Anda di halaman 1dari 2

Adinda Vashia Oktegianda 25010115130219

Rohmah Priutami 25010115130242


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
kepada pasien selama mendaatkan perawatan di penyedia layanan kesehatan baik
rawat jalan maupun rawat inap. Setiap tindakan yang dilakukan oleh dokter harus
dituliskan dalam rekam medis. Setiap catatan dalam rekam medis harus dibubuhi
nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
Apabila dalam pencatatan rekam medis menggunakan teknlogi informasi elektronik,
kewajiban membubuhi tanda tangan dapat diganti dengan menggunakan nomor
identitas pribadi/personal identification number (PIN). Dalam hal terjadi kesalahan
saat melakukan pencatatan pada rekam medis, catatan dan berkas tidak boleh
dihilangkan atau dihapus dengan cara apapun. Perubahan catatan atas kesalahan
dalam rekam medis hanya dapat dilakukan dengan pencoretan dan kemudian dibubuhi
paraf petugas yang bersangkutan.
Dokumen rekam medis merupakan dokumen penting yang harus disimpan dan
dirahasiakan isinya. Kepemilikan rekam medis adalah milik pelayan kesehatan dan
kepemilikan isi rekam medis adalah pasien yang bersangkutan. Informasi rekam
medis dapat dibuka dalam hal untuk kepentingan pasien, untuk memenuhi permintaan
penegak hukum, untuk memenuhi permintaan pasien bersangkutan, untuk memenuhi
permintaan lembaga berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan untuk
kepentingan penelitian, pendidikan serta audit medis sepanjang tidak menyebutkan
identitas pasien.
Semua hal berkaitan dengan penyelenggaraan rekam medis telah diatur dalam
Permenkes No. 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis. Namun dalam
penyelenggaraannya, masih saja terdapat berbagai masalah maupun penyimpangan.
Salah satu masalah yang terjadi yang berkaitan dengan rekam medis adalah tidak
adanya respon rumah sakit terhadap pasien yang mengajukan permintaan untuk
melihat rekam medis dari tindakan yang dilakukan kepadanya. Hal ini tentunya
merupakan sebuah penyimpangan dari penyelenggaraan rekam medis, karena
seharusnya dari pihak rumah sakit memberikan dokumen rekam medis dari pasien
yang bersangkutan setelah pasien yang bersangkutan mengajukan permintaan rekam
medis kepada direktur rumah sakit. Hal ini dikarenakan pasien mempunyai hak untuk
melihat, mengakses, atau meminta fotokopi / salinan dari berkas rekam medis mereka
Rekam medis mempunyai peranan yang sangat penting untuk menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan.
Melihat begitu pentingnya suatu rekam medis, perlu adanya pengelolaan yang baik
dan benar untuk mencapai keberhasilan tertib administrasi dalam peningkatan mutu
pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya, masih
banyak masalah dalam penyelenggaraan rekam medis. Hal inilah yang menjadi latar
belakang penulis menyusun makalah ini.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/21393/Chapter%20I.pdf;jsessi
onid=93A9864F55A1DC0F615EB2AF0AA7A8CF?sequence=5. diakses pada 9 April
2017

Anda mungkin juga menyukai