3. Bagi keluarga
a. Aspek ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan
untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.
Penghematan juga disebabkan karena bayi mendapat ASI lebih jarang
sakit sehingga mengurangi biaya berobat.
b. Aspek psikologi
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan di mana saja dan
kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol
dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.
4. Bagi negara
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
Adanya faktor protektif dan nutrient yang sesuai dalam ASI
menjamin satutus gizi bayi baik serta kesakitan dan kematian anak
menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI
melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, misalnya diate, ortitis
media dan saluran pernafasan akut bagian bawah.
Kejadian diare paling tinggi terdapat pada anak di bawah 2 tahun
dengan penyebab rotavirus. Anak yang tetap diberikan ASI,
mempunyai volume tinja yang lebih sedikit, frekuensi diare lebih
sedikit, serta lebih cepat sembuh dibanding anak yang tidak mendapat
ASI, kecuali karena adanya zat antibodi, juga nutrien yang berasal
dari ASI seperti asam amino, dipeptid, heksose menyebabkan
penyerapan natrium dan air lebih banyak, sehingga mengurangi
frekuensi diare dan volume tinja.
Bayi yang diberi ASI ternyata juga terlindungi dari diare karena
kontaminasi makanan yang tercemar bakteri lebih kecil, mendapatkan
antibodi terhadap Shigela dan imunitas seluler dari ASI, memacu
pertumbuhan flora usus yang berkompetisi terhadap bakteri. Adanya
antibodi terhadap Helicobacter jejuni dalam ASI melindungi bayi dari
diare oleh mikroorganisme tersebut. Anak yang tidak mendapat ASI
mempunyai resiko 2-3 kali lebih besar menderita diare karena
Helicobacte jejuni dibanding anak yang mendapatkan ASI.
b. Menghemat devisa negara
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu
menyusui diperkirakan dapat menghemat devisa sebesar Rp. 8,6
milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.
c. Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan
memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi
persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya yang
diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang mendapat ASI
lebih jarang dirawat di di rumah sakit dibandingkan anak yang
mendapatkan susu formula.
d. Peningkatan kualitas generasi penerus
Anak yang mendapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal
sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
3. ASI Matur
ASI yang dihasilkan dari hari ke-10 sampai seterusnya.
Untuk lebih jelas perbedaan kadar gizi yang dihasilkan kolostrum, ASI
transisi dan ASI matur dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Mineral
Na 16 50 21
K 53 144 69
Ca 33 128 46
P 14 93 32
Mg 4 13 5,3
Fe 0,05 Trace 1,3
Zn 0,15 0,04 0,42
Vitamin
A (iu) 182 140 210
C (mg) 5 1 5,3
D (iu) 2,2 42 42
E (iu) 0,08 0,04 0,04
Thiamin (mg) 0,01 0,04 0,04
Riboflavin (mg) 0,04 0,03 0,06
Niacin (mg) 0,2 0,17 0,7
Ph Alkaline Acid Acid
Bacteria iontent Sterile Nonstrile Sterole
E. Upaya Memperbanyak ASI
Upaya untuk memperbanyak ASI antara lain :
1. Pada minggu-minggu pertama harus lebih sering menyusui untuk
merangsang produksinya
2. Berikan bayi, kedua belah dada ibu tiap kali menyusui, juga untuk
merangsang produksinya
3. Biarkan bayi menghisap lama pada tiap buah dada. Makin banyak dihisap
makin banyak rangsangannya
4. Jangan terburu-buru memberi susu formula bayi sebagai tambahan.
Perlahan-lahan ASI akan cukup diproduksi
5. Ibu dianjuran minum sebanyak (8-10 gelas/hari) baik berupa susu naupun
air putih, karena ASI yang diberikan pada bayi mengandung banyak air
6. Makanan ibu sehari-hari harus cukup dan berkualitas, baik untuk
menunjang pertumbuhan dan menjaga kesehatan bayinya. Ibu yang
sedang menyusui harus dapat tambahan energi, protein, maupun vitamin
dan mineral. Pada 6 bulan pertama masa menyusui saat bayi hanya
mendapat ASI saja, ibu perlu tambahan nutrisi 700 kalori/hari. Bulan
berikutnya 500 kalori/hari dan tahun kedua 400 kalori/hari.
7. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan kurang
tidur dapat menurunkan produksi ASI
8. Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat dicoba dengan
pemberian obat pada ibu, seperti tablet Moloco B12 untuk menambah
produksi ASI nya.