan penelitianeksperimental tanpa
menggunakan randomisasi. Bila pada penelitianeksperimental murni kita lebih banyak menggunakan
binatang percobaan makapada eksperimental semu dapat dilakukan terhadap kelompok populasi
tertentuyang merupakan satu kesatuan unit yang tidak terpisahkan. Bentuk penelitian iniantara lain
adalah : intervensi komunitas, uji coba sistem kesehatan terpadu bagimasyarakat, analisis biaya
pelaksanaan usaha kesehatan pada kelompokpenduduk tertentu dan lain sebagainya. Dalam penelitian
ini, hasil yang diperolehdapat dibandingkan dengan keadaan pada kelompok penduduk lainnya
ataudengan kelompok penduduk yang sama sebelum percobaan dilakukan.
b. P e n e l i t i a n O b s e r v a s i
Penelitian observasi ( pengamatan ) ini didasarkan pada kejadian / peristiwasecara alami tanpa suatu
perlakuan khusus terhadap kelompok yang diteliti. Secaragaris besarnya penelitian ini dapat dibagi
dalam 2 bentuk utama, yakni : (1)penelitian deskriptif ,dan (2) penelitian analitis ( etiologic ).
Penelitian deskriptif
Bentuk ini lebih sering disebut analisis deskriptif untuk mengetahui keadaanprevalensi kejadian
penyakit atau masalah kesehatan lainnya dan untukmengetahui sifat kejadian
tersebut dalam masyarakat serta kecendrungannyauntuk masa mendatang. Tergolong
juga didalamnya penilitian prevalensi atau cross sectional studies.
Bentuk penilitian ini sangat membantu dalammenganalisis status kesehatan
penduduk tertentu serta dapat memberikanketerangan tentang berbagai faktor yang
berkaitan erat dengan kejadian penyakituntuk digunakan dalam menyusun
hipotesis penelitian selanjutnya. Padadasarnya, bentuk penelitian ini tidak dapat
memberikan jawaban pasti tentangfaktor penyebab dan hubungan sebab akibat yang jelas.
Penelitian analitis
Penelitian analitis ( epidemiologi anlitik ) merupakan bentuk penelitianepidemiologi yang paling
sering digunakandalam mencari faktor penyebab danhubungan sebab akibat terjadinya penyakit
maupun gangguan kesehatanlainnya. Penggunaan bentuk ini bukan hanya terbatas pada kejadian
penyakitpada individu, melainkan juga pada kelompok penduduk tertentu. Bentukpenelitian ini
pada dasarnya dapat dibagi dalam 2 bentuk utama, yakni : (1)penelitian retrospektif, dan (2)
penelitan prospektif. Penelitian retrospektifdidasarkan pada kejadian kasus yang sudah
ada pada saat penelitian dandibandingkan dengan mereka yang tidak menderita sehingga sering
juga disebutpenelitian kasus-kelola. Sedangkan penelitian prospektif adalah penelitian
yangdidasarkan pada pengamatan terhadap kelompok terpapar dengan yang tidakterpapar pada
awal penelitian kemudian diamati sampai timbul penyakit, dan jugasering disebut penelitian
kohort. Disamping itu juga dapat dikembangkangabungan keduanya yakni retrospektif
kohort.Dari sejarah dan latar belakang perkembangannya, epidemiologi sebenarnyasudah mulai
berkembang sejak dahulu sep[erti halnya dengan berbagai ilmudasar lainnya. Perkembangan
secara filosofis dimulai dengan menghubungkanberbagai kejadian terhadap lingkungan yang ada
kemudian beralih ke hubunganintyeraksi antara manusia dan lingkungan yang akhirnya
menjadi lebih terarahlagi, menjadi hubungan manusia, penyebab, dan lingkungan.Peranan dan
ruangan lingkup epidemiologi yang pada mulanya hanyaterbatas pada penyakit menular,
perkembangan menjadi lebih luas meliputiberbagai masalah kesehatan dalam
masyarakat. Dewasa ini, epidemiologisebagai ilmu dan metode sudah berkembang lebih
maju lagi dan hampir meliputiberbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan kemajuan dan
pergeseran ruanglingkup dan bidang sasaran epidemiologi, penimbulan pula pergeseran
nilaiperanan, dari orientasi medis ke masalah kesehatan serta masalah
sosialmasyarakat, menyebabkan minat ilmuwan pada epidemiologi bukan hanyaterbatas pada
klinisi saja, melainkan juga para ahli sosial dan ahli lainnyasehingga pada negara yang sudah maju
tidak jarang sudah dijumpai ahliepidemiologi dengan latar belakang sosial non medis.
Dunia ilmu pengetahuan secara garis besar terdiri dari dunia ilmu social (sosiologi ), dunia kesehatan ( public
health ) dan dunia kedokteran ( medicine ), masing-masing ilmu ini berkembang dari waktu ke waktu sehingga
lama kelamaan batas masing-masing ilmu semakin tidak jelas dan sebaliknya hubungan antara satu ilmu dengan
ilmu lainnya semakin erat .Epidemiologi pada dasarnya bernaungdibawah dunia kesehatan sebagai salah satu
cabang ilmu kesehatan masyarakat .Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit dan factor-
faktor yang mempengaruhinya .Dalam kaitan ini epidemiologi tidak dapat berdiri sendiri karena timbulnya
penyakit berhubungan dengan factor-faktor yang ada dalam host ,agentdan
environment.Untuk memperdalam pengetahuan terhadap ketiga faktor iniepidemiologi perlu
bantuan kerjasama berbagai disiplin ilmu lainnya.
Misalnya :
a. Dalam faktor host, perlu pengetahuan tentang tubuh manusia ( fisik dan mental ) di
manaKeadaan fisiologi akan berhubungan dengan ilmu fisiolog, Keadaan organ tubuh patologi, Keadaan
fisik biologi
b. Dalam faktor agent perlu pengetahuan tentang sifat sifat agent penyebab terjadinya
penyakit : Sifat fisik ilmu fisik, Sifat biologis mikrobiologi ,parasitologi
c. Dalam faktor lingkungan
Lingkungan fisik geologi ,geografi ,fisik
Lingkungan social ilmu social politik
Lingkungan ekonomi ilmu ekonomi Dengan demikian Nampak bahwa epidemiologi tidak dapat
melepaskan diridengan bidang ilmu lainnya .Dalam bidang kedokteran ,epidemiologi berhubunganerat
dengan ilmu
ilmu mikrobiologi ,parasitologi ,patologi ,virology dan ilmu
ilmu laboratorium /preklinik lainnya .Dan tidak terkecuali hubungannya dengan ilmu-ilmupenyakitnya
/klinik seperti ilmu penyakit dalam ilmu bedah dan lain lain.
Epidemiologi sebagai suatu metode ilmiah berperan dalam penelitian sehingga tidak dapat melepaskan
diri dalam kaitannya dengan statistik matematika .Dan untuk menganalisis masalah masalah yang
berkaitan dengan penerapan strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit , epidemiologi
memerlukanmasukan dari ilmu-ilmu social , antropologi dan ilmu ekonomi . Dengan demikiantampak bahwa
sebagai ilmu yang berkembang epidemiologi sangat terbuka untukmenerima masukan dari disiplin
ilmu lainnya .Akibatnya ,epidemiologi dapat bergandengan tangan dengan berbagai disiplin bahkan
dalam aplikasinya.Epidemiologi lebih merasa sempurna bila bersama dengan ilmu lainnya . Misalnya dalam
penerapan epidemiologi di klinik dikenal adanya epidemiologi klinik. Dan dengan epidemiologi klinik tampak
epidemiologi turut berkembang kemampuan metodelogiknya dengan mendapat masukan dari berbagai ilmu-
ilmu klinik dalam dunia kedokteran .Epidemiologi diharapkan dapat berperan dalam membangun kesehatan
masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui kemampuan epidemiologi dalam mengetahui
distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan. Bentuk
peran tersebutdapat dijabarkan dalam 7 peran utama menurut valanis yaitu:
1. Investigasi etiologic penyakit Hal ini menggambarkan bahwa epidemiologi dapat digunakan untuk
mencari penyebab pasti terjadinya suatu masalah kesehatan.
2. Identifikasi faktor resikoHal ini menggambarkan bahwa epidemiologi dapat digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinyamasalah kesehatan
3. Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakitHal ini menggambarkan bahwa epidemiologi dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kumpulan gejala dari masalah kesehatan yang akhirnya dimasukan
kedalam golongan penyakit tertentu
4. Melakukan diagnose banding dan perencanaan pengobatan Hal ini menggambarkan bahwa epidemiologi
dapat digunakan untuk membandingkan 2 masalah kesehatan dengan gejala yang sama sehingga dapat
ditentukan diagnose pastinya untuk dapat meakukanrencana pengobatan yang tepat.
5. Surveilan status kesehatan pendudukSurveilans adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
secara terusmenerus dan sistematik dalam bentuk pengumpulan data, analisis data, interpretasi data dan
diseminasi informasi hasil interpretasi data bagimereka yang membutuhkan. Secara sederhana, surveilan
dalamepidemiologi adalah memantau dengan berhati-hati dan memberikantanggapan yang relevan
tentang frekuensi, distribusi dan determinanmasalah kesehatan yang terjadi
di masyarakat.
6. Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatanKarena elemen epidemiologi adalah komunitas
atau masyarakat makaepidemiologi memiliki peranan dalam menentukan masalah kesehatankomunitas
bukan masalah kesehatan individu. Setelah ditentukanmasalah kesehatan komunitas
dilanjutkan dengan membuat rencanapelayanan kesehatan yang meliputi promotif ( peningkatan
kesehatan ),preventif ( pemecahan penyakit ), kuratif ( pengobatan ) dan rehabilitative(
pemulihan ).
7. Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakatEpidemiologi memiliki
peran dalam menilai secara keseluruhan hasildari tindakan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
diberikan padamasyarakat.Dasar melakukan perannya, epidemiologi memiliki keterkaitan dengan
disiplinkesehatan masyarakat lainnya seperti administrasi kesehatan masyarakat,
biostatistik dankesehatan lingkungan dan pendidikan kesehatan / ilmu prilaku. Contohnya
karenaepidemiologi berperan dalam melakukan diagnosis komunikasi, epidemiologi dapatmemberikan
gambaran tentang masalah yang berkaitan dengan kemiskinan sepertimalnutrisi,
overpopulasi, kesakitan ibu, rendahnya kesehatan bayi, alkoholisme, anemia,penyakit
parasite dan kesakitan mental.
Peran utama epidemiologi adalah menyediakan petunjuk bagi perubahan masalahkesehatan yang mucul
didalam masyarakat sepanjang waktu .Kini ,penyakit malaria bukanmerupakan masalah kesehatan di Amerika
serikat ,tetapi dibanyak Negara didunia penyakitini masih merupakan masalah serius .Banyak Negara secara
periodik melaporkan kejadianluar biasa penyakit kolera yang ditandai dengan tingginya angka kematian
.Bandingkan penyebab utama kematian di Amerika serikat pada tahun 1900 dan1990 .Pada tahun 1900
peneyabab kematian tertinggi adalah influenza dan pneumonia,tuberkulosis ,dan gas troenteritis .Pada tahun 1900
,penyebab utama kematian adalahpenyakit jantung ,kanker ,stroke dan kecelakaan dan cedera
.Ternyata selama 90 tahuntelah terjadi perubahan penyebab kematian yang terjadi secara
dramatis ,yaitu dari penyakit-penyakit infeksi menjadi penyakit non infeksi .Akibatnya jenis
penelitian ,intervensi,pelayanan yang dibutuhkan kini berbeda dengan yang ditemukan di Amerika pada
tahun1900 .Pola yang ditemukan di Negara tersebut berkembang menjadi Negara industry .Pola terkini
memperlihaktkan pola Negara maju dengan akibat penyakit kronik menjadi tantanganutama
.Akan tetapi ,di Negara industry yang mengalami peningkatan kasus infeksi HIV dan AIDS,tuberculosis
meningkat ,dan penyakit menular kembali menjadi masalah kesehatanmasyarakat .
a. Pencegahan primer
adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk mencegah terjangkitnyapenyakit pada individu sehat yang belum
terjangkit penyakit yang diamati .
Contohnya : adalah imunisasi yang diberikan seseorang yang menderita penyakit, sehingga terlindungpenyakit
tersebut . Untuk penyakit yang diakibatkan oleh oleh lingkungan ,kita dapatmencegah kejadian penyakit
tersebut . Pencegahan tingkat primer merupakan sasaranutama upaya pengendalian penyakit . Contoh
: jika kita dapat menghentikan kebisaanmerokok didalam masyarakat , maka kita dapat mencegah
sekitar 70-80 % kejadian kankerparu-paru pada manusia .Namun banyak penyakit belum diketahui
metode pencegahanprimernya yang efektif .Kita sering tidak memiliki data biologic ,klinik dan
epidemiologi yangdiperlukan untuk mengembangkan program pencegahan primer .
Pencegahan sekunder
adalah uapaya kesehatan yang dilakukan pada orang sakit dandapat menghentikan perjalanan penyakit .Upaya
pencegahan sekunder dialkukan dengancara mengidentifikasi kelompok populasi yang telah menderita penyakit
,berdasarkanriwayat alami penyakit melalui skrining dan intervensi .Berbagai obat anti biotik
dankemoterapeutik dapat menghentikan perjalanan penyakit menular sehingga dapatdigunakan
sebagai upaya pencegahan sekunder .Namun obat-obat penyakit tidak menularumumnya digunakan sebagai
upaya pencegahan sekunder .Contohnya upaya pencegahansekunder pada penyakit tidak menular adalah srining
dengan pemeriksaan pap smear.Pemeriksaan darah tersamar tinja secara rutin dapat mendeteksi kanker kolon
yang dapat diobati. Mungkin kita dapat mencegah kematian atau komplikasi dan melakukan
tindakanyang bersifat kurang invasit atau yang lebih murah .Dua pendekatan yang mungkin
dilakukan adalah pendekatan yang berbasiskanpopulasi dan risiko tinggi . Pada pendekatan berbasiskan populasi
, upaya pencegahansecara luas dapat diaplikasikan pada populasi . Sebagai contoh , kebijakan penyuluhan
dietbagi penderita penyakit jantung koroner atau saran menghentikan kebiasaan merokok dapatdilakukan pada
seluruh anggota masyarakat . Pendekatan alternative adalah upayapencegahan yang dilakukan pada kelompok
risiko tinggi . Contohnya skrining kadar kolsterolpada anak-anak dibatasi pada anak yang berasal dari
kelompok keluarga berisiko tinggimisalnya tingkat social ekonomi tinggi ,pola makan tidak seimbang ( tinggi
lemak dankarbohidrat ) , salah satu atau dua orangtua kegemukan . Upaya yang diaplikasikan padakelompok
risiko tinggi seharusnya relative kurang invasif , lebih murah dan lebihmenyenangkan .
Pendekatan berbasiskan populasi dapat dipertimbangkan pada upayakesehatan masyarakat . Sebaliknya
,pendekatan risiko tinggi lebih sering memerlukantindakan klinik untuk mengidentifikasi
kelompok risiko tinggi untuk dijadikan target . Padakebanyakn situasi , kombinasi dari kedua
pendekatan adalah yang ideal .