Anda di halaman 1dari 7

GUNUNG API

A. Pengertian
Gunung Berapi secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem saluran fluida
yang terdiri atas batuan cair bersuhu tinggi yang memiliki struktur memanjang dari
kedalaman lapisan atmosfer kurang lebih 10 km hingga permukaan bumi. Gunung berapi
juga memiliki kumpulan endapan material yang keluar saat terjadinya letusan. Material
tersebut meliputi abu dan batuan dengan berbagai ukuran.
Gunung berapi terbentuk sejak jutaan tahun lalu hingga sekarang. Pengetahuan
tentang gunung api berawal dari perilaku manusia dan manusia purba yang mempunyai
hubungan dekat dengan gunung api. Hal tersebut diketahui dari penemuan fosil manusia
di dalam endapan vulkanik dan sebagian besar penemuan fosil itu ditemukan di Afrika
dan Indonesia berupa tulang belulang manusia yang terkubur oleh endapan vulkanik.
(Vulcanological Survey of Indonesia, 2007).
B. Kondisi Gunung Berapi
Selama masa hidupnya, gunung berapi memiliki kondisi atau keadaan yang terus
berubah dari waktu ke waktu, terkadang masuk kondisi tidur yang mana suatu gunung
berapi namun tidak menunjukan aktivitas sama sekali selama puluhan hingga ratusan
tahun. Namun di satu kondisi gunung akan kembali aktif dan meletus dengan dahsyat
seperti yang terjadi pada gunung Sinabung, Sumatera Utara yang terakhir kali meletus
pada tahun 1600an dan pada tahun 2010 kembali aktif serta akhirnya meletus pada tahun
2013 hingga sekarang aktivitas letusan-nya masih berlangsung. Sementara itu untuk
letusan gunung berapi merupakan suatu aktivitas vulkanik yang sering disebut dengan
istilah erupsi. Bisa dikatakan hampir semua aktivitas letusan gunung berapi selalu
berkaitan dengan zona kegempaan aktif, hal ini terjadi akibat hubungan antar batas
lempeng yang memiliki tekanan yang sangat tinggi dan bersuhu lebih dari 1000 derajat
Celcius sehingga dapat melelehkan material bebatuan di sekitarnya dan menjadi Magma.
Magma terkumpul di dapur magma yang terletak dibawah gunung berapi, ketika
dapur magma sudah penuh, maka magma akan terdorong keluar dari gunung berapi.
Magma yang sudah keluar ini disebut dengan Lava yang memiliki suhu 700 hingga 1200
derajat Celcius. Ketika meletus, sebuah gunung berapi dapat melontarkan berbagai
material hingga puluhan kilometer jauhnya, tidak hanya itu, awan panas dan gas beracun
juga kerap kali menjadi ancaman serius bagi penduduk yang bertempat tinggal tak jauh
dari letusan. Letusan gunung berapi merupakan salah satu bencana alam yang banyak
menimbulkan berbagai kerusakan dengan total kerugian yang besar karena
menghancurkan areal pemukiman dan pertanian penduduk, belum lagi dampak lainnya
seperti pencemaran udara oleh gas beracum serta memicu penyebab banjir lahar dingin
yang dapat merusak infrastruktur umum.
C. Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya
1. Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga
dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan,
karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
2. Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair,
sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan
berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh
bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
3. Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk
di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
4. Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang
melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo
merupakan jenis ini.
D. Penyebab Letusan pada Gunung Berapi
1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik
Yang ditandai dengan terjadi aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi,
misalnya frekuensi gempa bumi meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi
puluhan kali gempa tremor yang tercatat di alat Seismograf. Selain itu terjadi
peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis lainnya hal ini disebabkan oleh
pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam perut bumi.
Jika tanda tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa
waktu yang telah ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan menjadi
level waspada. Pada level ini harus dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar,
melakukan penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level selanjutnya dan kembali
mengecek sarana serta pelaksanaan shift pemantauan yang harus terus dilakukan.
2. Suhu Kawah Meningkat Secara Signifikan
Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling
bawah sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan.
Pada gunung dengan status normal, volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di
daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar normal.
Naiknya magma tersebut bisa disebabkan oleh pergerakan tektonik pada
lapisan bumi dibawah gunung seperti gerakan lempeng sehingga meningkatkan
tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya membuat magma terdorong ke atas
hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi seperti ini, banyak hewan hewan di
sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah. Selain itu meningkatnya suhu kawah
juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.
3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung
Hal ini disebabkan oleh peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga
menyebabkan perubahan struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi
bagian dalam sepeti dapur magma yang volume-nya mengecil atau bisa juga saluran
yang menghubungkan kawah dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat
deformasi batuan penyusun gunung.
4. Lempeng lempeng Bumi Yang Saling Berdesakan
Hal ini menyebabkan tekanan besar menekan dan mendorong permukaan
bumi sehingga menimbulkan berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan
aktivitas geologi gunung. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng
merupakan bagian dari kerak bumi yang terus bergerak setiap saat, dan daerah
pengunungan merupakan zona dimana kedua lempeng saling bertemu, desakan
lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur dalam gunung berapi.
5. Akibat Tekanan Yang Sangat Tinggi
Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada point sebelumnya mendorong
cairan magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika
sepanjang perjalanan magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa
menimbulkan ledakan yang dikenal dengan letusan gunung berapi. Semakin besar
tekanan dan volume magma-nya maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.
E. Tanda-Tanda Gunung Meletus dan Tindakannya
1. Suhu Disekitar Gunung Meningkat
Terutama dapat dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di lereng ataupun kaki
gunung. Penyebabnya karena aktivitas magma semakin meningkat sehingga
berkumpul di dekat permukaan bumi, sehingga suhu panas dari magma tersebut
merambat hingga mempengaruhi lapisan tanah ada ada diseluruh badan gunung.
Kesimpulan-nya jarak antara magma dengan permukaan bumi lebih dekat dari
biasanya.
2. Mata Air Mengering
Tanda ini sebenarnya masih berkaitan dengan point sebelumnya, karena
magma terdorong keatas sehingga jarak antara magma dan lapisan tanah menjadi
lebih dekat, akibatnya air tanah menguap dan kering, karena pada lapisan tertentu
didalam tanah suhu menjadi sangat panas sehingga mengeringkan sumber mata air.
3. Tumbuhan Sekitar Gunung Layu
Karena panasnya suhu didalam tanah meningkat secara signifikan maka
banyak tumbuhan layu. Efeknya lebih parah daripada layu karena musim kemarau.
Saat magma terkumpul tepat dibalik gunung, ada salah satu lokasi yang dimana
magma dapat bergerak ke atas dekat dengan lapisan tanah. Itulah kenapa tumbuhan
layu dan mati hanya terjadi pada titik tertentu saja sebelum gunung meletus dan dapat
menjadi penyebab pemanasan global dikarenakan panasnya suhu.
4. Hewan Liar Turun Gunung
Salah satu tanda yang sering dijumpai penduduk adalah banyak binatang atau
hewan liar yang sebelumnya jarang terlihat turun ke pemukiman penduduk yang
berada di kaki gunung. Hal ini terjadi karena hewan merasa tidak nyaman dengan
peningkatan suhu yang terjadi di dekat puncak gunung tempat habitat asli mereka.
5. Sering Terdengar Suara Gemuruh
Kejadian ini menandakan terjadinya peningkatan aktivitas magma di perut
gunung selain itu sebagai bukti bahwa tekanan semakin tinggi sehingga tak jarang
suara gemuruh disertai oleh keluarnya gas dan debu vulkanik. Intesitas suara gemuruh
tergantung dari status gunung saat itu, jika sudah berstatus siaga tentu saja akan
terdengar lebih sering daripada saat berstatus waspada.
F. Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia

Status Makna Tindakan

Menandakan gunung berapi Wilayah yang terancam bahaya


yang segera atau sedang direkomendasikan untuk
AWAS
meletus atau ada keadaan kritis dikosongkan
yang menimbulkan bencana Koordinasi dilakukan secara
Letusan pembukaan dimulai harian
dengan abu dan asap Piket penuh
Letusan berpeluang terjadi
dalam waktu 24 jam

Menandakan gunung berapi Sosialisasi di wilayah terancam


yang sedang bergerak ke arah Penyiapan sarana darurat
letusan atau menimbulkan Koordinasi harian
bencana Piket penuh
Peningkatan intensif kegiatan
seismik
Semua data menunjukkan
SIAGA bahwa aktivitas dapat segera
berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang
dapat menimbulkan bencana
Jika tren peningkatan berlanjut,
letusan dapat terjadi dalam
waktu 2 minggu

Ada aktivitas apa pun Penyuluhan/sosialisasi


bentuknya Penilaian bahaya
Terdapat kenaikan aktivitas di Pengecekan sarana
atas level normal Pelaksanaan piket terbatas
Peningkatan aktivitas seismik
WASPADA dan kejadian vulkanis lainnya
Sedikit perubahan aktivitas
yang diakibatkan oleh aktivitas
magma, tektonik dan
hidrotermal

Tidak ada gejala aktivitas 1. Pengamatan rutin


NORMAL
tekanan magma
Level aktivitas dasar 2. Survei dan penyelidikan

G. Persiapan Menghadapi Letusan Gunung Berapi


1. Mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi
2. Membuat perencanaan penanganan bencana
3. Mempersiapkan pengungsian jika diperlukan
4. Mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan)
H. Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi
1. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar
2. Di tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas
3. Persiapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan
4. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya
5. Gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau lainnya
6. Jangan memakai lensa kontak
7. Pakai masker atau kain menutupi mulut dan hidung
8. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah
tangan.
I. Setelah terjadinya Letusan Gunung Berapi
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu
2. Bersihkan atap dari timbunan abu, karena beratnya bisa merusak ataun meruntuhkan
atap bangunan
3. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak
mesin motor, rem, persneling hingga pengapian
E. Dampak Letusan Gunung Berapi Bagi Manusia
1. Dampak Negatif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak negatif mengenai letusan gunung berapi:
a. Asap dan debu yang banyak keluar saat sebelum ataupun sesudah letusan dapat
menyebabkan ISPA bagi masyarakat yang tinggal didekat lokasi bencana.
b. Dengan meletusnya gunung berapi, maka otomatis segala aktivitas penduduk
menjadi lumpuh sehingga ekonomi tidak berjalan dengan semestinya
c. Lava dan Lahar akan merusak semua yang dilaluinya seperti hutan, sungai, lahan
pertanian maupun pemukiman penduduk.
d. Karena lahar merusak hutan sekitar maka akan mempengaruhi ekosistem hayati
wilayah tersebut.
e. Terjadinya pencemaran udara karena saat terjadi letusan, gunung berapi
mengeluarkan debu dan gas gas beracun yang mengandung Sulfur dioksida,
Hidrogen sulfida, Nitrogen dioksida.
f. Menganggu Parawisata yang terdapat pada titik tertentu yang mana sebelum
terjadinya bencana menjadi tujuan destinasi wisata. Dengan letusan gunung
berapi, beberapa lokasi wisata ditutup sehingga menghambat laju ekonomi.

2. Dampak Positif
Berikut adalah penjelasan mengenai dampak positif pada letusan gunung berapi:
a. Saat terjadi letusan, banyak batu batu berbagai ukuran yang dimuntahkan gunung
yang mana dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai bahan bagunan.
b. Besarnya volume material vulkanik selama letusan berlangsung ternyata
membawa berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar karena memiliki profesi baru
yakni sebagai penambang pasir.
c. Tanah tanah sekitar gunung yang terkena material letusan akan semakin subur,
tentu saja hal ini sangat menguntungkan para petani dimana mereka tidak perlu
mengeluarkan biaya lagi untuk membeli pupuk.
d. Setelah gunung meletus, biasanya muncul mata air makdani yaitu mata air yang
kaya dengan kandungan mineral.
e. Selain itu muncul pula sumber air panas/ geyser baru secara bertahap dan
periodik, hal ini tentu saja dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kesehatan kulit.
f. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi sangat potensial untuk
dijadikan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang tentu saja bernilai ekonomis.

Sumber:
http://digilib.unila.ac.id/15832/3/II.pdf

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/penyebab-gunung-meletus

Anda mungkin juga menyukai