PENDAHULAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki SDA melimpah. Oleh karena itu,
SDA tersebut dimanfaatkan untuk untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu
hasil dari SDA di Indonesia adalah minyak goreng. Minyak goreng terbuat dari
kelapa sawit yang disuling. Penggunaan minyak goreng ini telah menjadi
kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Fungsi minyak goreng adalah
sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih, menambah nilai gizi
dan kalori dalam bahan pangan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Hipotesis
1. Penggunaan minyak yang berulang-ulang dapat menyebabkan ..............
2. Salah satu solusi untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan
minyak yang berulang adalah dengan mengolahnya menjadi biodiesel.
Pembahasan
Minyak goreng yang digunakan berulang kali untuk menggoreng dapat
berbahaya bagi kesehatan karena senyawa-senyawa penyusun minyak dapat
mengalami perubahan fisika dan perubahan kimia.
Penggunaan minyak goreng secara berulang biasanya ditemukan pada
penjual gorengan.
Minyak goreng yang belum digunakan mengandung asam lemak yang
mengandung ikatan rangkap yang biasa disebut asam lemak tidak jenuh.
Pemanasan minyak dapat menurunkan derajat ketidakjenuhan minyak dan
menyebabkan rantai-rantai asam lemak putus menjadi radikal-radikal bebas
yang berbahaya bagi kesehatan.
Berdasarkan penelitian, pemanasan pada minyak selama 30 menit dengan
suhu di atas 125 derajat celcius dapat menyebabkan munculnya senyawa-
senyawa baru yang beracun bagi tubuh dari pemutusan rantai-rantai asam
lemak. Salah satu senyawa yang beracun yaitu trans 2-hidroksil oktenal
(HNE). Senyawa ini sangat berbahaya karena mudah diserap oleh tubuh dan
bersifar racun (toksit) terhadap biomolekul-biomolekul di dalam tubuh seperti
DNA dan protein. Selain itu pemanasan terus menerus terhadapat minyak
dapat menghasilkan pula beberapa senyawa lain yang bersifat toksit terhadap
tubuh yakni 4-hifroksihekseksal, 4-hidroksioktenal dan hepta 2,4-dienal.
2
Oleh sebab itu, hindari penggunaan minyak goreng secara berulang ulang.
Untuk warung-warung atau tempat-tempat gorengan sebaiknya penggunaan
minyak diperhatikan, maksimal tiga kali penggunaan minyak.
Walaupun berbahaya bagi kesehatan, minyak jelantah dapat difungsikan
untuk membuat bahan bakar biodisel melalui reaksi transesterifikasi, bahkan
berdasarkan penelitian yang dilakukan beberapa pihak biodisel minyak
jelantah lebih ramah lingkungan dibanding solar.
Bila ditinjau dari segi medis maupun klinis minyak jelantah berbahaya bagi
kesehatan, karena minyak goreng jelantah yang mengalami pemanasan
berulang pada suhu tinggi akan lebih cepat proses perubahan minyaknya.
Perubahan yang terjadi seperti perubahan kimia yang tampak dari munculnya
peroksida, sehingga dapat menyebabkan kerusakan gizi. Selain
mengakibatkan perubahan kimia juga dapat mengakibatkan terjadinya
perubahan fisika seperti perubahan warna, rasa dan bau.
3
buah-buahan yang selama ini dikenal sebagai buah obat bagi beberapa penyakit
yang cukup dekat dengan kolesterol dalam tubuh seperti jantung, darah tinggi dan
stroke. Beberapa zat penting yang terkandung di dalam mengkudu sehingga dapat
menjernihkan minyak goreng jelantah dapat digolongkan menjadi dua kelompok,
yaitu kelompok antioksidan yang terdiri dari xeronin, proxeronin, dan asam
askorbat, serta kelompok pemerkaya kandungan yang terdiri dari asam linoleat, -
karoten dan caprylit acid. Penggunaan minyak goreng jelantah secara berulang-
ulang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Hal tersebut dikarenakan pada saat
pemanasan akan terjadi proses degradasi, oksidasi dan dehidrasi dari minyak
goreng. Proses tersebut dapat membentuk radikal bebas dan senyawa toksik yang
bersifat racun.
Salah satu alternatif dalam pemecahan masalah ini adalah dengan memanfaatkan
buah mengkudu untuk memurnikan kembali minyak goreng jelantah yang telah
digunakan berulang kali, sehingga aman untuk dipakai dan kualitasnya bisa
kembali (minimal mendekati) kualitas minyak goreng yang masih baru.
Manfaat
4
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Kritik