Anda di halaman 1dari 2

Jenis tanah merupakan faktor yang mempengaruhi epidemiologi soil transmitted helminth,

yang terdiri dari pasir (berdiameter 0,05 sampai 2 mm), lumpur (berdiameter0,05 samapi 0,02
mm), dan tanah liat (berdiameter 0,02 mm sampai 2). Ketiga jenis tanah ini dibedakan
berdasarkan diameter partikelnya dan kelembaban yang ditimbulkan atau jumlah air yang
diperlukan untuk membuatnya lembab Soil transmitted helminth Ascaris lumbricoides dan
Trichuris trichiura juga memanfaatkan karakteristik ketiga jenis tanah diatas, misalnya telur
Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura tumbuh lebih baik di tanah liat karena
kelembaban jenis tanah ini sangat cocok.

Karakteristik dari ketiga jenis tanah lainnya juga menguntungkan pertumbuhan dan
perkembangan telur cacing adalah berat jenis masing-masing jenis tanah, pasir memiliki berat
jenis paling besar dibandingkan dengan lumpur dan tanah liat dan pasir akan tenggelam di
air, oleh karena itu pasir ditemukan didasar sungai.

Lumpur memiliki berat jenis sama dengan air, maka lumpur akan melayang-layang di air,
sedangkan tanah liat memiliki berat jenis lebih kecil daripada air dan tanah liat terdapat di
lapisan atas air sungai. Berat jenis telur Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura sama
dengan berat jenis air, oleh karena itu apabila telur-telur cacing tersebut jatuh ke dalam
sungai akan bersama-sama dengan lumpur dan keadaan seperti itu akan melindungi telur-
telur tersebut dari sinar matahari. Jenis tanah pasir akan sangat menguntungkan telur Necator
americanus, Ancylostoma duodenale, sedangkan jenis tanah lumpur sangat menguntungkan
telur Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura.

Pencemaran tanah oleh nematoda usus ditandai dengan adanya telur nematoda usus pada
tanag permukaan. Dengan indikasi tanah tersebut telah tercemar oleh kotoran manusia yang
terinfeksi nematoda usus. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan jamban keluarga dan
pembuangan sampah. Untuk mencegah atau sekurang-kurangnya mengurangi kontaminasi
tinja terhadap tanah, maka pembuangan tinja harus dikelola dengan baik, maksudnya harus di
suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Dimana jamban yang digunakan harus
memenuhi syarat kesehatan, yaitu :
1. tidak mencemari sumber air (sumur pompa tangan, sumur gali, perpipaan), untuk itu
lubang kotoran paling sedikit berjarak 10 meter
2. tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga ataupun tikus, untuk itu jamban
harus tertutup rapat
3. air seni, air pembersih, air pengelontor tidak mencemari tanah sekitar, lantai harus dibuat
kedap air, dan harus cukup luas paling sedikit berukuran 1x1 meter
Jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan mempengaruhi timbulnya berbagi
macam penyakit yang salah satunya adalah penyakit kecacingan. Penyebaran penyakit
kecacingan dari tinja manusia dapat melalui salah satunya adalah tanah.

Berbagai akibat kurangnya dalam pengelolaan sampah sejak sampah dihasilkan sampai
pembuangan akhir sangat merugikan kesehatan masyarakat secara langsung salah satunya
adalah terjadinya pencemaran tanah oleh nematoda usus. Nematoda sangat menyukai dan
bertahan hidup dengan kondisi tanah yang mempunyai kelembaban yang tinggi. Tanah yang
telah termar oleh nematoda akan mengakibatkan masalah kesehatan khususnya penyakit
kecacingan. Upaya kebersihan yang harus dilakukan untuk mewujudkan kondisi halaman
rumah yang bersih melalui pengelolaan sampah. Pengendalian dampak pembuangan sampah
untuk mengurangi resiko bagi kesehatan masarakat terutama untuk mengurangi terjadinya
infeksi kecacingan Syarat yang harus terpenuhi dalam pengelolaan sampah adalah tidak
mencemari udara, air dan tanah.

Anda mungkin juga menyukai