Anda di halaman 1dari 12

IMUNISASI POLIO

No. Dokumen : Ditetapkan,


No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit polio, yaitu penyakit pada susunan syaraf pusat yang
disebabkan oleh virus yang mengakibatkan lumpuh layuh akut
(AFP).
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Polio tetes agar
anak mempunyai kekebalan terhadap penyakit Polio
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Peralatan :

a. Timbangan Bayi
b. Kapas hangat
c. Termometer anak
d. Dropper Polio
e. Safety Box
f. Handschoon
g. Masker
h. ATK (Buku KIA, RM, kohort Bayi, kartu TT)

Persiapan alat dan pasien :

a. Petugas mencuci tangan.


b. Petugas memasang dropper polio pada vaksin
c. Petugas mengatur posisi bayi
d. Petugas menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan pada bayi

Pelaksanaan :
1. Petugas membuka Mulut bayi dengan cara menekankan
dua jari pada masing masing pipi bayi atau menarik
dagu bayi ke bawah
2. Petugas meneteskan vaksin sebanyak 2 tetes kedalam
mulut bayi tanpa tersentuh dengan alat penetes.
3. Petugas menjelaskan jadwal kunjungan ulang
6. Unit Terkait Poli Umum, Farmasi

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita

IMUNISASI TT
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit tetanus
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
dan WUS agar mempunyai kekebalan terhadap penyakit
Tetanus
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Peralatan :

a. Timbangan dewasa
b. Kapas hangat
c. Termometer
d. Spuit 0.5 cc
e. Safety Box
f. Handschoon
g. Masker
ATK (Buku KIA, RM, kohort Bayi, kartu TT

Persiapan alat dan pasien :

1. Petugas mencuci tangan.


2. Petugas mengisi spuit 0,5 cc dengan vaksin TT
3. Petugas menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan

Pelaksanaan :

1. Petugas membersihkan bagian lengan atas dengan


kapas hangat
2. Petugas menyuntikkan vaksin secara imtramuskular
dalam sebanyak 0,5 ml.
3. Petugas memberitahu ibu akan terjadi reaksi nyeri atau
kemerahan ringan namun tidak memerlukan pengobatan
karna akan hilang dengan sendirinya
4. Petugas menjadwalkan kunjungan ulang bila perlu
6. Unit Terkait Poli Umum, Farmasi

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita

IMUNISASI HEPATITIS B
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu cara untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap
infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi hepatitis pada
bayi baru lahir (0-7 hari) agar mempunyai kekebalan terhadap
penyakit Hepatitis B
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Peralatan :

a. Timbangan bayi
b. Kapas hangat
c. Termometer
d. Safety Box
e. Handschoon
f. Masker
g. ATK (Buku KIA, RM, kohort Bayi, kartu TT)

Persiapan alat dan pasien :


1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas membuka sachet vaksin hepatitis B dan
mendorong penutup vaksin ke arah vaksin
3. Petugas menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan pada bayi

Pelaksanaan :
1. Petugas membuka tutup jarum, dan menyuntikkan vaksin
dipaha bagian luar dengan cara menekan reservoir
dengan kuat, setelah reservoir kempis lalu mencabut
uniject.
2. Petugas memberitahu ibu/ keluarga reaksi local seperti
kemerahan dan pembengkakan disekitar tempat
penyuntikkan, reaksi akan hilang setelah 2 hari
3. Petugas menjadwalkan kunjungan ulang
6. Unit Terkait Poli Umum, Poli KIA, Farmasi

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita

IMUNISASI DT
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu cara untuk menimbulkan kekebalan tubuh terhadap
penyakit difteri dan tetanus
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi DT pada anak
sekolah agar mempunyai kekebalan terhadap penyakit Difteri
dan Tetanus
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Peralatan :


a. Timbangan dewasa
b. Kapas hangat
c. Termometer
d. Spuit 0.5 cc
e. Safety Box
f. Handschoon
g. Masker
h. ATK (Buku KIA, RM, kartu TT)

Persiapan alat dan pasien :


1. Petugas mencuci tangan.
2. Petugas mengisi spuit 0,5 cc dengan vaksin DT
3. Petugas menjelaskan pada anak/ Guru / Keluarga tentang
tindakan yang akan dilakukan

Pelaksanaan :

1. Petugas membersihkan bagian lengan atas dengan


kapas hangat
2. Petugas menyuntikkan vaksin secara imtramuskular
dalam sebanyak 0,5 ml.
3. Petugas memberitahu anak/ guru/ keluarga akan terjadi
reaksi nyeri atau kemerahan ringan namun tidak
memerlukan pengobatan karna akan hilang dengan
sendirinya
5. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan dan mengisi
kartu imunisasi TT
6. Unit Terkait Poli Umum

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita

IMUNISASI PENTAVALEN
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu usaha untuk memberikan kekebalan tubuh pada bayi
dan balita terhadap penyakit Difteri, Pertusis, tetanus,
Hepatitis B, meningitis dan pneumonia
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan vaksin Pentavalen
terhadap bayi dan balita guna mencegah penyakit difteri,
pertusis, tetanus, hepatitis B, meningitis dan pneumonia
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Persiapan alat


1. Timbangan bayi
2. Vaksin pentavalen
3. Spuit 0,5
4. Kapas DTT
5. Sarung tangan
6. Plester
7. Safety box

Persiapan Petugas
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memakai sarung tangan DTT
3. Petugas mengocok Vaksin agar suspense homogen.
4. Petugas mengisi Spuit dengan vaksin sebanyak 0,5 ml.
5. Petugas Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan.

Pelaksanaan :
1. Petugas memposisikan Bayi dan Balita dengan posisi
dipangkuan ibu.
2. Petugas membersihkan Daerah paha bagian luar
(untuk pentavalen bayi ) dan Deltoid lengan kanan
(pada pentavalen balita) yang akan disuntik dengan
kapas DTT
3. Petugas menyuntikkan vaksin secara intra muscular
dalam kemudian bekas suntikan di plester.
4. Petugas memberitahu ibu akan terjadi nyeri
kemerahan, bengkak pada tempat penyuntikan dan
demam selama 1-2 hari.
5. Petugas memberikan resep antipiretik / analgesic
dengan dosis sesuai berat badan balita.
6. Petugas menjadwalkan kunjungan ulang bila perlu
6. Unit Terkait Poli Umum

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita


IMUNISASI CAMPAK
No. Dokumen : 39/SK-
UKP/Pkm-Gsm/V/2016
Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SOP Tgl. Terbit : 16 Mei 2016
Gunung Samarinda

Halaman :1/1

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu usaha untuk memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan balita
terhadap penyakit Campak
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan vaksin Campak terhadap bayi dan balita
guna mencegah penyakit Campak
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah-langkah Persiapan alat


1. Timbangan bayi
2. Vaksin campak
3. Spuit 0,5
4. Kapas DTT
5. Sarung tangan
6. Plester
7. Safety box
Persiapan Petugas
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memakai sarung tangan
3. Petugas melarutkan vaksin dengan pelarut campak
dengan spuit 5 cc
4. Petugas mengisi Spuit dengan vaksin sebanyak 0,5 ml.
5. Petugas Menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang
akan dilakukan.

Pelaksanaan :
1. Petugas memposisikan Bayi dan Balita dengan posisi
dipangkuan ibu.
2. Petugas membersihkan Daerah lengan atas kiri dengan
kapas DTT
3. Petugas menyuntikkan vaksin secara subcutan dan
bekas suntikan di plester.
4. Petugas memberitahu ibu kemungkinan akan terjadi nyeri
kemerahan, bengkak pada tempat penyuntikan dan
demam selama 1-2 hari.
5. Petugas menjadwalkan kunjungan ulang bila perlu
6. Unit Terkait Poli Umum, Farmasi

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita


PEMELIHARAAN KULKAS VAKSIN
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu kegiatan pemeliharaan kulkas vaksin secara berkala,
mulai dari pemeliharaan harian, mingguan maupun bulanan
agar rantai dingin tetap terjaga
2. Tujuan Sebagai acuan pemeliharaan rutin agar suhu vaksin tetap
terjaga dan vaksin dalam kondisi baik
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah- Persiapan alat


1. Waskom
langkah
2. Lap/ Handuk pembersih
3. Air Hangat
4. Vaccine carier
5. Sarung tangan

Pelaksanaan :
Perawatan Harian :
1. Petugas memeriksa dan mencata suhu kulkas vaksin dua
kali sehari pagi dan sore
2. Petugas memeriksa kondisi freeze tag
3. Petugas menghindari pembukaan kulkas vaksin terlalu
sering

Perawatan Mingguan :
1. Petugas memeriksa ketebalan bunga es pada
dindingbagian dalam lemari es
2. Petugas memberihkan bagian luar lemari es untuk
menghindari karat
3. Petugas memeriksa steker listrik pada stabilizer

Perawatan Bulanan :
1. Petugas membersihkan bagian dalam lemari es
2. Petugas memeriksa kerapatan karet pintu
3. Petugas memeriksa engsel pintu kulkas bila perlu di beri
pelumas
6. Petugas membersihkan karet pintu bila perlu di beri
bedak
6. Unit Terkait Farmasi

7. Dokumen Terkait Grafik Pencatatan Suhu

PEMERIKSAAN SUHU KULKAS VAKSIN


No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Suatu kegiatan pemeriksaan suhu kulkas vaksin secara rutin
setiao hari, pagi dan sore hari serta pada hari libur dan pada
keadaan kondisional seperti setelah mati listrik agar rantai
dingin dan kualitas vaksin tetap terjaga
2. Tujuan Sebagai acuan pemeriksaan suhu rutin agar suhu vaksin tetap
terjaga dan vaksin dalam kondisi baik
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah- Pelaksanaan :


1. Petugas memeriksa suhu vaksin dua kali sehari, pagi
langkah
dan sore hari
2. Petugas memeriksa suhu kulkas vaksin pada hari libur
dan pada keadaan kondisional seperti sehabis mati
listrik lama
3. Petugas memastikan suhu termometer berada pada
kondisi yang dianjurkan yaitu 2-8 C
4. Petugas memeriksa kondisi freeze tag agar memastikan
tidak terjadi pembekuan
5. Petugas mengecek ulang pengatur suhu apabila suhu
tidak berada pada suhu yang dianjurkan
6. Petugas mencatat hasil pemeriksaan suhu di grafik
pencatatan suhu
7. Unit Terkait Farmasi
8. Dokumen Terkait Grafik Pencatatan Suhu

PROSEDUR PROGRAM IMUNISASI


POLI IMUNISASI
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Yang dimaksud dengan imunisasi adalah suatu usaha untuk
memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak terhadap
penyakit tertentu.
2. Tujuan Tujuan memberikan imunisasi yaitu :

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi dan anak.

Mencegah terjadinya penyakit menular seperti : TBC,


Diphteri, Tetanus, Pertusis, Hepatitis B, Polio dan Campak

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:


......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi
5. Prosedur / Langkah- Persiapan Alat :
langkah Timbangan Bayi
Kapas hangat
Termometer anak
Spuit 0,05 cc, 0,5 cc, 5 cc
Safety Box
Handschoon
Masker
ATK (Buku KIA, RM, kohort Bayi, kartu TT
Petugas Memberikan imunisasi kepada bayi dan anak dari 0
sampai 2 tahun.
Pemberian imunisasi :
1. Hepatitis B dalam kemasan PID ( Prefil Injection Device )
dosis 0,5 ml atau 1 buah Hb disuntikkan secara
intramuskular pada anterolateral paha , untuk bayi 0
sampai dengan 7 hari
2. Pemberian BCG sebanyak 1 kali dengan dosis 0,05 ml
disuntikkan intrakutan pada daerah lengan atas ( insertion
musculus deltoideus) untuk bayi kurang dari 1 tahun.
3. Pemberian polio secara oral dengan dosis 2 tetes (0,1ml )
sebanyak 4 kali untuk bayi < 1 tahun.
4. Pemberian vaksin Pentavalen sebanyak 4 kali dengan
dosis 0,5 ml disuntikkan secara intramuscular untuk bayi
berumur 2 bulan sampai dengan 18 bulan
5. Pemberian campak sebanyak 2 kali dengan dosis 0,5 ml
disuntikkan subkutan pada lengan atas pada usia 9 bulan
dan dua tahun

1. Unit Terkait Farmasi

IMUNISASI BCG
No. Dokumen : Ditetapkan,
No. Revisi : Kepala Puskesmas
SPO Tgl. Terbit :
Gunung Samarinda

Halaman :

PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA drg. Sulis Kartiningrum


Nip. 196504281992032008
1. Pengertian Yang dimaksud dengan imunisasi BCG adalah Suatu cara
untuk menimbulkan kekebalan secara fisik pada bayi terhadap
penyakit TBC.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi BCG agar anak
mempunyai kekebalan terhadap penyakit Tuberkulosis
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Gunung Samarinda No:
......./SK-UKP/ Pkm Gsm/ IV/2016 Tentang kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Gunung Samarinda
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 42
Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi

5. Prosedur / Langkah- Persiapan alat


Timbangan Bayi
langkah
Kapas hangat
Termometer anak
Spuit 0,05 cc, 0,5 cc, 5 cc
Safety Box
Handschoon
Masker
ATK (Buku KIA, RM, kohort Bayi, kartu TT
Persiapan alat dan pasien :

1. Petugas mencuci tangan.


2. Petugas melarutkan Vaksin BCG dengan 1 ml cairan
pelarut BCG dengan menggunakan spuit steril 5 ml.

3. Petugas mengisi spuit 0,05 ml dengan vaksin BCG yang


sudah dilarutkan

4. Petugas menjelaskan pada ibu tentang tindakan yang akan


dilakukan pada bayi.

Pelaksanaan :

1. Petugas membersihkan bagian lengan kanan atas ( pada


insertion mulkulus deltoideus ) dengan kapas hangat
2. Petugas menyuntikkan vaksin secara intrakutan sebanyak
0,05 ml.
3. Petugas memberitahu ibu bahwa setelah 2 minggu akan
timbul peradangan kecil merah pada tempat penyuntikan
dan terjadi jaringan parut (SCAR) yang berdiameter 3 7
mm.
1.
6. Unit Terkait Poli Umum, Farmasi

7. Dokumen Terkait Buku KIA, Buku Kohort Bayi Balita

Anda mungkin juga menyukai